Beranda / Pernikahan / Istri Sah CEO / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Istri Sah CEO: Bab 41 - Bab 50

69 Bab

Bab 41. Dendam

Terang bulan terpancar menyuguhkan keindahan malam diluar jendela rumah sakit, bola mata bulat Zahwa tak bisa ia pejamkan walau jam dinding diatas ranjangnya menunjukkan pukul satu dini hari. "Ya ampun kenapa ya mata ini gak bisa gue pejamkan? Padahal mataku sudah lelah dan gue sudah berkali-kali menguap tapi mengapa mata ini tidak bisa diajak kompromi sedikitpun?" gumamnya dalam hati sembari berkali-kali membolak balikkan tubuhnya untuk mendapatkan posisi nyaman. "Hoaaammmmm"Suara nguap dari mulut wanita itu terdengar panjang namun dirinya hingga detik ini tak bisa memejamkan matanya. "Ya ampun, ayok dong mata, kamu bisa diajak kompromi kali ini saja?" ucap wanita itu sebal. Kepala sudah mulai pusing karena kekurangan jam tidurnya, pantas saja kepalanya terasa pusing karena sejak tadi pagi hingga sekarang wanita itu tidak bisa memejamkan matanya. "Aihhh" geram wanita itu sembari menepuk-nepuk jidat miliknya. "Kenapa sihhh? Gue kan capek kalau gini terus!" geramnya lagi. "Apa
Baca selengkapnya

Bab 42. Sosok Misterius

"Mas, aku takut! Aku mohon kamu jangan pulang ya Mas! temeni aku disini!" pinta Zahwa kepada suaminya yang masih memeluk erat tubuhnya itu. "Iya sayang, Mas gak akan pulang kok! Mas Leo akan menemani kamu disini!" ungkap Leo "Iya Mas, terimakasih ya Mas!" ucapnya Mata wanita itu kini terpejam dan merasa aman dipelukan sang suami. Wajahnya terlihat pucat pasi lantaran ketakutan yang ia rasakan. "Sayang kamu tenang ya!" pinta pria itu semakin memeluk erat tubuh sang istri Saat wanita itu dalam pelukan sang suami, ia melihat bayangan yang bertubuh besar dibalik jendela, namun terlihat samar karena jendela itu dilapisi dengan gorden berwarna putih tulang. "Mas dia ada diluar!" ucapnya ketakutan sembari menutup matanyaSeketika kepala lelaki menoleh kebelakang dan hendak melepas pelukannya. Namun tak ada sosok siapa pun dijendela itu seperti yang Zahwa ucapkan "Gak ada bayangan apapun sepertinya diluar sayang! Mas, gak liat bayangan kok! seperti terlihat sepi!" ucap Leo "Gak mungki
Baca selengkapnya

Bab 43. Ibu Datang

Matahari telah memancarkan sinarnya dengan sempurna namun kedua insan itu masih terlelap dalam tidurnya mungkin karena mereka sempat terganggu tidurnya karena kehadiran sosok misterius yang sampai kini tak diketahuinya. Tok tok tok Suara ketokan berulang kali namun kedua pasangan suami istri itu masih terlelap dalam tidurnya.Tok tok tok Suara ketokan pintu itu kembali terdengar namun kali ini suara ketokannya semakin keras. "Hoaamm" perempuan itu menguap sembari mengepakkan kedua tangannya hingga keatas kepalanya.Sedikit demi sedikit Zahwa membuka kedua matanya, lalu wanita itu membalikkan kepalanya untuk melihat jam dinding yang tengah ada diatas kepalanya. "Astaghfirullah, sudah jam tujuh lewat lima belas menit!" ucapnya kaget Lalu sorot mata Zahwa tertuju kearah sofa, yang mana diatas sofa itu masih ada sosok suaminya yang masih terlelap salamander tidur Tok tok tok Suara ketokan pintu itu kembali terdengar bersamaan dengan suara panggilan dari seorang wanita yang ada dil
Baca selengkapnya

Bab 44. Kebingungan

"Aduh, mana lupa lagi gak bawa baju ganti!" gerutu Leo sambil mengelap rambutnya dengan kain handuk yang basah. "Ya ampun Mas Leo ini sudah siang Mas! gimana sih Mas katanya pagi-pagi harus sampai kekantor! tapi dibanguni gak bangun-bangun juga!" omel Zahwa kepada suaminya yang random "Nduk jangan gitu kepada suaminya! Mungkin Nak Leo kecapean jadi susah deh dibanguninya!" bela sang mertua kepada pria yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. "Nah bener tuh kata Ibu! Aku tuh kecapean sayang! Kan gara-gara kamu ngeliat sosok misterius itu aku jadi kurang tidur!" jelas pria itu Mendenger apa yang diucapkan oleh Leo, Ibu jadi khawatir dan ketakutan terhadap keselamatan anaknya. "Apa sosok Misterius? Sosok misterius siapa Nak?" tanya penasaran Ibu "Udah Ibu gak perlu khawatir! Zahwa mungkin salah liat Buk, karena pas Leo cek diseluruh sudut Leo tak menemukan, seseorang apalagi seseorang yang asing, jadi Ibu gak perlu cemas dan khawatir ya?" ucap Leo dengan menenangkan sang Ibu mer
Baca selengkapnya

Bab 45. Meeting Yang Sempurna

"Ahh mana sih jas itu, ahh biarlah aku pakai jas yang lain saja!" ucap Leo sebal Akhrinya pria itu memutuskan untuk memakai jas lainnya. Pria itu segera mengenakan jas lainnya untuk segera pergi kekantornya. "Udah deh gue pakai ini saja! daripada gue bingung gak jelas cari jas itu mending aku pakai yang ini saja!" ucapnya sembari melihatnya dicermin jas yang sudah ia pakai. Tak lama kemudian Leo mengambil tas kerjanya dan segera ia lari keluar dari kamarnya untuk menuju parkiran mobil. "Tuan!" panggil keras wanita paruh baya kepada dirinya.Pria itu menghentikan langkah kakinya dan menoleh kearah wanita paruh yang memanggilnya. "Ahhh, Bibi?" keluhnya "Tuan, gak sarapan dulu?" tanyanya penuh perhatian "Gak usah Bi, Leo buru-buru untuk sampai kekantor nih!" ucap pria itu "Loh, tuan nanti tuan lapar!" ucap Bibi yang khawatir "Bibi gak perlu khawatirin Leo ya, Leo sarapan dikantor saja!" ucap pria berwajah tampan itu. "Ya sudah deh Tuan, jadi tuan gak jadi makan masakan Bibi deh
Baca selengkapnya

Bab 46. Tak Berpengaruh

"Hallo, bagaimana dengan tugas yang gue berikan ke loh?" tanya wanita licik itu ke seseorang yang sedang ditelfonnya. "Beres Bos! serahkan saja semuanya kepada gue!" sahut seorang pria dari sambungan seluler Zahwa. "Sipp, lanjutkan tegasnya yang sudah gue berikan ke loh dengan baik! Entar masalah bonus gue tambahi jika loh mengerjakannya dengan mulus!" pesan wanita licik itu kepada orang suruhannya. "Siap Bos!" sahut orang suruhannya itu Setelah mendengar info dari orang suruhannya itu, Keisya merasa puas,dan wanita itu menutup panggilan dalam selulurnya begitu saja saking senangnya. Bibirnya menyeringai licik, "Hmmm rasain loh Zahwa! Ini masih awal permainanku, tunggu saja permainan selanjutnya Zahwa, Hahaha!" gelak puas wanita licik itu "Makanya loh jangan pernah main-main sama gue! Inilah akibatnya jika kamu kebanyakan main sama gue Zahwa!" celetuk Keisya dengan licik "Kayaknya kalau aku samperin Zahwa enak nih? biar Zahwa makin yakin sama gue yang taubat menjadi lebih baik
Baca selengkapnya

Bab 47. Firasat

"Ayo Wak kita makan ya!" ajak Keisya kepada Zahwa yang tak sabar untuk menyantap Kue Pie bawaannya "Waahhh mana Key, udah udah gak sabar untuk makan kue Pie itu! Dari penampakkannya sepertinya enak banget tuh!" ucap Zahwa yang sudah tak sabar "Ini Wak buat kamu!" Keisya menyodorkan tangannya kepada Zahwa untuk memberikan kue Pie buah itu. Wanita paruh baya itu tak mau sang anak memakan kue Pie buah yang dipilihkan oleh Keisya, Wanita paruh baya itu khawatir jika Pie buah yang dipilihkan Keisya terkontaminasi dengan racun yang sengaja wanita licik itu campuri di kue yang akan dimakan oleh anak semata wayangnya. "Tunggu!" teriak wanita paruh baya itu supaya sang anak mengurungkan niatnya untuk menerima kue Pie buah yang telah Keisya sodorkan kearah Zahwa. Ibu Zahwa menghampiri anaknya yang sedang duduk berdekatan dengan Keisya, raut wajah wanita paruh baya itu begitu nampak jelas bahwa ia menaruh rasa sangat tidak suka terhadap teman anaknya yaitu Keisya. "Apasih wanita tua ini! P
Baca selengkapnya

Bab 48. Kelakuan Keisya

"Dasar wanita tua! Awas saja akan gue perhitungan sama dia! berani-beraninya dia bentak gue seperti itu! Haa emang dia siapa? wanita tua kampungan yang gak selevel dengan gue!" ucap Zahwa begitu geram kepada Ibunya Zahwa Keisya yang duduk sendiri didalam mobilnya tak berhenti ngomel karena ia tak terima atas perlakuan dari Ibu Zahwa yang sangat berani mebentaknya didepan Zahwa, sungguh membuatnya dia sangat malu tak ketulungan jika mengingatnya. "Aaargghhh! gue masih gak bisa terima dengan perlakuan wanita tua itu!" teriak Keisya sembari memukul beberapa kali setir mobilnya dengan keras. Mata Keisya torsorot tajam saat melihat mobil Leo datang dan parkir didepan mobil Zahwa secara tiba-tiba"Leo?" ucap spotan Keisya saat melihat mobil Leo didepannya Mata Keisya terus menyorot ia tak mau kehilangan bidikannya melasat dan hilang, dalam hatinya wanita licik itu ingin memfitnah sosok wanita paruh habis-habisan didepannya Leo. "Leo!" teriak Keisya dari jendala mobil saat melihat Leo k
Baca selengkapnya

Bab 49. Teror

Perempuan itu menoleh ke belakang karena penasaran siapa yang sedang memanggil namanya. "What, Leo? demi apa Leo panggilin gue?" gumam Keisya. "Iya Leo? loh manggilin gue?" ucap Keisya kegirangan karena Leo memanggilnya Keisya kegirangan menghampiri Leo dengan segera, seperti mendapatkan rezeki tak terduga ketika ia dipanggil Leo. "Leo? hehe tumben loh panggil gue!" ucap Keisya penasaran "Ngapain loh mojok disitu, telfon siapa loh?" tanya Leo penasaran karena seperti orang sedang melakukan rencana busuk. Keisya kebingungan untuk mencari alasan apa yang dapat menyelamatkan dirinya dari cecaran pertanyaan Leo kepadanya. "Hhhmmm gue cuma lagi telfonan sama temen kerja gue! ngapain loh tanya-tanya? tumben juga loh perhatian sama gue? apa loh udah mulai tertarik dengan gue!" ucapnya dengan menyembunyikan sesuatu. "Hah, gue tertarik sama loh? jangan kebanyakan halu! makanya kalau tidur itu jangan terlalu kemiringan!" celetuk Leo. Tanpa bertanya lagi Leo langsung pergi meninggalkan K
Baca selengkapnya

Bab 50. Kondisi melemah

"Ini siapa? mana istriku?" tanya Leo kaget, karena suara yang ada diponselnya itu asing "Maaf Pak Leo, saa saya susternya Bu Zahwa!" sahut suster itu dengan gugup "Istriku mana? kenapa yang terima telfonnya kamu sus?" tanya Leo dengan sangat amat penasaran. Lelaki yang ada dalam panggilan itu sepertinya sangat khawatir karena yang menerima bukan istrinya langsung, melainkan suster yang telah merawatnya mulai Zahwa pertama kali masuk rumah sakit."Sus, coba kamu katakan, ada apa dengan istriku? kenapa kamu yang terima telfonnya sus?" tanyanya sekali lagi semakin penasaran. Dengan berat hati suster itu mengatakan dengan jujur perihal yang terjadi terhadap Zahwa. "Jadi gini Pak Leo, barusan pagi-pagi sekali saya melihat Bu Zahwa tergeletak jatuh pingsan di koridor rumah sakit. "Apa? Kok bisa? Kenapa bisa istri saya jatuh pingsan dikoridor rumah sakit? memangnya tak ada pengawasan dari tenaga medis rumah sakit?" ucap Leo dengan nada tinggi dalam panggilan selulernya "Maaf Pak m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status