"Aduh, mana lupa lagi gak bawa baju ganti!" gerutu Leo sambil mengelap rambutnya dengan kain handuk yang basah. "Ya ampun Mas Leo ini sudah siang Mas! gimana sih Mas katanya pagi-pagi harus sampai kekantor! tapi dibanguni gak bangun-bangun juga!" omel Zahwa kepada suaminya yang random "Nduk jangan gitu kepada suaminya! Mungkin Nak Leo kecapean jadi susah deh dibanguninya!" bela sang mertua kepada pria yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. "Nah bener tuh kata Ibu! Aku tuh kecapean sayang! Kan gara-gara kamu ngeliat sosok misterius itu aku jadi kurang tidur!" jelas pria itu Mendenger apa yang diucapkan oleh Leo, Ibu jadi khawatir dan ketakutan terhadap keselamatan anaknya. "Apa sosok Misterius? Sosok misterius siapa Nak?" tanya penasaran Ibu "Udah Ibu gak perlu khawatir! Zahwa mungkin salah liat Buk, karena pas Leo cek diseluruh sudut Leo tak menemukan, seseorang apalagi seseorang yang asing, jadi Ibu gak perlu cemas dan khawatir ya?" ucap Leo dengan menenangkan sang Ibu mer
"Ahh mana sih jas itu, ahh biarlah aku pakai jas yang lain saja!" ucap Leo sebal Akhrinya pria itu memutuskan untuk memakai jas lainnya. Pria itu segera mengenakan jas lainnya untuk segera pergi kekantornya. "Udah deh gue pakai ini saja! daripada gue bingung gak jelas cari jas itu mending aku pakai yang ini saja!" ucapnya sembari melihatnya dicermin jas yang sudah ia pakai. Tak lama kemudian Leo mengambil tas kerjanya dan segera ia lari keluar dari kamarnya untuk menuju parkiran mobil. "Tuan!" panggil keras wanita paruh baya kepada dirinya.Pria itu menghentikan langkah kakinya dan menoleh kearah wanita paruh yang memanggilnya. "Ahhh, Bibi?" keluhnya "Tuan, gak sarapan dulu?" tanyanya penuh perhatian "Gak usah Bi, Leo buru-buru untuk sampai kekantor nih!" ucap pria itu "Loh, tuan nanti tuan lapar!" ucap Bibi yang khawatir "Bibi gak perlu khawatirin Leo ya, Leo sarapan dikantor saja!" ucap pria berwajah tampan itu. "Ya sudah deh Tuan, jadi tuan gak jadi makan masakan Bibi deh
"Hallo, bagaimana dengan tugas yang gue berikan ke loh?" tanya wanita licik itu ke seseorang yang sedang ditelfonnya. "Beres Bos! serahkan saja semuanya kepada gue!" sahut seorang pria dari sambungan seluler Zahwa. "Sipp, lanjutkan tegasnya yang sudah gue berikan ke loh dengan baik! Entar masalah bonus gue tambahi jika loh mengerjakannya dengan mulus!" pesan wanita licik itu kepada orang suruhannya. "Siap Bos!" sahut orang suruhannya itu Setelah mendengar info dari orang suruhannya itu, Keisya merasa puas,dan wanita itu menutup panggilan dalam selulurnya begitu saja saking senangnya. Bibirnya menyeringai licik, "Hmmm rasain loh Zahwa! Ini masih awal permainanku, tunggu saja permainan selanjutnya Zahwa, Hahaha!" gelak puas wanita licik itu "Makanya loh jangan pernah main-main sama gue! Inilah akibatnya jika kamu kebanyakan main sama gue Zahwa!" celetuk Keisya dengan licik "Kayaknya kalau aku samperin Zahwa enak nih? biar Zahwa makin yakin sama gue yang taubat menjadi lebih baik
"Ayo Wak kita makan ya!" ajak Keisya kepada Zahwa yang tak sabar untuk menyantap Kue Pie bawaannya "Waahhh mana Key, udah udah gak sabar untuk makan kue Pie itu! Dari penampakkannya sepertinya enak banget tuh!" ucap Zahwa yang sudah tak sabar "Ini Wak buat kamu!" Keisya menyodorkan tangannya kepada Zahwa untuk memberikan kue Pie buah itu. Wanita paruh baya itu tak mau sang anak memakan kue Pie buah yang dipilihkan oleh Keisya, Wanita paruh baya itu khawatir jika Pie buah yang dipilihkan Keisya terkontaminasi dengan racun yang sengaja wanita licik itu campuri di kue yang akan dimakan oleh anak semata wayangnya. "Tunggu!" teriak wanita paruh baya itu supaya sang anak mengurungkan niatnya untuk menerima kue Pie buah yang telah Keisya sodorkan kearah Zahwa. Ibu Zahwa menghampiri anaknya yang sedang duduk berdekatan dengan Keisya, raut wajah wanita paruh baya itu begitu nampak jelas bahwa ia menaruh rasa sangat tidak suka terhadap teman anaknya yaitu Keisya. "Apasih wanita tua ini! P
"Dasar wanita tua! Awas saja akan gue perhitungan sama dia! berani-beraninya dia bentak gue seperti itu! Haa emang dia siapa? wanita tua kampungan yang gak selevel dengan gue!" ucap Zahwa begitu geram kepada Ibunya Zahwa Keisya yang duduk sendiri didalam mobilnya tak berhenti ngomel karena ia tak terima atas perlakuan dari Ibu Zahwa yang sangat berani mebentaknya didepan Zahwa, sungguh membuatnya dia sangat malu tak ketulungan jika mengingatnya. "Aaargghhh! gue masih gak bisa terima dengan perlakuan wanita tua itu!" teriak Keisya sembari memukul beberapa kali setir mobilnya dengan keras. Mata Keisya torsorot tajam saat melihat mobil Leo datang dan parkir didepan mobil Zahwa secara tiba-tiba"Leo?" ucap spotan Keisya saat melihat mobil Leo didepannya Mata Keisya terus menyorot ia tak mau kehilangan bidikannya melasat dan hilang, dalam hatinya wanita licik itu ingin memfitnah sosok wanita paruh habis-habisan didepannya Leo. "Leo!" teriak Keisya dari jendala mobil saat melihat Leo k
Perempuan itu menoleh ke belakang karena penasaran siapa yang sedang memanggil namanya. "What, Leo? demi apa Leo panggilin gue?" gumam Keisya. "Iya Leo? loh manggilin gue?" ucap Keisya kegirangan karena Leo memanggilnya Keisya kegirangan menghampiri Leo dengan segera, seperti mendapatkan rezeki tak terduga ketika ia dipanggil Leo. "Leo? hehe tumben loh panggil gue!" ucap Keisya penasaran "Ngapain loh mojok disitu, telfon siapa loh?" tanya Leo penasaran karena seperti orang sedang melakukan rencana busuk. Keisya kebingungan untuk mencari alasan apa yang dapat menyelamatkan dirinya dari cecaran pertanyaan Leo kepadanya. "Hhhmmm gue cuma lagi telfonan sama temen kerja gue! ngapain loh tanya-tanya? tumben juga loh perhatian sama gue? apa loh udah mulai tertarik dengan gue!" ucapnya dengan menyembunyikan sesuatu. "Hah, gue tertarik sama loh? jangan kebanyakan halu! makanya kalau tidur itu jangan terlalu kemiringan!" celetuk Leo. Tanpa bertanya lagi Leo langsung pergi meninggalkan K
"Ini siapa? mana istriku?" tanya Leo kaget, karena suara yang ada diponselnya itu asing "Maaf Pak Leo, saa saya susternya Bu Zahwa!" sahut suster itu dengan gugup "Istriku mana? kenapa yang terima telfonnya kamu sus?" tanya Leo dengan sangat amat penasaran. Lelaki yang ada dalam panggilan itu sepertinya sangat khawatir karena yang menerima bukan istrinya langsung, melainkan suster yang telah merawatnya mulai Zahwa pertama kali masuk rumah sakit."Sus, coba kamu katakan, ada apa dengan istriku? kenapa kamu yang terima telfonnya sus?" tanyanya sekali lagi semakin penasaran. Dengan berat hati suster itu mengatakan dengan jujur perihal yang terjadi terhadap Zahwa. "Jadi gini Pak Leo, barusan pagi-pagi sekali saya melihat Bu Zahwa tergeletak jatuh pingsan di koridor rumah sakit. "Apa? Kok bisa? Kenapa bisa istri saya jatuh pingsan dikoridor rumah sakit? memangnya tak ada pengawasan dari tenaga medis rumah sakit?" ucap Leo dengan nada tinggi dalam panggilan selulernya "Maaf Pak m
"Dok bagaimana kondisi istri saya?" tanya penasaran pria itu dengan nafas yang terengah-engah "Bapak yang sabar dulu ya! Bapak tenang dulu kami akan melakukan penangan yang terbaik untuk istri Bapak!" sahut dokter itu. Pria itu sangat menyesal karena telah meninggalkan istrinya seorang diri, ia menyesal karena ia harus mementingkan pekerjaannya daripada istrinya yang sedang berjuang mempertahankan buah hatinya yang selama ini mereka harapkan."Dok berikan penanganan yang terbaik untuk istri saya, saya akan bayar berapa pun untuk kesembuhan istri saya dok!" pinta pria itu dengan memohon kepada sang dokter. "Baik Pak Leo, kami akan memberikan penanganan yang terbaik untuk kesembuhan dan keselamatan pasien, Pak Leo tenang dulu ya! Supaya kami fokus menangani istri dan calon bayi Pak Leo!" ucap Dokter itu dengan mememohon supaya Leo tenang dan tetap sabar. "Kami akan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk istri bapak, selebihnya kami serahkan kepada sang maha kuasa! Doa terb
Leo tampak bahagia saat sang istri menyuapinya dengan lembut. Diliriknya Zahwa yang tengah menunduk dan menyuapkan jeruk terakhirnya kemulut Leo. Sikapnya tenang, santun dan membuat dadanya berdesir samar.Hati Leo bahagia bukan main. Melihat begitu cantiknya wajah wanita yang selama ini tidak pernah lelah dan selalu ikhlas menemaninya. haruskah kini mendapati kalau mentari yang baru saja bersinar dalam hidupnya harus kembali mendung dengan kehadiran wanita lain yang tengah mengaku mengadung kepada suaminya. Entah mengapa, saat ini Leo merasa sangat bersalah saat kedatangan Chaca, terlihat tidak seperti yang ada dalam bayangannya selama ini. Kedatangan gadis masa yang pernah ia booking itu bukan lagi seperti yang dia harapkan dan dia hadirkan dalam doanya. Siang ini di mana dirinya baru menyadari kalau rasa bersalah, benci kepada dirinya sendiri yang keji pada sang istri.Tak terasa jam merambat menunjukkan pukul satu siang, namun Leo tidak segera beranjak dari atas tempat tidur Zah
"Wak, kamu ngerasa ada yang aneh gak siapa yang sedang ada diluar sana?" tanyanya pada dirinya sendiri seperti orang gak waras "Kayaknya diluar sana ada pria misterius itu, loh. Beberapa minggu lalu, aku juga merasakan hal yang aneh diluar kamarku ini!" gumamnya masih ketakutan.Ia masih saja tetap ada dalam selimut tebalnya karena ketakutan akan sosok moster yang kembali lagi "Aku khawatir jika sosok pria misterius itu akan datang kembali menyakitiku lagi?" ucapnya masih ketakutan lagi Tubuh Zahwa terus bercucuran keringat karena ia begitu ketakutan karena dikamarnya b"Khawatir Kirana terjerumus ke dalam pergaulan bebas, terus dia melewati batas, Mas," lirihku.Lelaki itu memang tidak pantang menyerah untuk meneror Zahwa . Selama beberapa pekan ini, dia berjuang selalu menerorku. Bagaimana aku bisa tenang jika aku selalu dihantui oleh sosok lelaki misterius yang menggunakan topeng jokers yang begitu menyeramkan. "Aduh bagaimana ini, aku jadi ketakutan, Mas Leo kamu kemana sih kok
"Ahh gue gak muji loh kok! gue cuma bilang yang sebenarnya!" ucap Zahwa kembali "Udah ahh, jangan muji gue mulu Wak!" celetuk Keisya kembali "Iya deh, gue diem aja!" ucap Zahwa kembali tak ingin memuji sahabatnya itu kembali. Berulang kali aku rasakan aku sungguh sangat beruntung memiliki sahabat sebaik Keisya, aku pernah menyesal karena pernah berfikir bahwa Keisya itu orangnya jahat dan licik kepadaku. Sungguh jika waktu bisa aku putar aku tidak akan berfikir jika Keisya adalah orang yang jahat dan licik sungguh aku sangat menyesal atas semua pikiran jelekku kepada sahabatku itu. "Key, gue mau jujur ya!" ucap Keisya!" ucap Zahwa "Jujur apa Wak? jujur saja!" celetuk Keisya kepada Zahwa "Maaf ya Key, gue pernah berfikir bahwa loh sahabatku yang jahat! maaf kalau aku pernah berpikiran seperti itu!" celetuk Zahwa kepada sahabatnya itu. "Hhmm dasar wanita sialan, berani-beraninya loh sampai berfikir seperti itu kepada gue! yang membuat gue jadi seperti ini kan loh wanita sialan!"
"Wak loh makan dulu ya! biar gue suapin loh! pokoknya loh harus habisin nasi ini supaya loh cepet sembuh!" celetuk Keisya kepada sahabatnya itu. "Key, kan gue udah makan pizza tadi, gue kenyang banget nih!" sahut Zahwa menolak kemauan Keisya "Oohh iya yah, loh kan udah makan pizza banyak!" celutuk Keisya kembali "Haha iya Key, kalau gue masih mau makan nasi itu, bisa begah perut gue dong!" ucap Zahwa kepada sahabatnya itu yang masih memegang piring di tangannya itu. Zahwa tertawa sumringah saat sahabatnya itu yang tengah memegang piring yang berisi sarapan pagi Zahwa. "Kok malah ketawa sih kamu Wak!" tanya Keisya kepada Zahwa "Ahh kamu ini Key kenapa sih kok lucu banget sihh?" ucap Zahwa. "Apa sih Wak kamu Wak!" ucap Keisya kembali. Mereka terus tertawa bersama tak ingin ia Zahwa melewatkan moment kebersamaan dengan sahabatnya itu. Kring kring kringTerdengar dering ponsel dari telfon Zahwa, terlihat dari layar ponsel Zahwa bahwa yang telfon adalah Leo sang suami. "Assalamual
"Makasih ya Key! kamu memang terbaik buatku saat ini!" celetuk Zahwa kepada Keisya yang sedang erat memeluk tubuhnya. Zahwa saat ini sangat bangga memiliki sahabat seperti Keisya yang sangat perhatian kepadanya, rasa haru saat Keisya begitu lama memeluk tubuhnya. "Wak, loh yang sabar ya, atas semua cobaan yang menimpa loh!" pesan Keisya kepada Zahwa "Iya Key, sekali lagi gue ucapkan banyak terimakasih!" ucap Zahwa sekali lagi. semabari keduanya menunggu pesanan makanan yang masih belum kunjung datang keduanya saling berbincang penuh kehangatan. kring kring kring Suara ponsel Keisya berdering terdengar ditelinga Keisya dan juga Zahwa "Key, ponselmu bunyi tuh!" ucap Zahwa "Eeeh iya Wak! tunggu ya gue terima dulu telfonnya, mungkin ini dari orang yang mau anterin makanan dari gofo*d!" ucap Keisya Segera Keisya mengangkat telfon dari orang yang menelfonnya. "Hallo!" ucap Keisya. "Mbak Keisya ya?" tanya pria yang ada diluar sana. "Iya dengan saya sendiri!" sahutnya. "Ini mbak,
"Hah, masak iya Leo punya wanita lain? kayaknya Leo bukan pria yang suka neko!" gumamnya dalam hati. "Kayakanya gue harus nyelediki Leo deh! gue harus buktikan bahwa dugaannya Zahwa tentang Leo salah!" gumamnya lagi Keisya terus kepikiran tentang Leo yang kata sang istri tengah memiliki perempuan lagi. Ia terus kepikiran tentang wanita baru yang Leo miliki. "Wak loh beneran yakin seratus persen kalau Leo punya wanita lain?" ucap Keisya. "Gak seratus persen sih Key! cuma fitasatku sangat kuat kalau Mas Leo punya wanita lain selain aku?" ucap Zahwa penuh keyakinan. "Kalau aku bantuin kamu gimana Wak?" ucap Keisya menawarkan bantuan kepada Zahwa "Serius loh Key? tapi kayaknya gak usah deh Key, nanti pas jadinya ngerepoti kamu!" ucap Zahwa. Keisya tetap saja ngotot karena Zahwa menolak tawarannya untuk membantu membuktika bahwa Leo sedang memiliki perempuan lain selain Zahwa."Ahh, nggak kok Wak! sumpah gue gak pernah ngerasa direpoti oleh loh!" ucap Keisya yang masih ngotot untuk
"Iya Key it's okay!" sahut Zahwa yang mulai luluh kembali pada wanita licik itu "Nah coba kamu belajar dari Keisya Mas! Keisya itu orangnya emang baik, dia juga tak segan untuk meminta maaf atas kesalahannya!" ucap Zahwa kepada sang suami yang masih saja cuek tak mau mendengarkan Zahwa. Mendengar ucapan Zahwa yang membela Keisya daripada dirinya membuat Leo sangat kecewa, ini bukan kali pertamanya Zahwa membela Keisya sampai telinganya panas bila mendengarnya. "Terserah kamu deh sayang!" sahut Leo cuek lalu meninggalkan Zahwa bersama Keisya dikamar itu. "Mas! Mas Leo! kamu emang benar-benar ya Mas!" teriak Zahwa memanggil sang suami yang tiba-tiba saja meninggalkan dirinya. Namun pria itu mengabaikan panggilan dari sang istri, ia tak peduli lagi dengan Zahwa yang membuat dirinya saat ini kecewa berat."Aishh, dasar kamu Mas! tega-teganya kamu ninggalin aku begitu saja!" celetuk Zahwa tak terima ia diperlakukan seperti ini. "Udah Wak, biarin saja suamimu pergi! toh walaupun kamu
"Woy, ngapain loh liatin gue seperti itu!" tanya Leo dengan keras kepada Keisya yang sedari tadi. Mendengar ucapan Leo seketika lamunan Keisya buyar. Ia seperti orang gugup saat ini untuk menjawab pertanyaan dari Leo. "Huh, apaan sih Leo! ngageti saja!" sahut Keisya mencoba untuk menjawab santai. "Ngapain loh bengong kearah gue gitu?" tanya Leo penasaran. "Gue itu bengong karena lagi mikirin pekerjaan gue yang sangat numpuk!" sahut Keisya dengan seribu alasannya. Leo masih saja terus mencecar pertanyaan kepada Keisya karena ia merasa tidak puas dengan jawaban Keisya. "Loh kalau lagi mikirin pekerjaan gak usah sambil fokus liatin gue seperti tadi! Gue kan risih jadinya!" celetuk Leo tak mau kalah sebelum mendapatkan jawaban yang pas dari Keisya. "Yeee,,, GR banget sih loh Leo! emang siapa yang fokus liatin loh! gue gak ngerasa pandangan gue kearah loh kok dari tadi! loh aja yang ke GR an!" ucap Keisya masih berusaha membuat alasan supaya Leo dan Zahwa percaya padanya. Mendenga
Mobilnya terus melaju kencang, hingga akhirnya mobil yang Keisya kendarai sampai disuatu salon kecantikan langganannya. "Hufft, akhirnya sampai juga!" celetuknya. Langkah kaki Keisya melangkah untuk cepat-cepat masuk kedalam salon kecantikan itu, ia tak sabar untuk membuat kantung matanya kembali menjadi indah seperti semula. "Yuuhhuu good morning semua!" sapa Keisya kepada pegawai yang kerja disalon itu. "Morning Say? tumben pagi-pagi banget say!" sahut salah satu pegawai salon kecantikan itu. "Iya nih, lagi urgent!" celetuk Keisya. "Ehh sis coba kamu liat kantung mata gue!" ucap Keisya kepada salah satu pegawai salon kecantikan itu. Keisya menunjukkan kantung matanya yang berwarna hitam bak hewan Panda kepada salah satu pegawai salon kecantikan. "Loh kok bisa begini say! hitam banget loh say! emang kok bisa jadi seperti itu sih say?" ucapnya Salah satu pegawai salon kecantikan itu heran, kenapa wanita yang sudah sering datang kesalon itu matanya bak hewan Panda, selama ini