Perempuan itu menoleh ke belakang karena penasaran siapa yang sedang memanggil namanya. "What, Leo? demi apa Leo panggilin gue?" gumam Keisya. "Iya Leo? loh manggilin gue?" ucap Keisya kegirangan karena Leo memanggilnya Keisya kegirangan menghampiri Leo dengan segera, seperti mendapatkan rezeki tak terduga ketika ia dipanggil Leo. "Leo? hehe tumben loh panggil gue!" ucap Keisya penasaran "Ngapain loh mojok disitu, telfon siapa loh?" tanya Leo penasaran karena seperti orang sedang melakukan rencana busuk. Keisya kebingungan untuk mencari alasan apa yang dapat menyelamatkan dirinya dari cecaran pertanyaan Leo kepadanya. "Hhhmmm gue cuma lagi telfonan sama temen kerja gue! ngapain loh tanya-tanya? tumben juga loh perhatian sama gue? apa loh udah mulai tertarik dengan gue!" ucapnya dengan menyembunyikan sesuatu. "Hah, gue tertarik sama loh? jangan kebanyakan halu! makanya kalau tidur itu jangan terlalu kemiringan!" celetuk Leo. Tanpa bertanya lagi Leo langsung pergi meninggalkan K
"Ini siapa? mana istriku?" tanya Leo kaget, karena suara yang ada diponselnya itu asing "Maaf Pak Leo, saa saya susternya Bu Zahwa!" sahut suster itu dengan gugup "Istriku mana? kenapa yang terima telfonnya kamu sus?" tanya Leo dengan sangat amat penasaran. Lelaki yang ada dalam panggilan itu sepertinya sangat khawatir karena yang menerima bukan istrinya langsung, melainkan suster yang telah merawatnya mulai Zahwa pertama kali masuk rumah sakit."Sus, coba kamu katakan, ada apa dengan istriku? kenapa kamu yang terima telfonnya sus?" tanyanya sekali lagi semakin penasaran. Dengan berat hati suster itu mengatakan dengan jujur perihal yang terjadi terhadap Zahwa. "Jadi gini Pak Leo, barusan pagi-pagi sekali saya melihat Bu Zahwa tergeletak jatuh pingsan di koridor rumah sakit. "Apa? Kok bisa? Kenapa bisa istri saya jatuh pingsan dikoridor rumah sakit? memangnya tak ada pengawasan dari tenaga medis rumah sakit?" ucap Leo dengan nada tinggi dalam panggilan selulernya "Maaf Pak m
"Dok bagaimana kondisi istri saya?" tanya penasaran pria itu dengan nafas yang terengah-engah "Bapak yang sabar dulu ya! Bapak tenang dulu kami akan melakukan penangan yang terbaik untuk istri Bapak!" sahut dokter itu. Pria itu sangat menyesal karena telah meninggalkan istrinya seorang diri, ia menyesal karena ia harus mementingkan pekerjaannya daripada istrinya yang sedang berjuang mempertahankan buah hatinya yang selama ini mereka harapkan."Dok berikan penanganan yang terbaik untuk istri saya, saya akan bayar berapa pun untuk kesembuhan istri saya dok!" pinta pria itu dengan memohon kepada sang dokter. "Baik Pak Leo, kami akan memberikan penanganan yang terbaik untuk kesembuhan dan keselamatan pasien, Pak Leo tenang dulu ya! Supaya kami fokus menangani istri dan calon bayi Pak Leo!" ucap Dokter itu dengan mememohon supaya Leo tenang dan tetap sabar. "Kami akan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk istri bapak, selebihnya kami serahkan kepada sang maha kuasa! Doa terb
"Keluar! keluar dari sini! kalian jahat!" teriak Zahwa histeris lagi. "Sayang kamu jangan seperti ini dong! kalau kamu merasa ketakutan ayo sayang cerita ke Mas sini! kamu gak usah takut ini Mas Leo suamimu!" paksa Leo supaya Zahwa mau mendengarnya. Namun Zahwa tetap saja histeris tak mau mendengar apa kata suaminya yang sedari tadi meminta istrinya itu untuk mendengarkan ucapannya itu. "Sana pergi!" teriak Zahwa Plak Sebuah bantal mendarat ke kepala Leo dengan sempurna, "Mas Leo?" Zahwa kaget saat ia pukulkan bantal itu kekepala Leo, lalu Zahwa sadar jika yang ia pukul adalah suaminya sendiri. "Mas Leo, maafin aku ya? aku kira kamu komplotan sosok joker misterius itu," ucap Zahwa kepada suami itu. "Sayang, mana ada sosok joker misterius disini? kamu jangan keseringan nonton film yang aneh-aneh dong! biar gak kebawa kedunia nyata halumu itu!" celoteh Leo yang yang tak percaya dengan pernyataan Zahwa. "Mas Leo, aku gak sedang halu Mas! aku beneran melihat sosok joker misteriu
"Aaahh bagaimana bisa aku pindah dia dari pelukanku? tapi tubuhku juga terasa pegel kalau begini terus!" gumam Leo dalam hatinya yang tak tega jika memindah sang istri untuk berbaring dikasurnya. Leo selalu memandang fokus kearah istrinya yang lelah dalam tidurnya. "Pak Leo jika kecapean dalam posisi seperti itu, lebih baik Bu Zahwa Pak Leo tidurkan dikasur! Bar saya bantuin jika Pak Leo jika Pak Leo kerepotan!" ucap suster dengan menawarkan bantuan kepadanya. "Ahh tak perlu sus, terimakasih ya atas tawarannya, saya khawatir jika saya pindah istri saya, takut dia terbangun sus! kasian juga kalau istri saya terbangun! karena sepertinya dia sangat lelah!" ucap Leo dengan menolak tawaran dari suster Karena Leo menolak tawaran sang suster, akhirnya sang suster berpamit untuk keluar dari kamar Zahwa itu, sang suster ingin memberikan ruang untuk pasangan suami istri untuk berdua."Hmm jika Pak Leo sudah tidak perlu bantuan saya, mohon maaf ya Pak, saya pamit keluar dulu!" ucap pamit sus
Mendengar obrolan Keisya dan juga Leo sangat asyik, sekarang terdengar nyaring ditelinga Zahwa, sehingga membuatnya menjadi terbangun dari tidurnya, siapa sangka ketika Zahwa bangun terlihat jelas bahwa suaminya itu sedang ngobrol asik bersama sahabatnya. "Keisya?" ucap Zahwa memanggil nama Keisya. "Ehh Zahwa sudah bangun! enak banget kayaknya tidur sambil berpelukan dengan sang suami!" ledek Keisya walaupun ia sebal namun ia harus bersandiwara didepan Zahwa dan juga Leo. "Hehe, biasa aja sih Key, gue terlelap tidur bukan karena dipeluk oleh Mas Leo, tapi gue tertidur karena emang ngantuk banget, dan badan gue kayaknya capek banget deh!" sahut Zahwa tenang. Tak lama kemudian pria itu menyambar obrolan dari kedua wanita itu. "Loh pengen dipeluk juga ya Key!" ledek Leo kepada Keisya. "Husst, apaan sih Mas, emang kamu mau meluk Keisya juga!" celoteh Zahwa sedikit kesal kepada suaminya itu "Ehh, maksud aku bukan gitu sayang, maksud aku itu biar Keisya cepet-cepet cari calon suami gi
"Aduh, sampai berapa lama Leo dengan Zahwa si wanita kampungan ini bermesraan didepan gue?" gumamnya dalam hati lagi muak melihat tingkah Zahwa dengan pria yang sangat ia cintainya. Zahwa menyadari bahwa wanita yang ia anggap sahabat itu sedari tadi diam membisu seperti orang yang lagi banyak pikiran. "Key!" panggil Zahwa secara tiba-tiba. Namun wanita licik itu tak sadar bahwa dirinya dipanggil oleh Zahwa yang jaraknya tidak terlalu jauh dengannya. "Key!" panggil Zahwa sekali lagi dengan menepuk pundak Keisya dengan sedikit keras. "Hah, iya Wak!" sontak menyahut wanita licik itu karena kaget merasakan tepukan secara tiba-tiba dari Zahwa "Kok ngelamun sih?" tanya Zahwa dikiranya wanita licik itu melamun Yang ada dalam fikirannya Zahwa dikiranya sang sahabat melamun karena dia lagi memikirkan pekerjaannya yang begitu padat, tapi Zahwa salah, wanita licik itu terdiam karena geram melihat pria yang sangat ia cintai itu sedang bermesraan dengan musuh bebuyutannya didepan dirinya.
"Mama malu Leo sama istrimu yang gila itu! seluruh keluarga besar kita membicarakan istrimu yang gila itu!" hardik wanita paruh baya itu kepada Leo anak tirinya Kini menatap kearah istrinya yang malang, dengan pandangan yang tak enak karena ucapan Mamanya yang menghina. "Mah jangan ngomong gitu dong! Kasian Zahwa!" protesnya. Pandangan Mama mendelik kearah Zahwa istri Leo yang terlihat seperti orang ketakutan. "Kamu berani ngebantah Mama? cuma gara-gara wanita gila ini?" ketusnya dengan menunjuk kearah Zahwa. Zahwa hanya terdiam menunduk, seperti orang yang tak berdaya dan tak punya tujuan. "Dengar Leo!" jerit wanita paruh baya itu, tatapannya masih mendelik kearah Zahwa "Orang tua mana yang tidak gregetan melihat putra satu-satunya yang tampan, terlahir dari keluarga yang mapan tapi menikah dengan orang tak waras sepertinya? masih banyak gadis diluar sana yang cantik dan modis malah seleranya yang tampilannya kayak orang gila gini!" hinanya."Apa yang kau lihat dari orang ini?
Leo tampak bahagia saat sang istri menyuapinya dengan lembut. Diliriknya Zahwa yang tengah menunduk dan menyuapkan jeruk terakhirnya kemulut Leo. Sikapnya tenang, santun dan membuat dadanya berdesir samar.Hati Leo bahagia bukan main. Melihat begitu cantiknya wajah wanita yang selama ini tidak pernah lelah dan selalu ikhlas menemaninya. haruskah kini mendapati kalau mentari yang baru saja bersinar dalam hidupnya harus kembali mendung dengan kehadiran wanita lain yang tengah mengaku mengadung kepada suaminya. Entah mengapa, saat ini Leo merasa sangat bersalah saat kedatangan Chaca, terlihat tidak seperti yang ada dalam bayangannya selama ini. Kedatangan gadis masa yang pernah ia booking itu bukan lagi seperti yang dia harapkan dan dia hadirkan dalam doanya. Siang ini di mana dirinya baru menyadari kalau rasa bersalah, benci kepada dirinya sendiri yang keji pada sang istri.Tak terasa jam merambat menunjukkan pukul satu siang, namun Leo tidak segera beranjak dari atas tempat tidur Zah
"Wak, kamu ngerasa ada yang aneh gak siapa yang sedang ada diluar sana?" tanyanya pada dirinya sendiri seperti orang gak waras "Kayaknya diluar sana ada pria misterius itu, loh. Beberapa minggu lalu, aku juga merasakan hal yang aneh diluar kamarku ini!" gumamnya masih ketakutan.Ia masih saja tetap ada dalam selimut tebalnya karena ketakutan akan sosok moster yang kembali lagi "Aku khawatir jika sosok pria misterius itu akan datang kembali menyakitiku lagi?" ucapnya masih ketakutan lagi Tubuh Zahwa terus bercucuran keringat karena ia begitu ketakutan karena dikamarnya b"Khawatir Kirana terjerumus ke dalam pergaulan bebas, terus dia melewati batas, Mas," lirihku.Lelaki itu memang tidak pantang menyerah untuk meneror Zahwa . Selama beberapa pekan ini, dia berjuang selalu menerorku. Bagaimana aku bisa tenang jika aku selalu dihantui oleh sosok lelaki misterius yang menggunakan topeng jokers yang begitu menyeramkan. "Aduh bagaimana ini, aku jadi ketakutan, Mas Leo kamu kemana sih kok
"Ahh gue gak muji loh kok! gue cuma bilang yang sebenarnya!" ucap Zahwa kembali "Udah ahh, jangan muji gue mulu Wak!" celetuk Keisya kembali "Iya deh, gue diem aja!" ucap Zahwa kembali tak ingin memuji sahabatnya itu kembali. Berulang kali aku rasakan aku sungguh sangat beruntung memiliki sahabat sebaik Keisya, aku pernah menyesal karena pernah berfikir bahwa Keisya itu orangnya jahat dan licik kepadaku. Sungguh jika waktu bisa aku putar aku tidak akan berfikir jika Keisya adalah orang yang jahat dan licik sungguh aku sangat menyesal atas semua pikiran jelekku kepada sahabatku itu. "Key, gue mau jujur ya!" ucap Keisya!" ucap Zahwa "Jujur apa Wak? jujur saja!" celetuk Keisya kepada Zahwa "Maaf ya Key, gue pernah berfikir bahwa loh sahabatku yang jahat! maaf kalau aku pernah berpikiran seperti itu!" celetuk Zahwa kepada sahabatnya itu. "Hhmm dasar wanita sialan, berani-beraninya loh sampai berfikir seperti itu kepada gue! yang membuat gue jadi seperti ini kan loh wanita sialan!"
"Wak loh makan dulu ya! biar gue suapin loh! pokoknya loh harus habisin nasi ini supaya loh cepet sembuh!" celetuk Keisya kepada sahabatnya itu. "Key, kan gue udah makan pizza tadi, gue kenyang banget nih!" sahut Zahwa menolak kemauan Keisya "Oohh iya yah, loh kan udah makan pizza banyak!" celutuk Keisya kembali "Haha iya Key, kalau gue masih mau makan nasi itu, bisa begah perut gue dong!" ucap Zahwa kepada sahabatnya itu yang masih memegang piring di tangannya itu. Zahwa tertawa sumringah saat sahabatnya itu yang tengah memegang piring yang berisi sarapan pagi Zahwa. "Kok malah ketawa sih kamu Wak!" tanya Keisya kepada Zahwa "Ahh kamu ini Key kenapa sih kok lucu banget sihh?" ucap Zahwa. "Apa sih Wak kamu Wak!" ucap Keisya kembali. Mereka terus tertawa bersama tak ingin ia Zahwa melewatkan moment kebersamaan dengan sahabatnya itu. Kring kring kringTerdengar dering ponsel dari telfon Zahwa, terlihat dari layar ponsel Zahwa bahwa yang telfon adalah Leo sang suami. "Assalamual
"Makasih ya Key! kamu memang terbaik buatku saat ini!" celetuk Zahwa kepada Keisya yang sedang erat memeluk tubuhnya. Zahwa saat ini sangat bangga memiliki sahabat seperti Keisya yang sangat perhatian kepadanya, rasa haru saat Keisya begitu lama memeluk tubuhnya. "Wak, loh yang sabar ya, atas semua cobaan yang menimpa loh!" pesan Keisya kepada Zahwa "Iya Key, sekali lagi gue ucapkan banyak terimakasih!" ucap Zahwa sekali lagi. semabari keduanya menunggu pesanan makanan yang masih belum kunjung datang keduanya saling berbincang penuh kehangatan. kring kring kring Suara ponsel Keisya berdering terdengar ditelinga Keisya dan juga Zahwa "Key, ponselmu bunyi tuh!" ucap Zahwa "Eeeh iya Wak! tunggu ya gue terima dulu telfonnya, mungkin ini dari orang yang mau anterin makanan dari gofo*d!" ucap Keisya Segera Keisya mengangkat telfon dari orang yang menelfonnya. "Hallo!" ucap Keisya. "Mbak Keisya ya?" tanya pria yang ada diluar sana. "Iya dengan saya sendiri!" sahutnya. "Ini mbak,
"Hah, masak iya Leo punya wanita lain? kayaknya Leo bukan pria yang suka neko!" gumamnya dalam hati. "Kayakanya gue harus nyelediki Leo deh! gue harus buktikan bahwa dugaannya Zahwa tentang Leo salah!" gumamnya lagi Keisya terus kepikiran tentang Leo yang kata sang istri tengah memiliki perempuan lagi. Ia terus kepikiran tentang wanita baru yang Leo miliki. "Wak loh beneran yakin seratus persen kalau Leo punya wanita lain?" ucap Keisya. "Gak seratus persen sih Key! cuma fitasatku sangat kuat kalau Mas Leo punya wanita lain selain aku?" ucap Zahwa penuh keyakinan. "Kalau aku bantuin kamu gimana Wak?" ucap Keisya menawarkan bantuan kepada Zahwa "Serius loh Key? tapi kayaknya gak usah deh Key, nanti pas jadinya ngerepoti kamu!" ucap Zahwa. Keisya tetap saja ngotot karena Zahwa menolak tawarannya untuk membantu membuktika bahwa Leo sedang memiliki perempuan lain selain Zahwa."Ahh, nggak kok Wak! sumpah gue gak pernah ngerasa direpoti oleh loh!" ucap Keisya yang masih ngotot untuk
"Iya Key it's okay!" sahut Zahwa yang mulai luluh kembali pada wanita licik itu "Nah coba kamu belajar dari Keisya Mas! Keisya itu orangnya emang baik, dia juga tak segan untuk meminta maaf atas kesalahannya!" ucap Zahwa kepada sang suami yang masih saja cuek tak mau mendengarkan Zahwa. Mendengar ucapan Zahwa yang membela Keisya daripada dirinya membuat Leo sangat kecewa, ini bukan kali pertamanya Zahwa membela Keisya sampai telinganya panas bila mendengarnya. "Terserah kamu deh sayang!" sahut Leo cuek lalu meninggalkan Zahwa bersama Keisya dikamar itu. "Mas! Mas Leo! kamu emang benar-benar ya Mas!" teriak Zahwa memanggil sang suami yang tiba-tiba saja meninggalkan dirinya. Namun pria itu mengabaikan panggilan dari sang istri, ia tak peduli lagi dengan Zahwa yang membuat dirinya saat ini kecewa berat."Aishh, dasar kamu Mas! tega-teganya kamu ninggalin aku begitu saja!" celetuk Zahwa tak terima ia diperlakukan seperti ini. "Udah Wak, biarin saja suamimu pergi! toh walaupun kamu
"Woy, ngapain loh liatin gue seperti itu!" tanya Leo dengan keras kepada Keisya yang sedari tadi. Mendengar ucapan Leo seketika lamunan Keisya buyar. Ia seperti orang gugup saat ini untuk menjawab pertanyaan dari Leo. "Huh, apaan sih Leo! ngageti saja!" sahut Keisya mencoba untuk menjawab santai. "Ngapain loh bengong kearah gue gitu?" tanya Leo penasaran. "Gue itu bengong karena lagi mikirin pekerjaan gue yang sangat numpuk!" sahut Keisya dengan seribu alasannya. Leo masih saja terus mencecar pertanyaan kepada Keisya karena ia merasa tidak puas dengan jawaban Keisya. "Loh kalau lagi mikirin pekerjaan gak usah sambil fokus liatin gue seperti tadi! Gue kan risih jadinya!" celetuk Leo tak mau kalah sebelum mendapatkan jawaban yang pas dari Keisya. "Yeee,,, GR banget sih loh Leo! emang siapa yang fokus liatin loh! gue gak ngerasa pandangan gue kearah loh kok dari tadi! loh aja yang ke GR an!" ucap Keisya masih berusaha membuat alasan supaya Leo dan Zahwa percaya padanya. Mendenga
Mobilnya terus melaju kencang, hingga akhirnya mobil yang Keisya kendarai sampai disuatu salon kecantikan langganannya. "Hufft, akhirnya sampai juga!" celetuknya. Langkah kaki Keisya melangkah untuk cepat-cepat masuk kedalam salon kecantikan itu, ia tak sabar untuk membuat kantung matanya kembali menjadi indah seperti semula. "Yuuhhuu good morning semua!" sapa Keisya kepada pegawai yang kerja disalon itu. "Morning Say? tumben pagi-pagi banget say!" sahut salah satu pegawai salon kecantikan itu. "Iya nih, lagi urgent!" celetuk Keisya. "Ehh sis coba kamu liat kantung mata gue!" ucap Keisya kepada salah satu pegawai salon kecantikan itu. Keisya menunjukkan kantung matanya yang berwarna hitam bak hewan Panda kepada salah satu pegawai salon kecantikan. "Loh kok bisa begini say! hitam banget loh say! emang kok bisa jadi seperti itu sih say?" ucapnya Salah satu pegawai salon kecantikan itu heran, kenapa wanita yang sudah sering datang kesalon itu matanya bak hewan Panda, selama ini