Home / Pernikahan / Istri Sah CEO / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Sah CEO: Chapter 31 - Chapter 40

69 Chapters

Bab 31. Rumah Sakit

"Zahwa sayang, kamu harus bisa mempertahankan benih yang ada dikandunganmu ya sayang!" lirih Leo Zahwa sekarang harus memperjuangkan benih yang ada dikandungannya itu, terlihat Dokter sangat sibuk memasang peralatan medis ketubuh Zahwa, tak mudah bagi Dokter menangani pasien yang sedang dalam keadaan hamil muda. "Dok pasien terus mengeluarkan darah dari v*g*na nya Dok!" ucap seorang suster dengan khawatir. "Ayok, kita sekarang harus extra menangani sang pasien! mengingat beliau adalah istri dari Pak Leo! jika kita tidak bisa memberikan yang terbaik untuk wanita ini, akan habis kita!" pesan Dokter itu kepada semua suster yang membantunya. Sang Dokter mengetahui jika Kakek Leo sangat berpengaruh ke rumah sakit yang menangani Zahwa sekarang, walaupun itu adalah rumah sakit daerah yang berada di kota kecil tapi Kakek Leo sudah memberikan donasi yang sangat besar untuk kesejahteraan para nakes dirumah sakit daerah itu. Tak lama kemudian tubuh Zahwa memberikan respon yang menakutkan...
Read more

Bab 32. Selamat

"Sus Ayo cepat tolong Ibu mertua saya!" celoteh Leo. Leo dengan ketiga suster tergesa untuk menghampiri wanita paruh baya itu"Sus tolong paggil petugas untuk mengambil tempat tidur dorong!" perintah salah satu suster kepada suster yang satunya."Baik suster!" jawabnya Leo terlihat sangat gelisah memikirkan istrinya ditambah lagi Ibu mertuanya yang tertimpa musibah, pikirannya juga mengarah kepada Mama tirinya yang masih dirawat dirumah sakit, sungguh ini sangat tidak mudah bagi hidup Leo. Pria itu menatap kepergian Ibu mertuanya yang telah dibawah oleh para suster untuk diberikan pertolongan pertama pada Ibu mertuanya itu, kini Ibu mertua dan para suster itu telah hilang dari pandangannya. "Aaargghhh, aku gak kuat tuhan," gerundel Leo, Pria itu mengacak-ngacak rambutnya Reza sedari tadi memperhatikan kakak tirinya yang seperti orang tak ada semangat untuk hidup. Ceklek Suara pintu ruang UGD terbuka dengan pelan, Seorang Dokter yang menangani Zahwa telah berdiri ditengah pintu.
Read more

Bab 33. Nomor Tak Dikenal

Bunyi dering ponsel Leo terdengar seperti dengung isi kepala, Membuat Pria itu kini mengurungkan pembicaraannya dengan sang istri. Cuaca buruk di luar sana telah berhasil membuatnya demam dan pening. Di tambah pikirannya kacau karena wanita yang ia booking waktu itu, memiliki rasa takut tentang sesuatu yang kini menghantui. “Mas, ada telepon dari siapa Mas Leo?” tanya wanita yang ada disebelahnya itu. Ia menggelengkan kepala. “Entahlah.” katanya, sambil memandang penuh penasaran pada muka telepon berwarna hitam dipenuhi beberapa angka yang melingkar.“Pasti dari seorang perempuan?” tegas Zahwa. "Perempuan siapa sayang? ini nomornya gak gak ada di kontakku sayang!" sahut Leo "Coba mana biar aku saja yang menenerimanya Mas!" pinta Zahwa dengan mengulurkan tangannya yang mungil kearah Leo "Ahh udah lah sayang gak penting juga kok, pasti cuma orang iseng!" tolak Leo Leo menolak panggilan dari nomer yang tak dikenal itu, supaya sang istri tak memaksanya untuk meminta ponsel Leo dan m
Read more

Bab 34. Pengakuan

"Reza, cukup! jangan coba-coba kau menyuapi istriku!" teriak Leo dari arah sana "Memangnya kenapa? lho keberatan?" sahut pria itu menyebalkan "Zahwa kamu gak keberatan kan? kalau aku suapin jeruk ini ke kamu?" tanya Reza penuh harap Zahwa yang masih menyimpan rasa cemburu terhadap suaminya itu, mengiyakan tawaran Reza untuk menyuapinya."Iya boleh Za!" sahut wanita itu seraya menganggukkan kepalanya, bola matanya yang bulat menyorot kearah sang suami yang posisinya lurus dengannya. Terlihat wajah CEO muda itu memerah, entah cemburu atau murka kepada kedua insan yang ada didepannya itu. Reza dengan semringah menyuapi wanita yang sangat ia cintai itu, ia tak peduli mata suaminya yang menyorotinya sedari tadi."Aaa," suara Reza seraya menyodorkan tangannya ke mulut Zahwa dengan romantis Zahwa membalasnya dengan membuka mulutnya dan hap..... jeruk itu kini dikunyah oleh wanita itu dengan senyuman penuh lembut kearah Reza. "Enak?" tanya Reza penuh perhatian "Iya enak kok!" sahutnya
Read more

Bab 35. Mama Mertua Kembali Pulang

"Mas jadi kamu gak percaya bahwa anak yang ada dalam kandunganku ini adalah darah dagingmu?" ucap kecewa wanita itu. Bibir wanita itu bergetar hebat saat mengungkapkan kenyataan yang pahit terhadap CEO muda yang berdiri kukuh dihadapannya itu. "Aku tak mau mendengarkan lagi pernyataan darimu! pokoknya saya nanti minta tes DNA dari anak itu!" ucap tegas sang CEO muda.Tanpa mengeluarkan kalimat lagi dari mulut pria itu, tiba-tiba pria itu langsung meninggalkan wanita yang mengaku mengandung anaknya itu. "Mas, kamu mau kemana Mas?" teriak Chaca memaggil Leo supaya bertanggung jawab atas perbuatannya itu Namun sang CEO tak memperdulikan panggilan dari wanita itu, CEO itu terus melangkah cepat meninggalkan Chaca seorang diri. "Arrrghh"Wanita itu seperti tertampar oleh petir saat menerima kenyataan pahit dari Ayah biologis anak yang dikandungnya. ***Mobil Leo berpacu kencang meninggalkan parkiran rumah sakit. Entah kemana tujuannya ia sekarang, rasanya dunia seperti benar-benar su
Read more

Bab 36. Dendam

"Udah cukup Bapak Ibu jangan buat keributan di rumah sakit!" tegur Dokter kepada ketiga orang yang sedang adu argumentasi Sontak ketiga orang itu terdiam setelah mendengar teguran dari sang Dokter yang berada didekat Leo. "Yaudah Mah ayok kita pulang, Leo sudah capek mau istirahat!" ajak Leo kepada wanita paruh baya itu. "Ya sudah ayok kita pulang!" sahut wanita paruh baya itu "Key tante minta tolong ya? kamu packing barang-barang tante dan kamu Nak Leo tolong bantuin Nak Keisya kasian dia kalau harus packing barang Mama yang cukup banyak itu!" pinta Mamanya Leo Tak lama kemudian Leo dan Keisya segera mengemasi barang Mamanya Leo kedalam tas yang cukup besar. Seusai mereka mengemasi barang-barang milik Mamanya Leo mereka segera membawa wanita paruh baya itu menuju parkiran mobil.Keisya tengah sibuk mendorong kursi roda mamanya Leo sedangkan Leo membawa dua tas besar milik mamanya. Tak lama kemudian mereka bertiga sampai diparkiran mobil, Leo segera meletakkan kedua tas itu dib
Read more

Bab 37. Rencana Busuk

Mobil itu melaju dengan kencang, saat ini Keisya akan menghampiri Zahwa untuk ia lakukan perbuatan liciknya, tak lama kemudian Keisya sampai dirumah sakit tempat Zahwa dirawat. Bola matanya menyorot ke Berbagai arah untuk memcari ruang rawat Zahwa. Perempuan licik itu melihat sosok Leo yang sedang berada didepannya ujung rumah sakit yang sedang duduk memainkan handphonenya."Leo?" ucapnya kegirangan saat mendapati sosok laki-laki yang sangat ia cintai sejak lama duduk sendirian "Sepertinya kudu gue samperin nih! sayang kan kalau ada barang yang gue incar-incar, gue abaikan!" ucap keisya penuh semangat. Lalu wanita licik itu segera melangkahkan kakinya dengan cepat untuk menghampiri Leo yang sedang duduk sendiri. Keisya sepertinya sudah lupa akan rencana jahatnya itu sejak melihat Leo sosok yang ia cintai, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Tak lama kemudian Keisya sampai dihadapan Leo, namun pria itu hanya sekilas melihat kearah Keisya, begitu cueknya pria itu kepada wanita
Read more

Bab 38. Manipulasi

"Ngapain loh liatin gue seperti itu?" cetus Zahwa kepada Keisya yang sedang mematung didepannya Seketika pandangan tajam Keisya buyar setelah mendengar teguran dari Zahwa. "Gue tau, pasti loh mikirkan, rencana licik apa yang nanti loh lakukuin ke gue?" tebak Zahwa dengan menantang Keisya tertegun dan kehilangan kata untuk alasan bahwa dirinya tak memikirkan rencana liciknya sedikitpun terhadap Zahwa. "Jawab Keisya?" cecar Zahwa penuh penasaran kepada wanita licik itu. "Eng enggak kok Zahwa!" sahut gugup Keisya "Tuh kan loh gugup! Cuma jawab pertanyaan gue aja loh gugup?" cecar Zahwa lagi Perempuan licik itu mencari cara untuk bisa kelihatan baik dan seperti wanita polos dihadapan Zahwa "Ngapain sih gue harus berbuat jahat? Kayak gak ada yang lebih berfaedah saja selain bebuat jahat sama loh. Asal loh tau Zahwa? Gue sudah capek jadi orang jahat, gak ada gunanya juga kali," sahutnya lagi "Yakin loh udah taubat?" sambar Leo yang juga ada diruang rawat Zahwa Keringat dingin keis
Read more

Bab 39. Manipulasi 2

"Ngapain sih loh kesini lagi Key?" tanya Zahwa gemetaran "Zahwa don't worry! gue kesini cuma mau jenguk loh kok!" ucap Keisya Vibes Keisya saat ini seperti terlihat baik dan lembut, hingga perasaan Zahwa sedikit tenang, tapi itu semua hanya acting keisya untuk masuk ke circle Zahwa, perempuan itu ingin bermain cantik untuk melenyapkan Zahwa. "Hmm ya sudah deh, jika loh emang datang kesini untuk niat baik, gue ijini loh buat jenguk gue," ucap Zahwa yang mulai luluh akan niat baik Keisya "Zahwa aku bawah sesuatu nih buat loh!" ucap Keisya sembari memperlihatkan paper bag yang ia peace pegang. "Apa itu?" tanya Zahwa peasaran "Ini Pizza union! denger-denger loh suka Pizza union Zahwa!" ungkap Keisya dengan sumringah "Kok loh tau? perasaan gue gak pernah cerita sama loh kalau gue suka Pizza union?" ucapnya "Zahwa, sebelum gue kesini, gue tanya dulu sama bibi loh suka apa? kalau gue gak tanya dulu, entar gue beli makanan lain, nanti sama loh gak dimakan?" sahut Keisya Zahwa menyoro
Read more

Bab 40. Murka

"Zahwa, gue pamit pulang dulu ya?" ucap Keisya berpamitan kepada wanita yang tengah berada diatas ranjangnya "Loh kok buru-buru? kenapa gak balik nanti saja sih Key?" cegah Zahwa supaya Keisya tak buru-buru balik "Emangnya loh mau kemana sih? udah ahh kamu temenin gue aja disini!" cegahnya lagi. Wajah Keisya menampilkan senyuman yang penuh sandiwara, sangat terlihat sempurna drama yang Keisya suguhkan untuk Zahwa. "Maaf ya Zahwa, maaf banget gue gak bisa lama-lama temeni loh disini, gue sekarang harus buru-buru menemui Klein gue, kalau nggak, bisa bermasalah besar dengan project gue!" ucap Keisya dengan cerita yang dikarangnya Zahwa menganggukkan kepalanya, pertanda wanita itu menyetujui permohonan dari wanita yang kini tengah akrab dengannya dalam hitungan jam. "Ya sudah deh, kalau lu emang ada pekerjaan yang harus lu kerjaan, gue ngalah deh lu pergi dari sini!" pasra Zahwa menyetujui keputusan Keisya untuk pergi meninggalkan dirinya seorang diri lagi dikamar rawatnya. "Sekali
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status