Home / Pernikahan / Istri Sah CEO / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Istri Sah CEO: Chapter 1 - Chapter 10

69 Chapters

Bab 1 Fitnah

"Mas aku melihat istrimu tadi jalan berdua dengan adik lelakimu ke hotel!" Leo kini menatap ke arah istrinya dengan pandangan dipenuhi pertanyaan dan juga amarah.Mirna yang baru saja datang membenarkan tuduhan Keisya bak petir yang menyambar hati Zahwa."Benar apa yang dikatakan oleh Keisya itu Leo!" tuduh Mama tiri Leo"Apa maksud kalian?" tanya Leo dengan lantang"Istrimu selingkuh dengan Reza!" sahut Mama tiri LeoLeo menatap tajam ke arah istrinya itu, seakan darah yang berada dalam tubuhnya mulai naik. Tanpa sadar dirinya mulai naik pitam"Bohong!" Zahwa mendelik ke arah Mirna mama tiri Leo yang dengan lantang menuduh dirinya selingkuh dengan Reza"Aku tidak pernah selingkuh dengan Reza!" Zahwa menggeleng lebih keras, tak terasa air matanya mulai keluar, dia tidak menyangka jika pernikahan yang masih seumur jagung harus tertimpa ujian besar."Mas, dia sudah berbohong. Apa yang dikatakan oleh Mama dan juga Keisya adalah fitnah Mas!" Zahwa memegang erat tangan Leo dengan air mata
Read more

Bab 2. Kesedihan Zahwa

Aku melangkah tidak karuan, seperti kehilangan arah. Namun, aku mencoba mengikhlaskan semua yang terjadi. Aku tahu itu bukan hal yang mudah, aku hanyalah wanita miskin namun aku harus menjadi wanita kuat."Zahwa kamu harus kuat, kamu gak boleh cengeng!" gumamnya sembari mengelap air matanya yang sesekali terjatuh.Tak terasa aku sudah keluar dari rumah mewah Leo sudah lumayan jauh, Terdengar suara sepeda motor berhenti. Aku begitu takut, apa aku dibuntuti oleh penjahat? Dengan langkah cepat aku tidak menghiraukan sepeda motor itu, aku harus secepatnya sampai dijalan raya sana untuk meminta pertolongan."Zahwa! Tunggu," panggil seorang pengendara motor itu.Aku tidak menoleh kearah suara yang memanggilku. Rasa takut mencekam membuatku terus berlari, hingga aku tak kuasa menahan sakit yang kian menjalar dikaki ini. Hingga aku terjatuh"Pergi...pergi sana!" Teriak Zahwa menutup wajah dengan kedua tangannya. Karena ada pria itu berhasil menepuk bahu Zahwa."Tenang Zahwa! Ini aku Reza," ja
Read more

Bab 3. Perang Ke Tiga

Aku memutuskan untuk pulang kembali kerumah Mas Leo, rasanya aku salah sebagai istri sah Mas Leo jika meninggalkannya. Aku menahan nafas melihat tatapannnya yang penuh kemarahan meskipun begitu, aku tetap menatapnya. Sebab aku tahu betul alasan Mas Leo marah, tidak lain yaitu karena masih mengira diriku selingkuh dengan Reza adiknya‘’Mas’’ bisikku hanya bicara sedikit.Kemudian Mas Leo membuang muka, aku tau dia masih marah besar kepadaku. Tapi aku mencoba untuk tetap sabar menghadapi Mas Leo, ‘’Kenapa kamu injakkan kakimu lagi kerumah ini!” ucapnya dengan nada tinggi.Senyumku harus tetap terukir supaya Mas Leo tidak tambah naik pitam. Satu lagi yang aku dengarkan nasihat orang terdekatku kalau mau rumah tangga kami tetap utuh dan jangan pernah mendengarkan ucapan negatif orang-orang sekitar kita.‘’Jadi istri itu jangan suka selingkuh!’’ ucapnya lagi dengan mendelik ke arahku ‘’ Kalau tidak menjadi istri yang becus, setidaknya bisa membuatku nyaman dirumah! dan jangan suka selingk
Read more

Bab 4. Tuduhan semakin menggila

"Sana kau pergi saja sama Reza! pulang kerumah Reza sekalian!" ketusnya dengan menunjukkan tangannya kearah pintu keluar.Kenapa rasanya seperti ditampar, semua perkataan Mas Leo begitu menyakitkan. Aku tau dia cemburu berat kepadaku tapi tak seharusnya dia berkata kasar seperti ini kepadaku. "Mas aku ini istrimu, tak seharusnya Kamu bicara kasar kepadaku Mas!" sahutku kesal."Ada apalagi ini sih?" sambar mama mertuaku dengan ketus dan melirik sinis ke arahku. Karena aku sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti ini, jadi aku biasa saja. Aku terdiam tidak menjawab pertanyaan mama mertuaku. Aku tahu, beliau tidak menyukaiku, ia pun beberapa kali menginginkan perceraian di pernikahan kami, takutnya jika aku menyahut ia akan menciptakan bom dan, DuarrBom akan dinyalakan hingga mahligai rumah tanggaku benar-benar hancur.Tiba-tiba mata mama beralih kepada kedua putranya yang masih saling diam dan dingin. "Zahwa!" Mama mertua mencengkal belakang hijabku sampai aku nyaris jatuh kebe
Read more

Bab 5. Diancam Cerai

‘’Akan kubuat Leo segera menceraikan kamu!’’ bisik Mama mertua di telinga kananku. Tubuhku kembali tersentak, perkataan Mas Leo yang membuat sakit di hati masih belum sembuh, mama kembali menaburkan garam di luka hatiku ini.Perih, itulah yang aku rasakan saat ini, sakit tak berdarah, itulah sebutannya. Kuhembuskan nafas berat berharap sesak didada sedikit berkurang. ‘’Kenapa Mama melakukan itu? Kenapa Mama seperti sangat membenciku Ma?’’ tawa Mama menggelegar memenuhi isi ruangan, kulihat Reza yang masih disana melirik tak tega dan lirih kepadaku, sungguh Mama memang begitu licik orangnya. ‘’Kau menikah dengan putraku. Itu kesalahan fatal buatmu Zahwa! Kan ku manfaatkan situasi ini untuk membuat Leo segera menceraikanmu, ingat itu!’’ ancam Mama mertua menatapku dengan nyalang.Aku shock mendengar perkataan mama mertuaku, begitu teganya dia selalu menyakitiku, padahal selama ini aku selalu berbuat baik padanya.Ibu berjalan memutariku. Aku berdiri mematung, ‘’Kau tahu, sebenarnya ak
Read more

Bab 6. Aku pergi

Sekarang aku sadar jarak antara kami semakin pudar, segera aku melangkah ke depan. Berjalan pelan menuju keluar dari pintu gerbang rumah Leo dengan perasaan yang sangat hancur. Menjauhi suamiku tercinta dari kemurkaannya sebab salah paham dari diriku, rasanya ini adalah opsi terbaik yang harus aku ambil saat ini. ‘’Kau tidak boleh kemana-mana selagi apa yang aku inginkan belum aku dapatkan, Zahwa!’’ Reza secara tiba-tiba menarik pergelangan tanganku dengan keras, suasana terasa semakin menegangkan malam ini, aku tak ingin orang-orang dirumah ini melihatku yang sedang berdua dengan Reza, aku takut keadaan semakin kacau dan hancur. ‘’Lepas!’’ Aku berucap tajam saat kedua mataku tak berhenti menatapnya nyalang pada pria batu ini.Mendengar tuturku yang kesal, terlihat rahang pemilik wajah dominan Mamanya yang licik dan memiliki hati yang kotor ini, tampak mengeras. Tatapan buas dari kedua bola matanya yang sinis pun belum lepas darinya. Dia berusaha memaksaku dan mencebik lantas menden
Read more

Bab 7. Kembali

Mentari pagi telah bersinar, kutatap jendala dengan tembusan cahaya dari celah-celah jendala. Kuterbangun dari tidurku, didalam angan kubertanya mungkinkah akan datang keajaiban dalam hidupku ini. "Zahwa, kamu sudah bangun?" sapa sahabatku dengan lembut membuat lamunanku buyar seketika. Aku membalasnya dengan senyuman kearah sahabatku itu."Oh iya bagaimana rencanamu tadi malam itu, jadikan?" tanyanyaAku hanya menganggukkan kepala berisyarat bahwa aku mengiyakannya, rasanya untuk mengeluarkan sepatah kata dari mulutku sangat berat"Yaudah sana kamu mandi dulu, setelah itu kita sarapan dan berangkat!" ucapnyaSetelah sarapan kami bergegas untuk pergi ke hotel, tempat Aku dan Reza berdua. Dari kejauhan, mataku sudah dapat menangkap siapa yang sudah menunggu diluar sana, tak lain adalah pria batu yaitu Reza."Astaga, Zahwa itu kan pria yang tadi malam ngeyel ngajak kamu pergi sama dia kan?" tanyanya penasaran. "Iya Cin," jawabku"Ya ampun Reza! gak ada capek-capeknya ya dia ngejar a
Read more

Bab 8. Dosa Besar Seorang Istri

‘’Lepaskan Aku!’’ teriakku. Namun cengkraman Mas Leo begitu kuat, lalu mengungkung tubuhku, mengunci pegerakannya. Mas Leo segera mendaratkan bibirnya begitu rakus, menjamah setiap incih tubuhku tanpa permisi tak peduli dengan aku yang ada dibawahnya sedang meronta-ronta meminta tuk dibebaskan dari cengkramannya.Mas Leo justru menyeringai, menampilkan senyuman liciknya sekilas. Ia terlihat aragon menjamah tubuhku, ‘’Ayo balas aku, balas aku sayang!’’ pintanya memaksa kepadaku. ‘’Berhenti Mas! Aku mohon berhenti!’’ aku memohon supaya Mas Leo melepaskanku sekarang, seiring dengan Mas Leo yang berusaha melebarkan kedua pahaku dengan paksa. ‘’Aku ini suamimu!’’ ucapnya ditelinga kiriku Karena tak ada feedback dari sang istri akhirnya Leo menyudahi adegannya, pria berbadan kekar itu merebahkan tubuhnya disebelah kanan sang istri, tenaganya cukup terkuras. Sementara waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh siang. Pria yang bernama Leo itu melirik kerah istri yang ada disampinya. Zahwa sege
Read more

Bab 9. Leo Pergi

‘’Udah enakan perutmu, sayang?’’ tanyanya dengan perhatian, setelah memberikan aku secangkir air hangat dan mengompres perutku dengan air hangat pula yang ditaruhnya didalam botol kecil.‘’Iya Mas, sudah mendingan!’’ jawabku dengan menganggukan kepala.Sebenarnya rasa sakit diperut ini masih jelas terasa sakit, namun kali ini aku berkata bohong karena aku tak mau suamiku terus-teusan khawatir kepada kondisiku. Seperti malam-malam biasanya sebelum ada prahara dalam rumah tangga kita, Aku dan Mas Leo biasanya melakukan rutinitas berbincang-bincang sebelum tidur, malam ini selain berbincang ringan Mas Leo membicarakan sesuatu yang sangat berat bagiku...‘’Sayang?’’ ucapnya sambil menatap kearahku‘’Iya Mas, ada apa?’’ sahutku pelan membalas tatapannyaMas Leo sejenak menundukkan kepalanya, sepertinya ia berat untuk mengucapakan kepadaku, tak selang lama akhirnya keluarlah kalimat dari mulutnya‘ "Sayang, aku besok ijin keluar kota untuk mengunjungi kantor cabangku yang ada di Yogyakarta y
Read more

Bab 10. Kedatangan Kakek

"Pergi...! pergiiiii...!" teriakku lagiSuara langkah kaki itu semakin mendekat, sepertinya bisa dibilang trauma yang Zahwa rasakan saat ini, Zahwa tak ingin melihat wajah lelaki biadab itu walau hanya sekejap. "Zahwa, kamu kenapa?" ucap seorang lelaki dengan memegang lembut kepalaku. "Pergi! aku bilang pergi!" teriak Zahwa ketakutan. "Zahwa, ini kakek, ada apa denganmu nduk?" ucapnya panik. Saat mendengar kalimat bahwa pria yang ada didekatnya itu sang kakek, Zahwa seketika membuka matanya yang sebelumnya ia tutup dengan kedua tangannya. "Kakek?" lirih Zahwa ketakutan. "Iya nduk, ini kakek, kenapa kamu sampai ketakutan seperti itu?" tanyanya lagi penuh perhatian "Zahwa takut kek?" sahutku ketakutan dan tubuh ini sedikit bergetar Tapi, Aku tak berani mengadukan semua yang terjadi padaku kepada kakek, sepertinya diam adalah opsi terbaik untuk keluarga adinata group, yang aku pikirkan saat ini, jika aku mengadukan semuanya pasti akan menjadi bom waktu yang akan meledak detik ini
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status