Mobil itu melaju dengan kencang, saat ini Keisya akan menghampiri Zahwa untuk ia lakukan perbuatan liciknya, tak lama kemudian Keisya sampai dirumah sakit tempat Zahwa dirawat. Bola matanya menyorot ke Berbagai arah untuk memcari ruang rawat Zahwa. Perempuan licik itu melihat sosok Leo yang sedang berada didepannya ujung rumah sakit yang sedang duduk memainkan handphonenya."Leo?" ucapnya kegirangan saat mendapati sosok laki-laki yang sangat ia cintai sejak lama duduk sendirian "Sepertinya kudu gue samperin nih! sayang kan kalau ada barang yang gue incar-incar, gue abaikan!" ucap keisya penuh semangat. Lalu wanita licik itu segera melangkahkan kakinya dengan cepat untuk menghampiri Leo yang sedang duduk sendiri. Keisya sepertinya sudah lupa akan rencana jahatnya itu sejak melihat Leo sosok yang ia cintai, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Tak lama kemudian Keisya sampai dihadapan Leo, namun pria itu hanya sekilas melihat kearah Keisya, begitu cueknya pria itu kepada wanita
"Ngapain loh liatin gue seperti itu?" cetus Zahwa kepada Keisya yang sedang mematung didepannya Seketika pandangan tajam Keisya buyar setelah mendengar teguran dari Zahwa. "Gue tau, pasti loh mikirkan, rencana licik apa yang nanti loh lakukuin ke gue?" tebak Zahwa dengan menantang Keisya tertegun dan kehilangan kata untuk alasan bahwa dirinya tak memikirkan rencana liciknya sedikitpun terhadap Zahwa. "Jawab Keisya?" cecar Zahwa penuh penasaran kepada wanita licik itu. "Eng enggak kok Zahwa!" sahut gugup Keisya "Tuh kan loh gugup! Cuma jawab pertanyaan gue aja loh gugup?" cecar Zahwa lagi Perempuan licik itu mencari cara untuk bisa kelihatan baik dan seperti wanita polos dihadapan Zahwa "Ngapain sih gue harus berbuat jahat? Kayak gak ada yang lebih berfaedah saja selain bebuat jahat sama loh. Asal loh tau Zahwa? Gue sudah capek jadi orang jahat, gak ada gunanya juga kali," sahutnya lagi "Yakin loh udah taubat?" sambar Leo yang juga ada diruang rawat Zahwa Keringat dingin keis
"Ngapain sih loh kesini lagi Key?" tanya Zahwa gemetaran "Zahwa don't worry! gue kesini cuma mau jenguk loh kok!" ucap Keisya Vibes Keisya saat ini seperti terlihat baik dan lembut, hingga perasaan Zahwa sedikit tenang, tapi itu semua hanya acting keisya untuk masuk ke circle Zahwa, perempuan itu ingin bermain cantik untuk melenyapkan Zahwa. "Hmm ya sudah deh, jika loh emang datang kesini untuk niat baik, gue ijini loh buat jenguk gue," ucap Zahwa yang mulai luluh akan niat baik Keisya "Zahwa aku bawah sesuatu nih buat loh!" ucap Keisya sembari memperlihatkan paper bag yang ia peace pegang. "Apa itu?" tanya Zahwa peasaran "Ini Pizza union! denger-denger loh suka Pizza union Zahwa!" ungkap Keisya dengan sumringah "Kok loh tau? perasaan gue gak pernah cerita sama loh kalau gue suka Pizza union?" ucapnya "Zahwa, sebelum gue kesini, gue tanya dulu sama bibi loh suka apa? kalau gue gak tanya dulu, entar gue beli makanan lain, nanti sama loh gak dimakan?" sahut Keisya Zahwa menyoro
"Zahwa, gue pamit pulang dulu ya?" ucap Keisya berpamitan kepada wanita yang tengah berada diatas ranjangnya "Loh kok buru-buru? kenapa gak balik nanti saja sih Key?" cegah Zahwa supaya Keisya tak buru-buru balik "Emangnya loh mau kemana sih? udah ahh kamu temenin gue aja disini!" cegahnya lagi. Wajah Keisya menampilkan senyuman yang penuh sandiwara, sangat terlihat sempurna drama yang Keisya suguhkan untuk Zahwa. "Maaf ya Zahwa, maaf banget gue gak bisa lama-lama temeni loh disini, gue sekarang harus buru-buru menemui Klein gue, kalau nggak, bisa bermasalah besar dengan project gue!" ucap Keisya dengan cerita yang dikarangnya Zahwa menganggukkan kepalanya, pertanda wanita itu menyetujui permohonan dari wanita yang kini tengah akrab dengannya dalam hitungan jam. "Ya sudah deh, kalau lu emang ada pekerjaan yang harus lu kerjaan, gue ngalah deh lu pergi dari sini!" pasra Zahwa menyetujui keputusan Keisya untuk pergi meninggalkan dirinya seorang diri lagi dikamar rawatnya. "Sekali
Terang bulan terpancar menyuguhkan keindahan malam diluar jendela rumah sakit, bola mata bulat Zahwa tak bisa ia pejamkan walau jam dinding diatas ranjangnya menunjukkan pukul satu dini hari. "Ya ampun kenapa ya mata ini gak bisa gue pejamkan? Padahal mataku sudah lelah dan gue sudah berkali-kali menguap tapi mengapa mata ini tidak bisa diajak kompromi sedikitpun?" gumamnya dalam hati sembari berkali-kali membolak balikkan tubuhnya untuk mendapatkan posisi nyaman. "Hoaaammmmm"Suara nguap dari mulut wanita itu terdengar panjang namun dirinya hingga detik ini tak bisa memejamkan matanya. "Ya ampun, ayok dong mata, kamu bisa diajak kompromi kali ini saja?" ucap wanita itu sebal. Kepala sudah mulai pusing karena kekurangan jam tidurnya, pantas saja kepalanya terasa pusing karena sejak tadi pagi hingga sekarang wanita itu tidak bisa memejamkan matanya. "Aihhh" geram wanita itu sembari menepuk-nepuk jidat miliknya. "Kenapa sihhh? Gue kan capek kalau gini terus!" geramnya lagi. "Apa
"Mas, aku takut! Aku mohon kamu jangan pulang ya Mas! temeni aku disini!" pinta Zahwa kepada suaminya yang masih memeluk erat tubuhnya itu. "Iya sayang, Mas gak akan pulang kok! Mas Leo akan menemani kamu disini!" ungkap Leo "Iya Mas, terimakasih ya Mas!" ucapnya Mata wanita itu kini terpejam dan merasa aman dipelukan sang suami. Wajahnya terlihat pucat pasi lantaran ketakutan yang ia rasakan. "Sayang kamu tenang ya!" pinta pria itu semakin memeluk erat tubuh sang istri Saat wanita itu dalam pelukan sang suami, ia melihat bayangan yang bertubuh besar dibalik jendela, namun terlihat samar karena jendela itu dilapisi dengan gorden berwarna putih tulang. "Mas dia ada diluar!" ucapnya ketakutan sembari menutup matanyaSeketika kepala lelaki menoleh kebelakang dan hendak melepas pelukannya. Namun tak ada sosok siapa pun dijendela itu seperti yang Zahwa ucapkan "Gak ada bayangan apapun sepertinya diluar sayang! Mas, gak liat bayangan kok! seperti terlihat sepi!" ucap Leo "Gak mungki
Matahari telah memancarkan sinarnya dengan sempurna namun kedua insan itu masih terlelap dalam tidurnya mungkin karena mereka sempat terganggu tidurnya karena kehadiran sosok misterius yang sampai kini tak diketahuinya. Tok tok tok Suara ketokan berulang kali namun kedua pasangan suami istri itu masih terlelap dalam tidurnya.Tok tok tok Suara ketokan pintu itu kembali terdengar namun kali ini suara ketokannya semakin keras. "Hoaamm" perempuan itu menguap sembari mengepakkan kedua tangannya hingga keatas kepalanya.Sedikit demi sedikit Zahwa membuka kedua matanya, lalu wanita itu membalikkan kepalanya untuk melihat jam dinding yang tengah ada diatas kepalanya. "Astaghfirullah, sudah jam tujuh lewat lima belas menit!" ucapnya kaget Lalu sorot mata Zahwa tertuju kearah sofa, yang mana diatas sofa itu masih ada sosok suaminya yang masih terlelap salamander tidur Tok tok tok Suara ketokan pintu itu kembali terdengar bersamaan dengan suara panggilan dari seorang wanita yang ada dil
"Aduh, mana lupa lagi gak bawa baju ganti!" gerutu Leo sambil mengelap rambutnya dengan kain handuk yang basah. "Ya ampun Mas Leo ini sudah siang Mas! gimana sih Mas katanya pagi-pagi harus sampai kekantor! tapi dibanguni gak bangun-bangun juga!" omel Zahwa kepada suaminya yang random "Nduk jangan gitu kepada suaminya! Mungkin Nak Leo kecapean jadi susah deh dibanguninya!" bela sang mertua kepada pria yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. "Nah bener tuh kata Ibu! Aku tuh kecapean sayang! Kan gara-gara kamu ngeliat sosok misterius itu aku jadi kurang tidur!" jelas pria itu Mendenger apa yang diucapkan oleh Leo, Ibu jadi khawatir dan ketakutan terhadap keselamatan anaknya. "Apa sosok Misterius? Sosok misterius siapa Nak?" tanya penasaran Ibu "Udah Ibu gak perlu khawatir! Zahwa mungkin salah liat Buk, karena pas Leo cek diseluruh sudut Leo tak menemukan, seseorang apalagi seseorang yang asing, jadi Ibu gak perlu cemas dan khawatir ya?" ucap Leo dengan menenangkan sang Ibu mer
Leo tampak bahagia saat sang istri menyuapinya dengan lembut. Diliriknya Zahwa yang tengah menunduk dan menyuapkan jeruk terakhirnya kemulut Leo. Sikapnya tenang, santun dan membuat dadanya berdesir samar.Hati Leo bahagia bukan main. Melihat begitu cantiknya wajah wanita yang selama ini tidak pernah lelah dan selalu ikhlas menemaninya. haruskah kini mendapati kalau mentari yang baru saja bersinar dalam hidupnya harus kembali mendung dengan kehadiran wanita lain yang tengah mengaku mengadung kepada suaminya. Entah mengapa, saat ini Leo merasa sangat bersalah saat kedatangan Chaca, terlihat tidak seperti yang ada dalam bayangannya selama ini. Kedatangan gadis masa yang pernah ia booking itu bukan lagi seperti yang dia harapkan dan dia hadirkan dalam doanya. Siang ini di mana dirinya baru menyadari kalau rasa bersalah, benci kepada dirinya sendiri yang keji pada sang istri.Tak terasa jam merambat menunjukkan pukul satu siang, namun Leo tidak segera beranjak dari atas tempat tidur Zah
"Wak, kamu ngerasa ada yang aneh gak siapa yang sedang ada diluar sana?" tanyanya pada dirinya sendiri seperti orang gak waras "Kayaknya diluar sana ada pria misterius itu, loh. Beberapa minggu lalu, aku juga merasakan hal yang aneh diluar kamarku ini!" gumamnya masih ketakutan.Ia masih saja tetap ada dalam selimut tebalnya karena ketakutan akan sosok moster yang kembali lagi "Aku khawatir jika sosok pria misterius itu akan datang kembali menyakitiku lagi?" ucapnya masih ketakutan lagi Tubuh Zahwa terus bercucuran keringat karena ia begitu ketakutan karena dikamarnya b"Khawatir Kirana terjerumus ke dalam pergaulan bebas, terus dia melewati batas, Mas," lirihku.Lelaki itu memang tidak pantang menyerah untuk meneror Zahwa . Selama beberapa pekan ini, dia berjuang selalu menerorku. Bagaimana aku bisa tenang jika aku selalu dihantui oleh sosok lelaki misterius yang menggunakan topeng jokers yang begitu menyeramkan. "Aduh bagaimana ini, aku jadi ketakutan, Mas Leo kamu kemana sih kok
"Ahh gue gak muji loh kok! gue cuma bilang yang sebenarnya!" ucap Zahwa kembali "Udah ahh, jangan muji gue mulu Wak!" celetuk Keisya kembali "Iya deh, gue diem aja!" ucap Zahwa kembali tak ingin memuji sahabatnya itu kembali. Berulang kali aku rasakan aku sungguh sangat beruntung memiliki sahabat sebaik Keisya, aku pernah menyesal karena pernah berfikir bahwa Keisya itu orangnya jahat dan licik kepadaku. Sungguh jika waktu bisa aku putar aku tidak akan berfikir jika Keisya adalah orang yang jahat dan licik sungguh aku sangat menyesal atas semua pikiran jelekku kepada sahabatku itu. "Key, gue mau jujur ya!" ucap Keisya!" ucap Zahwa "Jujur apa Wak? jujur saja!" celetuk Keisya kepada Zahwa "Maaf ya Key, gue pernah berfikir bahwa loh sahabatku yang jahat! maaf kalau aku pernah berpikiran seperti itu!" celetuk Zahwa kepada sahabatnya itu. "Hhmm dasar wanita sialan, berani-beraninya loh sampai berfikir seperti itu kepada gue! yang membuat gue jadi seperti ini kan loh wanita sialan!"
"Wak loh makan dulu ya! biar gue suapin loh! pokoknya loh harus habisin nasi ini supaya loh cepet sembuh!" celetuk Keisya kepada sahabatnya itu. "Key, kan gue udah makan pizza tadi, gue kenyang banget nih!" sahut Zahwa menolak kemauan Keisya "Oohh iya yah, loh kan udah makan pizza banyak!" celutuk Keisya kembali "Haha iya Key, kalau gue masih mau makan nasi itu, bisa begah perut gue dong!" ucap Zahwa kepada sahabatnya itu yang masih memegang piring di tangannya itu. Zahwa tertawa sumringah saat sahabatnya itu yang tengah memegang piring yang berisi sarapan pagi Zahwa. "Kok malah ketawa sih kamu Wak!" tanya Keisya kepada Zahwa "Ahh kamu ini Key kenapa sih kok lucu banget sihh?" ucap Zahwa. "Apa sih Wak kamu Wak!" ucap Keisya kembali. Mereka terus tertawa bersama tak ingin ia Zahwa melewatkan moment kebersamaan dengan sahabatnya itu. Kring kring kringTerdengar dering ponsel dari telfon Zahwa, terlihat dari layar ponsel Zahwa bahwa yang telfon adalah Leo sang suami. "Assalamual
"Makasih ya Key! kamu memang terbaik buatku saat ini!" celetuk Zahwa kepada Keisya yang sedang erat memeluk tubuhnya. Zahwa saat ini sangat bangga memiliki sahabat seperti Keisya yang sangat perhatian kepadanya, rasa haru saat Keisya begitu lama memeluk tubuhnya. "Wak, loh yang sabar ya, atas semua cobaan yang menimpa loh!" pesan Keisya kepada Zahwa "Iya Key, sekali lagi gue ucapkan banyak terimakasih!" ucap Zahwa sekali lagi. semabari keduanya menunggu pesanan makanan yang masih belum kunjung datang keduanya saling berbincang penuh kehangatan. kring kring kring Suara ponsel Keisya berdering terdengar ditelinga Keisya dan juga Zahwa "Key, ponselmu bunyi tuh!" ucap Zahwa "Eeeh iya Wak! tunggu ya gue terima dulu telfonnya, mungkin ini dari orang yang mau anterin makanan dari gofo*d!" ucap Keisya Segera Keisya mengangkat telfon dari orang yang menelfonnya. "Hallo!" ucap Keisya. "Mbak Keisya ya?" tanya pria yang ada diluar sana. "Iya dengan saya sendiri!" sahutnya. "Ini mbak,
"Hah, masak iya Leo punya wanita lain? kayaknya Leo bukan pria yang suka neko!" gumamnya dalam hati. "Kayakanya gue harus nyelediki Leo deh! gue harus buktikan bahwa dugaannya Zahwa tentang Leo salah!" gumamnya lagi Keisya terus kepikiran tentang Leo yang kata sang istri tengah memiliki perempuan lagi. Ia terus kepikiran tentang wanita baru yang Leo miliki. "Wak loh beneran yakin seratus persen kalau Leo punya wanita lain?" ucap Keisya. "Gak seratus persen sih Key! cuma fitasatku sangat kuat kalau Mas Leo punya wanita lain selain aku?" ucap Zahwa penuh keyakinan. "Kalau aku bantuin kamu gimana Wak?" ucap Keisya menawarkan bantuan kepada Zahwa "Serius loh Key? tapi kayaknya gak usah deh Key, nanti pas jadinya ngerepoti kamu!" ucap Zahwa. Keisya tetap saja ngotot karena Zahwa menolak tawarannya untuk membantu membuktika bahwa Leo sedang memiliki perempuan lain selain Zahwa."Ahh, nggak kok Wak! sumpah gue gak pernah ngerasa direpoti oleh loh!" ucap Keisya yang masih ngotot untuk
"Iya Key it's okay!" sahut Zahwa yang mulai luluh kembali pada wanita licik itu "Nah coba kamu belajar dari Keisya Mas! Keisya itu orangnya emang baik, dia juga tak segan untuk meminta maaf atas kesalahannya!" ucap Zahwa kepada sang suami yang masih saja cuek tak mau mendengarkan Zahwa. Mendengar ucapan Zahwa yang membela Keisya daripada dirinya membuat Leo sangat kecewa, ini bukan kali pertamanya Zahwa membela Keisya sampai telinganya panas bila mendengarnya. "Terserah kamu deh sayang!" sahut Leo cuek lalu meninggalkan Zahwa bersama Keisya dikamar itu. "Mas! Mas Leo! kamu emang benar-benar ya Mas!" teriak Zahwa memanggil sang suami yang tiba-tiba saja meninggalkan dirinya. Namun pria itu mengabaikan panggilan dari sang istri, ia tak peduli lagi dengan Zahwa yang membuat dirinya saat ini kecewa berat."Aishh, dasar kamu Mas! tega-teganya kamu ninggalin aku begitu saja!" celetuk Zahwa tak terima ia diperlakukan seperti ini. "Udah Wak, biarin saja suamimu pergi! toh walaupun kamu
"Woy, ngapain loh liatin gue seperti itu!" tanya Leo dengan keras kepada Keisya yang sedari tadi. Mendengar ucapan Leo seketika lamunan Keisya buyar. Ia seperti orang gugup saat ini untuk menjawab pertanyaan dari Leo. "Huh, apaan sih Leo! ngageti saja!" sahut Keisya mencoba untuk menjawab santai. "Ngapain loh bengong kearah gue gitu?" tanya Leo penasaran. "Gue itu bengong karena lagi mikirin pekerjaan gue yang sangat numpuk!" sahut Keisya dengan seribu alasannya. Leo masih saja terus mencecar pertanyaan kepada Keisya karena ia merasa tidak puas dengan jawaban Keisya. "Loh kalau lagi mikirin pekerjaan gak usah sambil fokus liatin gue seperti tadi! Gue kan risih jadinya!" celetuk Leo tak mau kalah sebelum mendapatkan jawaban yang pas dari Keisya. "Yeee,,, GR banget sih loh Leo! emang siapa yang fokus liatin loh! gue gak ngerasa pandangan gue kearah loh kok dari tadi! loh aja yang ke GR an!" ucap Keisya masih berusaha membuat alasan supaya Leo dan Zahwa percaya padanya. Mendenga
Mobilnya terus melaju kencang, hingga akhirnya mobil yang Keisya kendarai sampai disuatu salon kecantikan langganannya. "Hufft, akhirnya sampai juga!" celetuknya. Langkah kaki Keisya melangkah untuk cepat-cepat masuk kedalam salon kecantikan itu, ia tak sabar untuk membuat kantung matanya kembali menjadi indah seperti semula. "Yuuhhuu good morning semua!" sapa Keisya kepada pegawai yang kerja disalon itu. "Morning Say? tumben pagi-pagi banget say!" sahut salah satu pegawai salon kecantikan itu. "Iya nih, lagi urgent!" celetuk Keisya. "Ehh sis coba kamu liat kantung mata gue!" ucap Keisya kepada salah satu pegawai salon kecantikan itu. Keisya menunjukkan kantung matanya yang berwarna hitam bak hewan Panda kepada salah satu pegawai salon kecantikan. "Loh kok bisa begini say! hitam banget loh say! emang kok bisa jadi seperti itu sih say?" ucapnya Salah satu pegawai salon kecantikan itu heran, kenapa wanita yang sudah sering datang kesalon itu matanya bak hewan Panda, selama ini