Mata Irene melotot melihat ke arah Wati. Dia sedang kesal karena dia tidak menemukan gelang milik Sandra yang juga merupakan gelang favoritnya.“Bu, bukannya kemaren Pak Devan masuk sini ya? Mungkin Pak Devan yang ambil,” ucap Wati menjawab pertanyaan Irene.“Gak mungkin. Lagian Devan ke sini Cuma buat marah-marah doang kok. Dia gak ambil apa-apa. Dan pas Devan pergi, barang itu masih ada. Tapi kenapa sekarang barang itu malah gak ada,” tampik Irene.Irene maju mendekati Wati, “Kamu yang ambil ya? Kamu yang ambil trus kamu kasih ke Devan ya?” tuduh Irene sambil menatap tajam ke arah Wati.“Enggak, Bu. Sumpah demi Tuhan saya gak ambil,” bantah Wati.“Kalo kamu gak ambil, trus siapa yang ambil? Pasti kamu yang ambil! Karena yang biasanya masuk kamar ini cuma kamu. Jadi, pasti kemu yang ambil! Ngaku kamu!” paksa Irene.“Sumpah saya gak ambil, Bu. Buat apa juga saya ambil, saya masih butuh kerjaan, Bu.”“Kalo kamu gak ambil, trus siapa yang ambil, hah!”Irene marah besar dan berteri
Read more