Home / Pernikahan / Penyesalan Terdalam Suami Arogan / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Penyesalan Terdalam Suami Arogan: Chapter 171 - Chapter 180

194 Chapters

Bu Putri

“San, kamu kenapa?” tanya Niko yang melihat Sandra tampak bengong.“Oh nggak kok, aku nggak apa-apa.” Sandra menarik kursi lalu duduk di depan Niko.“Ini konsep yang diminta sama Bu Putri. Dia mau kamu bikin yang kayak gini.” Niko menyerahkan selembar kertas untuk Sandra.“Wah, sayang banget ya kita nggak jadi ketemu sama Bu Putri. Telat dikit kita, mungkin karena kena macet tadi di jalan,” celetuk Maya yang merasa bersalah karena tidak bisa mengantarkan Sandra tepat waktu.“Namanya macet nggak bisa ditolak, May,” jawab Sandra sambil melihat isi dari kertas pemberian dari Putri.Sandra membaca pesan yang dikirimkan oleh Putri untuk dia. Tampak di sana klien misterius Sandra itu menuliskan beberapa detail renovasi yang dia inginkan pada villanya.Sandra yang mengerti maksud dari kliennya hanya menganggukkan kepalanya saja, karena rancangan yang sudah dia susun sebelum bertamu dengan Putri tidak banyak perubahan. Hanya perlu menambahkan beberapa detail khusus lagi saja untuk lebih m
Read more

Menenangkan Sandra

“Kok mukanya di tekuk gitu, sayang? Emang kenapa sama kliennya?” tanya Devan yang melihat istrinya datang dengan wajah yang lesu.Sandra tidak menjawab pertanyaan suaminya. Dia hanya menghempaskan tubuhnya di sofa empuk yang ada di ruang tengah rumahnya. Tenaga Sandra seolah habis setelah dia pergi untuk menemui kliennya. Harapannya yang besar untuk bertemu klien hancur, seiring dengan kelelahan yang teramat sangat.“Capek, Mas. Capek banget,” jawab Sandra sambil menyerahkan semua bobot tubuhnya pada sofa.“Capek ya, sayang? Kasian. Sini peluk sini,” Devan mendekati istrinya dan langsung memberikan pelukan pada sang istri.“Iya, Mas. Capek banget.”“Trus gimana tadi? Gimana tadi ketemu kliennya.”“Gak jadi ketemu, Mas. Telat dikit. Kata Niko tadi pas aku dateng, kliennya udah pergi. Selipan jalan dikit.” Sandra berkeluh kesah pada sang suami.“Loh kok gitu? Emangnya gak di kasih tau ama Niko jam berapa kliennya dateng?” Devan tertarik dengan cerita istrinya.“Bilang, Mas. Tapi
Read more

Flek

“Ayo, sayang. Aku bantu kamu biar rileks,” bisik Devan di telinga istrinya.“Iya, Mas,” jawab Sandra pelan sambil menunduk menahan geli yang menyerang lehernya.“Mas ... Mas,” panggil Sandra.Mendengar nada suara Sandra berubah, Devan sedikit menghentikan serangan bibirnya, “Kenapa, Sayang?” “Mas.”Sandra terus memanggil suaminya dengan nada suara yang sudah berbeda. Suara Sandra kali ini terdengar lebih serius dan dia tidak lagi seperti seorang wanita yang sedang berhasrat.Sandra hanya berdiri tegak sambil melihat ke arah lantai kamar mandi. Devan yang penasaran, segera ikut melihat ke arah lantai kamar mandi karena dia ingin tahu apa yang sudah membuat istrinya hilang hasrat secara tiba-tiba.“Sayang, kok ada darahnya?” tanya Devan yang ikut kaget saat melihat ada bercak darah di celana dalam istrinya.“Aku nggak tahu, Mas. Anak kita baik-baik saja kan, Mas?” tanya Sandra balik karena dia tidak ingin kehilangan anaknya.“Sayang, kamu mandi dulu, kita habis ini langsung ke ru
Read more

Kontrol

“Eh Mas, itu bukannya ....” Sandra menepuk tangan suaminya saat dia melihat sosok orang yang dia kenal.“Siapa sih?” tanya Devan yang ikut melihat ke arah istrinya namun ia tidak menemukan orang yang mereka kenal.“Itu loh Mas yang duduk di Poli sebelah ujung sana. Yang pake kemeja kotak warna coklat. Itu bukannya Bram ya?” ucap Sandra lagi.“Bram? Maksud kamu Bram pengacaranya Irene.”“Iya. Lihat deh itu.” Sandra menunjuk pada orang yang dia maksudkan.Devan mencoba untuk mencari sosok Bram yang dikatakan oleh istrinya. Ada banyak orang yang sedang duduk di ruang tunggu yang ada di depan ruang praktek dokter ini, jadi Devan harus sedikit menggerak-gerakkan badannya untuk mencari sosok Bram.“Oh iya, itu Bram. Dia sama siapa ya itu?” tanya Devan yang sudah menemukan sosok Bram, tapi kali ini Bram bersama dengan wanita yang tidak dia kenal.“Mungkin itu temannya, Mas. Eh, tapi kalau nggak salah Bram mau nikah kan? Mungkin itu istrinya Mas atau calon istrinya,” jawab Sandra.“Bisa
Read more

Mencari Tahu

“Tapi Mas, kalau misalnya ....”“Tapi apa lagi? Kamu ini kebanyakan nawar ya,” ucap Devan memotong ucapan istrinya.“Iih ... dengerin dulu dong,” rengek Sandra sambil memukul tangan suaminya.“Kalo tawarannya gak bagus, aku gak mau denger.”“Bagus kok. Lagian ini tuh bukan tawaran. Ini tuh pertanyaan tau.”“Emangnya kamu mau nanya apaan?”“Anu ... kalo misalnya untuk yang kayak di kamar mandi tadi gimana? Libur juga?” tanya Sandra.“Kayak yang di kamar mandi tadi? Emangnya apaan?” Devan bertanya balik.“Oh iya ... waah, kenapa tadi aku gak nanyain soal itu ya ke Dokter Lia.” Devan baru teringat akan maksud istrinya. “Nah kan, berarti nggak boleh juga ya. Pokoknya harus benar-benar aman dulu baru habis itu boleh. Ok, Mas?” ucap Sandra sambil terkekeh sendiri.“Dasar kamu itu. Tapi nggak papa deh, daripada nanti anak aku sakit ... mendingan Papanya puasa dulu. Awas aja ya kalau ntar mamanya colek-colek.”“Idih! Siapa juga yang colek-colek. Biasanya juga kamu yang suka colek
Read more

Pesan Mengagetkan

“Emang yang namanya Putri itu orangnya kayak gimana sih, Nik? Aku penasaran nih,” Devan kini bertanya pada Niko.“Orangnya itu gimana ya. Cantik sih standar ya, umur kayaknya seusia kamu deh, San. Rambutnya kecoklatan pendek segini.” Niko menggambarkan panjang rambut Putri dengan tangannya yang menyentuh bahu.“Oh rambutnya pendek ya. Terakhir aku lihat Irene kayaknya rambutnya panjang deh. Terus warnanya juga nggak coklat, tapi hitam,” ucap Sandra sambil mengingat pertemuannya dengan Irene beberapa hari lalu.“Bearti Putri itu emang orang lain sayang, bukan Irene,” ucap Devan.“Kayaknya sih gitu. Mungkin ini cuma kekhawatiran aku aja, Mas.”“Irene itu siapa sih?” celetuk Niko yang tidak tahu siapa yang sedang dibicarakan oleh Sandra dan Devan.“Itu orang yang pernah jahatin aku. Pokoknya dia itu kayak masih dendam gitulah sama aku, makanya aku takut banget kalau Putri itu dia. Ya takutnya ntar dia malah jahatin aku lagi.” Sandra sedikit menjelaskan pada Niko.“Wah, ternyata a
Read more

Hilang

“Ibu! Ya Alloh, Ibu!”Teriakan para asisten rumah tangga Sandra terdengar nyaring, saat mereka tiba-tiba melihat tubuh Sandra menjadi lemas dan terjatuh di sofa. Mereka semua kebingungan melihat Sandra, setelah mendapat telepon dari ibunya.Wati langsung berlari mencari minyak angin untuk membantu mengembalikan kesadaran Sandra. Mbok Darmi berusaha untuk menyadarkan Sandra sambil menepuk-nepuk tangan dan pipi Sandra, agar wanita hamil itu bisa kembali seperti tadi.“Mbok, ini Ibu kenapa?” tanya Sari yang bingung dengan apa yang harus dia lakukan.“Sar, coba itu ngomong sama Bu Siska. Kayaknya teleponnya masih nyambung.” Mbok Darmi menyuruh Sari untuk meneruskan panggilan teleponnya bersama Siska.“Halo Bu Siska, ini Sari, Bu. Maaf Bu, sebenarnya ada apa ya kok Bu Sandra langsung lemes?” tanya Sari ingin tahu.“Apa? Sandra kenapa, Sar?” Siska semakin cemas.“Bu Sandra hampir pingsan, Bu. Emangnya ada apa ya Bu, kok Bu Sandra sampai pingsan,” lapor Sari.“Nathan, Sar. Nathan nggak
Read more

Menanti

“Sayang,” panggil Devan saat dia baru saja sampai di rumah.Devan berjalan dengan cepat masuk ke dalam rumahnya untuk mencari tahu keadaan sang istri. Dia tadi mendengar kabar kalau istrinya itu sedang pingsan setelah menerima kabar tentang hilangnya Nathan putra mereka.Devan melihat Sandra sedang menangis di pelukan Diana. Melihat suaminya datang, Sandra segera memanggil dirinya begitu melihat Devan tiba di rumah.“Mas, Nathan gimana, Mas? Nathan gimana,” tanya Sandra sambil menangis memeluk suaminya.“Van, kamu udah lapor polisi? Kamu harus cepat lapor polisi, biar mereka bisa segera cari Nathan,” ucap Diana menyuruh putranya untuk segera menemukan cucu kesayangannya.“Gak bisa, Ma. Kalau kita lapor polisi itu harus nunggu sampai besok pagi. Percuma aja kita lapor sekarang, mendingan kita cari sendiri aja,” ucap Devan yang sudah menyuruh anak buahnya untuk menyusur di mana putranya berada saat ini.“Kalau kita nggak lapor polisi, terus gimana kita bisa temukan Nathan, Mas? Aku n
Read more

Mencari Jejak

“Eh nyambung. Tunggu bentar,” ucap Devan yang merasa senang panggilannya di terima oleh Niko.“Halo Nik, Nathan ada sama kamu nggak?” tanya Devan langsung to the point.“Nathan? Kok nanya Nathan sam aku, Van. Aku lagi di kantor ini,” jawab Niko yang merasa sedikit aneh dengan pertanyaan Devan.“Jadi Nathan nggak ada sama kamu?” tanya Devan yang gini dengan suara sedikit kecewa.“Ya nggak ada lah, Van. Aku ada di kantor dari pagi, mana mungkin Nathan ada sama aku. Emang kenapa sih Kok kamu nanyain Nathan ke aku?”“Nathan ilang dan dia nggak ada di sekolah pas dijemput sama ibu mertuaku tadi,” Devan bercerita pada Niko.“Hilang! Kok bisa sih? Kan Nathan di sekolah ... emang hilangnya gimana?”Devan segera menceritakan pada Niko apa yang terjadi di sekolah Nathan hari ini. Dia berharap agar Niko bisa membantu mencarinya karena pergaulan Nathan tidak banyak. Otomatis orang yang dikenal oleh Nathan dengan baik itu hanya terbatas saja.Melihat kejadian hari ini, sepertinya Nathan sed
Read more

Terjawab Sudah

“Halo, Nit.” Sandra menjawab panggilan telepon Nita dengan suara serak dan lemah.“Mas,” panggil Sandra pelan sambil berusaha meraih tangan suaminya.Sandra langsung menegakkan punggungnya begitu mendengar ucapan dari Nita. Dia juga langsung memanggil suaminya agar ikut mendengarkan apa yang dikatakan oleh tetangga barunya itu.“Halo Nit, kamu bisa ulangin lagi?” ucap Sandra sambil menyuruh suaminya untuk duduk di sampingnya.“Apa, sayang? Nita kenapa?” tanya Devan tidak tahu apa maksud sang istri.“San, Nathan sama aku sekarang. Tadi aku lihat dia nangis di mall sendirian,” jawab Nita dan didengarkan oleh semua orang yang saat ini ada di rumah Sandra.“Apa? Nathan ada sama kamu?!” tanya Devan seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja Nita katakan.“Iya ... dia udah sama aku sekarang. Aku lagi perjalanan ke rumah kamu, nanti aku ceritain semua ya.”“Nita, di mana kamu temukan Nathan?” tanya Diana sebelum Devan memutus sambungan telepon mereka.“Nanti aja Tan, Nita ceritaka
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status