Home / Pernikahan / Penyesalan Terdalam Suami Arogan / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Penyesalan Terdalam Suami Arogan: Chapter 161 - Chapter 170

194 Chapters

Menggelar Acara

Hari ini Sandra dan seluruh asisten rumah tangganya sedang sangat sibuk. Hari ini wanita cantik itu ingin membuat acara syukuran 4 bulanan kandungannya.Tadinya Sandra ingin memesan makanan dari restoran langganannya untuk dibagikan ke semua orang dan kenalannya. Namun tiba-tiba saja Sandra ingin menambah menu khusus buatan dia dan ibunya, seperti adat ketika mereka tinggal di kampung dulu. Jadi makanan yang akan dibagikan oleh Sandra bukan hanya makanan dari restoran, tapi juga makanan dari rumah Sandra.“Bu, ini buburnya udah boleh dimasukin belum?” tanya Wati yang kini sudah mulai tinggal di rumah Sandra.“Kalo udah dingin masukin aja. Bubur putihnya dulu, terus baru atasnya kamu kasih ketan. Lapisan paling atas baru kamu kasih bubur merah dan sedikit kelapa. Oh ya Wat, kelapanya udah kamu kukus kan tadi?” tanya Sandra ingin memastikan.“Udah kok Bu. Tadi dikukus sama Mbak Sari.”“Oh ya udah kalau gitu, nanti sekalian kue basahnya dimasukin ya.”“Baik, Bu.”Wati segera bergabun
Read more

Hadiah Dari Niko

“Aku juga punya hadiah buat kamu, San,” celetuk Niko.“Hadiah? Hadiah apaan?” Devan menanggapi dengan penasaran.“Hadiahnya ....”“Eeeh ... tamunya udah dateng,” sapa Diana memotong ucapan Niko.“Selamat malam, Tante. Eh, Tante Diana ini makin lama makin kelihatan cantik ya,” puji Niko ketika wanita paruh baya itu ikut bergabung dengannya duduk di sofa tamu.“Bisa aja kamu ini. Orang Tante ini udah tua, kok malah dibilang masih cantik. Yang masih cantik itu ya yang masih muda-muda itu. Masa Tante dibilang cantik, emangnya kamu seleranya yang seumuran, Tante?” ledek Diana.“Hahaha ... ya enggaklah Tante, masa iya saya seleranya ama yang lebih tua dari saya. Saya tetap naluriah kok Tan, pengen cari yang lebih muda dari saya lah.”“Lah iya makanya itu, muji cantik itu sama yang muda aja. Eh iya kalian kok masih di sini aja. Tadi katanya mau langsung makan malam.” Diana teringat akan niatan Sandra yang ingin langsung mengajak tamunya untuk menikmati makan malam“Oh iya benar Ma,
Read more

Sebuah Tawaran

“Proyek?” sahut Sandra dan Devan hampir bersamaan.Devan dan Sandra saling berpandangan. Mereka berdua tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Niko. Sebenarnya ada sebuah dugaan di dalam kepala mereka, namun tetap saja dua orang itu tidak ingin salah menduga dengan apa yang baru saja Niko utarakan.Devan menatap ke arah Niko, “Proyek apaan?” lanjut Devan yang menuntut sebuah penjelasan.“Ya, proyek. Bukannya Sandra pernah bilang ya kalau dia udah kangen untuk ngerjain sebuah proyek baru. Aku dengar sejak dia hamil, Sandra cuma ngerjain sisa proyeknya dulu dan sekarang dia udah kangen sama proyek baru. Bener gitu kan, San?” ucap Niko meminta Sandra untuk memberikan klarifikasi.“Loh kok nanya aku?” tanya Sandra kaget.“Iya, kan kamu yang tempo hari cerita sama aku kalau kamu kangen ngedesain lagi. Atau rasa kangen kamu itu udah terlampiaskan dengan ngedesain rumah sebelah ini.”Sebelum menjawab pertanyaan dari Niko, Sandra menyempatkan diri untuk melihat ke arah suaminya terle
Read more

Pertanyaan Ambigu

“Sayang, gimana ama tawaran Niko tadi? Apa kamu beneran pengen?” tanya Devan yang sukses menghentikan langkah kaki Sandra.Sandra menghentikan langkah kakinya, ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami. Dia kemudian melihat ke arah suaminya dengan tatapan yang penuh pertanyaan.Ada banyak pikiran yang melintas di kepala Sandra saat ini setelah dia mendengar pertanyaan dari sang suami. Sepertinya pertanyaan itu cukup mudah untuk dijawab tapi karena ini menyangkut tentang Niko, maka sepertinya pertanyaan ini bersifat sedikit sensitif. Sandra harus berhati-hati untuk memberikan jawaban pada sang suami.Melihat istrinya hanya diam saja, tentu saja hal itu membuat Devan menjadi bingung. Dia tidak tahu kenapa istrinya tidak seekspresi tadi ketika menjawab pertanyaan dari Niko“Kok diem? Apa pertanyaan aku sulit dijawab,” tanya Devan sambil melihat keanehan yang dimunculkan oleh Sandra“Sedikit,” jawab Sandra.“Kok sedikit? Emangnya apa sulitnya. Kan kamu tinggal jawab, kamu
Read more

Keputusan Dari Devan

Sandra dan Devan saling berpandangan. Mereka seolah bingung dengan ajakan Niko yang terlalu mendadak pada Sandra.Sandra sendiri juga tidak menyangka kalau Niko akan langsung mengajaknya meninjau lokasi, padahal dia sama sekali tidak memiliki persiapan apa pun. Tadinya Sandra berharap akan memiliki bayangan tentang proyek itu terlebih dahulu dari Niko, sebelum dia mendatangi lokasi renovasi Villa yang akan dia kerjakan itu.Devan pun juga merasakan hal yang sama. Tadinya dengan dia memberikan izin pada sang istri untuk menerima tawaran dari Niko hari ini, pria yang mulai dia percaya itu tidak langsung mengajak istrinya keluar begitu saja. Selama ini Devan memang tidak pernah membatasi Sandra untuk terus di rumah saja, namun untuk pergi dengan lawan jenis, Devan masih berat hati untuk melepaskan istri cantiknya itu.“Eh Nik, aku harus nganter Nathan dulu nih. Entar aku kabarin lagi ya,” ucap Sandra yang ingin segera mengakhiri panggilannya dengan Niko agar dia bisa berdiskusi lebih dul
Read more

Melepas Kerinduan

Sandra tengah bersiap untuk pergi ke Puncak bersama dengan Sari. Wanita itu sedang menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa ke Puncak, agar nanti ketika dia membutuhkan barang itu, dia bisa langsung mendapatkannya.Sandra memang sudah lama tidak pernah meninjau lokasi sebuah proyek, sejak dia resign dari pekerjaannya. Ada rasa rindu yang membuncah di hatinya dan itu sukses membuat Sandra sangat bersemangat untuk memulai sebuah pekerjaan lagi.“Sayang, nanti kalau ikut Mama kerja, jangan rewel ya. Nanti kamu harus tetap sehat, biar Mama bisa tetap jalani proyek ini dengan baik,” ucap Sandra sambil mengusap perutnya dengan lembut.Sandra sudah mengabarkan pada sang suami kalau dia sudah siap berangkat. Kini Pak Teguh sudah membantunya mengambil tas kerja dan juga alat gambar untuk dimasukkan ke dalam mobil.Sari yang akan ikut Sandra sudah mengemas beberapa makanan dan minuman yang akan dikonsumsi Sandra selama mereka dalam perjalanan nanti. Tentu saja Siska menyiapkan semuanya karen
Read more

Ditinggalin

“Pak, si Ibu masih lama datengnya?” tanya Niko pada penjaga Villa.“Katanya Ibu udah deket, Pak. Tadi barusan nelpon saya dan tanyain apa Pak Niko udah datang,” jawab penjaga Villa tersebut.“Nah itu mobil, ibu,” ucap penjaga Villa sambil menunjuk ke arah pintu gerbang Villa.“Loh ... kok cuma muter doang,” lanjut penjaga Villa itu yang heran karena mobil majikannya kini mundur kembali dan pergi meninggalkan Villa.Sandra dan Niko yang sedang bersama dengan penjaga villa juga hanya bisa terdiam melihat kepergian dari si pemilik Villa. Padahal orang itu pasti tahu kalau saat ini dia sedang ditunggu oleh Sandra dan Niko.Niko dan Sandra hanya bisa saling berpandangan, tidak tahu apa yang harus mereka lakukan saat ini. Mereka juga tidak tahu apa alasan dari si pemilik Villa yang tiba-tiba pergi meninggalkan mereka begitu saja.“Loh Nik, kok orangnya malah pergi lagi? Dia tahu kan kalau kita lagi nunggu di sini?: tanya Sandra ingin sebuah penjelasan dari Niko.“Iya, dia tau kok. Kan i
Read more

Siapa Sih Dia?

“Mama pulang.”Sandra masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang sangat senang. Entah mengapa ada rasa rindu yang sangat besar yang dia rasakan pada keluarganya, ketika dia tadi pergi untuk bekerja.Sandra baru tiba di rumah ketika sang suami sudah berada di rumah lebih dulu. Devan memang sengaja pulang lebih awal, karena dia ingin menemani putranya bermain karena seharian ini Sandra pergi untuk bekerja.“Asik, Mama pulang,” teriak Nathan yang langsung berhambur menyambut sang mama.“Aduh ... pelan-pelan dong, Sayang. Nanti dedek bayinya kaget nih kalau dikagetin gitu sama Nathan.” Sandra memeluk putranya namun karena Nathan berlari cukup kencang, bocah kecil itu sampai menabrak sang mama.“Oh iya lupa ada dedek bayi. Maafin Kakak Nathan ya dedek bayi.” Nathan mengusap perut mamanya lalu memberikan kecupan sayang di perut buncit sang mama.“Mama sama dedeknya diajak duduk dulu dong. Masa mamanya cuma disuruh berdiri terus, kan mama capek,” celetuk Devan sambil menoleh ke arah ist
Read more

Masih Janggal

Sesuai dengan rencana, Sandra akan mengerjakan proyek renovasi Villa yang diberikan oleh Niko kepadanya. Sejak pertemuan pertama Sandra dan Niko sebagai rekan kerja di puncak kemarin, Sandra mulai mengerjakan proyek itu bersama dengan Maya.Beberapa hari ini Maya memang seringkali datang ke rumah Sandra untuk berdiskusi mengenai rencana renovasi rumah itu. Sandra juga sudah meminta izin kepada suaminya, agar asisten barunya itu bisa datang ke rumah untuk menemui dia.“May, menurut kamu, konsep ini udah bagus belum sih?” tanya Sandra yang masih ragu dengan gambar yang sudah dia buat.“Udah bagus kok, Bu. Bagus banget ini, Bu,” jawab Maya sambil melihat ke arah kertas gambar milik Sandra.“Beneran bagus? Tapi saya masih belum puas nih.” Sandra sedikit mengungkapkan rasa tidak puasnya atas desain yang dia buat pada asisten barunya itu.“Nggak puasnya karena apa, Bu? Desain yang kemarin aja, Pak Niko udah suka banget dan sekarang setelah ibu tambahin sedikit detailnya ... saya jadi mak
Read more

Klienku Bukan Irene kan?

“Bu Sandra, kata Pak Niko ... Bu Putri ngajakin ketemu di cafe melati siang ini. Bu Sandra mau ikut nggak?” tanya Maya menyampaikan pesan dari Niko.“Mau. Ya, saya mau ketemu sama bu Putri. Ayo kita ke sana dan jam berapa pertemuannya?” tanya Sandra dengan antusias.Sandra merasa senang karena akhirnya dia bisa bertemu dengan klien yang selama ini ingin sekali dia temui. Sandra ingin menjelaskan secara langsung, konsep dari renovasi Villa yang sudah dia kerjakan bersama Maya selama beberapa hari ini.Sandra tidak ingin kehilangan momen untuk bertemu dengan kliennya, meskipun siang ini dia terlalu lelah setelah seharian bekerja. Tapi demi klien, Sandra akan tetap memilih untuk pergi karena dia tidak tahu kapan dia bisa bertemu dengan kliennya lagi.“Kamu bilang Devan dulu San, kalau mau pergi. Jangan pergi tanpa pamit,” pesan Siska yang ikut mendengarkan perbincangan antara putrinya dengan Maya tadi.“Iya, Bu. Sandra bakal izin sama Mas Devan. Semoga aja Mas Devan ngerti ... soalnya
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status