Home / Romansa / Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel: Chapter 181 - Chapter 190

338 Chapters

Bab 181 Bersaing

"Ini ... bisnis Keluarga Cowel?" tanya Alisa dengan lirih dan nada bicara yang agak terkejut. Setelah melihat Edmund mengangguk, dia pun mengangkat alisnya dan meneruskan, "Keluarga Cowel benar-benar berkuasa, ya?"Edmund hanya meletakkan kedua tangan di dalam saku, lalu menundukkan kepala sambil tersenyum saat mendengarnya. Lagi pula, menurut pemahamannya terhadap Alisa, wanita ini jelas memujinya.Ketika mereka sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar sorakan dan suara mesin dari kejauhan. Alisa yang melihat balap mobil langsung dipenuhi antusiasme. Dia meraih lengan Meghan dengan girang."Benar, taman ini punya lintasan balap dan sering mengadakan kompetisi. Apa kalian tertarik?" tanya Edmund.Reaksi Alisa ini tidak bisa dikatakan sebagai tertarik. Meghan sampai merasa lengannya akan dicubit hingga lebam oleh Alisa. Sementara itu, mata Edmund berbinar-binar saat melihat Alisa yang begitu bersemangat. Dia minggir dan bertanya, "Gimana kalau kita menonton kompetisi nanti?"Begitu ucapan
Read more

Bab 182 Posisi Kursi Penumpang

Mungkin Alisa tidak menyangka masalahnya bisa menjadi seperti ini. Beberapa orang yang diarahkan staf itu perlahan meninggalkan kursi penonton dan berjalan menuju arena balap. Meghan melipat kedua tangannya di dada melihat Alisa yang sangat bersemangat. Meghan merasa hal ini sangat menarik.Sebenarnya, pembalap ini memang kurang beruntung karena bertanding dengan Meghan dan Alisa. Dulu, Meghan dan Alisa berkenalan di arena balap. Saat itu, mereka lebih muda sehingga menyukai olahraga yang ekstrem seperti ini.Waktu itu, di arena balap, sebuah mobil menyalip mobil Meghan dan Alisa sehingga mobil mereka berdua keluar dari lintasan balap. Yang paling mengesalkan adalah para juri tidak menganggap pembalap itu melanggar aturan, bahkan menetapkan pembalap itu sebagai pemenang. Sesungguhnya, Meghan tidak terlalu peduli dengan posisi pemenang. Namun, perbuatan curang seperti ini tidak bisa dibiarkan.Jadi, ketika pertandingan selesai, Meghan berniat mengadang para juri ini untuk meminta penjel
Read more

Bab 183 Bertaruh

Melihat sikap Alisa yang serius, Meghan juga merasa tidak berdaya. Dia pun memakai baju balap yang ada di samping. Meskipun sangat yakin dengan kemampuan Alisa, biasanya anggota di arena balap kurang menyambut kedatangan orang luar. Ditambah dengan wanita yang menantang Alisa tadi, semua orang pasti memperhatikan semua ini.Jika ada yang berbuat curang, Alisa akan berada dalam bahaya. Namun, sekarang muncul masalah. Semua kontestan yang bertanding harus ditemani oleh seseorang. Meghan dan Alisa bergabung dalam pertandingan secara mendadak, jadi Meghan tidak mempunyai pasangan.Saat ini, Edmund sudah duduk di kursi penumpang mobil Alisa, tetapi tidak ada orang yang duduk di kursi penumpang mobil Meghan. Ketika Meghan masuk ke arena balap sendirian, Alisa dan Edmund pun turun dari mobil. Alisa berkata dengan tegas, "Aku nggak akan mengizinkan kamu bertanding sendiri."Sementara itu, Edmund menimpali dengan lembut, "Nona Meghan, kamu jangan menakutiku. Kalau terjadi apa-apa kepadamu, aku
Read more

Bab 184 Pacar Temporer

Alisa memang tidak terlalu suka bertaruh. Apalagi taruhan yang disebutkan wanita ini. Alisa berujar, "Taruhan macam apa ini? Apa kamu nggak merasa konyol?"Edmund menyahut, "Aku malah merasa cukup menarik. Aku saja nggak keberatan, jadi kalian taruhan seperti ini saja."Alisa tidak menyangka Edmund bisa menyetujuinya dengan lugas. Dia memelototi Edmund dan berucap, "Tuan Edmund, kenapa kamu menyetujuinya? Seharusnya kamu nggak berhak membuat keputusan."Wanita yang berdiri di samping terkejut melihat Alisa yang membentak Edmund. Dia yang kenal dekat dengan Edmund bahkan tidak berani berbicara seperti itu kepada Edmund. Saat ini, dia sangat cemburu dan iri kepada Alisa.Edmund hanya tersenyum lebar dan mengedipkan matanya. Dia sama sekali tidak terlihat marah. Kemudian, dia berkata, "Kita bisa mengubah aturannya. Bukan jadi pacar permanen, tapi temporer."Mendengar perkataan Edmund, Alisa yang tadi masih bersikap tenang langsung emosi dan berujar, "Kenapa aturannya makin keterlaluan? Co
Read more

Bab 185 Bagaimana Teknikmu?

Meghan merasa tidak berdaya melihat tindakan Danzel yang mendadak ini. Sementara itu, Alisa langsung menarik Meghan saat Edmund dan Danzel berbincang. Alisa bertanya, "Meghan, kenapa aku merasa hari ini Tuan Danzel agak aneh? Sarafnya terjepit, ya?""Mana aku tahu?" sahut Meghan. Sebenarnya, sejak masalah Leona terakhir kali, hubungan Meghan dan Danzel menjadi sedikit canggung. Yang satu ingin menjelaskan, tetapi tidak tahu bagaimana memulai. Yang satu lagi ingin mengabaikan masalah ini, tetapi juga tidak merasa tenang.Jadi, kondisinya menjadi agak rumit. Mereka berdua tidak saling berdiam-diaman, tetapi juga tidak terlalu dekat.Sejujurnya, Meghan juga merasa tersentuh melihat Danzel yang mendukungnya tanpa ragu sedikit pun. Apa mungkin Danzel ingin mencairkan hubungan mereka? Jadi, dia melakukan tindakan yang kekanak-kanakan seperti itu?Alisa berkomentar, "Sebenarnya, gimana hubungan kalian berdua? Aku merasa ada yang aneh dengan Tuan Danzel.""Kamu fokus bertanding saja. Sejak kap
Read more

Bab 186 Hampir Saja

Kekompakan Meghan dan Alisa sudah dilatih sejak lama. Hanya dengan satu tatapan, bahkan arah mobil, mereka langsung bisa memahami apa yang akan dilakukan satu sama lain. Selain itu, Meghan dan Alisa sangat berpengalaman. Teknik wanita itu memang lumayan hebat, tetapi hanya sedikit lebih baik dari orang biasa.Jarak antara mobil Meghan dan Alisa cukup dekat. Wanita yang berada di belakang mereka mulai panik, kedua tangannya mencengkeram setir dan lengannya sedikit bergetar. Saat ini, dia tidak mungkin menyalip dari bagian tengah. Namun, kalau menyalip dari kedua sisi, mobilnya akan langsung terpental keluar dari lintasan.Wanita itu mendengus dan berujar, "Huh, nggak semudah itu kalian bisa berhasil ...." Kemudian, dia memberi isyarat kepada orang yang duduk di kursi penumpang mobilnya. Orang itu memahami maksudnya, lalu menghubungi mobil di belakang dengan protofon.Sebenarnya, wanita ini mengenal hampir setengah dari orang yang mengikuti pertandingan ini. Tujuannya adalah menjamin dia
Read more

Bab 187 Diam-diam Setuju

Meghan tertegun sejenak saat tiba-tiba dipeluk dan kedua tangannya diangkat. Awalnya, Meghan kewalahan, lalu dia juga memeluk Danzel. Bagaimanapun, mereka termasuk rekan satu tim. Menghadapi balap mobil yang berbahaya, Danzel memilih Meghan tanpa ragu sedikit pun.Tindakan Danzel ini bukan untuk membuktikan apa pun, tetapi hanya karena dia percaya kepada Meghan. Jadi, hal ini sangat berharga. Saat memikirkan hal ini, Meghan tersenyum dan hatinya sangat tenang."Meghan!" Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang cemas. Meghan segera melepaskan diri dari pelukan Danzel dan berbalik.Alisa dan Edmund bergegas menghampiri Meghan. Alisa yang tampak sangat khawatir bertanya, "Gimana? Apa kamu terluka? Tadi, kamu terlalu cepat di 2 tikungan itu."Alisa menghampiri Meghan dengan napas tersengal-sengal, lalu meraih tangan Meghan dan memeriksa seluruh tubuhnya. Setelah memastikan Meghan tidak apa-apa, Alisa baru merasa lega. Kemudian, mereka berdua melakukan tos tinju sambil saling bertatapan da
Read more

Bab 188 Berlomba Menunjukkan Kasih Sayang

"Kalau benar seperti itu, berarti taruhanmu kali ini lebih besar," ucap Danzel.Di sisi lain, Danzel sedang melihat Alisa dan Meghan yang sedang mengobrol sambil tertawa. Sementara itu, Edmund seketika paham dengan apa yang telah terjadi, lalu tersenyum licik.Sebelum pertandingan dimulai, mereka sudah sepakat bahwa pacar sementara hanya akan berlaku selama 3 bulan. Meskipun hanya 3 bulan, ini adalah permulaan yang baik. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam jangka waktu ini. Kedua wanita ini merasa sangat gembira karena Danzel telah mendapatkan begitu banyak uang. Berdasarkan karakter Edmund, dia pasti akan memeras Danzel. Dia berkata, "Hei, dua pembalap, apa kalian mau makan bersama? Lagi pula, Tuan Danzel datang kemari untdan telah memenangkan banyak uang."Danzel mendengus di dalam hatinya, tetapi dia berpikir bahwa ini adalah ide yang bagus. Sementara itu, Edmund terus tersenyum selama perjalanan dari arena balapan sampai ke restoran."Balapan kali ini benar-
Read more

Bab 189 Gara-Gara Kamu!

Tujuan Efendy mengajak Natasya dan Monica ke restoran ini adalah untuk mengundang seseorang untuk makan bersama. Semua ini demi proyek Ecogreen. Sementara itu, Sidarth yang awalnya merupakan mitra Efendy telah mundur dari proyek ini.Jujur saja, Efendy tidak ingin membahayakan diri demi uang, apalagi menyinggung perasaan Meghan karena masalah ini. Lagi pula, Meghan adalah orang yang tidak boleh disinggung karena dia sangat berkuasa dan memiliki dukungan di belakangnya.Lantaran masalahnya sudah seperti ini, Efendy tidak mungkin diam saja. Dia memilih untuk menjalankan proyek ini sendiri, tetapi dia sedang kekurangan dana. Jika terus dibiarkan, kemungkinan proyek ini akan langsung dibatalkan. Apabila hal ini terjadi, Efendy akan hancur. Alhasil, Efendy langsung mengubah rencananya. Setelah memikirkan selama beberapa hari, sebuah ide licik terlintas di benaknya. Dia tidak akan mencari mitra, melainkan mencari investor untuk proyeknya. Dengan begitu, dia akan mendapatkan lebih banyak keu
Read more

Bab 190 Aku Mau Keduanya

"Kenapa? Apa maksud Bu Natasya?" tanya Broto.Ketika Natasya dan Monica berada di toilet, Broto minum beberapa gelas bir lagi. Saat ini, wajah Broto sangat merah, kesadarannya juga menurun. Begitu mendengar ucapan Natasya, Broto mengira mereka ingin menikahkan Monica padanya sehingga dia merasa sangat senang. Natasya tersenyum sambil berdiri dan menuangkan bir untuk Broto. Dia berkata, "Begini, karena Pak Broto ingin menjalin hubungan dengan Keluarga Oswald, kami masih punya 1 putri lagi."Efendy dan Monica sontak tercengang saat mendengar ini. Mereka seketika tersenyum begitu paham dengan maksud Natasya. "Pak Broto, putri bungsu kami masih terlalu muda dan belum tahu bagaimana mengurus orang lain. Berbeda dengan putri sulung kami," lanjut Natasya. "Oh? Bu Natasya ternyata punya 2 putri, ya? Tapi, aku nggak percaya sebelum melihat orangnya," ucap Broto sembari meminum bir yang dituangkan oleh Natasya. Dia berkata seperti itu karena khawatir putri sulung tidak secantik putri bungsu.
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
34
DMCA.com Protection Status