Alisa memang tidak terlalu suka bertaruh. Apalagi taruhan yang disebutkan wanita ini. Alisa berujar, "Taruhan macam apa ini? Apa kamu nggak merasa konyol?"Edmund menyahut, "Aku malah merasa cukup menarik. Aku saja nggak keberatan, jadi kalian taruhan seperti ini saja."Alisa tidak menyangka Edmund bisa menyetujuinya dengan lugas. Dia memelototi Edmund dan berucap, "Tuan Edmund, kenapa kamu menyetujuinya? Seharusnya kamu nggak berhak membuat keputusan."Wanita yang berdiri di samping terkejut melihat Alisa yang membentak Edmund. Dia yang kenal dekat dengan Edmund bahkan tidak berani berbicara seperti itu kepada Edmund. Saat ini, dia sangat cemburu dan iri kepada Alisa.Edmund hanya tersenyum lebar dan mengedipkan matanya. Dia sama sekali tidak terlihat marah. Kemudian, dia berkata, "Kita bisa mengubah aturannya. Bukan jadi pacar permanen, tapi temporer."Mendengar perkataan Edmund, Alisa yang tadi masih bersikap tenang langsung emosi dan berujar, "Kenapa aturannya makin keterlaluan? Co
Meghan merasa tidak berdaya melihat tindakan Danzel yang mendadak ini. Sementara itu, Alisa langsung menarik Meghan saat Edmund dan Danzel berbincang. Alisa bertanya, "Meghan, kenapa aku merasa hari ini Tuan Danzel agak aneh? Sarafnya terjepit, ya?""Mana aku tahu?" sahut Meghan. Sebenarnya, sejak masalah Leona terakhir kali, hubungan Meghan dan Danzel menjadi sedikit canggung. Yang satu ingin menjelaskan, tetapi tidak tahu bagaimana memulai. Yang satu lagi ingin mengabaikan masalah ini, tetapi juga tidak merasa tenang.Jadi, kondisinya menjadi agak rumit. Mereka berdua tidak saling berdiam-diaman, tetapi juga tidak terlalu dekat.Sejujurnya, Meghan juga merasa tersentuh melihat Danzel yang mendukungnya tanpa ragu sedikit pun. Apa mungkin Danzel ingin mencairkan hubungan mereka? Jadi, dia melakukan tindakan yang kekanak-kanakan seperti itu?Alisa berkomentar, "Sebenarnya, gimana hubungan kalian berdua? Aku merasa ada yang aneh dengan Tuan Danzel.""Kamu fokus bertanding saja. Sejak kap
Kekompakan Meghan dan Alisa sudah dilatih sejak lama. Hanya dengan satu tatapan, bahkan arah mobil, mereka langsung bisa memahami apa yang akan dilakukan satu sama lain. Selain itu, Meghan dan Alisa sangat berpengalaman. Teknik wanita itu memang lumayan hebat, tetapi hanya sedikit lebih baik dari orang biasa.Jarak antara mobil Meghan dan Alisa cukup dekat. Wanita yang berada di belakang mereka mulai panik, kedua tangannya mencengkeram setir dan lengannya sedikit bergetar. Saat ini, dia tidak mungkin menyalip dari bagian tengah. Namun, kalau menyalip dari kedua sisi, mobilnya akan langsung terpental keluar dari lintasan.Wanita itu mendengus dan berujar, "Huh, nggak semudah itu kalian bisa berhasil ...." Kemudian, dia memberi isyarat kepada orang yang duduk di kursi penumpang mobilnya. Orang itu memahami maksudnya, lalu menghubungi mobil di belakang dengan protofon.Sebenarnya, wanita ini mengenal hampir setengah dari orang yang mengikuti pertandingan ini. Tujuannya adalah menjamin dia
Meghan tertegun sejenak saat tiba-tiba dipeluk dan kedua tangannya diangkat. Awalnya, Meghan kewalahan, lalu dia juga memeluk Danzel. Bagaimanapun, mereka termasuk rekan satu tim. Menghadapi balap mobil yang berbahaya, Danzel memilih Meghan tanpa ragu sedikit pun.Tindakan Danzel ini bukan untuk membuktikan apa pun, tetapi hanya karena dia percaya kepada Meghan. Jadi, hal ini sangat berharga. Saat memikirkan hal ini, Meghan tersenyum dan hatinya sangat tenang."Meghan!" Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang cemas. Meghan segera melepaskan diri dari pelukan Danzel dan berbalik.Alisa dan Edmund bergegas menghampiri Meghan. Alisa yang tampak sangat khawatir bertanya, "Gimana? Apa kamu terluka? Tadi, kamu terlalu cepat di 2 tikungan itu."Alisa menghampiri Meghan dengan napas tersengal-sengal, lalu meraih tangan Meghan dan memeriksa seluruh tubuhnya. Setelah memastikan Meghan tidak apa-apa, Alisa baru merasa lega. Kemudian, mereka berdua melakukan tos tinju sambil saling bertatapan da
"Kalau benar seperti itu, berarti taruhanmu kali ini lebih besar," ucap Danzel.Di sisi lain, Danzel sedang melihat Alisa dan Meghan yang sedang mengobrol sambil tertawa. Sementara itu, Edmund seketika paham dengan apa yang telah terjadi, lalu tersenyum licik.Sebelum pertandingan dimulai, mereka sudah sepakat bahwa pacar sementara hanya akan berlaku selama 3 bulan. Meskipun hanya 3 bulan, ini adalah permulaan yang baik. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam jangka waktu ini. Kedua wanita ini merasa sangat gembira karena Danzel telah mendapatkan begitu banyak uang. Berdasarkan karakter Edmund, dia pasti akan memeras Danzel. Dia berkata, "Hei, dua pembalap, apa kalian mau makan bersama? Lagi pula, Tuan Danzel datang kemari untdan telah memenangkan banyak uang."Danzel mendengus di dalam hatinya, tetapi dia berpikir bahwa ini adalah ide yang bagus. Sementara itu, Edmund terus tersenyum selama perjalanan dari arena balapan sampai ke restoran."Balapan kali ini benar-
Tujuan Efendy mengajak Natasya dan Monica ke restoran ini adalah untuk mengundang seseorang untuk makan bersama. Semua ini demi proyek Ecogreen. Sementara itu, Sidarth yang awalnya merupakan mitra Efendy telah mundur dari proyek ini.Jujur saja, Efendy tidak ingin membahayakan diri demi uang, apalagi menyinggung perasaan Meghan karena masalah ini. Lagi pula, Meghan adalah orang yang tidak boleh disinggung karena dia sangat berkuasa dan memiliki dukungan di belakangnya.Lantaran masalahnya sudah seperti ini, Efendy tidak mungkin diam saja. Dia memilih untuk menjalankan proyek ini sendiri, tetapi dia sedang kekurangan dana. Jika terus dibiarkan, kemungkinan proyek ini akan langsung dibatalkan. Apabila hal ini terjadi, Efendy akan hancur. Alhasil, Efendy langsung mengubah rencananya. Setelah memikirkan selama beberapa hari, sebuah ide licik terlintas di benaknya. Dia tidak akan mencari mitra, melainkan mencari investor untuk proyeknya. Dengan begitu, dia akan mendapatkan lebih banyak keu
"Kenapa? Apa maksud Bu Natasya?" tanya Broto.Ketika Natasya dan Monica berada di toilet, Broto minum beberapa gelas bir lagi. Saat ini, wajah Broto sangat merah, kesadarannya juga menurun. Begitu mendengar ucapan Natasya, Broto mengira mereka ingin menikahkan Monica padanya sehingga dia merasa sangat senang. Natasya tersenyum sambil berdiri dan menuangkan bir untuk Broto. Dia berkata, "Begini, karena Pak Broto ingin menjalin hubungan dengan Keluarga Oswald, kami masih punya 1 putri lagi."Efendy dan Monica sontak tercengang saat mendengar ini. Mereka seketika tersenyum begitu paham dengan maksud Natasya. "Pak Broto, putri bungsu kami masih terlalu muda dan belum tahu bagaimana mengurus orang lain. Berbeda dengan putri sulung kami," lanjut Natasya. "Oh? Bu Natasya ternyata punya 2 putri, ya? Tapi, aku nggak percaya sebelum melihat orangnya," ucap Broto sembari meminum bir yang dituangkan oleh Natasya. Dia berkata seperti itu karena khawatir putri sulung tidak secantik putri bungsu.
Suasana di ruang privat seketika menjadi tegang. Tidak ada yang menyangka bahwa Meghan akan bertindak seperti ini. Sementara itu, air yang disiramkannya tidak lain adalah air dingin. Orang yang mabuk sekalipun akan menggigil karena merasa dingin.Situasi saat ini benar-benar jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat Efendy dan lainnya yang terus menyanjung Broto. Jadi, Broto sontak bangkit dan mengucek matanya dengan kuat. Ketika dia hendak mengamuk, tiba-tiba terlihat wajah dingin yang familier.Broto mengejapkan matanya untuk memastikan dirinya tidak berhalusinasi. Kemudian, dia terduduk di lantai karena kakinya melemas. Bahkan, kesadarannya telah pulih kembali. "Pak ... Pak Danzel ...."Broto memanggil dengan terbata-bata, sementara ekspresinya dipenuhi ketakutan. Dia melanjutkan, "Ke ... kenapa Pak Danzel di sini? Maafkan aku, aku nggak tahu Anda ada di sini ...."Selesai berbicara, Broto langsung mengalihkan tatapannya ke arah Meghan. Setelah memikirkannya dengan saksama, dia sud