Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
"Nyonya, masa kontrak sudah berakhir, Tuan Muda berpesan pada saya untuk mengingatkan Anda menandatangani surat perceraian," kata kepala pelayan.Di rumah Keluarga Lewis, Meghan Oswald sedang duduk di sofa ruang tamu dan menonton drama di TV karena bosan. Rambutnya yang agak berantakan terikat ke belakang. Dia memakai kacamata tebal dan kulitnya agak kusam, disertai dengan flek seperti wanita paruh baya.Mendengar perkataan pelayan itu, sudut bibir Meghan berkedut. Dia menerima kontrak dari kepala pelayan tersebut, lalu membacanya."Tiga tahun ... sungguh cepat berlalu," gumamnya.Kepala pelayan hanya berdiri di samping, mengamatinya dalam diam. Sebelumnya, kepala pelayan itu mengira bahwa dia mungkin harus meyakinkan Meghan untuk menandatangani kontrak tersebut dengan susah payah. Namun, ternyata hal ini lebih mudah dari dugaannya.Hanya saja, dia merasa agak menyayangkannya. Bagaimanapun juga, Nyonya Meghan adalah seorang wanita yang baik hati. Hanya saja, penampilan dan statusnya ti
Di wilayah komersial Kota Aberdale, Hotel Cafeite ....Wesley memberhentikan mobilnya di depan pintu gerbang. Ketika melihat barisan mobil yang terparkir rapi, dia bergumam, "Tak kusangka orangnya sebanyak ini.""Hehe, kalau orangnya sedikit jadi nggak seru, dong!" ujar Meghan sambil membuka matanya perlahan-lahan. Dia menggerak-gerakkan lehernya sedikit, lalu membuka pintu mobil.Pada saat ini, sudah ada banyak orang yang berkumpul di ruang pesta utama di hotel tersebut. Hanya saja, ekspresi mereka terlihat berbeda-beda. Meghan adalah orang terakhir yang tiba, meskipun dia adalah pemeran utama dalam acara akuisisi ini.Dia sudah mengganti pakaian di toilet hotel dan sekarang sedang berjalan perlahan masuk ke dalam ruang pesta. Gaunnya yang sepanjang betis, menonjolkan bentuk tubuhnya yang sempurna. Rambut panjangnya tidak ditata dengan model yang terlalu rumit, melainkan hanya dibiarkan tergerai di bahunya.Seulas senyuman manis selalu menghiasi sudut bibirnya, membuatnya terlihat tid
Mendengar ucapan itu, Meghan meremas gelas sampanye di tangannya dan matanya agak menyipit ketika berkata, "Monica, apa maksudmu dengan perkataan itu?""Memangnya apa lagi maksudnya, Kak? Aku hanya merasa ... Kakak sudah tidak punya hubungan lagi dengan Keluarga Lewis, tapi Kakak masih menggunakan nama Keluarga Lewis untuk hadir dalam acara ini. Apakah pantas seperti itu?"Orang-orang yang hadir hari ini adalah tokoh-tokoh terkemuka di Kota Aberdale. Pernikahan dadakan antara Keluarga Lewis dan Keluarga Oswald tiga tahun lalu masih segar dalam ingatan mereka. Namun, mereka tidak pernah menyangka bahwa perceraian Meghan dan Danzel sama mendadaknya dengan saat mereka menikah.Awalnya, para tamu masih merasa ragu-ragu terhadap hal ini. Namun, setelah mendengar ucapan Monica, mereka menjadi yakin dengan perceraian tersebut."Benar kata Monica. Padahal mereka sudah bercerai, tapi kenapa Meghan masih menggunakan nama Keluarga Lewis?""Jelas sekali, dia masih belum puas mengambil keuntungan s
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"Melihat sosok yang berjalan ke atas panggung tadi, wajah Efendy Oswald dan Natasya Indira yang baru saja tiba, seketika menjadi pucat.Monica juga tidak sempat memedulikan penampilannya yang menyedihkan ini. Dengan mulutnya yang sedikit terbuka karena merasa terkejut, ditambah dengan rambutnya yang masih basah, dia terlihat sangat konyol saat ini.Sementara itu, Danzel yang berdiri di satu sisi, memegang gelas sampanyenya dengan erat dan memicingkan matanya. Dalam hatinya bertanya-tanya, sebenarnya seberapa banyak hal yang disembunyikan wanita ini darinya?Bagaimanapun juga, Meghan adalah mantan istrinya. Kini, identitasnya malah menjadi sebuah misteri bagi Danzel. Melihat wanita yang berdiri di atas panggung sambil mengangkat dagunya itu, Danzel mengerutkan alisnya."Halo semuanya, saya adalah Presdir Grup Amore. Senang bisa mengundang Anda semua untuk menghadiri pesta akuisisi Grup Amore atas Grup Oswald."Meghan yang berdiri di atas panggung, ta
Meghan menggertakkan giginya sambil mengucapkan beberapa kata terakhir tadi."Kamu ... anak durhaka!" Saat ini, Efendy merasa darahnya langsung mendidih. Putrinya ini selalu bersikap penurut, apakah hari ini dia sedang tidak waras?Meghan tersenyum sambil menyindir, "Kalau ada waktu, sebaiknya Anda memikirkan bagaimana Anda mau melewati masa tua nanti.""Kamu!" Efendy tidak menyangka bahwa Meghan akan mengatakan hal durhaka seperti itu. Ketika baru saja dia hendak maju untuk memukulnya, tiba-tiba Efendy ditarik oleh seseorang. Ternyata orang yang menariknya adalah Natasya."Meghan, kita ini sekeluarga, kenapa kamu harus begini? Beberapa tahun ini ayahmu selalu merindukanmu. Kalau kamu jadi seperti ini gara-gara Bibi, Bibi memohon agar kamu jangan salah paham dengan ayahmu."Natasya berkata dengan nada memohon, sambil menopang Efendy yang napasnya tersengal-sengal. Pemandangan ini membuat orang yang melihatnya merasa iba."Bu Meghan, kalian ini sekeluarga. Jangan bicara seperti itu hany
Sementara itu, Meghan yang baru saja naik ke mobil, juga menerima telepon dari rumah sakit."Leona Benedict?"Mendengar nama yang disebutkan di telepon, Meghan tidak bisa menahan senyumnya. Jika dia tidak salah ingat, wanita itu adalah kekasih masa lalu Danzel. Selama beberapa tahun pernikahan mereka, Danzel selalu pergi ke rumah sakit untuk menemui Leona.Meghan tidak menyangka bahwa kini Leona malah menjadi pasiennya. Dunia ini memang sempit. Mengingat ekspresi serius Danzel yang mengatakan bahwa dia belum sempat menandatangani surat perceraian mereka, Meghan merasa khawatir.Meghan mengelus dagunya perlahan, lalu terlintas ekspresi licik di matanya. Dalam hatinya membatin, 'Danzel, apa kamu mau menolong kekasih lamamu? Kalau begitu, tandatangani dulu surat perceraiannya!'Melihat senyuman bosnya dari pantulan kaca spion, Wesley yang sedang mengemudi pun sontak bergidik ngeri. Jika bosnya menunjukkan ekspresi seperti ini, berarti ada orang yang akan mendapat kesialan ....Di rumah sa
Semua orang di rumah sakit ini sangat paham dengan temperamen Meghan. Biasanya, dia sangat mudah didekati dan ramah. Namun, jika menyangkut masalah pekerjaan, dia akan berubah menjadi sangat tegas.Ketika direktur rumah sakit baru saja hendak maju dan mencoba meredakan suasana, Danzel telah berbalik dan pergi.Sesuai dengan jadwal sebelumnya, Leona didorong masuk ke ruang operasi. Meghan mengikutinya di belakang dengan ekspresi datar. Proses operasi berjalan dengan lancar. Para dokter dan perawat yang berdiri di samping selalu terkesan setiap kali melihat operasi Meghan.Sementara itu, di luar ruang operasi, Danzel sedang berbicara dengan perawat lain mencari tahu tentang Meghan. Emosi di dalam hatinya bergejolak hebat sehingga dia tidak bisa menahan diri."Dokter Dorothy tidak selalu berjaga di rumah sakit, tapi setiap kali kita menghadapi kasus yang sulit, orang yang selalu terpikirkan untuk pertama kalinya adalah Dokter Dorothy." Melihat penampilan Danzel, para perawat di sana tidak