Share

Bab 5 Kita Belum Bercerai

Penulis: Panda
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-15 15:19:27
Meghan menggertakkan giginya sambil mengucapkan beberapa kata terakhir tadi.

"Kamu ... anak durhaka!" Saat ini, Efendy merasa darahnya langsung mendidih. Putrinya ini selalu bersikap penurut, apakah hari ini dia sedang tidak waras?

Meghan tersenyum sambil menyindir, "Kalau ada waktu, sebaiknya Anda memikirkan bagaimana Anda mau melewati masa tua nanti."

"Kamu!" Efendy tidak menyangka bahwa Meghan akan mengatakan hal durhaka seperti itu. Ketika baru saja dia hendak maju untuk memukulnya, tiba-tiba Efendy ditarik oleh seseorang. Ternyata orang yang menariknya adalah Natasya.

"Meghan, kita ini sekeluarga, kenapa kamu harus begini? Beberapa tahun ini ayahmu selalu merindukanmu. Kalau kamu jadi seperti ini gara-gara Bibi, Bibi memohon agar kamu jangan salah paham dengan ayahmu."

Natasya berkata dengan nada memohon, sambil menopang Efendy yang napasnya tersengal-sengal. Pemandangan ini membuat orang yang melihatnya merasa iba.

"Bu Meghan, kalian ini sekeluarga. Jangan bicara seperti itu hanya karena emosi!" celetuk seseorang membela Natasya dan suaminya.

"Pak Efendy benar-benar beruntung punya anak yang begitu berbakat dalam bisnis!"

Perkataan ibu tirinya yang terdengar seakan-akan mengalah itu, membuat semua orang di sekitarnya juga memihak padanya.

Pada saat ini, terdengar sebuah teriakan dari luar pintu. Ketika melihat ke arah tersebut, ternyata suara tersebut adalah suara teriakan Monica yang ditarik keluar tadi.

Entah apa yang sedang dilakukan oleh sekuriti itu! Meghan mulai kesal melihat hal tersebut. Tiba-tiba, Monica berlari ke arah mereka sambil berteriak, "Ayah, kamu nggak apa-apa, 'kan?"

Monica memelototi Meghan dengan kesal, lalu memakinya, "Dasar wanita jalang! Aku nggak keberatan kamu mengusirku dan menyiramku dengan alkohol. Tapi, atas dasar apa kamu memperlakukan Ayah dengan sejahat ini? Padahal dia telah merawatmu sejak kecil!"

Meghan tersenyum sinis sambil memandang Monica dengan tatapan merendahkan. Merawat katanya? Apa keluarga Meghan masih utuh sampai sekarang?

"Nona Monica, kamu bilang Pak Efendy merawatku? Kurang dari waktu sebulan sejak ibuku meninggal, dia sudah membawa kalian masuk ke keluarga kami. Aku kehilangan seorang ibu, kamu malah mendapat seorang ... ayah kandung?"

Ketika mengatakan hal itu, Meghan yang sedari tadi enggan menunjukkan kerapuhannya, kini malah matanya berkaca-kaca. Meski hatinya terasa perih, dia tetap berusaha untuk menahannya.

Tiba-tiba, suasana menjadi gempar. Pada saat itu, hanya sedikit orang yang mengetahui kejadian di Keluarga Oswald. Hal inilah yang membuat Efendy merasa percaya diri. Namun, ini bukan berarti tidak ada orang lain yang mengetahuinya!

"Presdir Grup Oswald dulu adalah ibu kandung Nona Meghan. Saat itu, Grup Oswald sangat berjaya. Baru berapa lama saja, Grup Oswald sekarang sudah jadi begini ...."

"Benar, saat itu Presdir Grup Oswald sangat hebat ...!"

Sebelum kata-kata itu selesai diucapkan, Efendy sudah merasa seakan-akan tertampar oleh kenyataan. Meghan menundukkan kepalanya dengan tatapan yang muram, mengingat kembali kejadian masa lalu ....

"Pak Efendy, kamu tidak berhak menjadi ayahku. Kamu mengambil uang hasil jerih payah ibuku untuk membesarkan adik tiri yang lebih muda setahun dariku ini. Apa kamu tidak merasa bersalah melakukan hal itu? Semua uang itu adalah hasil keringat ibuku!"

Meghan menengadahkan kepalanya sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan air matanya. Dia menghadap semua orang dengan tatapan tulus dan rendah hati.

"Terima kasih atas partisipasi Anda semua hari ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Acara hari ini sampai di sini. Rencana akuisisi terhadap Grup Oswald tidak akan berubah."

"Meghan!" teriak Efendy. Melihat situasinya tidak bisa berbalik lagi, Efendy kesal hingga pingsan.

Ketika Meghan baru saja ingin pergi, tiba-tiba tangannya dicengkeram oleh seseorang.

"Siapa itu!" Meghan mengernyitkan keningnya dan menoleh. Dia hanya melihat Danzel yang berdiri di hadapannya dengan tatapan penasaran. Ternyata orang yang memegang tangannya adalah suami kontraknya, Danzel.

"Kenapa aku nggak tahu ternyata istriku adalah Presdir Grup Amore?"

Mendengar ucapannya, Meghan tidak kuasa memutar bola matanya. Jika penampilannya masih seperti dulu, pria ini mungkin akan melarikan diri demi menghindarinya. Namun, sekarang malah pria ini sendiri yang menghampirinya?

"Apa Nona Meghan tidak merasa berutang penjelasan kepadaku?"

"Tuan Danzel, beberapa jam yang lalu aku sudah menandatangani surat perceraian. Jadi, tolong jaga sikapmu."

"Jaga sikapku?" Danzel belum pernah mendengar ada seorang pun yang mengatakan hal ini kepadanya. Oleh karena itu, dia merasa sangat lucu.

"Apakah seorang Presdir Grup Lewis tidak mengerti ucapan orang? Kita sudah bercerai, sebaiknya kamu jaga jarak di hadapan begitu banyak orang."

"Sepertinya Nona Meghan tidak tahu kalau aku belum menandatangani surat perceraian itu?" Melihat ekspresi Meghan yang tercengang, Danzel menyunggingkan sebuah senyuman.

"Jadi, untuk saat ini, kita masih suami istri. Kamu jangan menyuruhku jaga sikap."

Masih suami istri?

Meghan menatap Danzel dengan keheranan. Apa maksudnya dia belum menandatangani surat perceraian itu?

Meghan menarik napas dalam-dalam, lalu memaksakan sebuah senyuman palsu. Sebaiknya dia tidak menyinggung Danzel untuk sementara. Semuanya harus menunggu hingga Danzel menandatangani surat cerai itu terlebih dahulu.

"Aku mengerti kalau Tuan Danzel ini orang sibuk, jadi sebaiknya Anda meluangkan waktu untuk pulang dan menandatanganinya?"

Senyuman palsu yang ditunjukkan oleh wanita di hadapannya ini tampak jauh berbeda dengan dirinya yang berada di panggung tadi. Apalagi, jika dibandingkan dengan penampilannya sebelumnya.

Wanita seperti apa sebenarnya Meghan?

Danzel memicingkan matanya, terlintas kilauan dalam tatapannya. Namun, begitu dia hendak berbicara, asistennya telah maju ke sisinya dan berkata, "Tuan, ada telepon dari rumah sakit."

Mendengar ucapannya, ekspresi Danzel langsung tertegun. Sambil menatap sosok Meghan yang telah menjauh, Danzel ragu-ragu sejenak sebelum menjawab panggilan tersebut.

"Tuan Danzel, saya adalah dokter penanggung jawab Nona Leona. Kami sudah mendapat kabar untuk dokter yang kami sebutkan kepada Anda sebelumnya." Didengar dari nada bicara dokter tersebut, jelas sekali dia sedang menunggu dipuji.

"Maksudmu dokter ajaib yang bernama 'Dorothy' yang kalian sebutkan sebelumnya? Bagaimana keadaan Leona sekarang?" tanya Danzel.

"Benar, kami sudah mendapat kabar dari Dokter Dorothy. Kondisi Nona Leona sekarang termasuk stabil, tetapi sebaiknya operasi ini bisa dilakukan secepatnya."

Ekspresi Danzel tampak lebih lega setelah mendengar perkataan dokter itu. Sambil menanyakan hal tersebut, kaki jenjangnya telah melangkah keluar dari lokasi pesta.

Bab terkait

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 6 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar

    Sementara itu, Meghan yang baru saja naik ke mobil, juga menerima telepon dari rumah sakit."Leona Benedict?"Mendengar nama yang disebutkan di telepon, Meghan tidak bisa menahan senyumnya. Jika dia tidak salah ingat, wanita itu adalah kekasih masa lalu Danzel. Selama beberapa tahun pernikahan mereka, Danzel selalu pergi ke rumah sakit untuk menemui Leona.Meghan tidak menyangka bahwa kini Leona malah menjadi pasiennya. Dunia ini memang sempit. Mengingat ekspresi serius Danzel yang mengatakan bahwa dia belum sempat menandatangani surat perceraian mereka, Meghan merasa khawatir.Meghan mengelus dagunya perlahan, lalu terlintas ekspresi licik di matanya. Dalam hatinya membatin, 'Danzel, apa kamu mau menolong kekasih lamamu? Kalau begitu, tandatangani dulu surat perceraiannya!'Melihat senyuman bosnya dari pantulan kaca spion, Wesley yang sedang mengemudi pun sontak bergidik ngeri. Jika bosnya menunjukkan ekspresi seperti ini, berarti ada orang yang akan mendapat kesialan ....Di rumah sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 7 Debaran di Hati

    Semua orang di rumah sakit ini sangat paham dengan temperamen Meghan. Biasanya, dia sangat mudah didekati dan ramah. Namun, jika menyangkut masalah pekerjaan, dia akan berubah menjadi sangat tegas.Ketika direktur rumah sakit baru saja hendak maju dan mencoba meredakan suasana, Danzel telah berbalik dan pergi.Sesuai dengan jadwal sebelumnya, Leona didorong masuk ke ruang operasi. Meghan mengikutinya di belakang dengan ekspresi datar. Proses operasi berjalan dengan lancar. Para dokter dan perawat yang berdiri di samping selalu terkesan setiap kali melihat operasi Meghan.Sementara itu, di luar ruang operasi, Danzel sedang berbicara dengan perawat lain mencari tahu tentang Meghan. Emosi di dalam hatinya bergejolak hebat sehingga dia tidak bisa menahan diri."Dokter Dorothy tidak selalu berjaga di rumah sakit, tapi setiap kali kita menghadapi kasus yang sulit, orang yang selalu terpikirkan untuk pertama kalinya adalah Dokter Dorothy." Melihat penampilan Danzel, para perawat di sana tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 8 Salah Mengenali Orang?

    Melihat ekspresi Danzel, Meghan langsung mengerti. Jika tidak bisa memberikan penjelasan kepada pria ini, Meghan tidak akan bisa masuk ke lift.Namun, setelah menjalani operasi intens selama 5 jam, Meghan benar-benar tidak ada tenaga untuk memberi penjelasan secara komprehensif kepada pria ini. Dengan tidak sabaran, dia menyibak pakaiannya dan menunjukkan luka bakar yang ada di pinggangnya kepada Danzel."Tuan Danzel, mohon jangan meragukan kemampuan medisku. Bahkan bermimpi sekalipun, aku tidak mungkin akan keliru mengenali luka bakar."Tanpa memedulikan ekspresi kaget Danzel, Meghan kembali berkata, "Sudah cukup jelas sekarang perbandingannya? Ini yang namanya luka bakar, kalau punya Leona itu hanya luka karena tersiram air panas."Sambil berbicara, Meghan menunjuk luka bakar di bagian pinggangnya."Kenapa kamu bisa ada luka bakar?" Tiba-tiba terlintas sebuah pikiran dalam benak Danzel."Terluka saat aku masih kecil. Kenapa Tuan Danzel jadi tertarik dengan masa kecilku?" Meghan meras

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 9 Nyonya Malu?

    Tanpa memberi kesempatan bagi Danzel untuk berbicara lagi, Meghan langsung berbalik dan pergi menuju ke vila Keluarga Lewis. Lantaran terlalu bersemangat pagi ini, dia meninggalkan vila Keluarga Lewis tanpa memeriksa barang-barangnya. Jadi, mungkin saja ada beberapa barang yang masih tertinggal.Sang kepala pelayan, Hubert, awalnya cukup senang melihat Meghan kembali. Namun, dia menjadi kecewa ketika mengetahui bahwa Meghan hanya datang untuk mengambil barang-barangnya."Nyonya, apakah Anda dan Tuan Muda tidak ....""Pak Hubert, tidak perlu banyak bicara lagi." Meghan tersenyum tipis pada kepala pelayan itu dan langsung menuju lantai dua, ke kamar tamunya.Setelah tinggal di sana selama 3 tahun, Meghan tentu saja memiliki perasaan terhadap tempat ini. Namun, dia juga tahu bahwa hanya masalah waktu baginya untuk melupakan perasaan yang tersisa ini.Ketika sedang merapikan beberapa barangnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang akrab dari belakang, "Mau ke mana?"Meghan memutar bola ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 10 Aku Sudah Bisa Merasakan Makanan

    "Nyonya ...."Setelah berjalan keluar dari kamar di lantai dua, setiap pelayan yang berpapasan dengannya selalu memanggilnya dengan sebutan seperti itu. Tanpa perlu ditanyakan pun, Meghan tahu siapa yang mengatur hal ini. Namun, tidak mungkin Meghan memarahi para pelayan ini.Meghan berdiri di dapur sambil membayangkan telur yang berada di penggorengannya itu adalah Danzel."Dasar orang gila.""Kenapa? Kamu kecewa karena aku hanya memelukmu tidur semalam?"Tiba-tiba, terdengar sebuah suara dari belakangnya, membuat Meghan terkejut dan hampir saja menjatuhkan penggorengan tersebut."Hei, jangan tiba-tiba berdiri di belakang orang, dong!" Meghan berbalik menatap Danzel dengan kesal.Pada awalnya, kedua belah pihak menyetujui perceraian ini. Namun, orang yang memberikan usulan ini malah tiba-tiba tidak mau menandatangani surat perceraian dan bahkan bersikap aneh."Kalau begitu, aku mau bertanya pada Nyonya Lewis. Lebih buruk mana, berdiri di belakang orang atau membicarakan keburukan oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 11 Orang yang Ada di Mana-mana

    Setelah melarikan diri, Meghan kembali ke kamar tamu dan duduk di atas tempat tidur yang baru disusun, dengan napas terengah-engah. Setelah beberapa saat, seolah-olah tiba-tiba teringat sesuatu, dia berlari masuk ke kamar mandi.Meghan melepas pakaian rumahnya dan menghidupkan pancuran air. Hanya dengan memikirkan bahwa dia dipeluk oleh pria itu semalaman membuatnya merasa tidak nyaman. Ditambah lagi dengan dagu yang baru saja dicengkeram oleh pria itu.Belasan menit kemudian, Meghan keluar dari kamar mandi dengan dagunya yang merah. Ini cukup menunjukkan betapa dia membenci sentuhan pria itu.Untung saja, mandi bisa membantu meredakan emosinya. Sambil mengambil beberapa barang dari koper dan merapikannya, Meghan mengambil ponselnya dan menelepon Wesley.Meskipun merasa enggan, jika Meghan harus tinggal selama tiga bulan lagi, dia harus membereskan beberapa hal. Di sisi lain, suara Wesley telah terdengar dari ujung telepon."Bos, ada instruksi apa?""Sebelumnya ada kompetisi piano inte

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 12 Aku Tidak Peduli

    Meghan memutar bola matanya karena tidak bisa bersabar menghadapi pertanyaan Danzel yang bertubi-tubi. Sepertinya pria ini kurang waras, ya? Sayangnya, Meghan tidak punya empati sebesar itu sampai harus meladeni orang ini ketika penyakit gilanya kambuh."Ternyata Tuan Danzel suka mendengar cerita ya. Sayangnya aku mengantuk dan tidak punya suasana hati untuk bercerita."Tanpa menunggu Danzel membalas perkataannya, Meghan langsung memberikan sebuah senyuman palsu. Kemudian, dia menurunkan kursinya dan langsung berbaring.Situasi ini membuat Danzel kesal. Dia tidak pernah berinisiatif ingin mendengar cerita orang lain, apalagi ditolak setelah mengajak seseorang mengobrol.Melihat Meghan memejamkan mata, bulu matanya yang lentik sedikit bergetar. Pemandangan ini membuat hati Danzel tergerak. Baru saja Danzel ingin melanjutkan pembicaraan, tiba-tiba ponselnya berdering.Danzel mengernyitkan kening dan mengambil ponselnya. Setelah melihat nama yang tertera di layar, dia melirik wajah Meghan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 13 Siapa Namamu?

    Mungkin, hal yang tak pernah didapatkan adalah yang paling menarik.Danzel mengatupkan bibirnya, lalu mengulurkan jari dan menyentuh sisi wajah Meghan dengan lembut. Rasa hangat ini adalah perasaan yang paling disukainya.Sejak kali terakhir, ketika dia melihat bekas luka di pinggang Meghan di rumah sakit, hidupnya telah menjadi kacau. Dia sengaja melakukan penyelidikan tentang perbedaan antara luka bakar dan luka siraman air panas. Bukan karena dia tidak percaya pada Meghan, tetapi karena kebenaran itu begitu penting.Mungkin karena tidur yang tidak nyaman, Meghan mengerutkan kening dan meraih tangan yang menyentuhnya. Sentuhan ini membuat mata Danzel tiba-tiba menjadi gelap. Dia memicingkan mata dengan lembut dan menyembunyikan emosinya dengan sangat dalam.Sejak wanita ini menandatangani perjanjian perceraian, dia benar-benar berubah. Sepenuhnya berubah."Berapa banyak hal yang masih kamu sembunyikan dariku?"Danzel perlahan melepaskan tangan dari genggaman Meghan, lalu merapikan ra

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 332 Diancam untuk Mengaku

    Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 331 Lihat Siapa Lebih Cepat

    Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 330 Menerima Email Anonim

    Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum

DMCA.com Protection Status