Share

Bab 9 Nyonya Malu?

Author: Panda
last update Last Updated: 2023-08-15 15:19:27
Tanpa memberi kesempatan bagi Danzel untuk berbicara lagi, Meghan langsung berbalik dan pergi menuju ke vila Keluarga Lewis. Lantaran terlalu bersemangat pagi ini, dia meninggalkan vila Keluarga Lewis tanpa memeriksa barang-barangnya. Jadi, mungkin saja ada beberapa barang yang masih tertinggal.

Sang kepala pelayan, Hubert, awalnya cukup senang melihat Meghan kembali. Namun, dia menjadi kecewa ketika mengetahui bahwa Meghan hanya datang untuk mengambil barang-barangnya.

"Nyonya, apakah Anda dan Tuan Muda tidak ...."

"Pak Hubert, tidak perlu banyak bicara lagi." Meghan tersenyum tipis pada kepala pelayan itu dan langsung menuju lantai dua, ke kamar tamunya.

Setelah tinggal di sana selama 3 tahun, Meghan tentu saja memiliki perasaan terhadap tempat ini. Namun, dia juga tahu bahwa hanya masalah waktu baginya untuk melupakan perasaan yang tersisa ini.

Ketika sedang merapikan beberapa barangnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang akrab dari belakang, "Mau ke mana?"

Meghan memutar bola matanya dengan tidak berdaya dan berbalik. Dia melihat Danzel yang sedang bersandar di kusen pintu sambil melipat kedua tangannya dan berkata, "Tak kusangka, penggila kerja seperti Tuan Danzel bisa muncul di sini pada jam kerja."

Tanpa memedulikan sindiran Meghan, Danzel tetap melanjutkan pertanyaan sebelumnya, "Sekarang ini kita masih suami istri, jadi kamu tidak boleh pindah dari sini."

Seketika, Meghan merasa ada yang salah dengan pendengarannya. Padahal mereka baru tidak bertemu selama satu hari, tapi kenapa sifat Danzel tiba-tiba berubah?

"Selain itu, seperti yang kamu lihat, kamar tamu sudah selesai dibereskan. Jadi, kamu terpaksa harus tidur di kamar utama."

Melihat ekspresi Danzel yang datar, Meghan hanya tertawa sinis. Selanjutnya, dia melemparkan semua barang di tangannya ke ranjang dengan santai. Meghan sudah bersabar selama 3 tahun, jadi 3 bulan ini tidak berarti apa-apa baginya!

Namun, ketika malam tiba, Meghan yang sedang berbaring di ranjang kamar utama mulai menyesal ketika melihat Danzel berjalan keluar dari kamar mandi.

Rambut Danzel yang masih basah, meneteskan air menyusuri otot tubuhnya menuju handuk yang menyelimuti pinggangnya.

"Cepat pakai pakaianmu."

Mendengar perkataannya, gerakan Danzel yang sedang mengeringkan rambutnya tiba-tiba terhenti. Mengikuti pandangan Meghan, Danzel menundukkan kepalanya.

Di bawah cahaya lampu yang redup, Danzel menundukkan kepalanya dan menyeringai.

"Nyonya Lewis malu, ya?"

Mendengar panggilan "Nyonya Lewis", Meghan langsung duduk tegak di ranjang. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus bagaimana menyanggah Danzel.

Ini bukan kejutan yang menyenangkan baginya, melainkan kejutan yang menakutkan!

"Danzel, kamu ...."

Melihat pria itu berjalan ke sisi tempat tidur, benak Meghan seketika menjadi kosong. Dia hanya merasa pipinya semakin memanas.

"Ada apa, Nyonya? Apa masih ada masalah?" Danzel menopang tubuhnya dengan sebelah tangan di atas tempat tidur, wajahnya hampir bersentuhan dengan Meghan. Jarak di antara mereka cukup dekat, sehingga mereka bisa melihat pantulan diri mereka di mata satu sama lain.

Setelah berseteru sejenak, Meghan memutuskan untuk menyerah dan langsung berbaring di ranjang. Kemudian, dia menarik selimut ke sisinya.

Malam itu, Meghan tidak bisa tidur nyenyak karena merasa tidak tenang mendengar napas Danzel. Dia bahkan lupa bahwa dia bisa saja pergi dari tempat itu.

Keesokan harinya, Meghan terbangun karena merasa panas. Lebih tepatnya, dia terbangun karena kepanasan dipeluk oleh Danzel.

Lantaran baru bangun tidur, pikiran Meghan masih dalam keadaan linglung. Setelah berpikir sejenak, tanpa memedulikan apakah Danzel masih dalam keadaan tertidur atau tidak, Meghan langsung mendorong pria itu ke bawah ranjang.

Melihat ekspresi Danzel yang agak kesal setelah terbangun, Meghan hanya mencibir. Kemudian, dengan mengenakan pakaian santai, dia turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan.

Related chapters

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 10 Aku Sudah Bisa Merasakan Makanan

    "Nyonya ...."Setelah berjalan keluar dari kamar di lantai dua, setiap pelayan yang berpapasan dengannya selalu memanggilnya dengan sebutan seperti itu. Tanpa perlu ditanyakan pun, Meghan tahu siapa yang mengatur hal ini. Namun, tidak mungkin Meghan memarahi para pelayan ini.Meghan berdiri di dapur sambil membayangkan telur yang berada di penggorengannya itu adalah Danzel."Dasar orang gila.""Kenapa? Kamu kecewa karena aku hanya memelukmu tidur semalam?"Tiba-tiba, terdengar sebuah suara dari belakangnya, membuat Meghan terkejut dan hampir saja menjatuhkan penggorengan tersebut."Hei, jangan tiba-tiba berdiri di belakang orang, dong!" Meghan berbalik menatap Danzel dengan kesal.Pada awalnya, kedua belah pihak menyetujui perceraian ini. Namun, orang yang memberikan usulan ini malah tiba-tiba tidak mau menandatangani surat perceraian dan bahkan bersikap aneh."Kalau begitu, aku mau bertanya pada Nyonya Lewis. Lebih buruk mana, berdiri di belakang orang atau membicarakan keburukan oran

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 11 Orang yang Ada di Mana-mana

    Setelah melarikan diri, Meghan kembali ke kamar tamu dan duduk di atas tempat tidur yang baru disusun, dengan napas terengah-engah. Setelah beberapa saat, seolah-olah tiba-tiba teringat sesuatu, dia berlari masuk ke kamar mandi.Meghan melepas pakaian rumahnya dan menghidupkan pancuran air. Hanya dengan memikirkan bahwa dia dipeluk oleh pria itu semalaman membuatnya merasa tidak nyaman. Ditambah lagi dengan dagu yang baru saja dicengkeram oleh pria itu.Belasan menit kemudian, Meghan keluar dari kamar mandi dengan dagunya yang merah. Ini cukup menunjukkan betapa dia membenci sentuhan pria itu.Untung saja, mandi bisa membantu meredakan emosinya. Sambil mengambil beberapa barang dari koper dan merapikannya, Meghan mengambil ponselnya dan menelepon Wesley.Meskipun merasa enggan, jika Meghan harus tinggal selama tiga bulan lagi, dia harus membereskan beberapa hal. Di sisi lain, suara Wesley telah terdengar dari ujung telepon."Bos, ada instruksi apa?""Sebelumnya ada kompetisi piano inte

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 12 Aku Tidak Peduli

    Meghan memutar bola matanya karena tidak bisa bersabar menghadapi pertanyaan Danzel yang bertubi-tubi. Sepertinya pria ini kurang waras, ya? Sayangnya, Meghan tidak punya empati sebesar itu sampai harus meladeni orang ini ketika penyakit gilanya kambuh."Ternyata Tuan Danzel suka mendengar cerita ya. Sayangnya aku mengantuk dan tidak punya suasana hati untuk bercerita."Tanpa menunggu Danzel membalas perkataannya, Meghan langsung memberikan sebuah senyuman palsu. Kemudian, dia menurunkan kursinya dan langsung berbaring.Situasi ini membuat Danzel kesal. Dia tidak pernah berinisiatif ingin mendengar cerita orang lain, apalagi ditolak setelah mengajak seseorang mengobrol.Melihat Meghan memejamkan mata, bulu matanya yang lentik sedikit bergetar. Pemandangan ini membuat hati Danzel tergerak. Baru saja Danzel ingin melanjutkan pembicaraan, tiba-tiba ponselnya berdering.Danzel mengernyitkan kening dan mengambil ponselnya. Setelah melihat nama yang tertera di layar, dia melirik wajah Meghan

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 13 Siapa Namamu?

    Mungkin, hal yang tak pernah didapatkan adalah yang paling menarik.Danzel mengatupkan bibirnya, lalu mengulurkan jari dan menyentuh sisi wajah Meghan dengan lembut. Rasa hangat ini adalah perasaan yang paling disukainya.Sejak kali terakhir, ketika dia melihat bekas luka di pinggang Meghan di rumah sakit, hidupnya telah menjadi kacau. Dia sengaja melakukan penyelidikan tentang perbedaan antara luka bakar dan luka siraman air panas. Bukan karena dia tidak percaya pada Meghan, tetapi karena kebenaran itu begitu penting.Mungkin karena tidur yang tidak nyaman, Meghan mengerutkan kening dan meraih tangan yang menyentuhnya. Sentuhan ini membuat mata Danzel tiba-tiba menjadi gelap. Dia memicingkan mata dengan lembut dan menyembunyikan emosinya dengan sangat dalam.Sejak wanita ini menandatangani perjanjian perceraian, dia benar-benar berubah. Sepenuhnya berubah."Berapa banyak hal yang masih kamu sembunyikan dariku?"Danzel perlahan melepaskan tangan dari genggaman Meghan, lalu merapikan ra

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 14 Aku Curiga

    Meghan menoleh dengan perlahan, melihat dagu Danzel yang tegas itu sedang menyunggingkan sebuah senyuman tipis. Selain itu, sepertinya ada sebuah jejak lembap di kemeja pria ini ....Mengingat posisi tidurnya tadi yang bersandar di bahu Danzel, ingin sekali rasanya Meghan melompat dari pesawat sekarang juga."Kenapa? Tidurmu kurang nyenyak? Sepertinya tidak begitu ...," ujar Danzel dengan nada yang agak mengejek. Sebelum Danzel menyelesaikan ucapannya, Meghan sudah beranjak dari tempat duduknya hendak kabur.Namun, kecepatan langkahnya tidak bisa menandingi kecepatan tangan Danzel. Tangannya dengan kuat menahan pergelangan tangan Meghan."Selain melarikan diri, kamu masih punya cara lain nggak?""Bukan urusanmu! Apa kamu nggak pernah dengar ungkapan 'kualitas lebih penting dari kuantitas'? Nggak perlu banyak cara, yang penting caranya efektif saja!" ujar Meghan sambil menatap Danzel dengan menggertakkan giginya.Meghan berusaha mengibas lengannya, mencoba melepaskan diri dari genggaman

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 15 Sudah Pasti Menang

    Keesokan harinya, di lokasi kompetisi piano. Monica sedang melakukan persiapan di belakang panggung. Lebih tepatnya, dia sedang menikmati perhatian dari para pria yang mendekatinya.Dengan penampilan dan latar belakang Monica, sulit untuk tidak menjadi pusat perhatian para pria. Meskipun dia tidak menyukai para pria itu, tetap saja Monica menikmati perasaan dikelilingi oleh pria-pria ini.Setelah selesai berdandan, Monica melihat sebuah sosok yang tidak asing dari sudut matanya. Dia langsung menyingkirkan pria di sisinya dan berjalan dengan langkah mantap sambil berkata, "Kak Danzel, kamu benar-benar datang."Menurut sepengetahuan Monica, Danzel sangat jarang menghadiri acara seperti ini. Jelas sekali, kali ini pria itu datang demi dirinya. Memikirkan hal ini, Monica menjadi kegirangan. Hal ini tidak hanya menandakan bahwa dia menempati posisi yang istimewa di hati Danzel. Dengan kehadiran pria ini, Monica juga sangat yakin bahwa dia pasti akan menang dalam kompetisi kali ini.Kompetis

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 16 Ternyata Dia Orangnya

    Monica melihat Meghan sedang duduk di tengah-tengah kursi juri dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Sementara itu, Danzel yang duduk di kursi tamu undangan, sama terkejutnya dengan Monica.Dalam tiga tahun pernikahan mereka, Danzel sama sekali tidak ingat Meghan pernah berlatih piano."Selanjutnya, mari kita sambut peserta berikutnya, Monica Oswald."Mendengar perkataan pembawa acara, Monica merasa gemetar di hatinya. Sambil menggertakkan giginya, Monica melihat tatapan Meghan yang seolah-olah sedang berkobar. Atas dasar apa wanita ini bisa lebih hebat darinya!Namun, karena melihat Danzel duduk di kursi tamu undangan, Monica berusaha berjalan ke panggung utama dengan tegar. Dia harus mendapatkan perhatian Danzel kali ini.Mendengar tepuk tangan dari penonton, senyum Monica terasa kaku. Bahkan, wajahnya terlihat lebih mirip dengan menangis daripada tersenyum. Melihat adegan ini, Meghan yang duduk di kursi juri langsung tertawa terbahak-bahak.Entah mengapa, sepanjang permainan pianon

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 17 Aku Adalah Sponsor Acara Ini

    Gadis yang menolongnya saat itu adalah ... Meghan? Kalau begitu, bukankah selama ini dia membalas budi pada orang yang salah?Setelah mengakhiri panggilan itu, Danzel kembali ke lokasi acara dengan perasaan yang rumit. Bertepatan dengan selesainya sebuah lagu dimainkan, ujung jari Meghan meluncur dari tuts piano. Meskipun awalnya dia tidak ingin naik panggung, Meghan sangat menikmati setiap detik yang dia habiskan dengan bermain musik.Mendengar tepuk tangan yang riuh di bawah panggung, Meghan tersenyum dan membungkuk 90 derajat ke arah penonton. Begitu melihat Danzel yang duduk di kursi tamu, senyum Meghan langsung berubah. Dia mengangkat alisnya menatap Danzel, seakan sedang menantang pria itu."Sekarang, mari kita kembalikan panggung ini kepada para peserta," kata Meghan. Melihat pembawa acara yang mengangguk setuju, Meghan tersenyum tipis dan berjalan turun dari sana tanpa menghiraukan Monica.Dua jam kemudian, hasil kompetisi diumumkan dan Monica kalah. Sebenarnya, kekalahan ini a

    Last Updated : 2023-08-15

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 332 Diancam untuk Mengaku

    Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 331 Lihat Siapa Lebih Cepat

    Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 330 Menerima Email Anonim

    Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum

DMCA.com Protection Status