Kekompakan Meghan dan Alisa sudah dilatih sejak lama. Hanya dengan satu tatapan, bahkan arah mobil, mereka langsung bisa memahami apa yang akan dilakukan satu sama lain. Selain itu, Meghan dan Alisa sangat berpengalaman. Teknik wanita itu memang lumayan hebat, tetapi hanya sedikit lebih baik dari orang biasa.Jarak antara mobil Meghan dan Alisa cukup dekat. Wanita yang berada di belakang mereka mulai panik, kedua tangannya mencengkeram setir dan lengannya sedikit bergetar. Saat ini, dia tidak mungkin menyalip dari bagian tengah. Namun, kalau menyalip dari kedua sisi, mobilnya akan langsung terpental keluar dari lintasan.Wanita itu mendengus dan berujar, "Huh, nggak semudah itu kalian bisa berhasil ...." Kemudian, dia memberi isyarat kepada orang yang duduk di kursi penumpang mobilnya. Orang itu memahami maksudnya, lalu menghubungi mobil di belakang dengan protofon.Sebenarnya, wanita ini mengenal hampir setengah dari orang yang mengikuti pertandingan ini. Tujuannya adalah menjamin dia
Meghan tertegun sejenak saat tiba-tiba dipeluk dan kedua tangannya diangkat. Awalnya, Meghan kewalahan, lalu dia juga memeluk Danzel. Bagaimanapun, mereka termasuk rekan satu tim. Menghadapi balap mobil yang berbahaya, Danzel memilih Meghan tanpa ragu sedikit pun.Tindakan Danzel ini bukan untuk membuktikan apa pun, tetapi hanya karena dia percaya kepada Meghan. Jadi, hal ini sangat berharga. Saat memikirkan hal ini, Meghan tersenyum dan hatinya sangat tenang."Meghan!" Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang cemas. Meghan segera melepaskan diri dari pelukan Danzel dan berbalik.Alisa dan Edmund bergegas menghampiri Meghan. Alisa yang tampak sangat khawatir bertanya, "Gimana? Apa kamu terluka? Tadi, kamu terlalu cepat di 2 tikungan itu."Alisa menghampiri Meghan dengan napas tersengal-sengal, lalu meraih tangan Meghan dan memeriksa seluruh tubuhnya. Setelah memastikan Meghan tidak apa-apa, Alisa baru merasa lega. Kemudian, mereka berdua melakukan tos tinju sambil saling bertatapan da
"Kalau benar seperti itu, berarti taruhanmu kali ini lebih besar," ucap Danzel.Di sisi lain, Danzel sedang melihat Alisa dan Meghan yang sedang mengobrol sambil tertawa. Sementara itu, Edmund seketika paham dengan apa yang telah terjadi, lalu tersenyum licik.Sebelum pertandingan dimulai, mereka sudah sepakat bahwa pacar sementara hanya akan berlaku selama 3 bulan. Meskipun hanya 3 bulan, ini adalah permulaan yang baik. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam jangka waktu ini. Kedua wanita ini merasa sangat gembira karena Danzel telah mendapatkan begitu banyak uang. Berdasarkan karakter Edmund, dia pasti akan memeras Danzel. Dia berkata, "Hei, dua pembalap, apa kalian mau makan bersama? Lagi pula, Tuan Danzel datang kemari untdan telah memenangkan banyak uang."Danzel mendengus di dalam hatinya, tetapi dia berpikir bahwa ini adalah ide yang bagus. Sementara itu, Edmund terus tersenyum selama perjalanan dari arena balapan sampai ke restoran."Balapan kali ini benar-
Tujuan Efendy mengajak Natasya dan Monica ke restoran ini adalah untuk mengundang seseorang untuk makan bersama. Semua ini demi proyek Ecogreen. Sementara itu, Sidarth yang awalnya merupakan mitra Efendy telah mundur dari proyek ini.Jujur saja, Efendy tidak ingin membahayakan diri demi uang, apalagi menyinggung perasaan Meghan karena masalah ini. Lagi pula, Meghan adalah orang yang tidak boleh disinggung karena dia sangat berkuasa dan memiliki dukungan di belakangnya.Lantaran masalahnya sudah seperti ini, Efendy tidak mungkin diam saja. Dia memilih untuk menjalankan proyek ini sendiri, tetapi dia sedang kekurangan dana. Jika terus dibiarkan, kemungkinan proyek ini akan langsung dibatalkan. Apabila hal ini terjadi, Efendy akan hancur. Alhasil, Efendy langsung mengubah rencananya. Setelah memikirkan selama beberapa hari, sebuah ide licik terlintas di benaknya. Dia tidak akan mencari mitra, melainkan mencari investor untuk proyeknya. Dengan begitu, dia akan mendapatkan lebih banyak keu
"Kenapa? Apa maksud Bu Natasya?" tanya Broto.Ketika Natasya dan Monica berada di toilet, Broto minum beberapa gelas bir lagi. Saat ini, wajah Broto sangat merah, kesadarannya juga menurun. Begitu mendengar ucapan Natasya, Broto mengira mereka ingin menikahkan Monica padanya sehingga dia merasa sangat senang. Natasya tersenyum sambil berdiri dan menuangkan bir untuk Broto. Dia berkata, "Begini, karena Pak Broto ingin menjalin hubungan dengan Keluarga Oswald, kami masih punya 1 putri lagi."Efendy dan Monica sontak tercengang saat mendengar ini. Mereka seketika tersenyum begitu paham dengan maksud Natasya. "Pak Broto, putri bungsu kami masih terlalu muda dan belum tahu bagaimana mengurus orang lain. Berbeda dengan putri sulung kami," lanjut Natasya. "Oh? Bu Natasya ternyata punya 2 putri, ya? Tapi, aku nggak percaya sebelum melihat orangnya," ucap Broto sembari meminum bir yang dituangkan oleh Natasya. Dia berkata seperti itu karena khawatir putri sulung tidak secantik putri bungsu.
Suasana di ruang privat seketika menjadi tegang. Tidak ada yang menyangka bahwa Meghan akan bertindak seperti ini. Sementara itu, air yang disiramkannya tidak lain adalah air dingin. Orang yang mabuk sekalipun akan menggigil karena merasa dingin.Situasi saat ini benar-benar jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat Efendy dan lainnya yang terus menyanjung Broto. Jadi, Broto sontak bangkit dan mengucek matanya dengan kuat. Ketika dia hendak mengamuk, tiba-tiba terlihat wajah dingin yang familier.Broto mengejapkan matanya untuk memastikan dirinya tidak berhalusinasi. Kemudian, dia terduduk di lantai karena kakinya melemas. Bahkan, kesadarannya telah pulih kembali. "Pak ... Pak Danzel ...."Broto memanggil dengan terbata-bata, sementara ekspresinya dipenuhi ketakutan. Dia melanjutkan, "Ke ... kenapa Pak Danzel di sini? Maafkan aku, aku nggak tahu Anda ada di sini ...."Selesai berbicara, Broto langsung mengalihkan tatapannya ke arah Meghan. Setelah memikirkannya dengan saksama, dia sud
Meskipun Meghan tidak mabuk, dia tetap merasa agak pusing karena minum terlalu banyak. Alisa dan Edmund sudah berpacaran sekarang, jadi dia tidak perlu merasa cemas lagi. Pada akhirnya, dia juga dipapah oleh Danzel ke mobil.Kemudian, Danzel duduk di belakang bersama Meghan. Keduanya sama-sama merasa agak pusing. Namun, Danzel merasa agak kecewa karena Meghan tidak benar-benar mabuk. Dia masih ingat seperti apa penampilan Meghan yang bersandar di pelukannya saat mabuk waktu itu.Hanya saja, Meghan akan sakit kepala keesokan harinya setelah mabuk. Danzel pun merasa lega saat teringat hal ini. Bagaimanapun, dia tidak ingin melihat Meghan kesakitan. Untungnya, Danzel juga bisa melampiaskan amarahnya nanti.Sesampainya di kediaman, Meghan memberi tahu Danzel bahwa dia akan beristirahat di kamarnya. Sementara itu, Danzel langsung memanggil Remy dan memerintahkan, "Selidiki bos properti yang bernama Broto. Dia sering berhubungan dengan Efendy belakangan ini.""Baik." Remy tidak ikut ke resto
Meghan tidak merasakan apa-apa saat mendengar pujian Wesley ini. Namun, dia dikejutkan oleh sikap Wesley yang begitu heboh sehingga mengerlingkan matanya dengan sinis sambil menjelaskan, "Aku tidak terjun ke industri hiburan, aku hanya membantu Ryan.""Ya! Ini bisa dianggap sebagai langkah awal, lalu Bos bisa bergabung dengan industri hiburan!" timpal Wesley. Meghan pun mengerlingkan matanya saat mendengarnya. Dia tidak berniat untuk memberi penjelasan lebih lanjut.Tiba-tiba, Meghan melepaskan sabuk pengamannya, lalu turun mobil dan pindah ke belakang. Ketika melihatnya memejamkan mata untuk beristirahat, Wesley bertanya, "Bos, kenapa kamu malah duduk di belakang? Kamu ....""Kalau kamu cerewet lagi, aku akan menendangmu keluar dari mobil ini," sela Meghan dengan datar. Wesley yang terkejut langsung terdiam seribu bahasa. Kemudian, dia segera melajukan mobilnya.Setibanya di lokasi yang ditentukan, Meghan mengeluarkan kartu tanda pengenal untuk menunjukkan tujuan kedatangannya. Ketika