Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 151 - Chapter 160

356 Chapters

Menerima Seribu Kekuranganmu

"Kau anak baru, tapi sudah terlambat. Siapa namamu?!"Suara Madam Kyle membuat Ayumi gemetar, wajah cantik gadis itu berkeringat. Pasalnya, Ayumi datang ke sana dengan berlari, tepat saat pintu gedung Harvis hendak di tutup dan materi akan dimulai. "Na-nama saya A-ayumi," jawab Ayumi tersenyum antusias. "Ayumi?" Madam Kyle menatapnya dalam-dalam. Gadis ini, ditunggu-tunggu oleh seorang laki-laki yang pagi tadi mendatangi Madam Kyle. Madam Kyle pun berdiri tegap seraya membawa kayu rotan kecil yang ia pegang. Ia menatap Ayumi dan ujung rambut hingga ujung kaki, napasnya yang terengah-engah, dan wajahnya yang kelelahan. "Apa kau ke sini berlari? Atau berjalan puluhan kilo?" tanya wanita berkulit putih tersebut. Ayumi menatapnya dan tersenyum berbinar. "Sa-saya berlari Ma-madam. I-itu, ta-tadi Kakak saya di-dijegat kasihnya. Jadi di-dia tidak... Tidak bisa mengantarkan sa-sampai di sini." Madam Kyle kasihan menatap Ayumi, segera ia memberikan sebotol air pada Ayumi. Paham sudah i
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Berusaha Mengabaikanmu

Kenzo pulang ke rumahnya sore ini, ia berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke lantai dua. Di sana, Kenzo melihat sang Mama yang baru saja keluar dari dalam kamar. "Mom," sapa Kenzo mendekatinya. "Loh, tumben sudah pulang jam segini, Kenzo?" tanya Alana menatap lekat putranya. "Ayumi mana?" tanya Kenzo. Alana mengerjapkan kedua matanya, ia berharap kalau Kenzo tidak salah bicara. Entah apa yang merasukinya hingga pulang-pulang ia langsung mencari Ayumi. Alana tersenyum hangat. "Dia kan masih ada jadwal kursus, Ayumi belum pulang, kok." "Hah?! Tapi... Tapi tadi gerbang sekolah seni sudah tutup Mom!" seru Kenzo. Wanita itu mengerutkan keningnya. "Mungkin sama Kenzi," jawab sang Mama, ia tersenyum. Kenzo sudah tahu, kalau Mamanya ini tenang dan tersenyum pada apa yang biasanya dia khawatirkan, berarti orang yang dimaksud, kini sedang baik-baik saja. "Lagi pula, kenapa tumben sekali mencari Ayumi. Biasanya... Juga tidak peduli dengan Ayumi. Pedulinya, Laura terus," u
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Kenzi yang Posesif

Kenzo tidak mampu menahan dirinya lebih lama lagi. Kemarahan yang merongga di hatinya mengantarkan Kenzo untuk menemui Laura dan bertanya langsung pada kekasihnya tersebut. Malam itu juga Kenzo datang ke butik milik Laura dan disambut dengan senyuman manis gadis yang tak lain kekasihnya. "Sayang, kau dari mana? Kenapa ke sini tidak menghubungiku dulu? Tahu begitu aku bisa belikan makaman dan-" "Tidak usah basa-basi!" seru Kenzo dengan nada kesal. Laura mengerjapkan kedua matanya bingung. Detak jantungnya berpacu, ia mulai berpikir tentang perbuatannya pada Ayumi. "Kau menemui Ayumi di Harvis, hah?!" seru Kenzo menatap Laura dengan tatapan tajam. Gadis itu bergeming dan mencekal lengan Kenzo. "Sayang, aku... Aku bisa jelaskan." "Sudah aku bilang berapa kali padamu, kau jangan ikut campur urusan ini, Lau! Aku benci kalau ada orang yang selalu mengolok-olok kekurangan orang lain, termasuk kau! Kenapa Lau?! Kau itu kekasihku, Ayumi sudah seperti adikku sendiri!" pekik Kenzo memarah
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bermimpilah, Kalau Aku Mencintaimu!

Siang ini Ayumi diajak ke kantor besar milik keluarga Alex. Di sana, Alana berjalan bersama dengan Ayumi yang membuntuti di belakangnya. "Sayang, Ayumi ikut masuk ke ruangan Papa?" tawar Alana pada gadis itu. "Ti-tidak Ma, A-ayumi tunggu di sini saja," jawab gadis itu seraya memeluk rantangan nasi yang akan ia antarkan ke rumah sakit untuk Kenzi. Alana tersenyum hangat dan menganggukkan kepalanya. "Ya sudah, kalau mau jalan-jalan jangan jauh-jauh ya Sayang," tutur wanita itu. Hanya anggukan yang Ayumi berikan, setelah itu Alana masuk ke dalam sebuah ruangan. Di sana, Ayumi berjalan-jalan di lorong kantor hingga ia berdiri di depan sebuah ruangan dan menatap sebuah lukisan besar di dinding bergambar pohon sakura. Terdengar samar-samar suara tawa para laki-laki sebelum sebuah pintu di sampingnya terbuka. Ayumi menatap sosok tiga laki-laki yang keluar dari dalam ruangan itu. "Wahh... Cantik sekali, siapa dia?" tanya Mahesa menatap Ayumi yang sengaja mengabaikan mereka. Gadis itu
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Posesif Pada Gadisku!

"Ayumi, di depan sudah ada yang menjemputmu. Kalau belum merasa baikan, libur dulu juga tidak papa. Bulan ini nama Ayumi belum terdaftar di sini, jadi jangan khawatir ya, Sayang." Madam Kyle mengusap pundak Ayumi, gadis itu berharap kalau ia tidak akan pulang ke rumah keluarga Alex. Tapi beginilah adanya, saat pintu kayu besar itu terbuka, orang yang Ayumi lihat pertama kali adalah seorang Kenzi yang menatapnya dengan cemas. Laki-laki itu berjalan mendekatinya, Kenzi menekuk lututnya di hadapan Ayumi yang diam bungkam menatap kosong. "Ayumi... Ya ampun, apa yang terjadi?" tanya Kenzi mengusap pipi Ayumi yang terasa lengket. Ayumi menyentuh tangan Kenzi dan menjauhkan dari wajahnya. "A-ayumi mau pulang ke Ma-madrid," ujar gadis itu. Kenzi terkejut. "Kenapa? Apa yang terjadi? Kenzo menyakitimu lagi?" tanya Kenzi. Ayumi menggeleng-gelengkan kepalanya, gadis itu menepuk pundak kekar Kenzi dan ia tersenyum. "Po-pokoknya Ayumi... Ayumi ti-tidak mau pu-pulang ke ru-rumah Mama!" seru
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Kecupan Pertama Ayumi

Kenzi berdiam diri di dalam ruang tamu, ia tidak bisa tidur malam ini. Mungkin karena tidak terbiasa tidur di sofa, dan kamarnya ia berikan pada Ayumi. Namun bukan hanya itu yang terlintas dalam benaknya malam ini, melainkan Ayumi yang selalu membuat ia merasa tergila-gila. Layar ponsel milik Kenzo yang tadinya gelap, kini menyala. Laki-laki itu segera menyahutnya dan terlihat nama Rivaldo di sana. "Om Rivaldo," lirih Kenzi langsung tebangun. Ia segera menjawab panggilan dari Papa Ayumi tersebut. "Halo Om?" "Hem, kau belum tidur, Ken?" tanya Rivaldo di balik panggilan tersebut. "Belum Om, masih bersantai," jawab Kenzi terkekeh. "Tidur di sofa?" tebak Rivaldo. Kenzi pun menjawabnya dengan kekehan saja, entah kenapa tiba-tiba saja Kenzi merasa detak jantungnya berpacu. Seperti ketakutan ia menjawab panggilan dari Rivaldo."Om tahu semuanya," ujar Rivaldo tiba-tiba dari sambungan telepon tersebut. "Ayumi pasti merepotkan kalian ya?" Kenzi langsung berdiri dari duduknya. "Tidak
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Benci tapi Cemburu

"Ma-lunya! Malu... Ma-malu sekali pokoknya!" Ayumi membenamkan wajahnya di bantal. Ia berlari masuk ke dalam kamar setelah Kenzi mengecupnya. Tidak mengerti kenapa pagi ini mereka menjadi sangat konyol. Namun tidak munafik kalau Ayumi merasakan debaran yang begitu membahagiakan. Bagai ribuan kupu-kupu terbang di perutnya. "Eumm... Ma-mami pa-pasti akan meledek A-ayumi kalau tahu ini," ujar gadis itu cemberut mendongak menatap langit-langit kamar. Di tengah gundahnya, suara ketukan pintu membuat Ayumi menoleh cepat. "Ayumi... Masakannya bagaimana, hei... Astaga!" pekik Kenzi di luar sana. Ayumi pun tersentak, ia menepuk keningnya dan lupa kalau dia tengah memasak. "Ya... Ya ampun!" Gadis itu langsung berlari membuka pintu kamar dan melewati Kenzi begitu saja. Kenzi menatap dan hanya tersenyum seraya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Entah tak bisa dihitung rasanya untuk keberapa kalinya dalam satu jam ia bisa merasakan jatuh cinta pada sosok yang serba kekurangan seperti Ay
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Malam Kelam dan Mengerikan untuk Ayumi

"Beri aku satu botol lagi!" Kenzo mengacungkan jari telunjuknya di hadapan seorang bartender. Satu botol minunan lagi dan lagi, sejak ia datang dua jam yang lalu. Semakin mabuk, semakin pusing, semakin berambisi, semakin terbayang-bayang pula senyuman Ayumi yang berkembang cantik. "Cukup Ken! Ini terlalu banyak, apa kau sudah gila?!" Mahesa merebut satu botol di tangan Kenzo. "Kau ini kenapa, hah?! Putus dengan Laura?!" Kenzo menundukkan kepalanya, tangannya terkepal kuat di atas meja bar. "Ayumi," lirih Kenzo sebelum terdengar ia menggeram marah. "Kenapa... Kenapa aku sangat bodoh sekali! Brengsek!" umpat Kenzo. "Eh... Eh, Ayumi dia bilang?" cicit Mahesa. "Ayumi akan menikah dengan Kenzi... Aku bagaimana? Ayumi... Ayumi!" Kenzo berdiri dari duduknya dengan sempoyongan. Ia mengusap wajahnya dan terus meracau memanggil Ayumi berulang kali. Mahesa sebagai temannya terus menangikuti Kenzo yang kini berjalan keluar dari dalam bar. "Ken, aku antarkan pulang! Please jangan pulang
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Terikat dan Tersemat Cinta Kenzi dengan Cincin Angsa

"Tenang, Kakak di sini memelukmu... Tenanglah Ayumi." Kenzi membungkus tubuh kecil Ayumi dengan selimut dan memeluknya erat-erat di atas ranjang di kamar apartemennya. Gadis itu menangis tersedu-sedu membiarkan Kenzi memeluknya. Gemetar di tubuh Ayumi bagai aliran listrik yang menyalur pada Kenzi. "Ke-kenapa?" lirih Ayumi tertunduk memeluk tubuh Kenzi. "Ke-kenapa di-dia melakukan i-ini?" "Ssshhhttt... Ayumi, diam Sayang. Tenangkan pikiranmu. Sekarang kau sudah berada di tempat yang aman," bisik Kenzi mendekapnya erat. Ayumi memejamkan kedua matanya. "Ka-kak..." "Hem, kenapa Sayang? Bagaimana? Apa yang Ayumi mau, hem?" Kenzi mengusap kening Ayumi dan mengecupnya. "Pe-peluk, peluk A-ayumi sa-sampai pa-pagi," pinta gadis itu menangis tersengal-sengal. Anggukan diberikan oleh Kenzi, ia menarik selimutnya dan menutupi sekujur tubuh Ayumi dan hanya memperlihatkan wajahnya saja. Mati-matian Kenzi meredam amarahnya sendiri. Dalam benaknya, ia hanya tidak habis pikir dengan Kenzo yang
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Dari Ayumi untuk Kenzi

Dua hari Ayumi berada di apartemen Kenzi. Tidak ada orang yang datang mencarinya, baik Alex ataupun Alana. Karena Kenzi sudah mengatakan pada mereka kalau Ayumi bersamanya, pasti dia akan selalu baik-baik saja. "Emm... Ma-mau ke mana?" Ayumi menarik pelan bagian belakang kemeja putih yang Kenzi pakai. "Hem? Tentu saja mau ke rumah sakit, Sayang. Sarapannya sudah Kakak siapkan, ponselmu sudah Kakak isi daya, dan camilannya di kulkas, ada roti isi, buah, dan jangan makanan yang pedas ya," ujar Kenzi berjalan ke arah lemari seraya menggulung lengan panjang kemejanya. Ayumi ternyata baru bangun tidur, tidak biasanya ia kesiangan sampai setengah tujuh. Bahkan Kenzi yang menyiapkan sarapan untuknya, tidak tahu diri sekali dirinya ini. "Nanti kalau ada orang ke sini, jangan dibuka pintunya ya, tetap di dalam saja." Kenzi menoleh ke arah Ayumi yang duduk menggantung kakinya. "Heem," jawab Ayumi bergumam pelan. "Oh iya, nanti Kakak akan pulang sedikit sore, kalau Ayumi lapar, Ayumi bisa
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
36
DMCA.com Protection Status