Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 171 - Chapter 180

356 Chapters

Perasaan yang Tertinggal

"Mana Laura?!" Kenzo mendatangi butik milik Laura, di sana hanya ada dua karyawannya saja yang tengah berjaga. Nampak Laura yang langsung keluar begitu ia mendengar suara Kenzo yang tengah mencarinya. Gadis itu tersenyum seolah tidak ada apa-apa, seperti tidak berdosa saja atas apa yang dia lakukan. "Kenzo, kau dari mana? Tumben ke sini malam-malam, butik mau tutup sebentar lag-" BRUAKK... Ucapan Laura langsung terhenti, kedua pegawainya pun langsung terdiam di depan sana. Wajah Kenzo mengeras marah, bahkan jauh lebih marah dari sebelum-sebelumnya. Kenzo menatap sengit gadis itu. "Jadi begini kelakuanmu, hah?!" desis Kenzo marah. Laura melebarkan kedua matanya, ia takut pada dua hal. Apa Kenzo tahu rencana ia mencelakai Ayumi, atau rencana yang lainnya? Jangan-jangan hubungan gelapnya dengan Vin!"Ke-kenzo, aku..." "APA?! Dengar Laura, aku memberikan butik ini padamu agar kau bisa menghormatiku sebagai pasanganmu! Aku selalu respect pada apapun tentangmu! Tapi kenapa... Kena
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Terlanjur Mencintai Kenzi

"Sudah dua hari ini Kenzo tidak pulang, dia tidur di apartemen. Daddy sama Mommy tidak tahu apa yang terjadi dengannya!" Alex mendengus resah memikirkan si sulung yang satu itu. Di sana, Kenzi dan Ayumi mendengarkan keluhan Alex dan Alana yang membicarakan Kenzo. "Lebih tepatnya setelah mengantar Ayumi malam itu, dia tidak kembali ke rumah." Alana menatap Ayumi yang diam tertunduk. "Kalian tidak berantem, kan?" Ayumi pun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ti-tidak Ma. A-ayumi tidak berantem." "Kenzo ribut dengan Laura, Mom, Dad," sahut Kenzi dengan santai. "De-dengan Laura? Soalan apa, Kenzi? Apa kau tahu, kenapa mereka ribut?" tanya Alana dengan wajahnya yang cemas. "Ka-karena Ay-" Ucapan Ayumi terhenti saat mendengar suara klakson mobil di depan rumah. Mereka langsung menoleh ke depan, nampak Kenzo dengan wajah lesu ia berjalan masuk ke dalam rumah. Tatapannya langsung tertuju pada Ayumi yang duduk di samping Kenzi. Dengan tak acuh, ia hendak berjalan melewati mereka. "Kenzo!
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Namamu Selalu di Hatiku Selalu

"Nih minum! Jangan sampai kau minum wine, bisa ditampar Ayumi kau nanti!"Kenzo tersenyum tipis meletakkan satu gelas minuman bersoda. Ia sudah tahu kalau Kenzi tidak pernah berani menyentuh minuman wine dan semacamnya. Di sebuah street cafe mereka berada saat ini. Kenzi dan Kenzo duduk berhadapan, mereka berdua sudah lama tidak berkumpul seperti saat ini."Bagaimana hubunganmu dengan Laura? Kau... Kau benar-benar memutuskan hubunganmu dengan dia?" tanya Kenzi menatap lekat wajah kembarannya. "Heem," jawab Kenzo hanya dengan sebuah gumaman. "Kau yakin? Apa dia tidak bisa-" "Aku tidak suka pada siapapun yang menyakiti orang-orang yang aku sayangi, Zi." Kenzo tertunduk dan kembali menenggak minumannya. "Ayumi... Dia kan calon adik iparku." Tersenyum Kenzo pada sang adik, meskipun penuh kepalsuan. Kenzi yang duduk di depannya hanya membalas dengan sama-sama palsu. Keduanya pun sama-sama diam untuk beberapa menit lamanya, Kenzi memperhatikan kembarannya yang tengah minum berulang ka
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Ayumi Diculik!

Pagi ini Ayumi sudah berada di sekolah kurusnya, gadis itu nerasa lega setelah ia mengumpulkan dua tugas yang seniornya berikan. Ayumi bukan sembarang junior, nilainya bahkan sangat baik, dia juga memiliki kemampuan melulis yang sangat luar biasa. "A-akhirnya selesai ju-juga, A-ayumi jadi tidak me-merasa seperti pu-punya hutang!" gadis itu tersenyum manis. Ia terus menatap hasil lukisannya yang dipajang di tempat khusus. Di antara para seniornya, hanya lukisan milik Ayumi yang terkesan sangat bagus. "Ayumi!" suara teriakan seseorang yang kini berlari ke arahnya. Ayumi menoleh dan ia terkejut saat melihat sahabatnya, Rara yang berlari mendekati Ayumi. "Kau menyebalkan," seru Rara tiba-tiba seraya memukul pelan pundak Ayumi. Ayumi pun mengerjapkan kedua matanya. "Me-menyebalkan kenapa Ra?" "Madam Enelise bilang kau keluar dari kelas balet!" pekik gadis itu merangkul Ayumi. "Kita tidak bisa berudaan lagi, tidak bisa curhat lagi, tidak bisa pergi beli jus lagi, dan tidak bisa be-"
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Nyawa Ayumi di Ujung Tanduk

"Ayo masuk! Ikut denganku, dasar gadis bodoh!" Tidak sendirian, ternyata Laura mengajak dua temannya membawa Ayumi ke sebuah rumah kosong yang entah di mana tempat ini berada. "Kak-""Diam!" sentak salah satu teman Laura yang berambut merah itu. Di sana, Ayumi di dorong kuat hingga ia terjatuh di atas lantai yang sangat kotor. Laura dan kedua temannya berdiri di hadapan Ayumi dan memberikan tatapan mematikan. Ayumi jelas saja dia menangis dan gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berpikir dalam hati, kesalahan apa lagi yang ia ciptakan saat ini, mungkin ini akan jauh lebih fatal dari yang ia dulu. "Ayumi... Kau memang tidak bisa disabari!" Laura, dia membungkuk badannya dan mengapit kuat dagu Ayumi. Tersenyum sinis seolah tidak ada lagi manusia paling baik di dunia ini. "Ayo teriak! Ayo bantah aku dengan suara gagapmu seperti gadis tidak waras!""Oh, jadi dia gagap ya? Dari tampangnya saja sudah terlihat kalau dia ini gadis bodoh!" "Tidak berguna, gadis cacat mental seper
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Kesedihan di Hati si Kembar

Situasi menjadi sangat senyap begitu semua orang berada di rumah sakit. Kenzi memberanikan diri merawat Ayumi di dalam bersama beberapa dokter lainnya. Meskipun ia harus berusaha profesional, namun tetap saja yang ia rawat adalah orang yang sangat ia cintai. "K-kak..." Ayumi yang masih dalam keadaan sadar, gadis itu menatap sayu Kenzi yang membersihkan luka di lengan dan wajah Ayumi. "Ka-kak Kenzi, se-semuanya sa-kit. Jangan diobati." Ayumi kembali merintih dan menatap lampu yang menyala di atasnya. Ia memejamkan kedua matanya pelan sebelum membukanya lagi. "K-kak," panggil gadis itu lagi. Ia meraih tangan Kenzi yang membersihkan lengannya. "Ma-mamiku... Pa-papiku, mana? A-ayumi..." "Ssshhhttt... Jangan bicara lagi ya, Sayang. Diobati dulu, setelah itu Ayumi tidur ya," bujuk Kenzi, ia menundukkan kepalanya dan mendekati wajah Ayumi. Gadis itu menggenggam tangan Kenzi, kedua matanya terlihat tak tahan untuk tidak terpejam setelah Dokter Grace memberikan obat tidur. Kenzi menjatu
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Aku Tak Ingin Usai

Setelah dua hari Ayumi dirawat di rumah sakit, ia tidak mau bertemu dengan siapapun. Selain hanya berteman dengan Mama dan Papanya yang masih dalam perjalanan. Kondisi Ayumi sudah jauh lebih baik, ia tidak bisa berjalan untuk beberapa waktu ini memang Ayumi membutuhkan kursi roda untuk membantunya ke mana-mana. Contohnya saat ini, Ayumi duduk sendiri dia tas kursi roda menatap pemandangan kota Paris dari dinding kaca gedung rumah sakit ia dirawat. "Papi, Mami," lirih Ayumi, ia tidak gagap sekedar gumaman lirih tak bersuara. Kedua mata Ayumi terpejam, hingga tiba-tiba seseorang berjalan mendekatinya dan menekuk lutut di hadapan Ayumi. "Sayang," panggil laki-laki itu dengan sangat lembut. Barulah Ayumi membuka kedua matanya dan menatap Kenzi yang berada di hadapannya. "Kenapa sedih-sedih begini, hem? Mana tangannya, Kakak obati lagi," ujar Kenzi ingin mengganti perban di tangan Ayumi. Ayumi menyerahkan tangan kirinya pada Kenzi. Ditatap lekat-lekat wajah cantik Ayumi hingga Kenz
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Tak Mungkin Berpisah

"Laura! Keluar kau! Laura!" Teriakan keras itu bersamaan dengan gedoran pintu di sebuah kamar apartemen milik teman Laura. Kedua temannya sudah tertangkap, dan kini hanya tinggal Laura. Di sana, selama beberapa hari ini Kenzo benar-benar tidak tidur dan terus mencari Laura hingga akhirnya semua orang menemukannya. "Dobrak saja pintunya ya, Pak!" Kenzo menatap tak sabar pada polisi di depannya. Mereka mengangguk. Dengan amarah yang membuncah, Kenzo langsung mendobrak pintu tempat itu. Benar sekali, di sana Laura nampak bersama dengan seorang laki-laki. Kenzo mengepalkan kedua tangannya dengan wajah mengeras marah. Saat polisi mendekat, Kenzo meminta mereka diam sejenak. "Tunggu pak! Aku masih punya ucapan terkahir untuk wanita menjijikkan ini sebelum dia dipenjara!" "Kenzo... A-aku bisa jelaskan!" Laura menangis meraih tangan Kenzo. Kenzo menepis dengan kuat tangan Laura, bahkan laki-laki yang bernama Vin itu sama sekali tidak bereaksi, yang jelas dia tidak ikut campur tangan
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Kebohongan Besar Untuk Terus Bersama

Kenzi menemani Rivaldo membelikan obat untuk Ayumi di apotek yang berada di luar area rumah sakit. Laki-laki itu terlihat sangat antusias, lain dengan Kenzi yang semakin kepikiran dengan apa yang sebenernya Rivaldo rencanakan. "Om Rivaldo," panggil Kenzi pelan. Rivaldo hanya menoleh sebentar sebelum ia menepuk pundak Kenzi. "Ayo kita cari cafe di sekitar sini, Ken! Ada yang ingin Om sampaikan padamu," ujar Rivaldo. Anggukan pun diberikan oleh Kenzi, mereka akhirnya memutuskan untuk masuk ke sebuah cafe yang berada tidak jauh dari apotek. Kenzi sungguh tidak sabar mendengarnya. Dalam hati ia hanya berdoa dan berharap kalau Rivaldo akan tetap merestui hubungan Kenzi dan Ayumi. "Duduk Ken," ujar Rivaldo. Saat itu juga Kenzi langsung duduk dan berhadapan dengan Rivaldo. Nyatanya Rivaldo masih respect pasangannya, tersenyum, dan dua benar-benar seperti tidak memiliki masalah apapun. "Kenzi, soalan tadi... Om harap kau mau bersandiwara di depan Ayumi," ujar Rivaldo. "Ma-maksud Om
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Sandiwara yang Menyakitkan

"Hari ini Ayumi sudah boleh pulang sama Dokter. Jadi kita kembali ke Madrid, biar tidak merepotkan Papa Alex." Tery menatap sang putri yang merapikan rambut Ayumi yang kini sangat pendek. Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya saja. "Iya Mami..." Sedangkan Rivaldo, nampak ia yang Tengah merapikan beberapa baju-baju milik Ayumi. Laki-laki itu menatap Ayumi yang tengah duduk di atas ranjang menggantung kedua kakinya. Ayumi menjadi sangat ceria, entah karena apa. Mungkin ia selalu mengira kalau antara dirinya dan Kenzi selalu baik-baik saja. Sampai pintu kamarnya terbuka, nampak Kenzi yang kini masuk ke dalam kamar inap Ayumi. "Kak Kenzi!" Ayumi sedikit memeluk hingga suaranya tidak gagap. "Si-sini!" Gadis itu merentangkan kedua tangannya sampai akhirnya Kenzi langsung mendekat dan menatap Ayumi sebelum ia memeluknya dengan erat. Kenzi membenamkan wajahnya di pundak Ayumi, ia memejamkan kedua matanya dan menghirup dalam-dalam aroma gadis itu. Yang kedepannya pasti akan Kenzi ri
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
36
DMCA.com Protection Status