Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 161 - Chapter 170

356 Chapters

Ayumi Mengetahui Sesuatu

"Me-mengejutkan sekali Ma-mami dan Papi da-datang ke si-sini!" Ayumi mematut pantulan dirinya di cermin. Saat ini gadis itu berada di dalam kamar kecil yang berada di lorong belakang rumah makan besar yang ia datangi malam ini. Usai mencuci tangan dan merapikan penampilannya, Ayumi berjalan membuka pintu dan melangkah keluar. "Sedang apa kau di sini, hah?! Aku sedang bertemu dengan keluarga Kenzo! Mau apa kau, Vin?!" Suara tak asing itu membuat langkah Ayumi terhenti di samping lorong. Ia memegangi dadanya dan mengintip di belakang sana. Ayumi syok saat melihat Laura bersama seorang laki-laki yang jelas-jelas bukan Kenzo. Laki-laki yang tengah memeluknya dan mengecupi wajah Laura. "Cepat pergi Vin! Aku tidak mau Kenzo dan keluarganya melihat kita!" pekik Laura mendorong laki-laki yang memeluknya tersebut. "Ck! Ayolah Lau! Kenapa kau terlalu serius dengan Kenzo hah?! Bukannya kau bilang padaku kalau kau hanya menginginkan uangnya saja?!" pekik laki-laki itu. "Bukan itu saja mas
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Kecurigaan yang Harus Terbukti

"Dari mana kau?!" Suara dingin terlontar dari bibir Kenzo saat Laura keluar dari dalam mobilnya, seorang diri. Dia benar-benar pergi, tapi laki-laki seperti yang dikatakan Ayumi padanya tidak ada bersamanya "Ke-kenzo? Ke-kenapa kau ada di sini? Kenapa tidak menghubungiku dulu, atau-" "Kau dari mana, Laura?!" desis Kenzo dengan nada penuh penekanan. Laura tersenyum tipis. "Tidak ada, aku hanya dari butik saja." "Dari butik?" lirih Kenzo menukik tajam kedua alisnya. "Kau tidak pergi ke manapun selain ke butik?" Laura mendengus pelan, gadis itu mendekatinya dan menatap kesal. "Selama ini aku selalu jujur denganmu, Kenzo! Kenapa kau malah bertindak kalau kau sedang mencurigaiku, hah?! Kenapa?! Kau pikir aku pergi dengan laki-laki lain membawa mobilmu dan besenang-senang?!" Kenzo tidak menjawabnya, kali ini ia diam dan tidak menjawabnya. Mungkin memang karena ia tidak punya bukti dan tidak melihat dengan mata kepalanya sendiri. "Mana kunci mobilku," pinta Kenzo mengulurkan tangann
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Menjagamu dari Jauh

"Kemampuan melukis Ayumi sangat bagus, kenapa masih kursus? Ayumi bisa membuka galeri sendiri, kalau mau." Madam Kyle berdecak kagum menatap lukisan Ayumi, gadis itu melukis kota Paris saat malam hari. Sangat detail dan cantik."Emm... Tapi Ayumi, kalau Madam boleh tahu, dari mana sudut pemandangan kota ini Ayumi ambil?" tanya Madam Kyle menoleh pada Ayumi yang merapikan cat airnya. "Da-dari kamar," jawabnya tersenyum manis. "Ka-kamarnya Kak Kenzi." Madam Kyle terdiam sejenak dan meletakkan lukisan Ayumi di antara beberapa jajaran lukisan ternama di sana. "Madam dengar-dengar, Ayumi dan Dokter Kenzi mempunyai hubungan ya?" tanya wanita cantik itu berjalan di depan Ayumi. "I-iya Madam, ki-kita mau menikah su-suatu saat na-nanti." Ayumi menjawabnya jujur dan polos. "Ta-tapi Ayumi mau me-menjadi seniman du-dulu." Wanita itu tersenyum manis, ia menganggukkan kepalanya merangkul pundak Ayumi. "Madam!" pekik seorang pemuda berlari dari lorong mengejar Madam Kyle. Ayumi pun ikut meno
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Keduanya Sama-sama Posesif

"Ayumi berani berangkat sendiri? Pasien Kakak hari ini banyak, kalau tidak berani nanti Kakak minta Yogas ke sini buat anterin Ayumi." Kenzi menangkup satu pipi Ayumi, laki-laki itu menatapnya dengan penuh pengertian. Setelah semalam terlambat menjemput Ayumi, pagi ini Ayumi bangun awal ingin pergi bersama ke Harvis, tapi Kenzi sudah mendapatkan telfon untuk pasien gawat darurat. Gadis itu tersenyum tipis dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ti-tidak usah Kak. A-ayumi berani be-berangkat se-sendiri." "Tapi Sayang...." "Su-sudahlah, Kakak ce-cepat berangkat. Ka-kasihan pa-pasiennya," ujar gadis mengusap pundak Kenzi. Kenzi menatap sedih wajah Ayumi, laki-laki itu sebenarnya sangat tidak tega membiarkan Ayumi berangkat sendiri ke Harvis. Namun Ayumi berkata ia ingin mencoba berangkat dengan bus kota. Bagaimana pun juga gadis itu harus mencobanya. "Ya sudah, Ayumi jangan lupa sarapan, setelah itu kalau pergi hati-hati ya, Sayang," ujar Kenzi tersebyu hangat padanya. Ayumi tersen
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Wanita Berbisa

"Ayo Ayumi, kau jangan berjalan di belakang, nanti kau hilang!" Seruan itu keluar begitu saja dari bibir Diego hingga beberapa senior lainnya tertawa saat mereka hendak menyebrang. Ayumi nampak mencengkeram kuat bagian belakang mantel tebal yang Diego pakai. Laki-laki itu pun menoleh ke belakang menatapnya. "Ayo," ajak Diego meraih tangan Ayumi dan menggandengnya. "Ayumi takut ya?" tanya Claudia, dia adalah seniornya yang berasal dari Swiss. "Ayumi kan bukan gadis kelayapan sepertimu, Clau," sindir Kenan, dia pria berkulit gelap yang selalu membakai topi di arahkan ke belakang. Ayumi pun hanya diam saja, mereka menyebrang bersama dan masuk ke dalam sebuah cafe. Madam Kyle mengajak mereka bersantai dan serius membahas proyek barunya.Diego menarikkan kursi untuk Ayumi, dari semua seniornya, hanya Ayumi yang terlihat sangat menonjol di sana. Cantik, berkulit putih bening, rambut cokelat terang, manik mata cokelat indah, dan bibir tipis merah muda yang selalu terkatup. "Ayumi ma
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Benci tapi Cemburu

"Loh, Viola ke mana?!" Kenzi menatap Ayumi yang diam menundukkan kepalanya. Gadis itu langsung mendongak menatap Kenzi dan tersenyum manis. "Itu... Kak Vi-viola pamit pergi," jawab Ayumi. Kenzi mengerutkan keningnya. "Padahal di luar masih hujan." Ayumi hanya diam, ia memainkan jas putih milik Kenzi yang berada di atas pangkuannya. Terbesit satu hal yang kini benar-benar mengganggu pikiran Ayumi. Ia ingin bertanya langsung pada Kenzi, namun Ayumi sangat takut. "Ka-kak,"panggil Ayumi pada Kenzi yang tengah mengecek ponsel milik gadis itu. "Ya, Sayang?" Kenzi langsung menggeser duduknya dan tersenyum hangat pada Ayumi. "Ada apa, hem?" "I-itu, Ayumi...." "Kenapa, Ayumi?" Kenzi malah mendekatkan wajahnya hingga gadis itu benar-benar menjadi tersipu malu. Kanzi sangat menyukai Ayumi yang malu-malu, menyembunyikan wajahnya dan enggan menatap Kenzi. "Malah diam. Malah malu, Kakak kan tidak tahu apa yang ingin Ayumi katakan." "A-ayumi, ke depannya a-akan sibuk. A-ayumi ikut bergab
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Menegurnya Dengan Keras

"Sayang, Ayumi tidak ikut makan malam bersama?" Alex membuka pintu kamar Ayumi yang baru, kini kamar gadis itu berada di antara kamar Kenzi dan kamar Alana. Gadis itu ternyata tengah menata beberapa peralatan lukisnya. Di sana Ayumi duduk di lantai dan tengah merapikan kanvas-kanvas miliknya. "Papa... I-ini, Ayumi si-sibuk Pa. Ka-kalian makan ma-malam saja du-duluan," ujar Ayumi menundukkan kepalanya. "Loh, ya jangan begitu Sayang..." Alex langsung mengulurkan tangannya pada Ayumi, sungguh ia memperlakukan Ayumi bagai putri kandungnya sendiri. "Ta-tapi Papa..." "Sudah, ayo makan bersama. Masak istrinya Kenzi saja yang tidak ada, Ayumi juga anak Papa Alex," ujar laki-laki itu tersenyum penuh perhatian pada Ayumi. Akhirnya gadis itu mau dan ikut bersama dengan Alex keluar kamar dan pergi di mana terdengar suara beberapa orang di sana. Di depan kamar, ternyata Kenzi berdiri di sana. Kenzi awalnya juga menolak, kalau Ayumi tidak makan, maka ia juga tidak akan makan. "Ayo, kalian
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Dia yang Kini Mendekat

Ayumi saat ini benar-benar menjadi orang yang sibuk, dalam hidupnya ia tidak pernah menyangka akan mengenal banyak orang dan juga banyak teman. Mempunyai pekerjaan, sambil belajar, dan terus mendapatkan dukungan dari orang yang dicintainya. "Ayumi, setelah membuat sketsa ikut denganku beli minum di luar yuk, ada yang jualan teh susu di sana, mau ya?" ajak Claudia mendekati meja Ayumi. Ayumi pun menganggukkan kepalanya, gadis itu langsung berdiri dari duduknya. "Bo-boleh, ayo sekarang sa-saja, Kak," jawab Ayumi seraya meraih pita rambut dan mengikat helaian rambut panjangnya.Claudia pun tersenyum, Ayumi mengambil tas kecilnya dan tanpa sengaja ia menoleh ke arah Diego yang menatapnya tanpa berkedip. Di sana, Ayumi melambaikan tangannya pada Diego hingga Zian menepun pundak Diego. "Woy! Apa yang kau lihat hah? Sampai seperti ini senior kita melihat Ayumi yang rambutnya diikat, kenapa? Cantik sekali, ya?" goda laki-laki itu pada Diego. Ayumi yang sadar, ia langsung menyentuh kepa
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Kata Putus dari Ayumi

Semua orang rumah kaget saat melihat Ayumi pulang bersama dengan Kenzo. Kenzi pun juga sudah dihubungi oleh kembarannya tersebut kalau dia tidak bisa menjemput Ayumi. Mau tidak mau Ayumi pulang bersama dengan Kenzo. Gadis itu kehilangan semangatnya saat sudah di rumah. "Kok kalian bisa pulang bareng?" tanya Alana kini memeluk Ayumi. "Heem. Tidak sengaja tadi, Mom," jawab Kenzo santai, seraya melepaskan tuxedo hitamnya dan meletakkannya di atas sofa. "Ayumi ditindas seniornya. Bukannya melawan malah diem, nangis! Jurus andalan!" Mendengar kata-kata Kenzo, Ayumi cemberut dengan mata menyipit pada laki-laki itu. "Namanya juga anak cewek, iya kalau dirimu!" kata Alana mengembuskan napasnya pelan. Wanita itu beralih menatap Ayumi dan mencekal kedua pundaknya. "Ayumi, sekarang cepat mandi, dan ganti baju yang bagus. Ayumi mau nganter makan siang buat Kak Kenzi, kan? Nanti biar dianterin supir. Mau atau tidak?" Anggukan diberikan oleh Ayumi. "Ma-mau Ma," jawab Ayumi tersenyum antusia
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Laura Membuat Masalah dengan Ayumi

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Ayumi bergegas memasukkan semua semua buku dan juga perlatannya ke dalam tas. Ia harus bergegas ke Harvis karena ada seniornya yang baru saja menghubungi dan meminta Ayumi pergi ke sana. "Loh Sayang, mau ke mana? Ini sudah malam nak," ujar Alex menatap gadis itu."I-itu Pa, ba-barusan ada se-senior Ayumi ya-yang menghubungi Ayumi di... Diminta da-datang ke Harvis," jawab gadis itu. Di sana, Alex menatap Alana yang balik menatapnya, bukan masalah tidak percaya pada Ayumi, pasalnya ini sudah malam. "Biar aku saja yang mengantarkan Ayumi," ujar Kenzo, laki-laki itu tiba-tiba muncul dari lantai dua. "Ka-kakak sibuk, le-lebih baik-" "Banyak penjahat di malam hari! Kau belum mengenal Paris!" seru Kenzo, lebih dulu ia menyahut tas yang Ayumi bawa. Kenzo berjalan ke depan lebih dulu sampai Ayumi berlari mengejarnya ke depan. Tas merah muda milik Ayumi Kenzo masukkan ke bangku belakang. Dia melirik Ayumi yang kini terengah-engah mengejar Kenzo. "Si
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
36
DMCA.com Protection Status