/ Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / 챕터 141 - 챕터 150

Anak Kembar Mr. Billionaire의 모든 챕터: 챕터 141 - 챕터 150

356 챕터

Keluarga yang Bahagia dan Langkah Baru si Kembar

"Besok-besok tidak usah datang lagi, kalau begini kau juga yang malu, kan? Pasti orang-orang berpikir kalau putra kita tidak punya sopan santun!" Alana menekan pelipisnya pelan dan mendengkus pelan. Namun suaminya yang bucin itu, mana pernah mendengarkan apa yang Alana katakan, dia asik memainkan helaian rambut panjang Alana."Al! Kau dari tadi dengar tidak sih, aku berbicara panjang lebar?!" seru Alana menatap suaminya. Alex malah memeluk perut Alana dan berbaring dengan santainya. "Istri cantikku ini, cerewet sekali," cibir Alex dengan gemas. "Ya... Ya bagaimana tidak cerewet, kau menyebalkan seperti ini!" seru Alana kesal. "Kalau istri sedang bicara dengan serius itu didengarkan! Jangan diabaikan malah manja-manja seperti ini!" "Sudahlah Sayang, jangan ngomel terus.. Ngantuk, kepalaku pusing," keluh Alex. Alana pun mengusap lembut surai hitam suaminya dan memijit dengan lembut kepala Alex. Laki-laki itu hanya diam saja dan membiarkan Alana melakukan apapun yang dia mau. Kal
last update최신 업데이트 : 2023-09-27
더 보기

Seorang Dokter dan Seorang Arsitek!

Lima belas tahun kemudian. Seorang laki-laki tampan dengan balutan kemeja biru laut dan jas putihnya yang disampirkan di lengan kiri, nampak berjalan memasuki rumah makan megah di sebuah hotel. "Ditunggu dari tadi, terlambat sepuluh menit!" seru kembarannya, yang tidak kalah tampan. "Sorry," ucap Kenzi menepuk pundak Kenzo seraya meletakkan jas putihnya. "Ada operasi mendadak, jadi terlambat. Maaf ya Mom, Dad..." Kenzi, ia tersenyum canggung pada Mama dan Papanya. "Iya Sayang, tidak terlambat kok," jawab Alana pada putranya. "Lain kali harus bisa memberikan waktu yang tepat," sahut Alex mengimbuhi. "Iya Dad." Malam ini, Alana dan Alex mengajak kedua putranya dinner bersama. Mereka yang sudah tumbuh menjadi pemuda dewasa. Benar-benar mampu meraih cita-cita menjadi seorang Dokter Spesialis Bedah dan juga Arsitek hebat yang sudah memiliki banyak proyek besar. Mereka tumbuh menjadi seorang laki-laki berparas tampan dan sempurna. Iris mata cokelat, rambut tebal hitam dan wajah mer
last update최신 업데이트 : 2023-09-28
더 보기

AWAL YANG MENYAKITKAN!

Dan, setelah sekian lama akhirnya Ayumi memasuki kediaman keluarga Alex untuk kedua kalinya saat ia masih kecil, dan hari ini saat ia sudah dewasa. "Selamat datang di rumah kami, Ayumi..." Kenzi membukakan pintu rumah megahnya untuk Ayumi. Gadis itu tersenyum lebar dan berbinar-binar. Setelah belasan tahun Ayumi tidak mengunjungi keluarga Alex dan Alana dan Ayumi yang sebentar lagi akan dijodohkan dengan salah satu dari Kenzo dan Kenzi. "Mana tasnya, biar Kakak yang bawa," ujar Kenzi meraih tas yang Ayumi bawa. "Kak Kenzi, apa Kak Kenzo tidak pernah pulang ke sini?" tanya Ayumi menatap punggung Kenzi, laki-laki itu berjalan lebih dulu darinya. "Pulang lah, aku dan Kenzo selalu pulang ke rumah, Mommy dan Daddy-ku sering ke luar kota, sama saja seperti orang tuamu, kan?" Kenzi tersenyum manis padanya. Ayumi mengangguk pelan. "Heem." Kenzi membukakan pintu kamar untuk Ayumi, kamar yang berada di lantai tiga. Ayumi mengerjapkan kedua matanya dan menatap Kenzi dengan tatapan polos
last update최신 업데이트 : 2023-09-28
더 보기

Hati Suci yang Kau Sakiti

"Kenzo, kau satu arah dengan gedung sekolah kesenian Ayumi, biar dia berangkat bersamamu-" "Tidak bisa Mom, aku juga mengantarkan Laura ke butiknya," jawab Kenzo menyela dan menolaknya cepat. Di meja makan itu, Alex menatap tajam pada sang putra. Laki-laki itu kecewa dengan Kenzo yang selalu saja mengutamakan kekasihnya dibandingkan segala hal. Ayumi menatap ketegangan di meja makan saat ini. Hatinya mulai tak tenang."Ma... Pa... Ayumi bisa berangkat sendiri, Ayumi... Ayumi bisa kok," ujar gadis itu tersenyum manis pada semua orang. "Jangan nak, ini baru pertama kalinya kau di sini," ujar Alex melarangnya. "Berangkatlah bersama Kenzo nanti, ya?" "Dad! Sudah aku bilang kan, aku tidak bisa!" Kenzo sedikit menyentak. Wajah marah tersirat dari Alex dan Alana, ia tidak mengerti kalau Kenzo akan menjadi sosok pembangkang seperti ini. Alana langsung berdiri dari kursinya, ia menatap Kenzo yang duduk di sampingnya dengan wajah mengeras marah. "Kenzo... Ini perintah dari Mommy!" tekan
last update최신 업데이트 : 2023-09-28
더 보기

Jangan Berharap untuk Aku Cintai!

"Ayumi... Bangun. Hei Ayumi, bangun...." Kenzi menepuk pipi Ayumi usai ia membaringkan gadis itu di atas brankar di dalam ruangannya. Di sana, Suster Lova, asisten Kenzi yang tengah melepaskan mantel hangat yang Ayumi pakai, hingga sepatu dan kaos kakinya. "Astaga dok, sepertinya dia berjalan terlalu jauh. Atau seharian dia berjalan terus, kakinya sampai lecet begini," ujar Suster Lova pada Kenzi. Kenzi menatap kaki Ayumi yang memerah dan ada beberapa yang lecet. "Biar aku obati sendiri! Tolong pesankan makanan dan minuman di kantin, sekarang!" seru Kenzi. "Baik dok." Suster itu keluar dari dalam ruangan tersebut dan meninggalkan Kenzi dan Ayumi berdua saja. Di sana, Kenzi mengobati kaki Ayumi. Sampai tiba-tiba gadis itu terbangun. Ayumi mengerjapkan kedua matanya dan menoleh ke arah Kenzi dengan tatapan sayu. "Kau sudah bangun, syukurlah..." Kenzi membantunya duduk dan memberikan segelas air minum pada Ayumi. Di sana Ayumi tersenyum pada Kenzi. Dan, Ayumi yang tersenyum, ta
last update최신 업데이트 : 2023-09-28
더 보기

Pembelaan dari yang Tersayang

Seharian Ayumi tidak keluar dari dalam kamar. Alana mengira kalau gadis itu tengah beristirahat, ia pun tidak mau mengganggunya. Tapi kini, Ayumi keluar dari dalam kamar dengan wajah sembab. Gadis itu berjalan ke lantai satu, di sana ia melihat Alana yang tengah membuat puding, kesukaan Ayumi. "Eh, sudah bangun, Sayang?" Alana tersenyum pada Ayumi. Gadis itu membalas senyumannya dan berjalan memeluk Alana dari belakang. Sejak kecil, Ayumi memang sangat manja pada Alana, karena kedekatan Tery dan Rivaldo pada keluarga Alex, Ayumi pun ikut dekat. "Sayang, tanganmu kenapa, Ayumi?" Alana yang tertunduk, ia sadar dengan punggung tangan Ayumi yang memar-memar. Sontak Ayumi melepaskan pelukannya dan ia mundur perlahan menarik lengan dan krah sweeter menutup bagian tubuhnya yang terluka. "Ayumi," seru Alana meraih kedua tangan gadis itu. "Ti-tidak papa, Ma. I-ini... Ini hanya ga-gatal saja," jawab gadis gagap takut. Ayumi menarik tangannya dan menyembunyikan di balik lengan sweeternya
last update최신 업데이트 : 2023-09-28
더 보기

Antara Aku, Engkau, dan Dia

"KENZO! KENZI! Apa-apaan kalian hah?!" Teriakan keras dari Alex menggema di rumah itu. Bahkan pintu samping kini terbuka dan Benigno masuk ke dalam sana. Laki-laki itu terlihat terkejut dan panik. "Dia yang mulai dulu!" teriak Kenzi keras-keras menuding kembarannya. "Aku berkata tentang kebenaran, kan? Kalau sebenarnya-" "Tutup mulutmu Kenzo! Brengsek!" Kenzi hendak mengerangnya lagi, namun Alex menahannya, dan di sana Benigno menarik menahan Kenzo pula. "Kalian ini apa-apaan hah?! Ini sudah malam!" teriak Benigno melerai keduanya. Arabella, wanita itu berdiri di dekat meja makan dengan Alana yang kini masih tertegun melihat putranya ribut. "Ya Tuhan!" pekik Arabella menoleh ke belakang, di mana Ayumi duduk di lantai menutup kepalanya. "Ayumi!" pekik Alana berlari ke arah Ayumi. "Nak... Ya ampun!" Alana dan Arabella menolong Ayumi, Alana memeluknya dengan erat dan mengusap punggung gadis itu. Ayumi histeris, takut. Kejadian ini menginginkan ia pada saat berusia dua tahun d
last update최신 업데이트 : 2023-09-28
더 보기

Tak Mampu Menahan Diri

"Ini kenapa?! Kenapa babak belur begini, Sayang?!" Gadis cantik berambut cokelat terang panjang nampak menatap cemas pada wajah kekasihnya yang babak belur. Kenzo menarik dagunya kasar saat Laura menangkup kedua pipinya yang berdenyut sakit. Gadis itu mendengkus pelan dengan reaksi Kenzo. "Kembaranmu yang melakukan ini semua?!" tanya Laura dengan nada kesal. "Gara-gara gadis gagap itu?!" "Jangan mengatakan kekurangan Ayumi, Lau!" pekik Kenzo dengan nada kesal. Laura merotasikan kedua matanya, gadis itu kesal sejak beberapa hari ini Kenzo sedikit dingin padanya. Laki-laki itu juga terus mengucapkan nama Ayumi, Ayumi, dan Ayumi saat bersamanya. Seketika Laura duduk di sofa yang ada di dalam apartemen milik Kenzo. "Kau menyukai gadis itu, kan?" tanya Laura menatap kekasihnya yang tengah duduk bersila di depan sana. "Tidak Lau! Kalau aku suka padanya, kau sudah aku tinggalkan! Aku hanya sedang kesal, lebih baik kau pergi dulu," usir Kenzo pada Laura. Gadis cantik itu langsung ber
last update최신 업데이트 : 2023-09-29
더 보기

Tak Mampu Membencimu

Hari sudah gelap, Ayumi di rumah sendirian. Alana dan Alex berpamitan padanya kalau kedua orang itu ada acara malam ini, mereka menitipkan Ayumi pada Benigno. Bahkan Kenzi juga berangkat ke rumah sakit lagi. Ayumi bosan lama-lama di dalam kamarnya, gadis itu berjalan keluar dan menikmati udara segar. Ia baru saja menelfon Mama dan Papanya, Ayumi seolah-olah memiliki tenaga baru untuk tetap tersenyum setelah mendengar nasihat dan ucapan penuh semangat dari kedua orang tuanya. "Aaarrgghhh... Brengsek! Brengsek!" Suara seseorang mengumat-umpat serta berulang kali suara pukulan demi pukulan pada sesuatu yang menimbulkan hawa merinding untuk Ayumi. "Su-suara apa itu? Si-siapa yang marah-marah?" lirih Ayumi berjalan melipir pelan-pelan di teras belakang. Gadis itu meremas sebotol air minumnya dan mengintip ke dalam ruangan berdinding kaca. "Aaarrgghhh... Kenapa kau terus muncul hah?! Aku benci padamu... Aku benci padamu! Aaarrgghhh! Brengsek!" teriak Kenzo memukul samsak tinjunya deng
last update최신 업데이트 : 2023-09-29
더 보기

Laura yang Murka

Rasa pegal di tengkuk leher membuat Kenzo mengerang pelan. Laki-laki itu mengusap wajahnya dengan pelan dan membuka kedua matanya yang terpejam. Pening menyapa Kenzo, ia memijit pelan pelipisnya sebelum merasakan selimut hangat berwarna putih menutupi tubuhnya. "Siapa yang menyelimutiku?" lirih Kenzo seraya terduduk. Ia mengerjapkan kedua matanya hingga tatapannya terkunci pada sosok gadis yang duduk meringkuk tertidur di sofa tunggal di depan Kenzo. Tanpa selimut, Ayumi pun lelap dengan begitu pulas. "Ayumi," lirih Kenzo mendekatinya. Kenzo mengembuskan napasnya pelan, ia menarik selimutnya dan mendekati Ayumi. Dibelai lembut samar-samar pipi gandis cantik yang tengah terlelap dengan nyaman. "Kau menyebalkan, Ayumi," ucap Kenzo pelan. Kenzo menatap tangan Ayumi yang gemetar meskipun saat teridur. Ujung-ujung kuku jemarinya yang luka, gadis itu gemar melukai dirinya sendiri, mungkin ada yang lebih dari ini, di balik pakaiannya. "Jangan menyakiti dirimu sendiri, Ayumi. Kau...
last update최신 업데이트 : 2023-09-29
더 보기
이전
1
...
1314151617
...
36
DMCA.com Protection Status