Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 121 - Chapter 130

356 Chapters

Apa Alana Tengah Hamil?

Hari sudah gelap, si kembar menemani Mamanya di dalam kamar. Siang tadi badan Alana tiba-tiba demam tinggi, hingga kini Alex memintanya untuk istirahat total. Si kembar tidak beranjak sedikitpun dari samping Alana, mereka berdua tetap setia menjaganya dengan baik. "Mommy masih pusing?" tanya Kenzi meletakkan telapak tangannya di kening Alana. Wanita itu mengangguk. "Iya Sayang, Mommy pusing. Daddy kalian di mana?" tanya Alana. "Daddy sedang sibuk sama Paman Ben, Mom. Kayaknya serius," sahut Kenzo. "Kenapa Mom? Mommy ingin apa?" tanya Kenzi memiringkan kepalanya. Alana tersenyum tipis. "Tidak kok, Mommy tidak ingin apa-apa. Cuma... Mommy ingin pizza toping jamur," cicit Alana. "Heumm... Sama," Kenzi memasang ekspresi yang sama pula. Melihat Mama dan Adiknya, Kenzo mendengkus pelan. Lebih lagi saat mereka menatapnya dengan tatapan yang sangat melas. Kenzo tidak mengerti kenapa Kenzi dan Alana sangat mirip dari segi sifat menyebalkan mereka. Apa lagi Alana yang beberapa hari ini
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Terkabulnya Adik untuk Si Kembar

Alana terdiam mematung di dalam kamar mandi. Ia menutup mulutnya menatap alat test kehamilan yang ada di tangannya. Wajahnya tiba-tiba berbinar dan cerah ceria. Seketika ia tersenyum lebar tak percaya. Setelah semalam Alex membujuknya mati-matian agar tidak takut untuk mengeceknya, dan ternyata benar sekali dugaan Alana, ia tengah hamil. "Akhirnya... Akhirnya!" pekik Alana berbunga-bunga. "Terima kasih Ya Tuhan! Alex harus tahu hal ini!"Buru-buru Alana keluar dari dalam kamar mandi, juga berlari keluar dari dalam kamarnya. Dengan hati yang diselimuti kebahagiaan, Alana berjalan cepat ke ruangan kerja suaminya dan membuka pintu ruangan itu dengan keras. Sontak Alex di dalam sana langsung menoleh dan menatapnya lekat-lekat. "Sayang... Ada apa?" Alex memperhatikan Alana yang buru-buru menutup pintu dan berjalan ke arahnya. "Al..." Gadis itu lebih dulu tertawa bahagia. Alex mengerjapkan kedua matanya bingung. "Ada apa, Alana? Kenapa, hem?" Tiba-tiba saja Alana menunjukkan sesuatu
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Alana yang Hamil tapi Alex yang Tersiksa

"Sayang, lepaskan sebentar tanganmu..." Alana mengerang pelan begitu ia merasakan pelukan Alex yang terasa sangat erat. Bahkan saat tertidur pun ia tidak lupa memeluk Valia dengan sangat posesif, padahal istrinya juga tidak akan pernah kabur. "Ini masih pagi, Sayang. Tidur lagi saja, biar anak-anak diurus Bibi." Alex malah membawa Alana dalam dekapannya. Gadis itu tersenyum tipis dan mengecup pipi Alex dengan lembut. "Ayolah, aku tidak boleh bermalas-malasan. Aku harus menikmati udara pagi hari yang masih sejuk," ujar Alana mengusap pipi suaminya. "Dipelukanku jauh lebih nyaman, Alana. Kau sedang hamil, jangan berjalan-jalan," ujar Alex melepaskan pelukannya. Alana langsung menyibak selimut tebalnya dan menatap sang suami dengan tatapan sebal. "Ayo bangun Al! Kau jangan jadi Papa yang malas, berikan contoh yang baik untuk anak-anak! Bangun!" Alana mekukul punggung Alex dengan bantal. Mau tidak mau, laki-laki itu langsung terduduk dan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gata
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Alana Semakin Manja, Semakin Sabar Seorang Alex

"Apa dulu aku hamil si kembar juga begini?" Alana meringkuk di atas ranjang kamarnya seraya memakan roti keju yang baru saja ia minta dari tangan Kenzi. Untunglah si kembar paling setia menjaganya. Bahkan malam ini mereka berdua menemani Alana di dalam kamar, mereka sibuk dengan bukunya masing-masing. "Mom, kalau suka rotinya, besok Kenzi belikan lagi yang banyak," ujar Kenzi tersenyum manis menatap sang Mama yang tengah menggigit roti keju di tangannya. Alana tersenyum manis. "Terima kasih, Sayang. Mommy suka sekali," jawab Alana, ia merasa tidak tahu malu rasanya. "Ini punya Kenzo," ujar Kenzo meletakkan dua roti keju kecil miliknya di hadapan Alana. "Ka-kalian tidak marah kalau roti ini buat Mommy?" tanya Alana dengan wajah tidak yakin. "Emm, tidak." Mereka berdua kompak menggeleng-gelengkan kepalanya. Alana tersenyum tipis. "Baik sekali, anakku," lirihnya. Barulah Alana kini ikut bergabung bersama mereka berdua duduk di lantai yang beralas kasur bulu-bulu. Mereka sibuk me
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Si Kembar Vs Benigno Si Jomblo Karatan

"Kandungan Nyonya sudah hampir memasuki usia dua bulan. Hanya saja Nyonya kurang menyadarinya. Janinnya sehat dan baik-baik saja." Alana menatap Dokter perempuan yang baru saja memeriksa Alana. Wanita dengan jas putih itu tersenyum manis, berisyarat hal baik. "Tapi dok, semalam terasa nyeri," ujar Alan. "Tidak ada masalah, rasa nyeri yang ditimbulkan adalah hal biasa karena kondisi janin sangat rentan dan Ibunya kelelahan, mohon Nyonya untuk tidak banyak bepikiran yang berat-berat atau stress, itu bisa menjadi pemicu." Penjelasan dokter itu membuat Alana tertunduk dan mengangguk. Di sampingnya ada Alex yang mendengarkan dengan jeli penjelasan dari dokter di depannya ini. "Lalu bagaimana caranya agar tidak sakit-sakit lagi, dok?" tanya Alex seraya merangkul pundak sang istri. "Sebenarnya hal mudah saja Tuan, jangan sampai Nona Alana kelelahan, bepikiran berat, menjaga pola makan dan istirahat yang cukup," jelas Dokter Maya. Alana langsung was-was, pasti Alex akan belipat-lipat m
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Cinta yang Tak kan Bisa Pudar

"Paman, kata Daddy-ku Kak Tery sama Om Rivaldo mau ke sini, kira-kira Paman Ben nanti bakal kabur atu mengurung diri di kamar?" Pertanyaan menjengkelkan membuat Benigno ingin menendang jauh-jauh Kenzo yang kini berdiri di hadapannya seraya memegang tali anjingnya. "Okay, i know Paman Ben pasti tidak menjawab, karena kita bedua sudah tahu jawabannya. Move on itu beneran susah ya, Kenzi?" Kenzo lagi-lagi. "Heem! Buktinya Paman Ben sampai kurus kering begini!" Kenzi menimpali. Benigno menutup buku yanga ada di tangannya. Sial sekali nasibnya hari ini, Alex memintanya untuk menjaga si kembar, karena dua bocah itu baru saja membuat Alana marah-marah karena tingkah mereka yang sangat nakal. "Paman... Ayo jalan-jalan, ke game zone yuk..." Kenzi menarik-narik lengan Benigno. "Iya, lebih baik ke game zone daripada Paman Ben pingsan kesindir sama kita yuk, yuk, Paman..." Kenzo merayunya. "Malas!" Benigno meraih bantalan sofa dan menyahut ponselnya di atas meja. Laki-laki itu menatap lay
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Aku Bahagia Kalau Kau Bahagia

"Ayumi, memangnya tidak kangen sama aku ya? Aku kan suka ngengenin biasanya." Kalimat gomabalan receh itu terlontar dari bibir Kenzo saat duduk di sofa bersama Ayumi. Sedangkan Kenzi kini bersama Tery, anak itu juga sangat merindukan mantan pengasuhnya. "Kangen kok, Ayumi kangen banget sama Kak Kenzo!" seru Ayumi tersenyum lebar menatap wajah Kenzo. "Heummm... Pacarnya Kenzo!" pekik Kenzo memeluk Ayumi. Kedua bocah itu berpelukan. Sementara Alana dan Alex, mereka juga sibuk berbincang dengan Tery dan Rivaldo. Seperti yang awal-awal pernah Alex duga kalau Rivaldo akan meratukan Tery. Mereka memiliki rumah tangga yang sangat harmonis dan manis. "Kak, aku sedang hamil sekarang," ujar Tery tersenyum berbunga-bunga. "Wahh, berapa bulan?" tanya Alana membelalak. "Mau berjalan dua bulan," jawab Tery. Alana membungkam bibirnya. "Ke-kenapa bisa sama?!" pekik Alana. "Kakak juga hamil?" Anggukan diberikan oleh Alana, gadis cantik di depannya ini langsung tersenyum manis dan memeluk Al
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Tragedi Kecil di Pagi Hari

Dua hari setelah Ayumi datang ke Prancis, dan kini sudah kembali lagi Barcelona. Sudah Alana duga-duga kalau anaknya kini sangat rewel dan mencari-cari Ayumi. Kenzo dan Kenzi sampai tidak mau sekolah dan memilih diam di rumah melanjutkan merajuknya. "Pokoknya kita mau main sama Ayumi!" pekik Kenzo berkaca-kaca menatap dang Papa. "Iya Sayang, nanti Ayumi ke sini lagi. Kenzo mending bobo lagi. Kalau sudah bolos, jangan nakal ya..." Alex selalu memanjakan anaknya."Aaa... Pokoknya Kenzo mau-" "KENZO!" Suara teriakan keras membuat bocah itu tersentak, seketika ia menoleh ke ujung anak tangga di mana Mamanya berdiri di sana.Di belakang Alana, ada Kenzi yang siap dengan seragam sekolahnya dan bocah itu terlihat tengah menangis."Dad... Takut!" pekik Kenzo bersembunyi di balik tubuh Alex saat Alana menuruni anak tangga. "Sekolah, jangan bolos-bolos lagi! Kemarin sudah bolos, sekarang tidak boleh bolos lagi. Kalau kalian bolos, Mommy akan pergi dari sini, biar kalian tinggal saja denga
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Kembar Tidak Jadi Merajuk

"Kalian berdua ikut jenguk Mommy?" Benigno menatap Kenzo dan Kenzi yang kini duduk di atas ranjang kamarnya. Kedua anak itu merajuk dan tidak mau bicara pada siapapun. Sudah dua hari Alex dan Alana di rumah sakit. Alex baru pulang satu kali dan hanya sebentar. Sementara anak-anaknya menjauh karena takut. "Kenapa kalian hanya diam saja? Mau ikut Paman Ben jemput Mommy?" tawar Benigno menatap dua bocah itu. "Tidak mau," jawab Kenzo menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kenapa? Mommy kangen sama kalian. Ikut yuk, nanti pulangnya kita main ke game zone," bujuk Benigno pada kedua anak itu. Kenzo dan Kenzi saling tatap, mereka pun mau tidak mau kini turun dari ranjang dan menganggukkan kepalanya. "Janji pokoknya ke game zone," lirih Kenzi. Benigno terkekeh kecil. "Janji dong!" Mereka bertiga gegas pergi, sebagai mana pesan Alex pada Benigno untuk mengajak si kembar datang ke rumah sakit karena Alana ingin sekali bertemu dengan anaknya. Selama dua hari ini, Benigno pikir ia akan pusing
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Percintaan Paman Benigno, Dimulai

"Ayo Kak, ikut dengan Kenzi. Kita tunggu Paman Ben di dalam sama Mommy dan Daddy." Kenzi menarik lengan gadis cantik bernama Arabella itu, untuk ikut bersamanya. Anak itu membuka pintu kamar rawat inap Alana. Di sana, Alex dan Alana mengerjapkan kedua matanya menatap lekat ke arah Kenzi yang datang bersama gadis itu. "Eh, Kenzi sama siapa?" Alana menatap gadis yang kini tengah menangis. "Kenapa menangis?" Telapak tangan Alana menyentuh pundak sang suami hingga kini Alex berjalan mendekati gadis itu. "Dad, ini kenalannya Paman Ben!" pekik Kenzi menggenggam tangan gadis itu. "Kenalannya Ben?" Alex mengerjapkan kedua matanya tak paham. Hingga tiba-tiba saja pintu kamar inap Alana terbuka, di sana Benigno masuk ke dalam sana dan memperhatikan Arabella yang berdiri tertunduk. Benigno berjalan mendekati gadis itu, ia memberikan selembar kertas pada Arabella. "Kau tidak perlu menyembah mereka untuk pengobatan Ibumu," ujar Benigno meraih tangan Arabella dan memberikan kertas yang ia
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
36
DMCA.com Protection Status