"Loh, jawaban kamu kenapa begitu, Dit? Yang dikatakan Ibu itu benar, loh. Kamu harus tau, Dit, jika surganya istri ada pada suami. Jadi, apapun yang suami pinta, istri harus menurutinya. Dan kamu tahu kan, kalau surganya suami ada pada Ibunya? Maka dari itu, apapun yang dikatakan Ibu, aku selalu setuju. Dan sebagai calon istri, kamu juga harus menuruti Ibu. Karena-""Karena kalau mau ke surga, harus melalui ibumu dulu! Begitu, kan?"Aku langsung saja memotong ucapan Mas Adi. Enak saja Ibunya yang mengatur urusan rumah tangga anaknya. Mau sampai kapan berada di ketiak Ibunya? Pantas lah ditinggalkan istrinya. Bukan karena istri malas mengurus anak, tapi karena mertua terlalu ikut campur, dan suami yang tidak pernah mau tahu tentang istri. "Dit, yang sopan, dong! Ada Ibu ini loh," tegurnya seraya melirik sang Ibu tak enak. "Mataku juga tidak buta, Mas. Aku tau kalau di sini ada Ibumu," sahutku kesal."Kalau sudah tau di sini ada, Ibu. Kamu bisa kan, berbicara yang sopan padaku? Aku i
Baca selengkapnya