Ucapan sang ajudan membuat alis Leon bertaut. “Rocky?” gumamnya. Sang ajudan mengangguk. “Siapa itu Rocky? Apakah pebisnis dari ibu kota?’ Leon menyelidik. Ia tidak merasa mengenal seseorang bernama Rocky, terlebih jika itu harus tersambung pada ponsel sang ajudan. “Siapa nama belakangnya?” “Ehm … Tuan. Itu, si Tuan Putri dari Rocky. Bukan si Rocky, maksud saya.” Ajudan menjelaskan dalam bahasa lelaki yang seharusnya dapat dimengerti oleh Leon. Mereka sedang berada di kediaman. Sangan tidak baik hasil akhirnya, jika nyonya muda yang sedang mengandung itu melemparkan tatapan curiga. Rocky, penyamaran, seorang wanita. Bukankah, kode itu seharusnya sangat brilian? “ASTAGA!” “Begitulah.” Mereka saling pandang sejenak, sebelum Leon akhirnya mengambil panggilan tersebut dengan enggan. Ada apa gerangan? Mengapa sang putri ingin kembali berbincang? Mau menolak, Leon merasa tidak sopan. Bagaimana pun, Putri Lesel adalah tamu negara, meski ilegal. Seyogyanya, tamu negara sepertinya mendap
Read more