Home / Pernikahan / Bertaruh Hati Demi Anak Tiri / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Bertaruh Hati Demi Anak Tiri: Chapter 61 - Chapter 70

101 Chapters

Bodoh Karena Cinta

"Kakak!" Pricilla menghambur ke dalam pelukan Jody. Jody membalas pelukan itu, sangat erat. Lagu pengantar dansa seketika berhenti tergantikan oleh riuh tepuk tangan bahkan siulan. Dalam pelukan itu Pricilla menangis tersedu. Betapa bahagia tak terkira karena Jody datang menemuinya. Jody melerai pelukan. Sembari mengusap air mata Pricilla, ia berkata, "Kok, malah nangis?""Nangis seneng!" jawab Pricilla manja. Jody tersenyum, kemudian membawa Pricilla kembali dalam pelukannya. Alunan musik kembali mengalun syahdu. Semua terhanyut dalam suasana termasuk Pricilla dan Jody. Keduanya saling melempar senyum. Dalam keintiman itu, Pricilla bertanya, "Kok, Kakak tau aku ada di sini?""Tau, dong! Kamu ngapain aja juga Kakak tau."Pricilla melongo sekaligus tersenyum. "What? Serius, Kak?"Jody mengatakan, setelah dirinya lulus kuliah dan mampu memimpin perusahaannya sendiri, ia meminta seseorang untuk terus mengawasi Pricilla, bahkan dari tahun ke tahun ia memiliki foto Pricilla. "Kamu, t
Read more

Meminta Restu

Pricilla terduduk lemas karena baru saja mendapat kabar bahwa Andreas masuk rumah sakit yang mengharuskan Jody pulang malam itu juga. "Ya, Tuhan, kasihan sekali Kakek. Semoga cepet sembuh," gumamnya. Pricilla segera mengganti pakaiannya dengan piyama, kemudian segera tidur. *Tepat pukul enam pagi Pricilla dibangunkan oleh suara alarm. Lekas ia beranjak untuk mandi. Setelah ritual mandi selesai, Pricilla mengenakan stelan kantor. Sebagai rutinitas utama sebelum ke kantor, ia akan mengurus Lorenza terlebih dahulu yang satu bulan terakhir sedang sakit. "Nek?" panggil Pricilla saat masuk ke kamar Lorenza. Matanya menyisir sekitar. Tak ada sosok Lorenza di sana. "Nek? Nenek di mana?" Pricilla panik. Dicarinya sang nenek di kamar mandi dan walk in closet. "Ya, Tuhan, Nenek di mana?" Pricilla bergegas keluar. Pricilla berlari menuruni anak tangga. "Non, cari Nyonya?" tanya Noni --asisten rumah tangga, yang sedang menyapu lantai. "Iya, Bi. Bibi liat?"Asisten rumah tangga itu meng
Read more

Tidak Direstui, Pricilla Pergi

Shreya benar-benar dibuat syok. Sikap dan ucapan Pricilla maupun Jody yang ternyata selama ia dengar memang benar adanya. Kecurigaannya terjawab sudah. "Bukankah dulu Mama pernah peringatkan hal ini, hem? tanya Shreya kepada Pricilla. Deg! Pricilla benar-benar dibuat bungkam. "Kami saling mencintai. Bahkan aku sudah melamar Pricilla," ucap Jody. Brak! "Lancang!" seru Shreya sembari memukul meja. Pricilla benar-benar dibuat kaget dengan reaksi Shreya. Bahkan tangan yang menggenggam tangan Jody pun segera ia tarik. "Ma, please! Restui kami," kata Pricilla cepat. "Tidak ada salahnya mereka menikah, Ay!" kata Adelia. "Mereka tidak ada hubungan darah," timpal Lorenza. "Ayah merestui mereka, kok," kata Andreas. "Tapi, Aya tetap tidak setuju!""Alasannya?" tanya Andreas. "Pokoknya Aya tidak setuju, Yah."Suasana seketika menjadi tegang bahkan Andreas meminta Nathan untuk membawa Nathalie menjauh sementara. Pricilla merasakan dadanya sesak karena merasa kembali merasa kecewa. Pun
Read more

Jody Vs Dio

Sudah tiga hari Pricilla berada di Amerika. Hidup tak melulu urusan cinta, ada beberapa hal penting lainnya yang harus Pricilla kerjakan dan penuh tanggung jawab. Itu perihal bisnis yang tentu saja melibatkan nasib para pekerja. Mereka butuh dirinya. Seperti pagi itu, setelah beberapa hari meninggalkan pekerjaan, Pricilla disibukkan dengan beberapa laporan keuangan salon dan restoran. "Ada yang bisa dibantu, Bu Bos?" tanya Brian. "Tidak ada.""Makan atau minuman mungkin?" tanya Serly. "Tidak juga.""Hari ini aku tidak mau diganggu termasuk menerima tamu. Dan tolong, jika ada yang mengaku keluargaku, katakan saja aku ke luar kota! Mengerti?"Brian dan Serly saling memandang, kemudian mengangguk walaupun Pricilla tidak melihat mereka. Bagaimana tidak? Karena bosnya itu sama sekali tidak menoleh dan sikap Pricilla seperti itu baru mereka dapatkan. "Baiklah. Tapi, kalo Nenek Lorenza yang datang, gimana?" tanya Serly. Pricilla menghentikan aktivitasnya, lalu berkata, "Kecuali Nenek."
Read more

Tak Pantas Bahagia?

Pricilla benar-benar tidak fokus bekerja sampai akhirnya ia memutuskan untuk pulang. Bukan ke rumah Lorenza, tetapi apartemen miliknya. Tak hentinya ia menghubungi Jody, tetapi hasilnya sama. Nomor Jody tidak bisa dihubungi. Kalaupun dicari, entah harus dicari ke mana. Ting! Ponsel Pricilla berbunyi pertanda pesan masuk. "Bisa kita bertemu?" Isi pesan itu, yang ternyata dari Dio. "Tidak! Ternyata apa yang dikatakan Kak Jody itu benar adanya. Kak Dio sudah melecehkanku!" Balasan pesan Pricilla. "Itu tidak benar! Mana buktinya!"Lantas Pricilla ngirim rekaman CCTV itu. Tentu saja Dio tidak bisa mengelak dan langsung meminta maaf. Pun ia mengakui jika dirinya mempunyai kekasih yang sedang berbadan dua. Dio tetap ingin berteman dengan Pricilla dan berkomunikasi seperti biasanya layaknya sahabat. Pricilla menerima itu, tetapi dengan syarat yakni Dio harus bertanggungjawab kepada pacarnya dan memperkenalkan. Berbalas pesan pun berakhir saat Pricilla mendapat jawaban bahwa Dio menyanggu
Read more

Pernikahan Balasan?

Mata indah Pricilla terbuka. Betapa kagetnya ia saat mendapati dirinya tengah berada di kamar mewah dan luas bernuansa putih dalam posisi terlentang. Pricilla menyingkap selimut yang menutupi, memastikan kelengkapan pakaiannya. "Tidak! Kenapa pakaianku lain? Siapa yang mengganti pakaianku?" Pricilla panik. Pricilla memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing. Pun mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Teringat dua orang membawanya pergi dari apartemen, lalu membekapnya menggunakan kain sampai akhirnya ia tidak ingat apa-apa. Ceklek!Seseorang membuka pintu. Pricilla beringsut. "Selamat pagi, Nona?" sapa seorang wanita paruh baya sembari membawa nampan dengan piring berisikan sandwich dan segelas air mineral di atasnya. "Silakan, sarapannya, Non." Wanita itu menyimpan nampan di atas meja. Pun ia menjelaskan bahwa semua perlengkapan pribadi untuk Pricilla sudah tersedia. Tak ada kata dari Pricilla. Ia hanya mengamati. "Permisi, Non?!" Wanita paruh baya itu pergi. "Eh, tung
Read more

Malam Pertama

Pricilla memeluk Shreya erat bahkan tangis tak bisa ia bendung. Kata terima kasih tak hentinya terucap. Bagaimana tidak? Laki-laki yang akan dinikahinya adalah laki-laki pujaan hatu. Ya, dialah Jody. "Sudah, jangan nangis. Nanti make-upnya luntur, loh," kata Shreya. Pricilla mengibaskan tangan ke arah matanya dengan harapan agar air matanya tidak menetes meskipun kenyataannya air mata itu meluncur juga. Seorang MUA dengan sigap mendekat dan siap memoles yang menurutnya perlu ditouch-up.Pricilla kembali ke altar. Senyum tak hentinya ia persembahkan untuk sang calon suami. Pun sebaliknya. "Bisa dimulai?" tanya sang pendeta. "Bisa!" jawab Pricilla dan Jody serempak dengan semangat. Janji suci perkawinan terdengar syahdu di telinga calon pengantin itu. Sumpah janji saling setia, menemani dalam suka maupun duka menjadi pengikat hubungan mereka. Status suami dan istri sudah mereka sandang. Rasa bahagia terpancar jelas dari wajah keduanya. Pun dengan keluarga besar. Cincin sudah t
Read more

Cemburu Bikin Hati Ngilu

Pagi menjelang. Embusan napas hangat menyapa wajah Pricilla membuat kedua mata indahnya perlahan terbuka. Aroma khas tubuh Jody seketika menyeruak. "Ya, ampun!" Pricilla hendak bangun, tetapi Jody menahannya. "Biarkan seperti ini. Kakak suka," cicitnya walau mata masih terpejam. "Maaf, pasti Kakak keberatan, ya?" tanya Pricilla. Jody menggeleng. Bahkan lengannya kembali memeluk Pricilla. "Aku pindah aja. Dari semalem, loh, aku tidur di atas badan Kakak."Mata Jody terbuka. Ciuman di bibir ia berikan sebagai morning kiss untuk sang istri. Pricilla melotot. Bagaimana tidak? Jody mengangkat tubuh Pricilla yang tentu saja membuat benda tumpul itu kembali merangsak masuk. "Tanggung, Yang. Udah posisi uwenaakk!" ucap Jody, kemudian terkekeh-kekeh. Pricilla hanya bisa pasrah dan kembali menjalankan kewajibannya. Olah raga pagi itu akhirnya usai ketika matahari berada di atas kepala."Maaf, Yang," sesal Jody saat melihat Pricilla meringis kesakitan di bawah selimut. Sisa sakit semal
Read more

Status Nathan

Pasangan pengantin baru itu sudah masuk ke dalam restoran dan menempati kursi di meja yang sudah Lolita booking. Tanpa Jody tahu, itu adalah restoran milik Pricilla. "Mana orangnya?" tanya Pricilla sambil celingukan. "Entah, Kakak juga gak tau.""Kalo gitu aku ke toilet dulu, ya, Kak?""Mau Kakak antar?"Pricilla menepuk pundak Jody. "Ish! Gak usah." Pricilla pergi. "Pagi, Bu," sapa salah satu karyawan Pricilla yang tak lain adalah manager di sana. "Pagi. Oh, iya, meja nomor tujuh itu yang pesan cewek cantik?""Iya, Bu. Atas nama Nona Lolita.""Jadi bener dia cantik?""Saya sebagai laki-laki, mengakui jika Nana Loli itu emang cantik, Bu. Kalo dia mau, saya bersedia jadi suaminya, hehehe ...."Pricilla memutar bola matanya malas menanggapi anak buahnya itu, kemudian masuk ke dalam ruangannya dan bergegas ke toilet. *Sepeninggal Pricilla, Jody disibukan dengan laptopnya sampai tak menyadari Lolita sudah duduk di hadapannya. "Kadar tampanmu ternyata makin bertambah ya?!" ucap Loli
Read more

Hasutan Melani

Setelah pertemuannya dengan Melani, membuat perasaan Nathan tak menentu. Bagaimana tidak? Foto yang ditunjukan Melani adalah foto Shreya bersama Alexander. Tok tok tok"Abang, makan malam udah siap!" Suara ketukan pintu dan suara cempreng Nathalie mampu membuat Nathan terkesiap.Nathan berjalan menuju pintu. "Iya, Dek, nanti Abang nyusul."Nathalie cemberut. Kedua tangannya ia lipat di dada seraya berkata, "Abang gak makan, Lili juga gak makan, ah!"Nathan menghela napas. "Iya, iya, adek Abang yang bawelll!" Nathan menggendong Nathalie di atas pundaknya. "Yeeee, terbang!" Nathalie bersorak. Sesampainya di ruang makan, Nathan segera menurunkan Nathalie, lalu duduk di kursi yang biasa ia tempati. "Tumben Abang gak grecokin Mama di dapur?" tanya Shreya heran. Ya, susah menjadi kebiasaan Nathan setiap menjelang makan malam, remaja itu membantu Shreya memasak atau sekadar menemani Shreya diiringi candaan dan keisengan Nathan lainnya. "Lagi males, Ma.""Abang sakit?" tanya Shreya semb
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status