All Chapters of Selir Kesayangan Suamiku: Chapter 211 - Chapter 220

322 Chapters

GENHDIS DAN POHAN

GENDHIS & POHAN!Untung saja Farhat anak yang patuh, dia menurut saja ketika orang tuanya mengajaknya pergi. Sifa segera menuntun Rio ke arah yang berlawanan agar mereka tak berpapasan dengan Gendis dan Pohan. Mereka pun memutuskan berjalan menuju foodcourt terdekat."Kau mau pesan apa, Bi? Biar Umi yang pesan, Abi jaga Farhat saja di sini. Mau makan apa?" tanya Sifa kepada sang suami."Kau yakin tak apa- apa? Bukannya perutmu kram?" tanya Rio sedikit khawatir dengan kondisi sang istri karena sejak tadi dia mengeluh perutnya kram. Maklum saja, Sifa sedang hamil tua, HPL tinggal seminggu kurang."Tidak kok, Bi! Umi tak apa, sekalian gerak bisar kaki tak bengkak. Mau makan kentang? CFC? mau Es teller 88?" tanya Sifa."Terserah kau saja, Mi! Kau jangan lupa pesankan makanan kesukaan Farhat. Dia paling suka kentang dan ayam goreng. Pesankanlah yang banyak, lama sekali aku tidak melihat Farhat makan dengan lahap. Apalagi dia akan kembali ke pondok atas sebentar lagi," perintah Rio kepada s
Read more

Apakah Mereka Bertemu?

APAKAH MEREKA BERTEMU?Ternyata Pohan menuju kamar mandi. Rio pun segera menghampiri mobil itu dan tak menyia- nyiakan kesempatan itu. Dia menuju mobil itu lalu mengetuk kaca nya dari samping. Tapi dia bersembunyi dengan memiringkan badannya. Begitu kaca di buka oleh Gendhis, Rio memanggilnya."Gendis," panggil Rio.Gendis pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya dengan menengok sedikit. Dia terkejut melihat siapa yang berada di sampingnya. Sosok itu tertangkap di ujung ekor mata Gendhis, sosok itu menepi di arah sisi lain mobil. Gendhis langsung menutup mulutnya sangking kagetnya. Dia tak menyangka laki- laki itu bisa berdiri di hadapannya sekarang. Padahal mereka sudah berpisah hampir dua tahun dan lelaki itu tak menemukan keberadaannya."Mengapa sekarang aku harus bertemu dia lagi?" batin Gendis dalam hati sambil langsung berusaha menutup jendela yang setengah terbuka itu.Namun dengan sigap dan tak kalah gesit Rio menghalanginya. Dia menaruh tangannya di s
Read more

STNK SIAPA ITU, MAS?

STNK SIAPA ITU, MAS?"Apakah Mas Rio bertemu dengan Gendis? Mengapa perasaanku tak enak?" batin Sifa dalam hati melihat gerak-gerik sang suami yang tak beres.Sifa tak berani menanyakan lebih lanjut pada Rio, suaminya. Dia hanya bisa berdoa dalam hati semoga itu hanya ketakutannya saja. Karena dia tak ingin kejadian dua tahun lalu terulang lagi. Rasanya cukup sudah dia merasakan sakitnya dikhianati suami sendiri. Dia sedang mencoba menata rumah tangganya untuk lebih bisa baik lagi. Akankah ini juga hancur untuk kedua kali?"Bagaimana, Nduk? Kau jadi pulang besok?" tanya Abah Furqon."Entahlah, Bah! Sifa juga tak tahu bagaimana, Bah. Wong Sifa sama Farhat ini hanya manut dan ikut saja bagaimana keputusan Mas Rio. Kalau Sifa sendiri menganggur saja tak masalah pulang kapan pun. Karena Sifa memang tak memiliki acara yang khusus besok. Kalau pun harus menginap lagi di Surabaya pun, rasanya tak masalah," jawab Sifa."Begitupun Farhat bukankah Farhat masih masuk sekola
Read more

Mengutit Dion!

MENGUTIT DION"Mas apa yang kau lakukan? Alamat dan STNK siapa itu?" tanya Sifa lagi."Hah? Oh ini Dek, bukanlah masalah penting. Ini hanya STNK! Jadi itu loh, Dek! Tadi itu lho Mas di parkiran mall melihat mobil bagus sekali ternyata itu adalah mobil keluaran terbaru," kata Rio setengah tergagap mendapatis ang istri tiba- tiba bangun dan memergokinya sedang mencari tahu STNK yang di pegangnya."Lalu kok Mas pingin sekali! Mobilnya keren dan bagus sekali, Dek! Nih sampai sengaja tak foto," ucap Rio memperlihatkan Hpnya. Tampak di layar memang foto mobil berwarna hitam."Masya Allah! Bagus sekali yo, Mas," kata Sifa setuju dengan pendapat suaminya."Mas coba lihat pajaknya, Dek! Ternyata mahal sekali, sampai bisa buat beli motor satu," ujar Rio sambil memperbesar tulisan biaya pajak kendaraan tanpa memperlihatkan namanya agar sang istri percaya."Lailahaillallah,Mas! Itu hanya biaya pajak tahunan saja, Mas? Mahalnya!" komentar Sifa."Wes jangan Mas! Beli mobil yang biasa-biasa saja yan
Read more

BAYI TAK BERNASAB!

BAYI TAK BERNASAB'Tring' Tringi 'Tring' HP Rio berbunyi. Sifa menelpon. Hati Rio berdetak keras."Apakah Sifa sudah pulang? Mengapa cepat sekali?" batin Rio. Dia bingung, haruskan telpon itu di angkat? Atau di biarkan saja? Akhirnya Rio pun mengangkat telpon istrinya agar tak curiga. Dia lalu mengusap layar Hp nya sambil berjalan menuju lift satunya karena tak ingin kehilangan jejak Pohan."Hallo, asaalamualakum," sapa Rio."Waalaikumsalam! Mas, dimana? Sudah makan?" tanya Sifa."Eh belum, Dek! Masih banyak pekerjaan. Kau di mana? Sudah makan?" tanya Rio sambil memencet lantai lift yang di tuju.Mereka akhirnya berbasa basi sebentar. Saat sudah sampai di lantai yang di tuju Rio mengamati di ujung lantai apartemen yang kebetulan terdapat balkon untuk umum. Rio pun menunggu di sana sambil mengawasi semua pintu apartemen. Karena setiap lantai hanya ada empat ruangan. Akhirnya di tunggu punya tunggu sampai hampir malam. Rio pun melupakan shalatnya demi bisa memata-matai Gendis dan Pohan.
Read more

IZINKAN AKU MASUK, GENDHIS!

IZINKAN AKU MASUK, GENDHIS!"Berarti mereka tak bisa menuntut ya, Ustad?" tanya Rio."Para MUI memberikan sanksi kepada bapak gen berupa ta’zir melalui pemerintah yang berwenang yaitu untuk menafkahi anak hasil zinanya supaya tercukupi kebutuhan hidupnya dan juga memberikan sanksi supaya bapak gennya melakukan wasiat wajibah supaya hartanya bisa tersalurkan kepada si anak setelah dia meninggal nantinya. Kebijakaan putusan MUI tersebut tiada lain adalah untuk melindungi kepentingan anak, bukan untuk mensahkan hubungan nasab antara anak dan bapak gen nya, putusan ini juga sangat berkesesuaian dengan kebijakan negara Republik Indonesia yang terdapat dalam Undang-undang Perlindungan Anak yang pada intinya mengatur untuk kepentingan anak," jelas Ustad Hisyam."Namun bagaimanapun juga bayi itu adalah anak suci! Dia tidak mewaris dosa kedua orang tuanya. Tapi kerap menjadi masalah saat ayahnya tidak bertanggungjawab dengan alasan anak tersebut bukan hasil dari pernikahan yang sah."Benar Pak
Read more

MENCARI TAHU!

MENCARI TAHU!"Gendhis izinkan aku masuk, Baby! Izinkan," pinta Rio sambil menjorokkan pintu."Pergi, Mas!" perintah Gendhis"Tidak! Aku tak akan pergi sebelum berbicara denganmu," ucap Rio.Karena tak ingin membuat kegaduhan, Gendis pun akhirnya membiarkan Rio masuk ke dalam unit apartemen miliknya. Tak ada pilihan lain, dia tahu betpa keras kepalanya Rio."Baiklah aku akan mengizinkan mau masuk tetapi dengan syarat kau jangan membuat ulah di sini," perintah Rio.Akhirnya Gendis membiarkan Rio masuk dalam apartemen miliknya. Rio pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Dia melepaskan sepatunya lalu duduk di suhu ruang tamu kecil. Dia duduk di dalam sofa. Meskipun ada anak kecil di dalamnya namun ruangan itu nampak tertata rapi dan apik."Bu! Bu!" teriak seseorang anak kecil berjalan setengah berlari."Hati-hati, Kai! Sayang! Kau nanti akan jatuh jika berjalan seperti itu," tegur Gendis. Gendis pun langsung berjalan ke arah bayi itu dia menggendongnya.Trenyuh hati Rio melihat pemanda
Read more

DUA CANGKIR KOPI DI SAAT HUJAN BULAN JUNI!

DUA CANGKIR KOPI DI SAAT HUJAN BULAN JUNI!"Minumlah!" perintah Gendhis."Bahkan kau membuat kopi ini dengan rasa dan takaran yang masih sama. Apakah memang rasa itu juga masih sama?" tanya Rio"Memang daya ingatku saja yang masih tajam! Lagian tak ada yang spesial kok, hanya kopi yang biasa di minum orang- orang. Bahkan Pohan pun menggunakan takaran itu untuk setiap kopi yang di teguknya di rumah ini! Jadi menurutku tak usah besar kepala," ujar Gendhis.Suasana pagi beranjak siang itu cukup mendung. Mungkin karena musim sudah memasuki bulan penghujan. Ah tapi bukankah ini bulan Juni. Harusnya tak ada hujan di bulan ini seperti kata Sapardi Djoko Damono. Gendhis mengambil kopinya, dia menikmati aroma kopi yang menguar. Aroma kopi lampung di mix dengan aceh Gayo. Gendhis menikmati suasana pagi ini sambil menyeruput kopi panasnya."Kenapa kau lari dari semua masalah ini? Bukankah itu seperti pengecut?" tanya Rio setengah mengejek."Gendis yang aku kenal tak sep
Read more

KEPUTUSAN BESAR

KEPUTUSAN BESAR"Gendhis, izinkan aku mengetahui bagaimana ceritanya, bagaimana bisa kau sampai sini! Aku ingin mendengar ketegaranmu, kehebatanmu sebagai seorang Ibu," pinta Rio.Gendis memandang ke arah depan dengan tatapan kosong. Perlahan dia membuka lagi lembaran masa lalunya. Saat dia memutuskan untuk pergi ke Surabaya dan meninggalkan semua di Ponorogo. Dia mengambil keputusan besar dalam hidupnya, bahkan sampai saat ini tak ada keluarganya yang tahu juga dia punya anak. Gendhis benar- benar survive sendiri, dia melahirkan dan membesarkan putranya Kai sendiri. Dan itu bukanlah hal yang mudah'Krek' pintu di buka. Rio dan Gendhis menengok ke arah pindu. Dia melihat siapa datang, ternyata Pohan datang sambil membawakan box entah berisi apa. Gendhis cukup terkejut dengan kedatangan Pohan, begitupun Pohan yang tak menyangka dengan kedatangan seorang lelaki yang mendadak di rumahn Gendis. Namun dia masih bersikap tenang seolah tak terjadi apapun. Karena Pohan yakin dia lah pemenangn
Read more

DISFUNGSI EREKSI? ATAU EJAKULASI DINI?

DISFUNGSI EREKSI? ATAU EJAKULASI DINI?"Apa sanggahanmu?" tanya Pohan sambil tersenyum sinis.Rio hanya terdiam tak menyanggah. Dia sudah kalah jauh dengan Pohan dari segi pengetahuan. Rio hanya menghela nafasnya panjang."Memang aku tak bisa menyanggahmu! Namun yang pasti hanya akulah yang berhak dengan anak itu! Bukankah begitu, Gendis?" tanya Rio mencari pembelaaan.Pohan mengangkat tangannya, dia tak ingin Gendhis menyahutnya. Karena dia ingin berdebat dengan Rio. Lelaki pecundang di pandangan Pohan."Hey Rio! Biar begini aku juga tahu bagaimana hukum tentang islam! Bahkan bagi penganut agama Islam, anak luar kawin tidak dapat di kategorikan sebagai anak sah. Penganut agama Islam juga tidak boleh melakukan pengakuan terhadap anak luar kawin, tetapi anak tersebut harus dilindungi. Bukan berarti ayah biologis dari anak luar kawin itu lepas tanggung jawab, pasalnya ayah biologis bisa dituntut oleh si anak dan ibunya untuk memenuhi pemberian nafkah, biaya penghidupan, perawatan, pendi
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
33
DMCA.com Protection Status