Semua Bab Selir Kesayangan Suamiku: Bab 201 - Bab 210

322 Bab

JARAN THEK!

JARAN THEK!-POV AUTHOR-“Maaf... Maafkan, Sifa!” kata Sifa dengan terbata- bata. Dia menangis tersedu- sedu, melihat perbuatan suaminya yang menjadi kasar dan tempramental.“Astagfirulloh, maafkan aku, Dek!” kata Rio mendadak merasa bersalah karena sudah membentak istrinya.“Aku tak bermaksud begitu, maafkan aku! Sebenarnya akhir- akhir ini Mas memiliki banyak kendala di pekerjaan. Tak mungkin Mas menceritakannya padamu, bukan karena Mas tak mau terbuka atau tak sayang. Tapi melihatmu mengurus rumah dan Farhat sudah kesusahan, Mas tak tega menambah beban pikiranmu. Kau tahu Gedhis adalah peloby handal dulunya, kau bisa menanyakan ini pada Aam jika tak percaya. Maka dari itu, aku meminta bantuannya untuk mengedealkan beberapa proyek. Maafkan aku, membuatmu bingung dengan keadaan ini," jelas Rio."Dan kebetulan saat ada kunjungan dan meeting dengan klient kemarin aku melibatkan Gendhis, saat kami makan pas sekali bertemu dengan Pohan itu. Lalu kami sempat berboncang sebentar, dan kau b
Baca selengkapnya

KERJASAMA MENANTU DAN MERTUA!

KERJASAMA MENANTU DAN MERTUA-POV AUTHOR-“Di mana Rio, Nduk?” tanya Purwati.“Loh perasaan sudah sejak tadi masuk, Bu. Coba Sifa lihat, mungkin sedang berada di kamar,” jawab Sifa.Sifa berjalan menuju ke arah kamar Rio, kamar kenangan tempat mereka dulu sempat tinggal sebelum memiliki hunian baru. Saat hendak membuka pintu kamar, samar- samar Sifa mendengar Rio mengumpat. Hal itu membuat Sifa mengurungkan niatnya.“Ahhhh! Sialan!" teriak Rio sambil membanting sesuatu."Astaghfirullahaladzim," batin Sifa dalam hati tak berani bersuara terlalu dalam karena takut Rio akan mendengarkannya dan tahu jika dia berada di balik pintu itu."Mengapa dia mempermainkan diriku di hadapan lelaki lain? Aku tak akan membiarkannya! Aku harus segera menemuinya sekarang juga! Mengapa Sifa harus ikut kesini! Sial! Sial! Sial! Ini tak bisa di biarkan. Jika begini terus bisa di pastika dia akan memilih koko- koko itu!” kata Rio emosi sambil memukul tembok kamarnya berkali- kal
Baca selengkapnya

SUASANA MEMANAS!

SUASANA MEMANAS!-POV AUTHOR-“Tidak, Bu! Sifa yakin tidak begitu, karena saat kami tengah asik mengobrol seorang lelaki datang menghampiri meja kami. Dan yang lebih mengejutkan lagi, lelaki itu sangat akrab dengan wanita ini bahkan mereka memutuskan menonton film bioskop bersama saat kami masih menyelesaikan makan,” ujar Sifa.“Lantas, bagaimakah sikap Rio mengetahui wanita simpanannya itu pergi dengan lelaki lain? Jangan- jangan lelaki itu hanya untuk kamuflase menutupi kesalahan yang di lakukan wanita itu dengan suamimu, Nduk. Apalagi kau bilang saat kalian bertemu dia memainkan HP to?” tanya Purwati lagi.“Sepertinya tidak, Bu! Kejadian itu di luar rencana dan kendali. Mengapa Sifa bisa mengatakan demikian karena saat lelaki itu datang dia menyapa Mas Rio juga Gendhis tanpa rasa bersalah atau menyembunyikan sesuatu. Bahkan Sifa dengan jelas ingat, lelaki itu menyebutkan bahwa mereka baru saja bertemu kemarin saat berada di restoran secara tak sengaja,” jelas Sifa
Baca selengkapnya

TERIAKAN SIFA!

TERIAKAN SIFA!-POV AUTHOR-"Ah bodohlah, yang penting aku akan mencari keberadaan wanita itu!" batin Rio dalam hati. Tanpa banyak bicara lagi Rio segera mencari kunci mobilnya.“Mas mau kemana?” tanya Sifa yang tiba- tiba muncul dari dapur.“Mmmm... emmmm....”“Mau kemana? Bukankah kita baru saja sampai, lihatlah di luar sana, Mas! Kondisi jalan masih ramai kendaraan dan anak- anak kecil yang memenuhi gang rumah Ibu, sepanjang jalan banyak orang berjualan dan pembeli yang berjalan kaki," jelas Sifa."Di rumah saja, Mas. Aku ngeri jika sampean (kamu keluar) lalu terjadi apa- apa, Mas,” Sifa merayu suaminya agar tetap bertahan di rumah bersamanya.Rio menggaruk kepala yang sebenarnya tak terasa gatal, bagaimanapun caranya dia harus berhasil keluar dari rumah ini. Jika keadaan ini terus berlarut dia takut kemungkinan terburuk akan terjadi. Apalagi Rio sangat tahu, bahwa lelaki chinese keturunan adalah tipikal lelaki yang Dea suka. Terbukti dari deretan mant
Baca selengkapnya

MEMBUNTUTI RIO!

MEMBUNTUTI RIO!-POV AUTHOR-"Aku istrimu, aku adalah wanita yang halal untukmu, aku melahirkan dua anak untukmu, bahkan aku yang mempertaruhkan nyawaku untuk melanjutkan keturunanmu! Aku! Aku! Aku! Dan Aku! Bukan dia Mas! Aku yang menemanimu saat susah, aku yang akan setia merawatmu sampai tua, aku yang akan melakukannya dengan tulus! Dengarkan aku, Mas!” teriak Sifa frustasi.Untunglah rumah orang tua Rio memiliki halaman yang cukup luas, sehingga jarak latar (pekarangan rumah) dan jalan raya lumayan jauh, di tambah lagi tetangga mereka sedang mengadakan hajatan. Suara Sifa berteriak- teriak tak begitu terdengar. Hati Sifa ketar- ketir, mengapa sang Ibu mertua belum juga datang. Sifa takut semua terlambat, memang Rio tak akan bisa menemukan kunci mobil itu. Karena tanpa sepengetahuan Rio tadi, Sifa memasukkan kunci mobil suaminya ke dalam kamar mertuanya. Tentulah Rio tak memiliki pemikiran akan mencarinya ke dalam sana. Dia memang sengaja menyembunyikannya di san
Baca selengkapnya

DUA GELAS ES JERUK DI WARUNG!

DUA GELAS ES JERUK DI WARUNG!-POV AUTHOR-“Sifa, Nduk...” bisik seseorang dari belakangnya,Dia menoleh, ternyata Ibu mertuanya datang. Tak tanggung- tanggung Ibu mertuanya menggunakan motor bebek entah dapat dari mana. Ibu mertuanya menyerahkan helm untuk di pakainya. Sifa benar- benar memuji keahlian mertuanya yang tak bisa di anggap sepele itu. Sangat totalitas sekali, dia tak meduga sang mertua bisa berpikir sampai sejauh ini.“Pakailah, cepat! Sepertinya Rio sudah mendapatkan ojeknya! Lihatlah utu, dia pergi dengan di bonceng gojek,” teriak Purwati.Sifa mengangguk, dia memakai helm berbentuk cakil (menutup semua wajahnya seperti helm pembalap) entah dari mana Ibunya mendapatkan helm ini. Lalu dengan sigap sang Ibu menyelah (mengongkel motor saat dobel stater mati) dengan sekali selahan. Dia ragu untuk naik ke atas motor itu, apalagi berboncengan dengan Ibu mertuanya yang usianya jelas sudah tua. Dia takut Ibu mertuanya nanti keberatan memboncengnya.“N
Baca selengkapnya

TERTANGKAP BASAH!

TERTANGKAP BASAH!-POV AUTHOR-“RIO!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Purwati.Semua menoleh terkejut, tak terkecuali Sifa yang berada di samping sang Ibu mertua. Tampak raut kaget di wajah Rio mendapati Ibu nya bersama Sifa udah berada di pelataran rumah Gendhis. Rio menengguk ludahnya dengan kasar. Gambaran peperangan sudah ada di depan Rio.“Ibu... mengapa Ibu berada di sini? Bagaimana Ibu bisa di sini?” tanya Rio dengan suara tergagap.“Berdiri kau! Bajingan! Anak biadab! Laknat! Tak tahu diuntung, apakah Ibumu pernah mendidik mu berlaku curang seperti ini? Hah? Kau taruh mana otakmu! Kau permalukan Ibumu seperti ini. Kau buang wanita baik- baik seperti Sifa demi lonte murahan!” teriak Purwati sambil menghampiri putranya.Purwati masuk ke dalam rumah yang kebetulan tak di kunci, Rio berdiri masih mematung. Dia menghampiri Rio yang berdiri di depan wanita itu. Nampak sekali putranya melindungi gadis itu. “Bu, Rio bisa jelaskan semuanya,” kata Rio berdiri melindungi Gen
Baca selengkapnya

KAU MENGATAIKU LONTHE? LALU ANAKMU?

KAU MENGATAIKU LONTHE? LALU ANAKMU?-POV AUTHOR-“Minumlah, Bu. Monggo (silahkan),” kata Dea sambil menyuguhkan nampan berisi air dingin dan roti kering.“Cuih... aku tak sudi. Kau pasti telah memasukkan jampi- jampi di air itu agar aku lulut (menurut) padamu. Sama seperti yang kau lakukan pada anakkku. Benar bukan?” tuduh Purwati.Gendhis hanya tersenyum memandang Ibu Rio, penampilannya lusuh. Lalu beralih melihat Sifa, yang terduduk di lantai dengan memegang lengan sofanya.“Lihatlah baik- baik, Bu. Ini masih segelan, bagaimana mungkin aku melakukan macam- macam seperti yang njenengan (kau) tuduhkan? Mbak Sifa, duduklah di atas kursi jangan di lantai. Itu dingin, akan masuk angin jika berada di bawah,” Gendhis mengingatkan dengan sabar.“Heh tak usah kau mencari muka denganku. Memanggil Ibu, kau pikir siapa berhak memanggilku dengan sebutan Ibu!” teriak Gendhis yang masih tersulut emosi.Untungnya Rio memegangi tubuh Ibunya dengan cara duduk mengapitnya di Sofa. Jika tidak mungkin I
Baca selengkapnya

SEASON 2- Timezone

Timezone!"Selamat ulang tahun! Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, Sayang! Selamat ulang tahun," kata Gendhis sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk putranya.Bocah berumur satu tahun itu melonjak kegirangan karena terdapat banyak balon yang mengelilingi mereka. Melihat putranya yang begitu gembira tak terasa Gendis bernyanyi sambil meneteskan air mata. Dia terharu melihat betapa bahagianya bocah lelaki itu, Gendis merangkul erat dan memeluknya, dia menciumi kedua pipi gembul itu."Selamat ulang tahun Rahandika Kai Niskala, seperti arti namamu kau harus menjadi seorang lelaki yang kuat bagaikan prajurit gagah dan perkasa juga berparas tampan. Tak ada yang perlu kau takutkan di dunia ini, karena ibu akan selalu ada untukmu," ujar Gendhis sambil mencium pipi gembul Kai.Hari ini tepat Kai berumur satu tahun, tak ada perayaan istimewa. Gendis memang sengaja merayakannya hanya berdua dengan sang buah hati. Sejak kejadian terakhir di Ponorogo Gendis memu
Baca selengkapnya

AKU BUKAN PILIHANMU, MAS!

AKU BUKAN PILIHANMU, MAS!-POV AUTHOR-“Jawablah dengan jujur, Sayang! Mereka mengharapkan kejujuranmu, katakan walau itu pahit,” ujar Pohan mengatakan dengan lembut, membuat suasana yang tadinyan panas sedikit mereda.Pohan mengambil sebotol air dingin yang tersaji di meja, membuka lalu meminumnya. Sambil menunggu Gendhis mengangkat suaranya. Dia melihat istri Rio masih duduk lemas di lantai, trenyuh hati Pohan melihatnya. Wanita begitu lemah di hadapan lelaki.“Sebelumnya saya ingin minta maaf dengan tulus pada Mbak Sifa sebagai sesama perempuan. Maafkan saya, Mbak Sifa. Saya khilaf dan mengaku salah pernah berusaha merebut Mas Rio darimu,” ujar Gendhis dengan lantang dan berani.Dia memang mengambil langkah tegas ini. Rasanya dia sudah muak hidup dalam bayangan rasa bersalah. Dia ingin mengakhiri semuanya. Mungkin ini pertemua terakhirnya dengan Sifa dan Rio. Dia ingin meminta maaf untuk semuanya dan pergi dengan tenang.“Tuh kan, dasar lonte!” teriak Purw
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
33
DMCA.com Protection Status