Share

KAU MENGATAIKU LONTHE? LALU ANAKMU?

KAU MENGATAIKU LONTHE? LALU ANAKMU?

-POV AUTHOR-

“Minumlah, Bu. Monggo (silahkan),” kata Dea sambil menyuguhkan nampan berisi air dingin dan roti kering.

“Cuih... aku tak sudi. Kau pasti telah memasukkan jampi- jampi di air itu agar aku lulut (menurut) padamu. Sama seperti yang kau lakukan pada anakkku. Benar bukan?” tuduh Purwati.

Gendhis hanya tersenyum memandang Ibu Rio, penampilannya lusuh. Lalu beralih melihat Sifa, yang terduduk di lantai dengan memegang lengan sofanya.

“Lihatlah baik- baik, Bu. Ini masih segelan, bagaimana mungkin aku melakukan macam- macam seperti yang njenengan (kau) tuduhkan? Mbak Sifa, duduklah di atas kursi jangan di lantai. Itu dingin, akan masuk angin jika berada di bawah,” Gendhis mengingatkan dengan sabar.

“Heh tak usah kau mencari muka denganku. Memanggil Ibu, kau pikir siapa berhak memanggilku dengan sebutan Ibu!” teriak Gendhis yang masih tersulut emosi.

Untungnya Rio memegangi tubuh Ibunya dengan cara duduk mengapitnya di Sofa. Jika tidak mungkin I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status