Home / Romansa / Kamu Milikku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kamu Milikku : Chapter 81 - Chapter 90

121 Chapters

Bab 81.

"Pagi ... pagi ... pagi ...!" Sherly menyapa ramah satu persatu karyawan yang dikenal setelah tiba di perusahan tempatnya bekerja. Mengenakan rok span hitam yang dipadupadankan dengan kemeja putih lengan panjang, Sherly tampak berkelas ketika berjalan di atas high heels setinggi 10 centimeter.Pagi itu, Sherly diberi izin untuk berangkat kerja lebih dulu karena Hansel sedang mengadakan pertemuan dengan keluarga intinya. Dia bernapas lega setelah beberapa hari tidak mendapatkan ruang gerak yang bebas.Hansel terlalu posesif membuat Sherly terkadang tidak nyaman dengan setiap perlakuan pria itu.Ketika tiba di depan ruangan Hansel, Sherly berhenti sejenak. Dia teringat dengan kata kata Hansel pada malam sebelumnya. "Aku ingin tahu keputusannya, apa dia berani berkata jujur tentang hubunganku yang sebenarnya dengan Aarav?" gumam Sherly bermonolog sendiri.Sherly merogoh ponsel dari dalam tasnya. Dia ingin mengirimkan pesan pada Hansel, mengingatkan pria itu akan janji mereka tadi malam
Read more

Bab 82.

Terkadang Sherly merasa jika dirinya adalah wanita yang buruk hingga membuatnya rendah diri. Menjadi perusak rumah tangga orang di usia yang muda merupakan pukulan terberat dalam hidupnya.Kini masalah Sherly ditambah lagi dengan kehadiran Vonny yang tidak berhenti mencari masalah dengannya."Apa aku tidak salah dengar?" cibir Sherly sembari menahan pintu ruangannya."Aku sudah katakan jika bukan hanya kamu saja yang diundang, semua karyawan di perusahaan ini akan menghadiri pesta empat puluh tahun tahun pernikahan orang tuaku." Vonny masih bersikap santai meski dalam hati sebenarnya sudah marah dengan wanita di depannya."Lalu untuk apa kamu mendatangiku secara langsung? Bukankah undangan itu bisa disebar oleh seseorang yang ditugaskan, kenapa harus repot repot mendatangiku ke sini?" tukas Sherly tak mau kalah. Dia masih ingin mengetahui tujuan Vonny yang sebenarnya. Jika niat buruk yang dibawa Vonny, maka Sherly tidak segan segan untuk mengusir dengan kasar.Tampak Vonny mulai mera
Read more

Bab 83.

"Aku mencintai Sherly, Kakek, dan sebaliknya, aku tidak pernah mencintai Lolita. Hubunganku dengan Lolita hanya sebatas perjanjian semata, jadi tidak akan ada yang tersakiti jika kami berpisah," Hansel tidak tahan lagi. Dia segera mengungkapkan perasaan yang berkecamuk dalam dirinya di depan Hilman. Dia juga berdiri untuk menegaskan, "Aku mohon jangan campuri urusan pribadiku, aku berhak bahagia dengan wanita pilihanku," lanjutnya."Aku rasa otakmu sudah dicuci oleh wanita itu," Hilman menyalahkan Sherly. "Aku tidak sabar ingin segera bertemu dengan wanita perusak rumah tangga orang itu."Di saat yang bersamaan, Lolita telah muncul bersama dengan Aarav. Ibu dan anak itu telah berdiri beberapa menit di depan pintu dan tidak ingin mengganggu obrolan Hansel bersama sang kakek. Lolita juga sempat mendengar ucapan Hansel yang begitu menyakiti perasaannya. Akan tetapi, dia tidak berhak untuk melakukan protes apa pun."Kamu yakin jika Lolita tidak tersakiti atas kelakuanmu ini?" Hilman meng
Read more

Bab 84.

"Apa Daddy sangat menyayangi mommy Sherly?" Aarav mendongakkan kepala, bertanya pada Hansel ketika mereka berdua berjalan menyusuri koridor rumah sakit. "Siapa yang lebih Daddy sayangi, aku atau mommy Sherly?"Aarav tidak menyebut nama Lolita, karena sudah yakin pilihan ayahnya itu. Sebaliknya, Aarav menyebutkan nama Sherly karena ingin mengetahui apakah sang ibu kandung lebih penting daripada dirinya. Hansel segera menghentikan langkahnya, dia menatap sang anak yang memiliki tinggi badan sebatas paha itu. Untuk menjelaskan, Hansel lebih dulu berjongkok untuk menyamankan tinggi badan menyayangi kalian berdua.mereka. "Tentu saja daddy menyayangi kalian berdua. Cinta dan kasih sayang daddy tidak bisa diukur untuk kalian berdua," jelas Hansel yang tidak ingin membuat perbandingan antara ibu dan anak itu."Harus dipilih salah satu, Daddy!" Aarav sedikit ragu untuk memaksakan kehendaknya, tapi rasa ingin tahu mendorongnya semakin dalam."Daddy tidak akan pernah memilih satu di antara kal
Read more

Bab 85.

"Sherly, ibuku baru saja menelepon," Santos memberitahu. "Dia ingin bertemu denganmu, apa kamu bersedia ikut ke rumahku?" tanya Santos penuh harap.Sherly membisu. Bingung untuk memberikan jawaban. Seandainya, Sherly masih sendiri, tentu saja dia langsung setuju. Terlebih hubungan Santos dan Hansel lumayan buruk saat ini, membuatnya khawatir jika sang suami akan marah dan menciptakan permasalahan yang baru."Hanya sebentar saja, Sherly!" Santos membujuk lagi. "Ibuku ingin sekali bertemu denganmu. Dia selalu menyebutmu saat aku berangkat kerja."Selain karena Hansel, tidak ada alasan lain lagi yang membuat Sherly untuk menolak permintaan Santos. Biarlah dia menuruti permintaan pria itu sekali ini saja. Toh, alasannya hanya untuk berkunjung saja, tidak ada maksud lain di dalamnya."Baiklah, aku akan ikut denganmu," kata Sherly, luluh begitu saja.Santos merasa lega. "Terima kasih. Aku yakin ibuku pasti akan senang melihatmu." Dia tersenyum manis karena usahanya tidak sia sia. Di sisi l
Read more

Bab 86

Sore itu, Sherly disambut hangat oleh Farah. Kemunculannya seperti tengah ditunggu tunggu oleh sang pemilik rumah."Terima kasih sudah mau datang mengunjungiku Sherly!" ucap Farah dengan senangnya. "Aku selalu ingin mendatangimu ke kantor, tapi Santos akan datang melarang dan mengatakan banyak alasan.""Aku memang sibuk akhir akhir ini, Bibi, jadi tidak sempat untuk datang menemuimu lagi. Aku minta maaf karena sudah membuatmu menunggu lama," balas Sherly yang merasa terharu dengan sambutan ramah itu."Tidak perlu minta maaf, tidak ada yang salah di sini," Farah merasa tersentuh dengan ketulusan hati Sherly. Wanita di depannya sangat baik dan berhati lembut. Bagaimana mungkin Farah tidak berharap Sherly menjadi menantunya?"Baiklah, sebagai gantinya hari ini kita akan berbicara banyak." Melihat keceriaan di wajah Farah, Sherly seketika melupakan janjinya dengan Hansel jika dia akan kembali dalam waktu satu jam saja. "Bagaimana kalau kita membuatkan makanan, tolong ajari aku cara membua
Read more

Bab 87

"Dasar pria rakus!" makian Santos terdengar cukup keras. "Apa Lolita saja tidak cukup bagimu?" bentaknya lagi.[Bukan urusanmu.]Hansel tidak peduli dengan hinaan dan juga pendapat Santos tentang dirinya. Dia hanya butuh Sherly kembali padanya. Kentara sekali terdengar dari suara Hansel jika dia sedang marah sekaligus cemburu."Menjadi urusanku karena Sherly sedang bersamaku sekarang. Kamu tidak berhak atas hidupnya, Hansel!"[Pilih salah satu, jika dalam lima menit Sherly belum menghubungiku, aku akan datang sendiri ke rumahmu untuk menjemputnya.]Santos mendesah kesal. Dengan berat hati, dia pun menyetujui permintaan Hansel. Dia paham jika Hansel adalah orang yang nekat jika sudah memberikan ultimatum. Bagaimana mungkin Santos membiarkan Hansel menjemput Sherly, sedangkan sang ibu bersama dengan wanita itu?Santos tidak ingin menyakiti perasaan ibunya dan juga merusak kepercayaan wanita itu terhadap Sherly. Akan seperti apa pemikiran Farah jika melihat Sherly dijemput oleh Hansel, p
Read more

Bab 88.

Sebelum menjawab, Sherly terlebih dulu meletakkan tas dan juga barang bawaannya di atas meja, kemudian menjelaskan secara perlahan."Jalanan sangat macet, Hansel, jadi perjalanan lumayan lambat, ini saja aku sudah melakukan perjalanan yang paling cepat," Sherly memberi alasan palsu karena Santos belum memberitahu apa pun tentang Hansel. "Jangan bohong kamu! Perjalanan dari mana yang memakan waktu hingga lima jam?" Hansel maju dua langkah, sedangkan Sherly mundur hingga punggungnya telah menyentuh badan pintu. "Aku tidak bohong ... setelah dari kantor aku ...!"Sebelum Sherly menyelesaikan kata katanya, mulutnya sudah lebih dulu dibungkam oleh bibir pria itu. Hansel melampiaskan kemarahannya dengan melakukan ciuman panas. Dia meradang karena Sherly tidak langsung bercerita tentang Santos. Kenapa harus disembunyikan, lalu mengarang cerita yang lain? Pertukaran saliva itu hanya terjadi beberapa detik saja, namun terasa kasar hingga Sherly merintih kesakitan dan terlihat agresif keti
Read more

Bab 89

Sherly duduk diam di balkon kamarnya. Dia melamun sambil menatap rintik rintik hujan yang semakin lebat.Sudah tiga hari berlalu , Sherly masih belum mendapat kepastian kapan akan bertemu dengan putranya. Dia terkurung di apartment itu. Hansel tidak mengizinkannya bekerja untuk sementara waktu. Untuk memuaskan keinginan Hansel, dia juga hanya akan keluar rumah jika bersama dengan suaminya itu."Kalau bukan karena Aarav, aku tidak mau tinggal di sini lagi, lebih baik aku mencari kehidupan yang lain saja," Sherly bermonolog sendiri. Meski rasa cintanya masih utuh untuk Hansel, tapi rasa benci juga mulai muncul akibat sikap posesif pria itu."Dia sudah berjanji akan membawa Aarav kalau aku menurut padanya, tapi yang terjadi sekarang, aku justru seperti tahanan saja, dia memanfaatkan Aarav untuk membuatku tetap bertahan dengannya."Sherly menoleh pada ponselnya di atas meja. "Apa aku hubungi Lolita saja ya?" gumamnya, lantas tanpa pikir panjang, dia meraih ponsel itu dan mencari nomor kon
Read more

Bab 90.

"Di mana wanita itu, Hansel? Apa dia masih bekerja di sini?" Satu hari Alexander sudah mengetahui tentang Sherly dari Tiffany, namun dia tidak terlalu memikirkan hal itu. Tiga hari terakhir, Alexander juga sudah mengutus Joran untuk mencari tahu tentang wanita bernama Sherly, namun jejak wanita itu belum terlihat oleh sang asisten.Hansel tidak ambil pusing jika hanya Sherly yang menjadi tujuan ayahnya. Saat masih sangat muda, dia membenci kelakuan pria itu. Namun, seiring bertambahnya usia dan mulai memahami masalah orang dewasa, perlahan dia memaafkan sang ayah yang memiliki perasaan terbagi terhadap dua wanita sekaligus.Bukankah semua orang memiliki hak masing masing untuk memutuskan dengan siapakah dia bertahan? Itu alasan Alexander membagi perasaannya, sedangkan Hansel memiliki alasan yang lain meski terlihat sama di depan umum. Pada akhirnya, nasib Hansel tidak jauh berbeda dengan sang ayah. Hansel tidak dapat mencintai istri sahnya, dan akhirnya menemukan gadis muda yang ke
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status