Home / Romansa / Kamu Milikku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kamu Milikku : Chapter 61 - Chapter 70

121 Chapters

Hanya Anak Angkat

"Aku tawarkan lima kali lipat dari semua yang Anda sebutkan ini!" Hansel berkata dengan tegas. Tidak sedikit pun ada perhitungan untuk Sherly, karena wanita itu adalah ibu dari anaknya sekaligus wanita yang sangat dicintainya."A ... a ... apa? Benarkah kamu akan memberikan sebanyak itu?" Tidak hanya tercengang, Morgu juga mendadak gagap tatkala Hansel memberi penawaran tinggi. Bagaimana bisa Hansel berkata dengan entengnya seakan akan uang sebanyak itu tidak ada artinya bagi pria itu? Dari dalam kantong jaketnya, Hansel mengeluarkan selembar cek kosong yang telah dipersiapkan dari awal, lalu menyerahkannya pada Morgu. "Isi sendiri nominal yang Anda inginkan!"Morgu bersemangat untuk menerimanya. Staminanya juga meningkat lima kali lipat sama seperti uang yang akan dijanjikan Hansel.Namun, sebelum mengisi jumlah uang yang akan diterimanya, Morgu lebih dulu memeriksa keaslian cek tersebut. Dia adalah orang kampung yang tentu saja tidak paham dengan benda tersebut. Dan ini pertama kal
Read more

Diserang

Setelah mendengar pengakuan ayahnya, tubuh Sherly seketika gemeter hebat. Dia shock, tidak menyangka jika ayah yang dihormati selama ini ternyata bukanlah ayah kandungnya.Lalu bagaimana dengan Selvi dan Rosali? Kakak dan juga ibunya itu tak kalah baik dan perhatian, apa mereka juga bukan keluarga kandung Sherly?Teringat kembali oleh Sherly, bagaimana sang ayah memperlakukannya sewaktu muda. Tidak hanya membatasi pergaulan, Sherly juga dilarang bicara dengan lawan jenis. Di saat sekolah, teman Sherly bisa dihitung dengan jari. Seluruh aktifitasnya kerap dipantau oleh sang ayah. Sherly sering mempertanyakan sikap ayahnya pada sang ibu, namun jawabannya selalu sama, jika itu semua adalah bentuk kasih sayang dan cara melindungi seorang ayah terhadap putrinya."A apa ...? Aku hanya anak angkat?" Sherly bahkan tidak kuat lagi menopang tubuhnya.Hansel yang melihat Sherly segera menangkap tubuh lunglai wanita itu. "Sherly ...!""Sherly ...." Secara bersamaan, Selvi dan Rosali mendekati S
Read more

Tidak Mendapat Izin Menikah

Plak ... Pluk.Braagh ... bruuugh.Pukulan dan tendangan di tubuh Morgu datang bertubi-tubi hingga pria itu jatuh tak berdaya di atas tanah. "Aku sudah membayar semua uang yang pernah kamu berikan padaku, Ronald, lalu apa lagi yang kamu inginkan dariku?" Morgu mengiba dengan wajah yang sudah babak belur. Tubuhnya juga sudah setengah cacat akibat dihajar habis-habisan oleh para preman bayaran.Ronald berdiri angkuh di samping mobilnya. Setelah menerima uang pemberian Morgu, bukannya memberi ampun, dia justru tidak berpuas diri dengan nominal uang yang sudah berada di tangannya."Aku bahkan memberi bunga lebih, tapi kenapa kamu masih menghajarku?" Dengan mulut yang sudah mengucurkan darah segar, Morgu menanyakan niat pria itu.Ronald segera membuang batang rokoknya yang masih tersisa setengah, lantas berjalan angkuh mendekati Morgu. "Kamu tahu apa yang aku inginkan, tapi kenapa masih menanyakan hal yang tidak penting itu?" Setelahnya, Ronald berjongkok untuk meraih dagu kotor Morgu. D
Read more

Akan Tetap Menikah

Bersama dengan Clara sang asisten, Lolita saat ini tengah membagi bagikan bonus pada para karyawannya. Wanita berusia tiga puluh enam tahun itu sedang menikmati euforia kebahagiaannya setelah mendapat kabar dari sang pengacara.Ya, Hansel telah membatalkan rencana perceraian dengan Lolita. Satu kemenangan bagi Lolita yang mana dia masih tetap menyandang status nyonya Rossel."Setiap satu orang akan mendapatkan amplop dan bingkisan, jadi semuanya pasti akan kebagian," kata Lolita dengan senangnya. Tidak ada yang lebih membahagiakan baginya selain bertahan sebagai menantu tertua di keluarga Rossel."Terima kasih, Bu Lolita!" Kata kata itu terucap silih berganti dari para karyawan yang jumlahnya belasan itu. Semua membungkuk sopan dan memuji kebaikan Lolita.Usai melaksanakan kegiatan singkat tersebut, Lolita segera kembali ke dalam ruangannya. Dia menjatuhkan tubuhnya di sofa. Sembari menutup mata, kini Lolita memikirkan rencana berikutnya, bagaimana cara yang lebih mudah untuk mempeng
Read more

Rencana Busuk

"Mau ke mana sepagi ini?" Nader bertanya ketika melihat Hansel sudah berpakaian rapi. Jarum jam dinding masih berada di atas angka lima, tapi rekannya itu sudah bersiap siap meninggalkan kamar hotel."Mau ke mana lagi menurutmu," Hansel menjawab dengan cuek, lalu memasang sepatunya. Sudah tiga hari berlalu, Hansel belum juga berhasil mendapatkan apa yang dinginkannya. Tujuan Hansel ke kampung itu jelas untuk menikahi Sherly, namun hingga beberapa hari berlalu pernikahan yang diidamkan belum juga terjadi. Sherly bahkan menolak menginap di hotel yang sama dengan alasan ingin menemani ibunya di rumah sakit."Nikahi dia secepatnya, jadi kamu tidak uring uringan seperti ini!" Nader yang tadinya masih rebahan segera mengangkat tubuhnya, memaksakan diri untuk segera bangun dan menyusul Hansel. "Apa aku perlu ikut? Rasanya aku tidak tega juga melihatmu pergi sendirian.""Tidak perlu, aku bisa sendiri." Hansel membuka pintu kamar yang mereka tempati selama beberapa hari. Sebelum melangkah ke
Read more

Sudah Tidak Sabar Lagi

Jarak hotel tempat Hansel menginap tidak begitu jauh dari rumah sakit. Cukup berjalan kaki dan menyebrangi jalan raya saja. Hansel hanya butuh waktu sekitar lima menit saja untuk tiba di rumah sakit.Akan tetapi, pagi itu Hansel harus menunggu Nader yang masih berada di kamar mandi."Lama juga kamu sikat giginya! Aku yakin setelah ini kamu akan dihubungi perusahaan iklan pasta gigi untuk pemasaran mereka." Hansel menyindir setelah Nader keluar dari kamar mandi. Dia harus menghabiskan waktu lima belas menitnya hanya untuk menunggu pria keturunan Arab itu."Astaga, cerewet sekali kamu, Bro," balas Nader sembari mengeringkan wajahnya menggunakan handuk berwarna putih. "Sherly juga belum tentu sudah bangun sepagi ini. Apa kamu ingin mengganggu tidurnya?""Sherly selalu terbangun di jam seperti ini. Itu sudah menjadi kebiasaan baginya." Tinggal bersama Sherly, membuat Hansel banyak mengetahui rutinitas wanita itu. "Baiklah, ayo berangkat sekarang!" Nader tidak berganti pakaian lagi. Dia m
Read more

Rencana Yang Lain

Hansel memperhatikan kembali waktu dari panggilan Morgu pada Ronald. Tercatat kurang lebih dua puluh menit yang lalu. Itu artinya Sherly belum lama meninggalkan rumah sakit."Mobil tadi sangat mencurigakan," gumam Hansel setelah mematikan panggilan sepihak. "Aku juga berpikiran sama," balas Nader. Hansel segera menyerahkan ponsel Morgu pada Nader. "Segera check nomor Ronald dari ponsel ini, dan hancurkan setelah itu!" titah Hansel, lantas mengeluarkan ponselnya sendiri untuk menghubungi pihak yang berwajib."Apa yang kalian bicarakan?" Rosali menimpali. Dia tidak paham dengan ke mana arah obrolan kedua pemuda itu. "Apa kalian melihat Ronald mendatangi rumah sakit?" Hansel menoleh sekilas pada Rosali, namun tidak ada waktu untuk menjelaskannya pada wanita itu. "Kami harus harus segera pergi, Bu Rosali," ucap Hansel khawatir.Melihat raut wajah cemas Hansel, Rosali menjadi panik dan berpikiran yang bukan bukan. "Mau ke mana kalian? Apa terjadi sesuatu pada Sherly? Apa Sherly dalam bah
Read more

Jebakan Untuk Sherly

Lebih dari setengah jam di dalam kamar mandi, Sherly akhirnya keluar. Itu pun setelah Ronald menggedor gedor pintu kamar mandi berulang kali.Sembari meremas ujung piyamanya yang belum berganti sedari tadi, Sherly berkata dengan suara yang sangat pelan. "Maaf, aku sungkan untuk keluar. Tidak ada pakaian ganti untukku, makanya aku bingung untuk keluar dari dalam kamar mandi.""Aku sudah terlalu lama menunggumu," Ronald mendesis kesal. Sejurus kemudian, mata nakal pria yang kini berusia 40 tahun itu tertuju pada penampilan dan gerakan kecil yang dilakukan Sherly. Terlihat sederhana, namun daya tariknya melebihi efek dari mengkonsumsi anggur merah, bisa membuat siapa pun yang melihatnya mabuk kepayang.Ah ... Ronald tidak sabar lagi untuk melemparkan Sherly ke atas ranjang, lalu menindih dan menggumuli wanita itu, menuntaskan nafsu birahi yang sudah bertahun tahun tertunda.Menyadari cara pandang Ronald, Sherly segera memohon. "Bisakah kamu mengantarkan aku ke rumah kak Selvi? Aku harus
Read more

Tidak Dapat Menolak

Setelah mendapat izin dari pemilik hotel, Hansel dapat dengan mudah mengakses setiap tamu yang menginap di kamar hotel tersebut.Kecurigaan mereka meningkat tatkala salah satu staf mengatakan jika rekaman cctv mendadak rusak sejak pagi. Mahes yang sudah terbiasa menginap beberapa hari di salah satu kamar hotel tersebut, menyatakan jika semua fasilitas dan keamanan sangat terjamin. Sangat jarang mengalami masalah internal."Tidak ada yang namanya Ronald," Nader memberitahu pada Hansel usai melakukan pengecekan."Mungkin saja dia menggunakan status yang lain," Hansel tidak mudah percaya. "Kalian tahu sendiri kan jika Ronald lumayan berkuasa di daerah ini, jadi dia pasti bisa dengan mudah menyuruh seseorang untuk memanipulasi data di hotel ini.""Lalu langkah apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Nader meminta pendapat."Sangat mudah, kita hanya perlu mengumpulkan nomor kamar yang baru disewa mulai pagi hari ini, Ronald pasti ada dalam daftar salah satunya!" Hansel sangat yakin denga
Read more

Aku Mencintaimu, Hansel

Satu satunya pria yang menjadi fantasi liar Sherly hanyalah Hansel. Sejak melakukan hubungan terlarang dengan pria itu, Sherly belum pernah berpikiran untuk menjalin hubungan dengan pria lain. Bahkan pada Santos yang cukup dekat dengannya, Sherly tidak berniat mengubah pemikirannya itu.Kini, ketika Sherly tengah berusaha melewati nafsu birahinya, pria yang berada di depan mata adalah orang yang sangat dibencinya. "Tolong biarkan aku pergi!" Sherly meminta berulang ulang. "Aku tidak ingin melakukannya denganmu.""Tapi kamu sangat membutuhkan aku, Sherly. Jika kamu keluar, siapa yang akan membantumu? Biarkan aku melakukan tugasku, akan aku tunjukkan jika aku jauh lebih hebat daripada Hansel!"Ronald telah menyuruh pelayan bayarannya itu untuk meletakkan obat perangsang dengan dosis yang tinggi. Jadi dia paham jika Sherly tidak akan bisa mengontrol hasrat seksualnya.Hawa nafsu telah mengalahkan semuanya. Ronald yang sudah menyuruh orang suruhannya untuk menjemput mereka, kini lupa den
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status