Home / Romansa / Kamu Milikku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kamu Milikku : Chapter 101 - Chapter 110

121 Chapters

Ikut Dengan Kami

Sherly berada di depan pintu kamar utama di mana Aarav tengah mengunci diri di dalamnya. Dia tak henti hentinya berusaha membujuk, memohon agar sang anak membuka pintu.Alih alih dituruti oleh Aarav, Sherly justru mendengar jika anak kecil itu sedang memberontak di dalam kamar. Bahkan beberapa kali terdengar suara barang dibanting dengan sangat keras, membuat Sherly terkejut dan akhirnya berhenti memohon. Sherly terduduk lemas. Air mata wanita itu juga masih mengalir deras. Ketika melihat layar ponsel di tangannya, penglihatannya tampak berembun akibat air mata yang keluar tanpa henti."Kamu ke mana, Hansel?" Saat ini, Sherly sangat membutuhkan suaminya. Hanya pria itu yang dapat menangani sang anak. Sherly tidak memiliki orang asing untuk berbagi. Selain tidak bisa mengatasi Aarav seorang diri, Sherly juga khawatir terjadi hal buruk pada anaknya. Pada akhirnya, dia mengalah dan membiarkan Aarav menenangkan diri sendiri.Sementara di kediaman utama keluarga Rossel, Hansel terpaksa m
Read more

Tinggal Bersama

Sherly merasa tertekan dengan pilihan yang diberikan Hansel. Selama hidupnya, ini yang selalu ingin dihindarinya. Bagaimana mungkin Hansel dan Aarav memintanya untuk satu atap dengan Lolita?Apa yang akan terjadi jika di dalam satu rumah dihuni oleh dua orang istri? Sherly enggan untuk mengiyakan, tapi dia juga ingin selalu bersama putranya.Saat ini, Sherly nyaris kehilangan putranya, bagaimana jika mereka sudah tidak pernah bertemu lagi?Usai sarapan, Aarav turun dari meja makan. "Jangan ada yang mengikutiku, aku bisa melakukan apa pun tanpa bantuan kalian!"Aarav akan mandi dan dia tidak ingin Sherly datang membantunya.Sekali lagi Sherly merasa terpojokkan dengan posisinya. Dia menunduk sedih. Sakit hati, tentu saja dia merasakan itu. Anak yang menjadi tujuannya bertahan dengan terang terangan telah menjaga jarak dengannya.Melihat ekspresi Sherly, Hansel berkata, "Aku sudah katakan dari awal jika perceraianku dan Lolita harusnya dilanjutkan saja, karena dia tidak mungkin mengalah
Read more

Satu Atap Dua Istri

Pukul sepuluh malam, Hansel tiba di kediaman pribadinya. Malam itu, dia tidak hanya bersama Aarav, tapi juga membawa Sherly untuk tinggal bersama dengan mereka.Di dalam mobil, Aarav sudah tertidur. Hansel segera memberi perintah pada salah satu asisten rumah tangga di rumah itu untuk membawa anaknya kedalam kamar."Sekalian bawa barang barang ini ke dalam kamar yang sudah aku siapkan!" suruh Hansel pada para pekerjanya.Sherly saat itu hanya bisa menuruti semua perintah Hansel. Sembari menunggu barang barangnya dipindahkan, dia mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Lolita.Tidak ada pemberitahuan pada Lolita, membuat wanita itu terkejut dengan kemunculan dari saingan beratnya itu. Ketika melihat pekerja di rumah itu, berjalan dengan tas besar, dia tidak bisa berdiam diri."Apa maksudmu, Hansel?" Lolita memang pernah berkata untuk menyetujui hubungan Hansel dan Sherly, namun tidak untuk tinggal dalam satu atap. "Apa dia akan tinggal di sini?" Hansel hanya sedang ingin menuruti ke
Read more

Serangan Untuk Sherly

Kabar tentang Sherly yang tengah tinggal di rumah Hansel telah tercium oleh keluarga Rosell. Berita itu sontak menjadi bahan obrolan di kediaman keluarga terpandang itu.Alexander bersama anggota keluarga lainnya telah menyelesaikan makan malam. Dia segera memberi peringatan pada istrinya. "Jangan sampai papa tahu masalah ini!" Setelah itu, dia lalu menoleh pada kedua anaknya yang lain. "Kalian berdua juga harus mengingat pesan papa ini, jangan sampai kakek kalian mendengar apa pun tentang Sherly dan Hansel saat ini!"Tiffany mengangguk setuju. Ego gadis itu tidak terlalu tinggi karena terakhir kondisi kakeknya lumayan memburuk ketika mendengar berita tentang Sherly.Namun, tidak dengan Jonny. Pria berusia tiga puluh tahun itu terlihat masa bodoh dengan peringatan ayahnya. Hubungannya tidak terlalu dekat dengan Hilman, bahkan terbilang buruk sejak beberapa bulan terakhir. Jadi untuk apa peduli pada kesehatan kakeknya itu?Sejak kesehatan Hilman memburuk, pria tua itu sudah jarang berg
Read more

Hidup Terasa Hampa

Setelah mengucapkan kata yang menyakitkan itu, Aarav segera turun dari ranjang untuk menjauhi ibunya. "Aku tidak pernah membuangmu, Aarav, itu tidak akan pernah terjadi, kamu pasti sudah mendapat berita yang salah." Sherly bergerak beberapa langkah, mendekat pada sang anak . "Dengarkan aku, Aarav, aku sangat menyayangimu. Aku juga tersiksa berpisah darimu selama lima tahun ini. Coba kamu pikirkan, jika aku dengan sengaja melakukan itu, lalu untuk apa aku mencarimu?" Sherly menjelaskan dengan cara yang sederhana, berharap sang anak paham dengan posisinya saat itu.Akan tetapi, Aarav tidak tersentuh dengan penjelasan itu. Dia sudah mendapat jawaban itu dari awal. Lolita dan Hannah telah mengatakan padanya jika Sherly telah setuju sebelum keluarganya menyingkirkan Aarav dari hidup mereka.Sherly berjongkok di hadapan putranya. Kedua bola matanya sudah berembun saat menatap wajah polos Aarav yang dengan mudah dipengaruhi oleh orang lain. "Kamu harus tahu jika saat aku melahirkanmu, ayah
Read more

Kabar Gembira

Belum ada respon dari Sherly, Hansel semakin khawatir dibuatnya."Sherly ...!" Hansel memanggil lagi, lalu menyentuh wajah istrinya. "Tubuhmu dingin sekali, aku akan membawamu berobat." "Mmmmm ...!" Sherly hanya melenguh tanpa membuka mata. Kesadarannya belum penuh hingga dia tidak menyadari jika Hansel sudah menggendong dan membawanya keluar kamar.Pagi itu, Hansel masih menggunakan pakaian tidur ketika melintasi ruang makan. Ada Hannah, Aarav dan juga Lolita yang sedang menikmati sarapan. Ketiganya menoleh serentak."Hansel ...!" Hannah menegur lebih dulu. "Ada apa dengannya, mau ke mana kamu membawanya?" Hannah bahkan belum pernah bicara empat mata dengan putranya mengenai pernikahan diam diam itu. "Sherly sedang sakit, tubuhnya sangat dingin, aku harus membawanya ke rumah sakit," jawab Hansel, kemudian melanjutkan langkahnya.Lolita menunduk sedih. Dia cemburu lagi. Sepanjang hidupnya bersama Hansel, dia tidak pernah mendapatkan perhatian dari suaminya itu. 'Sampai kapan ini ak
Read more

Overprotektif

Tentang keluarganya, Hansel juga tidak peduli. Sekarang yang paling penting baginya hanya Sherly dan anak yang dikandung istrinya itu. Begitu mendengar kabar kehamilan Sherly, Hansel memutuskan untuk segera mengatakan yang sebenarnya pada keluarga besarnya. Dia sudah tidak bisa menyembunyikan masalah itu lebih lama lagi di mana Sherly, dan Lolita menjadi dua wanita yang tersakiti dalam hubungan pernikahannya.Hansel tidak bisa lebih lama lagi mempertahankan pernikahan dengan Lolita sementara dia tidak bisa memberi cinta dan perhatian pada istri pertamanya itu. Begitu juga pada Sherly, Hansel tidak rela melihat wanita yang sangat dicintainya itu tidak mendapat pengakuan padahal mereka akan segera memiliki dua orang anak."Anak ...?" Sherly memastikan pendengarannya. "Apa yang kamu maksud dengan anak?" tanyanya keheranan.Hansel segera mengangkat kepalanya, mendekati Sherly, lalu mengecup kening istrinya. "Anak kita, Sherly. Kamu sedang hamil sekarang, kata dokter usianya masih sangat
Read more

Membalaskan Sakit Hati

"Dia pantas mendapatkan itu." Sherly menatap wanita di depannya dengan penuh kebencian. Amarah menguasainya. Pengaruh bayi dalam dirinya telah mendorong Sherly untuk melawan. Dia tidak ingin terlihat lemah lagi. Di hadapan siapapun itu, Sherly tidak ingin tertindas. Tepat ketika Vonny mengangkat tangan dan hendak menyerang, Sherly berdiri dan mendorong dada wanita itu lebih dulu.Vonny terpental jauh, karena dorongan Sherly cukup kuat. "Kurang ajar kamu, beraninya kamu melawanku!" Vonny bertambah murka. Dengan cepat dia berdiri untuk memberi pelajaran baru pada Sherly.Biasanya Sherly lebih memilih diam dan mengalah jika diserang oleh orang orang yang tidak menyukainya. Tapi kali ini, dia akan membuang sikap itu. Sudah cukup hidupnya dihina, dan dijadikan sebagai sasaran kemarahan orang lain."Aku akan membunuhmu!" Vonny menarik rambut Sherly. "Aku akan membuatmu menyesal seumur hidup."Sherly tidak tinggal diam. Dengan kedua tangannya, dia juga meraih kepala lawannya. Alhasil, ked
Read more

Teguran Keras

Sherly menolak untuk kembali ke rumah sakit jika hanya ingin mengobati luka di kakinya. "Ini hanya luka kecil, bisa diobati di mana pun," ucapnya sembari meraih kotak p3k, lalu mulai membersihkan luka di kakinya.Hansel tidak memaksa lagi. Dia mengemudikan mobilnya menuju kediaman mereka dan membiarkan Sherly mengatasi luka di kakinya.Sesampainya di rumah, Hansel menggendong Sherly menuju kamar mereka. Pada akhirnya, dia memperlakukan sang istri seperti wanita yang sedang sakit parah dan Sherly tidak bisa menolak lagi.Sekali lagi, Lolita hanya bisa menyaksikan keintiman suaminya bersama Sherly. Ketika keduanya melintas dari ruang tamu menuju kamar, Lolita tengah bersama dengan Aarav. Mereka melihat dengan jelas bagaimana suami istri itu saling bertukar perhatian.Sherly mengalungkan tangannya di leher sang suami. "Hansel ... biarkan aku berjalan, aku tidak enak jika Lolita melihat kita seperti ini!"Hansel tidak mengindahkan permintaan Sherly. Dia membawa Sherly ke dalam kamar tanpa
Read more

Perdebatan

Lolita sontak terkejut mendengar permintaan Hansel. Dia refleks berdiri dan mendekati pria yang masih berstatus sebagai suaminya itu. "Ini tidak masuk akal, Hansel.""Apanya yang tidak masuk akal?" tanya Hansel dengan dingin. "Bukankah kamu sudah lama tidak mendapat nafkah batin dari suamimu? Aku rasa alasan itu bisa kamu gunakan untuk menggugatku.""Jika kamu ingin menceraikan aku, ceraikan saja!" Lolita pasrah dengan nasib pernikahannya. "Tidak perlu menyuruhku, karena aku tahu maksudmu itu. Kamu hanya ingin semua orang menganggap aku sebagai wanita yang tidak bisa mempertahankan pernikahan ini kan?"Hansel tersenyum miring. "Dugaanmu salah, Lolita.""Aku benar, tidak usah menyangkalnya!" Kali ini, Lolita membentak Hansel, karena tidak dapat membendung perasaannya lagi.Dengan sikap tenangnya, Hansel mengeluarkan ponsel dari kantongnya. Dia membuka sebuah aplikasi, lalu memutar video yang ada di dalamnya. "Lihat ini dengan baik!" seru Hansel sembari menunjukkan ponsel di tangannya.
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status