Home / Romansa / Kamu Milikku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Kamu Milikku : Chapter 31 - Chapter 40

121 Chapters

Harus Segera Pindah

"Akhirnya kamu pulang, Loli!" Hannah yang menyambut menantunya. "Mama khawatir denganmu. Ayo kita duduk dulu!"Hannah mengajak Lolita menuju sofa di ruang keluarga. Pertama, dia akan menuntaskan rasa penasarannya selama ini. Hari itu juga, dia harus mengetahui masalah yang menimpa anak dan menantunya itu.Saat masuk ke dalam rumah, Lolita mengedarkan pandangannya. Fokus wanita itu mencari Aarav. Ada rasa kesal jika mengingat anak asuhnya itu, tapi hatinya selalu berontak ketika ingin membuang anak itu dari pikirannya.Lolita terlalu mencintai Aarav. Meski berusaha menjauh untuk tidak memikirkannya, dia tetap saja merindukan anak itu. Aarav juga yang menjadi alasannya untuk kembali."Kamu mencari Aarav?" Hannah paham dengan cara pandang Lolita."Di mana dia? Ini sudah siang, kenapa dia belum ada di rumah?" Hannah tersenyum mendengar rasa khawatir Lolita. "Mama tahu kamu selalu memikirkan Aarav, tapi kenapa kamu malah meninggalkannya? Jika ada masalah dengan Hansel, selesaikan baik-baik
Read more

Kembalinya Ronald

Pertama, Luna memberi informasi pada seorang pria yang merupakan utusan Morgu. Setelah itu, pada pria lain yang usianya sekitar 40 tahunan. Sedangkan yang terakhir pada Santos, pria yang paling sering mendatangi rumah kos-kosan tersebut.Luna mengirim pesan yang sama pada ketiga pria itu, mengatakan bahwa Sherly sempat kembali, namun di waktu yang bersamaan sudah pergi lagi dengan terburu-buru.Selain berisi teks, Luna juga menyematkan foto dan plat mobil Hansel untuk mempermudah ketiganya menemukan Sherly.Hanya berselang dua puluh menit, Santos tiba di tempat tujuannya. Setelah membuka pesan dari Luna, dia turun dari mobil untuk menemui wanita itu."Dia tidak sempat masuk ke rumah ini, tapi aku melihat sendiri jika Sherly berpindah dari kursi belakang menuju kursi depan. Setelah itu mobilnya pergi," jelas Luna.Santos benar-benar kecewa kali ini. Kenapa Sherly persis seperti yang ada dalam mimpinya? Wanita itu lebih memilih Hansel, lalu menghindarinya seakan hubungan baik mereka sela
Read more

Hansel Kehilangan Kendali

Karena Aarav tidak ada di rumah, Lolita yang tengah diselimuti rasa cemas berlebih memutuskan untuk kembali ke apartment pribadinya. Dia berjanji pada Hannah akan kembali lagi ke rumah itu jika Hansel sudah membawa pulang Aarav.Setibanya di apartment, Lolita dikagetkan dengan kemunculan seorang pria di depan flatnya. Pria itu menunggu di depan pintu.Lolita melirik kanan kiri sebelum menghampiri pria itu. Setelah dipastikan aman, dia pun berjalan cepat untuk mendekati sang pria."Mau apa kamu ke sini?" Lolita tidak bersikap ramah. "Berani sekali kamu menunjukkan muka di depanku. Aku pikir kamu sudah tidak punya nyali lagi untuk menemuiku.""Aku mendapat kabar jika anak yang kamu adopsi lima tahun lalu adalah anak kandung Hansel, makanya aku kembali untuk menemuimu," pria bernama Roni itu menjawab dengan santai. "Apa urusannya denganmu?" Lolita sangat membenci Roni. Pria itu adalah mantan kekasih Lolita sekaligus orang yang telah menjerumuskannya pada dunia malam.Roni mengajarkan ban
Read more

Wanita Satu-satunya Yang Dicintai Oleh Hansel

Ketika Sherly tiba di kantor, Zizi adalah orang pertama yang menyambutnya. Wanita berambut pendek itu segera meraih tangan Sherly dan membawanya ke sebuah sudut agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka."Sherly, akhirnya kamu masuk kerja juga." Zizi melirik kiri kanan, khawatir ada yang mengikuti langkah mereka. "Kamu pindah tidak bilang bilang pada siapa pun, bahkan tidak berpamitan dengan bu Luna. Ke mana kamu pindah? Ke mana saja kamu pergi selama ini?"Zizi telah melihat satu orang pria dan satu wanita masuk ke dalam kamar lama Sherly, membereskan semua barang barang di ruangan itu, lalu membawanya pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun."Aku pindah tidak jauh dari sini." Sherly enggan bercerita banyak. "Kamu masih bisa datang berkunjung kalau ada kesempatan." Setelah mengatakan itu, Sherly mengajak Zizi untuk masuk ke dalam lift. Namun, Zizi masih belum selesai dengan ceritanya. Dia menahan tangan Sherly lagi. "Masih ada yang ingin aku ceritakan padamu," kata Zizi deng
Read more

Sherly Mulai Ragu

Penjelasan Sofia sontak mengagetkan Sherly. Berbagai pertanyaan muncul di benaknya.Sherly memberanikan diri untuk menatap Vonny dengan teliti. Ini pertama kalinya mereka bertemu, namun sudah memberi kesan buruk pada keduanya. Pengaruh Sofia sangat buruk ketika mempengaruhi orang lain.'Siapa wanita ini untuk Hansel? Kenapa Hansel berbohong padaku? Apa semua yang dikatakannya selama ini hanya untuk memperdayaku?'Hansel sudah berulang kali mengatakan pada Sherly jika tidak memiliki kekasih, wanita simpanan atau apa pun namanya yang berhubungan dengan selingkuhan."Kenapa kamu kaget? Kamu tidak menyangka, ya, jika aku akan datang untuk menyelamatkan Hansel dari bujuk rayumu?" Vonny akhirnya angkat bicara. Suara wanita itu terdengar lembut, namun aura yang ditunjukkannya teramat buruk. Hampir sama dengan sikap bengis yang dimiliki Sofia.Sherly tidak tahu harus berkata apa. Sebelum mengambil tindakan, bukankah dia harus memastikan semua kebenarannya?Kini, Sherly hanya menjadi bulan-bula
Read more

Ingin Bertemu Dengan Mommy Sherly

Hansel tiba di kantor setelah jam istirahat berakhir. Akan sulit baginya untuk bertemu dengan Sherly pada jam kerja. Selain Sofia yang akan mengecoh Sherly setiap saat, kini ada Vonny yang akan menggangu hubungan Hansel dan Sherly.Di lobi perusahaan, Hansel segera menghubungi Reynand untuk mengatur pertemuan dengan Sherly. Dia perlu menjelaskan semua tentang Vonny agar tidak terjadi kesalahpahaman.Baru saja menekan nomor kontak Rey di ponselnya, pria itu sudah lebih dulu muncul.Hansel melihat Rey keluar dari lift. Langkah pria itu terlihat terburu buru. Wajahnya juga sedikit cemas seperti telah terjadi sesuatu yang serius."Hansel ... kebetulan kamu ada di sini!" Rey berkata setelah mereka berhadap-hadapan."Aku baru saja ingin meneleponmu," Dari jarak yang begitu dekat, Hansel bisa melihat jelas raut wajah Rey. "Ada apa? Kenapa kamu terlihat panik seperti itu? Apa terjadi sesuatu di dalam?""Tidak ada yang perlu dikhawatirkan di dalam. Semuanya baik-baik saja.""Bagaimana dengan S
Read more

Hansel Merasa Bersalah

Sherly melirik arloji yang melingkar di tangannya. Masih pukul dua, butuh dua jam lagi untuk bisa meninggalkan pekerjaan. Itu pun jika Sofia tidak melemparkan pekerjaan baru padanya.Jika disuruh lembur, Sherly hanya bisa pulang setidaknya pukul 6 sore.[Aku bosan di rumah, Mommy, tidak ada yang mengajakku bermain. Bisakah Mommy datang dan menjemputku sekarang juga?]Aarav sangat excited dan yakin jika ibunya tidak akan menolak permintaannya."Mommy sedang di tempat kerja sekarang, Aarav, jadi ...." Sherly belum selesai menjelaskan, namun Aarav sudah menyela dengan perkataan yang menyesakkan hati.[Semua orang sibuk. Tidak ada yang peduli denganku. Aku pikir Mommy Sherly berbeda dari semua orang, tapi ternyata sama saja. Aku membenci kalian semua.]Setelah mengungkapkan perasaannya, Aarav menyerahkan kembali ponsel pada Bu Nining, lalu berlari menuju ranjangnya. "Halo ... Aarav ... Aarav, sayang, dengarkan mommy!" Sherly merasa bersalah setelah mendengar kata-kata yang baru saja diu
Read more

Nekat Menemui Aarav

Sherly mengerutkan dahinya. Desas-desus apa yang dimaksud bu Nining? Dia bahkan tidak tahu menahu tentang keluarga besar Hansel. Satu satunya yang menjadi alasan utama Sherly tetap berdekatan dengan Hansel hanyalah Aarav. Seandainya pria itu menyerahkan Aarav secara sukarela untuknya, Sherly akan pergi jauh dan tidak mau tahu dengan keluarga kaya raya itu.Sherly hanya paham jika Hansel adalah salah satu konglomerat ternama di kota itu. Itu pun dia dapatkan dari gosip yang sering didengar di kantor tempatnya bekerja.Karena bingung, Sherly bertanya sungkan pada wanita yang menggunakan seragam pengasuh itu. "Maksudnya apa, Bu?" Bu Nining menatap Aarav lebih dulu. Anak itu tidak terbebani sama sekali. Sebaliknya, tampak bahagia dan nyaman ketika berdekatan dengan Sherly."Saya rasa memang benar, Bu," ucap Bu Nining merasa tenang. "Jadi tidak apa apa kan kalau den Aarav saya tinggal bersama Ibu? Dia akan baik baik saja tanpa saya," tuturnya."Tentu saja." Sherly tersenyum ramah. "Aku in
Read more

Kemarahan Hansel

[Nining mengatakan jika kamu menjemput Aarav tadi siang. Kamu sendiri yang bilang ingin membawa anakmu ke kantor.]Hannah menoleh pada bu Nining, lantas melanjutkan obrolannya dengan Hansel.[Hansel, jangan bilang kamu sedang tidak bersama Aarav sekarang? Katakan sesuatu pada mama!] Hannah menunggu anaknya bicara sambil melempar tatapan mematikan pada bu Nining.Bu Nining menautkan jari-jemarinya. Tubuhnya bergetar hebat karena telah ketahuan berbohong pada majikan. "Jangan-jangan wanita tadi hanya penipu, matilah aku. Aku bisa dipecat," pikirnya.Di ujung telepon, Hansel langsung mendapatkan ide. Tidak ingin membuat ibunya khawatir, dia pun menjawab dengan tenang."Iya, Aarav ada di sini, Ma. Dia baik baik saja. Tidak usah khawatir!"[Kenapa sangat lambat menjawab itu saja? Ibu sampai berpikiran yang bukan bukan.] Hannah menghela napas lega. [Syukurlah kalau cucu ibu bersamamu.]Begitu juga dengan bu Nining. Wanita berstatus janda itu akhirnya bisa tenang. Sudah bertahun-tahun bekerja
Read more

Pelajaran Baru Untuk Sherly

Tidak ingin merugi, Sherly menghabiskan seluruh hidangan di atas meja. Hingga bumbu-bumbu dan toping yang menempel di piring pun disikat habis.Sementara Aarav sedang mencuci tangan, Sherly mengeluh sendiri. "Sayang sekali kalau sampai ada yang tersisa. Sudah bayar mahal, masak iya dibuang percuma," gumam Sherly sambil meraih sisa di piring putranya.Tagihan hari itu sudah setara gaji Sherly dalam satu bulan. Namun, dia tidak terlalu khawatir lagi, karena Reynand sudah membalas pesannya.Pada saat Sherly tengah menikmati buah cery, sesosok pria muncul di hadapannya. Perlahan, Sherly mengangkat wajahnya dan berharap jika pria yang mendatanginya adalah Reynand."Ha ... Hansel ...!" ucap Sherly terputus putus. Dia memang berencana untuk menghubungi pria itu, namun bukan pada saat ini. Setelah Aarav puas bersamanya, dan meminta pulang, Sherly akan menghubungi Hansel. Sherly melakukan itu, karena tidak ingin menggangu Hansel yang menurutnya tengah menghabiskan waktu dengan Vonny.Begitu na
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status