Beranda / Romansa / Kamu Milikku / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Kamu Milikku : Bab 11 - Bab 20

121 Bab

Nasihat Untuk Hansel

Sherly kaget, matanya melotot karena panik. Tidak tahu harus berkata apa lagi. dia tidak menyangka jika sejak kejadian itu, Hansel masih saja mencari keberadaannya. 'Bukankah dia sudah beristri, lalu untuk apa dia mencariku?' pikir Sherly. 'Terus bagaimana jika dia mengetahui aku telah melahirkan anaknya?' Sherly semakin takut. Dia tidak mungkin berdaya jika harus berurusan dengan pria seperti Hansel.Hansel berdiri dan mendekati Sherly yang diam seperti patung. "Masih ingat aku kan?"Sherly mengangguk canggung tanpa berani mengeluarkan suara."Bagus ...." Hansel mengangguk senang. "Sekarang aku tanya, kenapa kamu pergi begitu saja dan meninggalkanku hari itu?"Senyum Hansel begitu menawan, suaranya juga lembut saat bertanya, namun Sherly tetap ketakutan ketika berdekatan dengan pria itu. Entah apa yang dirasakannya saat ini, Sherly ingin berubah menjadi angin dan menghilangkan diri detik itu juga.Klik.Dari luar, Reynand tiba tiba datang dan sengaja menggangu pertemuan itu. Berharap
Baca selengkapnya

Perhatian Hansel

"Hentikan!" Suara Reynand terdengar melengking. Dia mengambil alih kemarahan yang dirasakan Hansel untuk menjaga wibawa sahabatnya itu.Bukan hanya Sherly dan Sofia yang menoleh pada sumber suara, semua orang yang mendengar segera menatap ke arah Reynand, lalu berpindah pada Hansel.Tatapan Hansel lebih dulu tertuju pada Sherly yang sedang memegangi pipinya. Ada perasaan ingin mendekati wanita itu dan membelanya, namun tertahan karena image yang harus dijaga. Dia adalah seorang bos, tidak mungkin merendahkan diri untuk membela wanita yang baru ditemuinya.Selain itu, Hansel selalu tergambarkan dengan sikap kepemimpinan yang kuat, tegas dan berwibawa. Dia tidak hanya dingin secara emosional, namun juga jarang bicara dengan orang yang dianggap tidak terlalu penting.Reynand segera berjalan menuju Sofia. Begitu juga Hansel yang beriringan dengan Reynand. Seketika semua orang menundukkan kepala. Tidak ada yang berani bergerak dari tempatnya. Ada yang menyesal menyaksikan keributan itu, n
Baca selengkapnya

Apa Tertarik Ingin Menjadi Kekasihku?

Sebelum berpisah enam tahun yang lalu, Sherly telah menggeledah isi dompet Hansel. Dari sana, dia menemukan bahwa pria itu sudah berstatus menikah. Sherly memiilih mundur dan tidak ingin menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orang lain."Hei ... aku bertanya padamu! Dari mana kamu tahu kalau aku sudah mempunyai istri, apa kamu mengikutiku dan mencari tahu tentang kehidupanku?" Hansel mengatakan itu hanya untuk menggoda Sherly. Kenyataannya, dialah yang saat ini sedang berusaha mencari tahu kehidupan Sherly. Tidak ingin ketinggalan berita apa pun tentang Sherly, Hansel rela menyewa seorang detektif untuk menggali informasi lebih dalam tentang kehidupan Sherly selama enam tahun terakhir.Sherly tidak langsung menjawab. Dia masih memikirkan alasan yang tepat. Karena gugup, Sherly mengerjapkan matanya berkali-kali hingga Hansel terpesona melihatnya. "Kamu bahkan ingin menggodaku di kantorku sendiri! Apa kamu ingin melakukan hal yang sama seperti enam tahun yang lalu?" Hansel semakin me
Baca selengkapnya

Hansel Membujuk Lolita

Hari yang ditunggu Sherly telah tiba. Dia akhirnya mendapatkan gaji pertama di perusahaan besar itu. Sherly tersenyum ceria ketika melihat saldo rekeningnya bertambah. Meski upah yang diterima adalah yang paling kecil di antara karyawan lainnya, Sherly sangat bersyukur. Dia juga tidak pernah lupa pada janjinya. "Aku akan mentraktir Santos lebih dulu," Sherly memberitahu pada Lala. "Dia sudah banyak membantuku. Kalau bukan karena dia, aku pasti sudah lama ditendang dari perusahaan ini.""Bagus itu." Lala melirik kanan kiri. Khawatir ada salah satu kuping Sofia yang mendengarkan, dia pun menempelkan dirinya pada Sherly, lalu berbisik pada gadis itu."Hei ... sebenarnya hubunganmu dengan pak Santos itu bagaimana sih? Apakah kalian sudah menjalin hubungan serius?" tanya Lala penasaran."Tidak ada yang spesial. Jangan membuat gosip baru yang bisa menghebohkan satu kantor!" Sherly menjawab dengan tenang, karena memang itu yang dia rasakan. Sherly dan Santos berteman dekat. Tidak ada pemb
Baca selengkapnya

Kemarahan Hansel

Di depan lobi perusahaan, Sherly menunggu Santos dengan sabar. Ketika selesai dengan pekerjaannya, dia langsung turun dan menunggu di depan gerbang utama agar bertemu dengan pria itu.Satu hari penuh, Sherly belum bertemu dengan Santos. Sebelumnya, dia sudah bertanya pada seorang staf tentang kegiatan Santos. Dari karyawan itu, Sherly mengetahui jika Santos memiliki jadwal yang padat selama beberapa hari ini. Karena khawatir menggangu kesibukan Santos, Sherly pun memutuskan menunggu tanpa menelpon pria itu. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 6 sore ketika lift berbunyi ting. Sherly menoleh pada lift yang terbuka. Senyumnya seketika merekah tatkala melihat Santos berada dalam sekelompok orang orang yang keluar dari lift."Aku bisa tebak kalau kamu sedang menungguku." Meski telah bekerja seharian, Santos masih terlihat cerah ceria. Dari seorang karyawan, Santos mengetahui jika Sherly sudah tiga kali bertanya tentangnya. Tentu saja dia berbunga bunga mendengar itu. Ini adalah satu k
Baca selengkapnya

Menyatakan Perasaan

Pukul 11 malam, Sherly masih bersama dengan Santos. Sambil memegang botol minuman dan juga beberapa cemilan, keduanya duduk di sebuah bangku taman yang kurang terawat. Meski siang telah berganti malam, udara di tempat itu tidak serta-merta berganti, debu masih saja tampak bertebaran.Sekitar sepuluh menit duduk berdampingan, Sherly masih terlihat biasa saja, sementara Santos sudah mulai risih dengan keadaan itu. Tampak pria itu menahan batuk dan bersin akibat udara yang kurang bagus.Santos telah berulang kali menawarkan diri untuk membawa Sherly ke tempat yang lebih nyaman, namun wanita yang menggunakan kaos berwarna pink itu selalu menolak dengan alasan yang sama.Sherly yang akan membayar seluruh pengeluaran malam itu dan juga menentukan tempat yang akan mereka kunjungi."Bagi sebagian orang, tempat ini memang sedikit jorok, tapi menurutku tidak terlalu, masih bisa ditoleransi," jelas Sherly setelah melihat suasana taman yang tampak sepi.Hanya beberapa orang yang berkunjung, kemud
Baca selengkapnya

Berikan Foto Anakku

"Aku jemput besok pukul 11 siang," ucap Santos sebelum meninggalkan kamar kos Sherly."Ok, akan aku tunggu," balas Sherly setuju. Untuk pertama kalinya, dia setuju dengan ajakan Santos untuk menemui ibunya.Karena hari berikutnya adalah hari libur, maka Santos memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkenalkan Sherly pada ibunya."Dia bahkan mengantarnya sampai ke dalam kamar," Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Hansel masih meneliti keduanya. Hansel mengekor dan menyaksikan bagaimana Santos keluar dari kos-kosan wanita. "Jangan harap aku akan diam saja!" Setelahnya, Hansel meninggalkan tempat itu.*Di dalam kamar.Waktu sudah menunjukkan hampir pukul tiga dini hari, namun Sherly masih belum berhasil memejamkan mata. Berkali-kali dia mencoba untuk tidur, namun selalu sia-sia. Bayangan kemarahan Hansel selalu menghantui pikirannya."Apa dia akan marah? Kenapa dia tiba-tiba bisa berada di tempat yang sama?" Hanya dengan mengingat cara pandang Hansel saja sudah membuat Sherly ketakuta
Baca selengkapnya

Permintaan Maaf Santos

"Apa kita akan bertemu dengan mommy?" Aarav hanya mengharapkan ibunya saja. Dengan terburu-buru dia menghabiskan sarapannya. "Kenapa mommy tidak pulang saja ke rumah?" tanyanya lagi dengan polos.Hansel tidak menjawab. Dia menoleh pada pengasuh yang telah membantu merawat Aarav. "Bantu dia berkemas!" Sang babysitter langsung bergerak. Hanya hitungan menit, Aarav sudah keluar lagi dari kamarnya. Anak itu sudah rapi dan bersemangat untuk menemui seseorang yang dimaksud ayahnya.Di lain tempat.Rey sedang berkunjung ke rumah Santos. Dia ingin bertemu dengan bibinya sekaligus menghalangi kepergian Santos hari itu."Tumben kamu datang ke sini sendirian, apa ada hal yang penting?" Santos bertanya ketika Rey tiba di depan rumahnya."Tidak ada," Rey menjawab tanpa ekspresi. Dia segera mengikuti Santos ke dalam rumah. "Aku hanya ingin memastikan keadaan bibi Farah saja. Bagaimana perkembangan dari pengobatannya?" "Lumayan bagus. Sudah banyak peningkatan." Sambil berjalan, Santos merangkul pu
Baca selengkapnya

Panggil Saja Namaku

"Ke mana kita akan pergi?" Sherly lebih dulu bertanya sebelum masuk ke dalam mobil Hansel."Ikuti saja apa yang kukatakan," nada suara Hansel tegas dan penuh wibawa. "Jangan khawatir, aku tidak mungkin mencelakakanmu!" Sherly segera masuk dan memilih duduk di kursi penumpang."Apa kamu pikir aku ini sopir?" Hansel sedikit kesal, namun masih bisa ditahan."Ma maaf, Pak!" Dengan canggung, Sherly mengganti tempat duduknya. Dia duduk di depan, bersebelahan dengan Hansel.Hari itu, Hansel sengaja mengemudikan mobil tanpa bantuan driver. Dia ingin menghabiskan waktu berduaan dengan Sherly selama dalam perjalanan.Pertama, Aarav sudah dibawa oleh pengasuh dan sopir ke sebuah villa. Sementara Hansel sendiri mengurus Santos agar tidak dapat bertemu dengan Sherly.Setelah itu, Hansel pun mendatangi Sherly di tempat kosnya. Semua dia rancang sedemikian rupa agar Santos tidak memiliki kecurigaan apa pun. Dengan begitu, dia pun tidak mendapatkan kendala ketika mendekati Sherly.Usai makan siang, H
Baca selengkapnya

Pertemuan Pertama Dengan Sang Anak

Bagaimana warga sekitar mencibir dan menghina Sherly ketika hamil tanpa seorang suami di usia yang masih sangat muda?Hansel telah mengetahui semuanya.Bagaimana orang tua Sherly mengurungnya dan tidak diizinkan bersosialisasi? Lalu setelah melahirkan tidak diperbolehkan untuk melihat darah dagingnya sendiri. Ayah Sherly juga merampas anak yang baru dilahirkan itu dan menyerahkannya pada orang lain.Mendapat semua berita itu, Hansel merasa bersalah. Dengan sangat baik, dia bisa merasakan apa yang telah dialami Sherly selama ini. Kini, dia ingin menebusnya secara perlahan.Klik.Pintu kamar terbuka.Sherly segera menoleh pada pintu kamar di mana Hansel dan Aarav telah keluar secara bersamaan.Sembari menggandeng tangan putranya, Hansel berdiri di depan pintu. Dia sengaja membiarkan Sherly berimajinasi sendiri. Bagaimana naluri seorang ibu ketika bertemu dengan seorang anak yang sudah lama ingin ditemui, namun tidak pernah mengetahui wujud aslinya?Apakah Sherly bisa merasakan sesuatu k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status