Beranda / Romansa / Kamu Milikku / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Kamu Milikku : Bab 21 - Bab 30

121 Bab

Kenapa Tidak Tidur Dengan Daddy

Di dalam kamar, ponsel Sherly tidak berhenti berdering. Nama yang tertera adalah Santos.Malam itu, entah sudah ke berapa kali, Santos menghubungi Sherly, namun tidak ada jawaban sekali pun. Bahkan pesan yang dikirimkan hanya status terkirim tanpa dibaca oleh pemiliknya."Aku hanya melihatnya berdiri di pinggir jalan tadi, Pak," Zizi tidak berani mengatakan yang sebenarnya bahwa Sherly telah masuk ke dalam mobil Hansel. "Kamu yakin hanya itu?" Santos sedikit resah. Tidak biasanya Sherly mengabaikan panggilannya. "Kamu tidak melihat ada orang yang mendekatinya?"Dengan cepat Zizi menggelengkan kepala. Dia berharap dengan penjelasan itu, Santos akan segera meninggalkan tempat itu. Hansel Rossel adalah bos besar di perusahaan tempatnya bekerja, bagaimana mungkin dia berani ikut campur dengan menyebut nama pria itu.Pada akhirnya Santos pulang dengan membawa rasa bersalah.Santos telah mendapatkan kerja sama besar hari ini, namun di lain sisi, dia juga telah ingkar janji pada dua orang wa
Baca selengkapnya

Bukan Anak Kandung

Sekujur tubuh Hansel menegang mendengarnya. Dia mengumpulkan nyawanya dalam sekejap. Setelah duduk, Hansel mengucek mata sekali lagi untuk membaca nama si pemanggil. Tertulis nama Kak Selvi.Hansel yakin jika wanita yang mengoceh di ujung sana adalah kakak kandung Sherly.[Kenapa kamu diam saja, Sherly? Apa kamu masih di sana?] Selvi bertanya.[Aku tahu kamu sedih dan tidak bisa terima, tapi kamu harus tahu jika ternyata ayah dan ibu bukan orang tua kandungmu. Jadi kali ini, mereka memintamu untuk berbakti pada mereka sebagai balasan karena telah membesarkanmu.][Sherly, biar pun kenyataannya seperti itu, tapi aku sangat menyayangimu. Selamanya, kamu akan tetap menjadi adikku, adik yang sangat aku sayangi.]Bukannya menjawab, Hansel justru meletakkan ponsel Sherly di atas nakas, kemudian beranjak menuju kamar mandi.Satu yang membebani pikirannya adalah pernikahan yang telah diatur oleh orang tua Sherly. Dia tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.Betapa tidak sopannya, Hansel membi
Baca selengkapnya

Curahan Hati Hansel

Saat istirahat makan siang, Santos memilih meninggalkan kantor. Dia menuju rumah kontrakan Sherly yang jaraknya tidak terlalu jauh dari perusahaan tempatnya bekerja."Ke mana kamu, Sherly?" Santos kecewa, karena pintu kamar itu masih terkunci dari dalam.Santos kembali menghubungi ponsel Sherly. Panggilan selalu tersambung, namun tidak ada jawaban."Apa yang sebenarnya terjadi?" Santos menatap sekelilingnya yang tampak sepi. Merasa bingung, Santos akhirnya meninggalkan tempat itu. Karena tidak ada yang bisa diharapkan untuk mendapatkan informasi, dia pun kembali ke kantor.Di kantin, Santos melihat Zizi tengah makan siang bersama teman-temannya yang lain. Dia segera menghampirinya.Masih dalam posisi berdiri, Santos bertanya pada Zizi. "Kamu yakin tidak tahu apa pun tentang Sherly?" Ekspresi Zizi seketika berubah. Tadinya dia sedang bercengkrama dengan teman-temannya, namun kedatangan Santos yang tiba-tiba membuatnya tergugup."Aku tidak tahu, Pak," ucap Zizi bingung."Jangan bohong
Baca selengkapnya

Menikahlah Denganku

"A apa?" Sherly kehabisan kata-kata. Mulutnya hanya bisa menganga, namun tidak bisa mengeluarkan suara. "Aku ingin menikahimu," Hansel mengulangi lagi. "Apa kamu bersedia menjadi istriku?" Setelah mengutarakan keinginannya, Hansel berniat untuk mendekati Sherly. Dia ingin bicara dari hati ke hati.Namun, ketika Hansel baru saja berdiri, Sherly sudah bergerak lebih dulu. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, wanita itu langsung berlari menuju kamar Aarav.Hanya bisa melongo, Hansel sama sekali tidak menghentikan Sherly. Dia paham jika ibu dari anaknya itu pasti terkejut dengan ungkapan hatinya yang terdengar blak-blakan.'Dia pasti butuh waktu,' pikir Hansel.Di dalam kamar, Sherly menatap Aarav yang sudah tertidur pulas. Beberapa hari ini, dia beristirahat di kamar yang sama. Tidak hanya berbagi ruangan, Sherly dan Aarav juga selalu bertukar cerita tentang kehidupan masing-masing.Keduanya saling merasa nyaman dan terobati pada rasa rindu yang mendera. Jika Sherly teringat dengan putr
Baca selengkapnya

Tidur Bersama

Karena belum menyadari siapa orang yang menjawab panggilannya, mulut Hansel masih saja berceloteh tentang Sherly, menunjukkan rasa bahagianya terhadap wanita itu."Apa kubilang, Rey, ini adalah cara yang paling efektif. Aku telah membuktikannya sendiri, Sherly pasti akan menerima lamaranku," Hansel bercerita dengan semangat."Oh shitt...!" Rey mendesah pelan. Dia tidak tahu lagi harus meletakkan mukanya di mana. Mungkin sudah puluhan kali Santos bertanya padanya, namun jawaban pria itu selalu sama. Rey selalu mengatakan jika dia tidak mengetahui keberadaan Sherly. Adapun tentang Hansel, Rey telah memberi alasan bahwa atasan mereka itu sedang bepergian ke luar negeri dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan."Rey, kamu masih di sana?" Dari ujung telepon, Hansel memastikan. Menyadari jika dirinya seperti bicara seorang diri saja, dia mulai meninggikan suaranya. "Halo ... Rey, kamu masih mendengarkanku, kenapa tidak bicara?" protesnya.Merasa bersalah, Rey segera merampas ponselnya
Baca selengkapnya

Mengungkapkan Kebenaran

Pagi-pagi buta, Santos keluar dari kediaman Rey. Lebih tepatnya, dia baru akan pulang setelah sepupunya itu bersedia memberikan alamat villa yang ditempati Hansel saat ini. Cinta Santos benar-benar dalam pada Sherly. Tanpa mendengar penjelasan Rey dan memikirkan hal yang lainnya, pagi itu, dia langsung berangkat menuju villa pribadi milik Hansel."Jangan ada keributan!" Rey masih memberi peringatan pada Santos yang sudah berada di dalam mobil. "Kamu harus mendengarkan mereka lebih dulu, baru mengambil tindakan!""Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Tidak usah mengajariku." Setelah mengatakan itu, Santos tancap gas meninggalkan kediaman Rey.Sepeninggal Santos, Rey mendesah lagi. Bingung mendapati situasi itu, dia pun berniat menghubungi Hansel kembali, memberitahu jika Santos telah mengetahui keberadaan mereka.Akan tetapi, panggilan yang dilakukan Rey tidak sekali pun terjawab. Dari tadi malam dia sudah berusaha menghubungi atasannya itu untuk meminta pendapat, namun tidak mendapat
Baca selengkapnya

Serasa Bermimpi

Sherly tertegun mendengar percakapan Hansel dan Aarav. Jantungnya berdetak kencang tatkala mengetahui bahwa anak yang tidur bersamanya beberapa hari ini adalah orang yang dicari-cari keberadaannya.Pantas saja Aarav terlihat sangat mirip dengan foto yang ditunjukkan Sita. Bahkan nyaris sama. Tidak ada perbedaan sama sekali, karena anak yang ada di dalam foto adalah Aarav sendiri. "Apa ini mimpi? Aarav benar-benar anakku," gumam Sherly dengan suara yang lirih.Sherly melangkah perlahan menuju anak dan ayah itu. Sambil mengamati punggung Hansel, dia berhenti sejenak. 'Bagaimana kalau dia hanya berbohong?' pikirnya lagi.Mengingat Hansel tengah menginginkannya sebagai istri kedua, Sherly berpikir jika ini bisa saja adalah sebuah trik Hansel untuk memiliki Sherly.Saat Sherly sedang berpikir, Aarav sudah menoleh ke arahnya."Mommy Sherly ada di sini, Daddy." Aarav memberitahu dan menunjuk wanita yang berdiri di belakang mereka.Sherly masih terpana dengan berita mengejutkan itu. Ketika Aa
Baca selengkapnya

Kejujuran

Satu-satunya alasan Sherly bungkam adalah istri Hansel. Sejak awal dia tidak ingin dicap sebagai wanita perusak rumah tangga orang. Jika saat kehamilannya, Sherly menemui Hansel untuk meminta pertanggungjawaban, itu sama saja melempar kotoran baru pada wajah kedua orang tuanya."Menurutmu apa yang akan dipikirkan warga sekitar tentangku? Hamil di usia yang masih sangat muda dengan pria yang sudah memiliki keluarga, itu sama saja merebut suami wanita lain. Bukankah itu perilaku yang sangat keji?" Sherly tidak sanggup membayangkannya."Aku paham sekarang." Hansel mengangguk. Rasanya ingin memeluk Sherly untuk mengurangi beban wanita itu. "Tapi sekarang kamu sudah tahu kan keadaan rumah tanggaku. Aku dan Lolita tidak akan pernah saling mencintai. Dalam perjanjian, kami akan mengakhiri hubungan pernikahan ini jika salah satu di antara kami menemukan pasangan yang cocok," jelasnya.Ya, kini setelah mengetahui kehidupan rumah tangga Hansel yang berjalan tidak normal, Sherly akan mulai membu
Baca selengkapnya

Kembali

Sherly belum menyadari tatapan nakal Hansel. Dia masih dalam posisi menunduk, bajunya juga dibiarkan saja melorot ke bawah. Terlalu sibuk melayani putranya, Sherly pun mengabaikan Hansel yang tengah lapar mata."Mommy, buatkan aku omelette juga!" Aarav masih mengunyah sosis bakar, tapi dia sudah meminta makanan yang lainnya."Baiklah, pangeran kecilku," ucap Sherly patuh. Dia senang putranya meminta.Apa yang tidak akan diberikan Sherly pada putranya. Seandainya Aarav memintanya untuk melintasi hujan badai hanya untuk mendapatkan sesuatu, dia tidak akan pikir panjang untuk melakukannya."Kalau kamu minta makan ini dan itu, lalu kapan daddy memiliki kesempatan untuk makan?" Hansel protes pada anaknya. "Sebaiknya habiskan dulu makanan di piringmu, baru minta yang lain!""Aku mintanya sama mommy. Kalau Daddy juga ingin makan, minta saja sama mommy." Sadar akan prioritas yang diberikan Sherly padanya, Aarav tidak khawatir jika Hansel akan menegurnya.Meski usianya masih sangat muda, Aarav
Baca selengkapnya

Kecewa

"Sherly, aku akan berkata jujur padamu. Aku tidak ingin berlama-lama lagi. Aku menyukaimu dari awal kita bertemu, aku sangat mencintaimu, aku ingin menikahimu, itu sebabnya juga aku ingin mempertemukan kamu dengan ibuku," Santos mengungkapkan segala isi hatinya setelah bertemu dengan Sherly.Terkejut, Sherly tidak menyangka jika kebaikan Santos selama ini memiliki tujuan tertentu. Ya, tidak mungkin seorang pria dewasa seperti Santos memberikan bantuan begitu banyak jika tidak memiliki perasaan lain terhadapnya.Sherly masih diam mematung sambil menatap lekat Santos yang sedang memohon padanya.Santos mengulurkan tangannya. "Aku tidak berbohong, Sherly, aku tulus melakukan semua ini, dan aku ke sini juga untuk menjemputmu.""Pulanglah!" Sherly hanya mengatakan itu."Apa?" Santos tidak percaya dengan apa yang baru diucapankan Sherly. "Kamu tidak mau ikut denganku?" tanyanya.Santos kecewa. Dia sudah jauh-jauh datang, dan melewati hujan badai hanya untuk menjemput Sherly. Namun, yang dida
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status