Home / Romansa / Wanita Penghibur sang Presdir / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Wanita Penghibur sang Presdir: Chapter 51 - Chapter 60

113 Chapters

BAB 51 | Aku Mencintaimu

"Apa kau bisa membuat ayahku kembali?"Nyonya Clarissa mengepalkan tangannya kuat-kuat saat mendengar permintaan putranya. "Jangan berbicara omong kosong."Ganesha tersenyum sinis. "Sama seperti yang Ibu katakan sebelumnya tentang keinginan Ibu untuk membawa Geisha. Jangan berbicara omong kosong," desisnya dengan tajam."Kenapa kau begitu menginginkan gadis itu? Oh, ayolah! Dia. Hanya. Wanita. Penghibur," tekan Nyonya Clarissa.Ganesha menggeleng tak setuju. "Dia segalanya bagiku." Pria itu segera bangkit dari posisinya. "Dia adalah duniaku mulai sekarang. Dan seterusnya akan seperti itu. Jadi kalian, keluarlah."Ganesha menunjuk ke arah pintu keluar, di mana Daniel berjaga di sana.Nyonya Clarissa segera bangkit dari tas sofa. Wanita itu menjinjing tasnya, dan menatap ke arah Ganesha dengan tajam. "Kau dan ayahmu sama saja. Sama-sama angkuh. Itu sebabnya, aku memutuskan untuk meninggalkan kalian berdua.""Keluar." Tidak ada gertakan ataupun amarah yang Ganesha tunjukkan saat ia mengat
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

BAB 52 | Pengalaman Baru

Geisha tersenyum puas begitu hasil dari foto-foto mereka itu telah tercetak keluar. Ia menunjukkannya pada Ganesha yang berdiri dengan wajah dinginnya. "Lihat, ini. Kau sangat menggemaskan."Ganesha memutar kedua bola matanya. Alih-alih demikian, ia sedikit tersipu sebab pujian yang dilontarkan oleh Geisha."Pipimu merah." Geisha tertawa renyah. "Kau malu?""Tidak!" elak Ganesha, "hei, sudah, sudah! Ayo, pulang!" ajak pria itu.Mereka pun berjalan beriringan menuju basemen tempat Ganesha memarkirkan mobil. Langit sudah gelap saat mobil mereka keluar dari dalam gedung pusat perbelanjaan. "Apa kau lapar?""Ya." Geisha mengangguk."Baiklah. Kita makan malam dahulu, sebelum kembali ke apartemen."***Ganesha dan Geisha duduk bersebelahan di sebuah kedai makanan pinggir jalan.Ganesha tidak tahu mengapa Geisha sangat ingin makan di pinggir jalanan yang berdebu seperti ini. Padahal, uangnya sangat melimpah jikalau harus menyewa satu buah restoran berbintang lima untuk mereka berdua."Kenapa
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

BAB 53 | Ditinggal ke Luar Kota

"Kenapa kau baru pulang?" tanya Geisha yang menyambut kedatangan Ganesha dengan gelayutan manja di lengan pria itu."Maafkan aku. Aku harus menyiapkan segala keperluan untuk berangkat ke luar kota besok," jawab Ganesha seraya mengendurkan ikatan dasinya."Luar kota?" Geisha segera melepaskan diri dari Ganesha, kemudian menatap pria itu dengan kernyitan di dahinya."Iya." Ganesha mengangguk sekilas. "Ada apa?""Kau akan pergi besok?" tanya Geisha lagi.Ganesha membuang napasnya sejenak, kemudian menatap Geisha dengan lembut. "Untuk urusan pekerjaan. Kau tinggal di sini saja. Aku sudah mengatakan pada Paman Daniel untuk menjagamu selama tiga hari ke depan.""Kau akan meninggalkanku?" tanya Geisha dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca."Maafkan aku. Tapi, aku memang harus meninggalkanmu. Ini urusan kantor," sesal Ganesha."Tapi, bagaimana jika ibumu datang lagi?""Tidak akan. Mereka tidak akan berani."Geisha menghela napas panjang. Wajahnya memberengut."Setelah pekerjaan ini selesai,
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

BAB 54 | Kegelisahan

Ganesha menghempaskan tubuh lelahnya di atas sofa di dalam kamar hotelnya. Ia baru saja kembali dari persiapan untuk peresmian toko cabang besok. Dirinya sungguh lelah.Pria itu merogoh saku jasnya, lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam sana. Jam pada ponselnya menunjukkan pukul enam sore. Ia menghembuskan napas melalui mulut. Membaca notifikasi yang bermunculan pada layar pipih di genggamannya. Tiga panggilan tak terjawab dan empat pesan masuk baru dari Daniel.[Paman Daniel: Tuan, saya mengantar Nona Geisha ke supermarket.][Paman Daniel: Tuan, kami pulang dari supermarket. Nona Geisha bertengkar dengan Nona Sandra di sana.][Geisha: Aku tidak apa-apa. Jangan percaya apa kata Paman Daniel.][Geisha: #photo#]Ganesha kembali menghela napas setelah membaca pesan-pesan tersebut. Kemudian, ia memutuskan untuk menghubungi nomor Geisha.Beberapa saat mendengar nada sambung panggilan, akhirnya Geisha menjawab teleponnya. "Halo?" sapa gadis itu.Ganesha memejamkan matanya. Membayangkan bila
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

BAB 55 | Mengkhawatirkan

Geisha meringis sembari mengusap keningnya yang baru saja terantuk kabin. "Paman, ada apa?!""Maaf, Nona. Ada mobil yang menghadang," ucap Daniel dengan ragu. Pria itu terus menatap ke arah mobil di depannya."Nona baik-baik saja?" tanya Daniel. Pria itu melirik ke arah spion luarnya untuk melihat apakah kondisi di belakangnya aman atau tidak. Terutama saat ia menyadari bahwa seseorang keluar dari dalam sana.Seorang pria dengan tubuh tinggi besar tampak mendekati mobil yang membawa Geisha.Brak!"Keluar!" seru pria itu setelah menggebrak kap mobil.Daniel memundurkan mobil. Namun sial, ternyata mobil baru datang menahan dari belakang. Saat ia berniat untuk membanting stir ke kanan, mobil lain datang menyerempet mobilnya.Geisha memekik saat merasakan goncangan keras dari dalam mobil. Gadis itu ketakutan. Tangannya bergemetar."Geisha! Apa yang terjadi?!" teriak Ganesha yang sambungan teleponnya masih terhubung dengan Geisha.Gadis itu bergemetar hebat saat beberapa orang terlihat kel
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

BAB 56 | Kematian Daniel

Ganesha sudah tiba di rumahnya sejak setengah jam yang lalu. Ia mengumpulkan semua pengawalnya yang ada.Beberapa saat yang lalu, ketika ia tiba di apartemen, pelayan yang ditugaskan melayani di apartemen mengatakan bahwa Geisha dan Daniel belum kembali sejak kemarin pagi. Pelayannya itu mengira bahwa kemungkinan, mereka pulang ke rumah. Namun, begitu Ganesha memutuskan untuk pergi ke rumahnya, ia juga tidak bisa menemukan kedua orang itu di sana."Apa gunanya aku mempekerjakan kalian, jika kegiatan kalian hanya duduk di rumah saja!" gertak Ganesha pada para pengawalnya yang berjumlah hampir sepuluh orang.Para pria berpakaian hitam itu terlihat menundukkan kepala, tanpa berani menanggapi ucapan bosnya."BUKANKAH SUDAH AKU KATAKAN, AWASI KEKASIHKU, BAGAIMANAPUN SITUASINYA!"PRANG!Ganesha baru saja menyambar sebuah vas bunga di atas meja yang ada di dekatnya, dan melemparkannya ke lantai. Dada pria itu bergerak naik turun seiring dengan emosinya yang mulai tak terkendali."KALAU TERJA
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

BAB 57 | Pembalasan

Pagi ini, upacara pemakaman Daniel akan dilakukan. Jasadnya sudah selesai diautopsi. Dan hasilnya memang benar, pria itu meninggal karena dibunuh. Ada luka akibat benda tumpul pada kepala dan alat vitalnya. Meski sama sekali tidak ada senjata tajam atau senjata api, namun cara mereka menghabisi Daniel sungguh keji."Semoga Paman Daniel tenang di sisi-Nya. Amin."Ganesha dan para peziarah yang lain memanjatkan doa sebelum akhirnya, peti jenazah Daniel dikebumikan. Isak tangis dari orang-orang itu mengiringi kepergian Daniel. Menandakan bahwa pria tersebut cukup berpengaruh selama ini."Ibu, sampai kapan kita harus berada di sini?" bisik Samuel dengan wajah lesu pada sang ibu.Nyonya Clarissa mencubit lengan putranya. "Jangan terus-terusan merengek seperti bayi. Ibu muak, Sam," balasnya berbisik.Samuel membuang napasnya melalui mulut. Kemudian, ia kembali menatap kesal ke arah Ganesha yang terlihat menangisi kepergian Daniel. 'Dasar cengeng,' batin pria itu.Pemakaman tersebut berlangs
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

BAB 58 | Pesan Terakhir

Ganesha mengerang dengan bahu kirinya yang tertembak. Sementara itu, wanita yang baru saja menembak dirinya tersebut terlihat tergeletak dengan darah yang merembes keluar dari kepalanya.Ganesha mengangkat wajahnya yang semula memandang ke lantai, kemudian beralih pada gadis yang kini terlihat membawa sebuah tongkat golf."Geisha ...," bisik Ganesha seakan tak percaya dengan pengelihatannya.Gadis itu menjatuhkan tongkat golf yang semula ia gunakan untuk melumpuhkan pergerakan Anna. Kemudian, ia berlari menerjang tubuh Ganesha.Geisha memeluk pria itu. Ia tidak yakin apakah Anna masih bernapas atau tidak. Tubuh Geisha bergemetar karena begitu takut jika dirinya sudah menghabisi nyawa seseorang."Kau baik-baik saja?" Ganesha mengeratkan pelukannya pada tubuh Geisha yang terbalut sebuah gaun putih layaknya seorang pengantin."Aku membunuh mereka," lirih Geisha di sela-sela tangisannya."Tidak apa-apa. Mereka sudah melakukan kejahatan," ucap Ganesha berusaha menenangkan gadis di pelukann
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

BAB 59 | Permintaan Terakhir

Samuel mendatangi sebuah kantor advokat yang menjadi tempat dinas dari Tuan Raymond, pria yang merupakan pengacara keluarga Ganesha sejak dulu. Pagi itu, kantor yang merangkap sebagai rumah itu masih terlihat tutup. Samuel terpaksa menekan bel beberapa kali sembari menunggu hingga pintu di hadapannya pun terbuka.Tuan Raymond berniat kembali menutup pintu kala melihat sosok pria yang merupakan adik tiri dari kliennya itu. Pria paruh baya itu sedikit banyak tahu tentang permasalahan yang terjadi dalam lingkup keluarga Ganesha. Tentu saja ia memihak penuh pada Ganesha, dibanding orang-orang yang berniat menjatuhkan kliennya."Aku datang kemari atas perintah Ganesha," tutur Samuel yang membuat Tuan Raymond mau tak mau mempersilakan pria itu untuk masuk.Meski masih dengan perasaan curiga, Tuan Raymond mempersilakan Samuel duduk di sofa ruang tamunya. Pria itu tidak bersuara sama sekali. Hanya menunjuk saja, lalu menatap Samuel dengan alis terangkat, seakan bertanya.Samuel mengulurkan se
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

BAB 60 | Merindukan Figur Kakak

"Menikahlah dengan Samuel."Geisha menggeleng kuat dengan air matanya yang terus mendesak, serta meluncur bebas dari kedua mata indahnya. Menimbulkan isakan kecil dari bibir tipisnya yang ikut basah oleh air mata."Aku tidak– mau," ungkap Geisha di sela-sela isak tangisnya."Sayangnya, ini bukan sebuah pilihan, Geisha," bisik Ganesha dengan lembut. Ibu jarinya bergerak mengusap air mata yang membasahi pipi gadis itu."Tidak mau," sahut Geisha lagi. Gadis itu kembali menggeleng dengan air mata yang semakin deras."Dia akan menjagamu." Ganesha menarik tubuh Geisha ke dalam dekapannya yang hangat dan menenangkan. Pria itu mengusap lembut punggung Geisha. "Anggap saja ini permintaan terakhirku.""Kau mau ke mana?" cicit gadis itu."Jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu. Ganesha ...," raung Geisha. Air matanya membasahi pakaian yang dikenakan oleh Ganesha.Pria itu semakin mengeratkan pelukan mereka. Ia begitu frustrasi dengan keadaannya saat ini. Jika boleh jujur, Ganesha ingin sekali me
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status