Semua Bab Wanita Penghibur sang Presdir: Bab 41 - Bab 50

113 Bab

BAB 41 | Geisha Menghilang

Ganesha baru tiba di apartemennya. Namun, ia tak menjumpai Geisha di sana. Bahkan, lampu ruangan masih belum ada yang menyala. Pria itu terpaksa menyalakan sendiri lampu ruangan apartemen, sebab hari sudah larut malam.Ganesha berjalan menuju kamar Geisha. Mungkin saja gadis itu ada di kamarnya dan ketiduran, pikir pria itu. Namun, begitu tiba di kamar Geisha, lagi-lagi gadis itu tidak ada di sana."Tsk! Ke mana gadis itu?" gumam Ganesha dengan gusar. Pria itu segera menyambar ponselnya yang masih ada di dalam saku jas yang dikenakannya. Sejak pergi meninggalkan kantor untuk bertemu dengan Sandra, ia belum sempat untuk mandi dan membersihkan diri.Ganesha terpaksa menemui Sandra, sebab mantan kekasihnya itu mengatakan bahwa ada satu hal penting yang harus ia sampaikan secara langsung kepada Ganesha. Jadi, mau tak mau pria itu datang menemui wanita yang telah menorehkan luka pada hatinya.Ganesha menghubungi Daniel. Menurutnya, pria itu pasti menemani Geisha. Sebab, siang tadi Geisha me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-11
Baca selengkapnya

BAB 42 | Semakin Intim

"Aku tidak mau ke rumah sakit," lirih Geisha saat Ganesha terus saja mendesaknya agar mau dibawa pergi ke rumah sakit."Aku khawatir kau kenapa-kenapa. Bagaimana jika kau dehidrasi? Mentalmu! Apa psikismu baik-baik saja?" cecar Ganesha. Mereka berdua berada di dalam mobil yang masih terparkir di halaman kantor, dengan kondisi mesinnya yang menyala."Master, aku baik-baik saja. Sungguh. Ayo, kita pulang saja," putus Geisha.Ganesha menghela napas pasrah. "Kita akan mampir di restoran. Kau mau take away atau makan di tempat?""Junk food saja. Take away."Ganesha segera melajukan mobilnya meninggalkan halaman kantor, dan mulai memasuki jalan raya. Mereka menuju sebuah restoran cepat saji yang tak jauh dari lokasi kantor."Burger, kentang, soda," ucap Geisha ketika mereka tiba di sebuah Point of Sale restoran cepat saji yang cukup terkenal itu."Heish .... Kau akan menghabiskannya?" decak Ganesha."Tentu!" Geisha mengangguk penuh percaya diri. Gadis itu memerhatikan Ganesha yang mulai menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

BAB 43 | Terpaksa Pergi

Beberapa hari berlalu. Semua terlihat baik-baik saja. Hingga suatu hari, Nyonya Clarissa datang ke apartemen Ganesha di siang hari, sebelum putranya itu pulang dari kantor.Tanpa mengetuk pintu, atau menekan bel, Nyonya Clarissa masuk ke dalam unit apartemen Ganesha. Wanita itu memang sudah tahu password smart lock apartemen putranya. Ia melangkah masuk, tanpa salam ataupun permisi. Di belakangnya, seorang pria bertubuh kekar mengikuti langkahnya.Geisha yang semula tengah duduk di depan ruang televisi itu pun sempat terlonjak kaget mendapati ibu dari tuannya yang kini sudah mendekat ke arahnya. Ia pun memutuskan untuk berdiri dari memberi hormat. "Ada apa, Nyonya?""Ini pekerjaanmu?" Nyonya Clarissa menatap datar ke arah Geisha yang menundukkan kepala. Ia juga melirik melalui ekor matanya, sejumlah camilan di atas meja, juga televisi yang menyala."Maksud Nyonya?" Geisha mengangkat wajahnya untuk menatap Nyonya Clarissa.Wanita itu mendecih pelan. "Enak sekali, kau. Menumpang hidup p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

BAB 44 | Mabuk Berat

Beberapa hari berlalu. Ganesha hampir tidak mendapatkan gambaran ke mana perginya Geisha. Ia sudah mencari ke segala tempat. Bahkan, pria itu juga dengan berani mendatangi rumah Tuan Black sang rentenir. Namun, Geisha benar-benar tidak ada di sana.Hari ini, Ganesha nyaris menyerah. Meski ia tak menemukan keberadaan Geisha, tapi ia yakin, bahwa gadis itu ada bersama Tuan Black. Gadis itu pasti diculik dan dipaksa untuk menulis surat perpisahan tersebut."Pak, kenapa kita pergi ke tempat seperti ini?" tanya Anna seraya mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah.Mereka kini duduk di sebuah sofa meja bertanda VIP. Di sekitar mereka, orang-orang sibuk menari dan minum di area bar, juga lantai dansa. Ya. Mereka berada di sebuah klub malam.Sore ini, tak ada angin, tak ada hujan, Ganesha tiba-tiba meminta Anna untuk menemaninya pergi. Rupanya, pria itu membawa Anna ke sebuah klub malam."Bukankah kau bersedia menemaniku ke mana pun?!" sahut Ganesha dengan ketus. Pria itu kembali menyes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

BAB 45 | Mimpi

Ganesha segera menjatuhkan dirinya di samping Anna begitu ia menyadari bahwa wanita yang tengah bersamanya itu bukanlah Geisha. Pria itu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Meski dalam keadaan mabuk sekali pun, Ganesha tetap mengenali parfum Geisha. Dan yang barusan bukanlah milik gadis yang ia rindukan kehadirannya selama beberapa hari ini.Ganesha berguling memunggungi Anna yang masih membeku pada posisinya semula. Ia kembali terlelap. Mengabaikan kejantanannya yang terasa menyesakkan di bawah sana, juga wanita di belakangnya yang entah siapa itu. Pria tersebut enggan memikirkannya. Kepalanya terlalu berat untuk sekedar memaki wanita yang nyaris ia tiduri tersebut.Sementara itu, Anna terdiam dengan tatapan kosong pada langit-langit kamar Ganesha. Wanita itu meraba bibirnya yang baru saja mendapatkan ciuman dari atasannya tersebut.Anna akui, Ganesha memang tergolong tampan dan kaya, sesuai tipenya. Namun, tujuannya mendekati pria itu bukanlah untuk hatinya, melainkan hal yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

BAB 46 | Bertemu Kembali

Ganesha baru tiba di ruang kerjanya, dan ia mendapati Anna yang sudah duduk di kursinya. Wanita itu tampak fokus pada layar komputernya. Sepertinya, tidak menyadari kehadiran Ganesha di sana.Pria itu lantas berdehem sembari berjalan mendekat ke arah Anna, yang saat itu tampak terkesiap melihat kedatangannya."Pak Ganesh." Anna berdiri dari kursinya. Ia membungkuk hormat. Tanpa sepengetahuan Ganesh, wanita itu mengganti akun komputernya secara diam-diam."Ada yang ingin aku tanyakan padamu," ucap Ganesha yang kini sudah tiba di sisi meja Anna. Pria itu lantas melirik pada layar komputer sang sekretaris yang menunjukkan jadwal kegiatannya hari ini. Ganesha mengangguk kecil."Ada apa, Pak?" tanya Anna kemudian."Bukankah semalam saya mabuk? Apa kau yang mengantarkan saya sampai ke apartemen?"Anna tertawa canggung. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "S–semalam ... Pak Ganesha menyetir sendiri, saya hanya menemani saja. Setelah itu, saya pulang naik taksi.""Oh .... Apa kau tahu? Pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

BAB 47 | Mengambil Kembali

PLAK!Ganesha tertegun. Ia begitu tidak menyangka bahwa Geisha akan menamparnya seperti ini.Pria itu mencengkeram lengan Geisha dengan begitu kuat. Menahan niat gadis itu untuk keluar dari dalam bilik tersebut."Lepas! Atau aku akan berteriak?!" ancam Geisha, yang sama sekali tidak berpengaruh untuk Ganesha."Coba saja untuk berteriak." Pria itu menatapnya dengan tajam.Geisha tidak main-main. Ia benar-benar membuka mulutnya dan bersiap untuk berteriak. "SAM–mpph!" Namun, lagi-lagi Ganesha membungkam mulutnya dengan tangan.Pria itu berdecak kesal. "Kau benar-benar menyebalkan. Lihat saja. Aku akan membawamu pulang dan menghukummu."Geisha menahan pergelangan tangan Ganesha yang membungkam mulutnya. Tidak ada cara lain untuk melepaskan diri. Jadi, ia memutuskan untuk menggigit tangan pria itu dengan kuat.Dari wajah Ganesha, begitu terlihat bahwa pria itu menahan sakit. Pada akhirnya, ia menyerah dan memutuskan untuk melepaskan tangan Geisha.Gadis itu tak membuang kesempatan untuk ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

BAB 48 | Kembali Pulang

"Kami terjebak di dalam lift," ucap Ganesha."Tuan, tenang dan jangan panik. Saya akan berusaha untuk segera mengeluarkan kalian."Sambungan telepon tersebut terputus. Ganesha mengusap punggung Geisha dengan lembut. Berusaha memberikan ketenangan kepada gadis itu, agar tidak merasa ketakutan."Apa yang terjadi?" lirih Geisha lagi."Sst .... Tenanglah. Aku bersamamu," ucap Ganesha pelan. Kenapa secara kebetulan, di dalam lift itu hanya ada mereka berdua saja? Membuat suasana semakin mencekam.Ganesha melepaskan pelukannya terhadap Geisha untuk sejenak. Kemudian, ia membungkuk untuk mencari jasnya yang semula terjatuh ke lantai. Ketemu!Pria itu kembali menegakkan tubuhnya, lalu memasangkan jas tersebut pada bahu Geisha. Suasana canggung mulai menyelimuti keduanya. Hingga beberapa menit kemudian, lampu lift kembali menyala. Terdengar bunyi yang cukup memekakkan kala mesin elevator itu kembali bergerak turun.Ganesha dan Geisha telah tiba di lantai utama. Di depan pintu, Daniel sudah menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya

BAB 49 | Baku Hantam

"Apa-apaan, kau?!" gertak Samuel seraya bangkit dari posisinya semula. Ia sesegera mungkin mendorong tubuh Ganesha dengan sekuat tenaga. Hingga kakaknya itu pun sedikit terhuyung ke belakang.Daniel menarik bahu Samuel. Kemudian, saat tubuh pria muda itu menghadapnya, ia segera berniat melayangkan sebuah pukulan."Paman!" seru Ganesha, menghentikan niat Daniel.Pria paruh baya itu segera menurunkan tangannya, kemudian mundur beberapa langkah untuk menjauh. Ia tahu apa yang diinginkan oleh tuannya.Samuel mendengus geli. Pria itu kembali beralih menatap sinis ke arah Ganesha. "Lepaskan gadis itu. Kau hanya memanfaatkan keluguannya saja."Ganesha tersenyum sinis. "Apa hakmu menyuruhku seperti itu? Kau bukan siapa-siapa bagiku. Silakan keluar dari apartemenku, sebelum aku berniat untuk menginjak wajahmu.""Tidak tanpa Geisha," tegas Samuel."Kenapa kau begitu keras kepala? Dia milikku." Ganesha membuang napasnya secara kasar."Berhenti berbicara hal yang tidak masuk akal! Kalian berdua! A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

BAB 50 | Tamu Tak Diundang

BRAK!Nyonya Clarissa yang baru saja menggebrak meja itu pun segera berdiri dengan gerakan kasar. Kursi yang semula ia duduki pun berderit mundur beberapa sentimeter. Wanita itu menatap nyalang ke arah putranya yang wajahnya terdapat beberapa luka memar dan lebam."Jadi, Ganesha yang sudah berani membuat wajahmu terluka?!" Suara Nyonya Clarissa terdengar nyaring dan dipenuhi emosi."Risa, tenanglah," ucap Tuan Harry mencoba menenangkan sang istri."Bagaimana aku bisa tenang?!" Nyonya Clarissa terdengar berapi-api. Wanita itu menatap nyalang ke arah suaminya."Dia juga mengancam akan menghabisiku jika berani datang ke sana lagi, Bu," tutur Samuel dengan kepala tertunduk.Di tengah-tengah kegiatan makan malam keluarga tadi, Nyonya Clarissa mencurigai luka di wajah sang putra. Ia lantas menanyakan apa yang sudah dialami oleh Samuel, sehingga wajahnya dipenuhi memar seperti itu. Dan pria muda itu pun memutuskan untuk memberitahukan tentang perkelahiannya dengan sang kakak tiri sore tadi."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status