Beberapa jam sudah berlalu. Kini, semua karyawan yang sudah selesai dengan pekerjaannya pulah ke rumah masing-masing. termasuk Hanum dan yang lainnya. “April, apa pekerjaanmu masih banyak?” tanya Sarah kepada gadis itu. Sarah sudah membantunya sedikit, tapi karena Sarah memiliki urusan di luar, jadi dia harus pulang lebih cepat. “Aih, lihatlah. Tentu saja sangat banyak. Dokumen itu belum menipis sejak pertama kali CEO Angga kita ini memberikannya pada gadis yang malang.” Hanum mengusap kepala April dengan lembut. “April, maaf, ya. Aku harus pergi lebih dulu. Kau tahu, anak-anakku sudah menunggu di rumah,” ujar Hanum kepada April. April mengangguk dengan kesedihan yang dicampur dengan bercanda. Ya, April tidak mungkin mengganggunya karena ini adalah pekerjaannya. Selain itu, mereka sama-sama sibuk karena ada yang sudah memiliki keluarga, dan ada yang sudah memiliki tunangan. “Hah!” Setelah mereka benar-benar pergi dan hanya tersisa April saja, April membenturkan kepalanya pada
Baca selengkapnya