BUGH! “Jangan! Pergi ke kamarmu, sekarang! Aku tahu kamu punya kamar sendiri, jadi kenapa kamu malah tidur di sampingku?!” jerit April. Setelah gadis itu menendang milik Angga yang akan menjadi masa depan cerahnya, April juga memegang kanvas bunga. Dia hampir mengayunkan kanvas bunga itu dan berniat menakuti Angga dengan berpura-pura akan melemparnya. “Ugh, b-baiklah. Jangan menendangku seperti itu. Ini adalah teman yang akan membuat kita memiliki anak, April—” “Cukup! Jangan katakan itu lagi! Pergi ke kamarmu, sekarang!” teriak April dengan wajah yang ngeri. Ya, April jika sudah benar-benar marah maka manusia tidak bisa membedakannya bahwa April ini manusia atau Iblis. Dia sangat menakutkan, dan Angga menyadari itu. “B-baiklah. Tolong simpan kanvas bunga itu, ya. Aku akan pergi ke kamarmu sekarang. Ah! Ya, seperti itu. Tolong simpan itu,” ucap Angga. Angga menahan rasa sakitnya setelah di tendang April. Angga lupa, bahwa April pernah belajar bela diri, jadi April sangat ku
Read more