Home / Urban / Pesona Menantu 24 Karat / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pesona Menantu 24 Karat: Chapter 91 - Chapter 100

329 Chapters

Cemburu

Jessica menurut dan mulai duduk di sana, lalu segera mengambil gelas jus itu dan menenggaknya. Rasanya dia memang sudah sangat haus karena tadi dia terlalu banyak berbicara. Terlebih dia memang sangat menyukai jus buah, apalagi jus buah bikinan pembantu di sana adalah buah pilihan yang didatangkan dari perkebunan buahan yang sudah pernah dikunjunginya.“Ini kenapa?!”Tiba-tiba Joandra menggapai jemari tangan Jessica dan langsung melihat jari tengah jemari kecil itu.“Oh, tidak ada. I-ini, tadi nggak sengaja kena jepit rambut. Udah dari tadi juga kok,” ujar Jessica cepat dan terlihat sedikit gugup.“Benarkah. Kenapa tadi Abang tidak melihatnya?”“Ah tidak apa-apa, Cuma tergores sedikit saja.”Jessica segera menarik kembali tangannya agar Joandra tidak lagi memprotes bekas luka akibat kuku pada jemari kakaknya tadi yang tergores saat memaksa mengambil cincin berlian pemberian ayahnya.“Apa yang dikatakan oleh Claudia dan Ibu kepada Ayah?” tanya Joandra lagi membuat Jessica sedikit terce
Read more

Kehadiran Kenrick

Joandra membatin sambil merogoh ponselnya dan mulai melakukan panggilan pada seseorang.“Daff!”“Kenapa?!”“Kenapa si cecunguk itu ada di sini?!”“Cecunguk?! Oh, maksud Lo Kent?”“Ya iya lah siapa lagi?!”“Saudara tiri Lo itu sekarang jadi Dosen di sini.”“Apa?! Lo gak becanda kan?! Kenapa Lo ijinin?!” tanya Joandra dengan suaranya yang melengking saking kagetnya.“Itu utusan Bokap Lo. Mana bisa aku berbuat apa-apa,” Joan berkata pelan di seberang sana."...?!"Sejak awal Daffa sudah tahu bagaimana hubungan sahabatnya itu dengan saudara tiri yang umurnya lebih tua beberapa tahun darinya, dan itu anak bawaan dari ibu barunya alias ibu tirinya. Daffa juga sudah mengetahui bagaimana benci dan marahnya Joandra kepada ayahnya ketika itu, dan hal itu lah yang membuatnya belum ingin mengabari jika saudara tirinya itu tiba-tiba masuk ke sana sebagai Dosen. Siapa sangka sahabatnya itu langsung mengetahuinya pada saat hari pertama Kenrick bertugas di sana.Joandra terhenyak dan terdiam ketika m
Read more

Sedikit Ragu

“Iya Bang.” Jessica segera berjalan masuk untuk mengganti pakaiannya, sementara Joandra juga langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah berjibaku dengan keringat dan beban pikirannya seharian ini.Joandra kembali mengingat pembicaraannya dengan Iptu Mario siang sore tadi. Dia masih kepikiran dengan semua yang sudah mereka rencanakan malam ini.“Semua penyelidikan mengarah kepada wanita yang bernama Claudia, Tuan Joandra.”Tadi sore, Iptu Mario yang sedang bertemu dengan Joandra disebuah Cafe terlihat melaporkan apa yang sudah mereka selidiki selama 1 minggu terakhir ini.“Lalu ... kenapa wanita itu tidak segera ditangkap, Iptu Hardy?”“Kita masih menunggu. Bukti yang kita miliki saat ini hanyalah berupa pesan yang berisi agak aneh dan mengarah ke arah sana, dan rasanya itu belum bisa menjadikan bukti yang cukup kuat untuk kita melakukan penangkapan. Apa lagi tersangka utama belum juga mengakuinya. Sekarang hanya ada satu cara,” ujar Iptu
Read more

Dewa Pembaca Isi Hati

“Kak Jessica?!”Belum lagi Jessica mendapatkan jawaban, Tiffany datang menghadang perjalanan mereka dan langsung meloncat kegirangan.Joandra melepaskan genggaman tangannya pada Jessica dan langsung mendekap tubuh adiknya. Itu adalah kebiasaan Tiffany saat kegirangan. Ya, dia anak meloncat-loncat seperti anak kecil yang mendapatkan mainan pada umumnya.“Fany senang sudah ketemu kak Jessica saat ini?” tanya Joandra pelan sambil mengusap punggung adik kesayangannya. Mencoba menenangkan adiknya agar tak menjadi pusat perhatian orang-orang dan akan membuat adiknya merasa tak nyaman.“Senang. Fany senang banget,” jawab Tiffany dengan wajahnya yang terlihat begitu bahagia.Tiffany segera melepaskan dekapan Joandra dan berganti mendekap tubuh Jessica yang berdiri di samping Joandra.“Fany kangen sama Kak Jessica,” ucap Tiffany sambil mendekap tubuh Jessica dengan begitu eratnya. “Kenapa Kakak Ipar nggak ke rumah lagi?!”Joandra menahan debaran dadanya ketika melihat adiknya sudah mendekap be
Read more

Surprise

Jessica tersenyum memamerkan gigi putih nan bersihnya itu yang berpagar begitu rapi di sana. “Bang Benny di mana? tadi Jessica melihatnya?” tanya Jessica mengurangi kegugupannya.“Entahlah abangmu itu. mungkin dia keluar ruangan untuk merokok di luar sana.”“Oh,” Jessica mengangguk paham karena dia juga sudah memahami kebiasaan abangnya selama ini. Rokok memang tak pernah lepas dari tangannya.“Kami permisi dulu. Silakan nikmati hidangan yang sudah disediakan,” ujar Joandra tidak ingin berlama-lama di sana.Bukan tidak tahu dan bukan tidak melihat. Meski tak berbenturan mata, tapi Joandra merasa jika sejak awal mula dia tidak luput dari pandangan Claudia. Wanita terkutuk yang sudah menjadi istri terlaknat di Dunia.“Mas Joan mau ke mana? Claudia ikut dong,” ujar Claudia terlihat tidak tahu malu dan segera berjalan ke sisi Joandra. Mendekap lengan kekar itu dalam seketika.“Lepaskan tanganmu atau aku akan meminta penjaga untuk mengusirmu, Claudia!”Joandra berkata tegas tak bergeming m
Read more

Red Diamond Kimberly

Otomatis pula semua tampak berdiri dari duduk mereka. Langsung bertepuk tangan dan ikut menyanyikan lagu ulang tahun yang mereka belum tahu itu untuk siapa.Tak ada yang menyadari jika disekitar ruangan itu, tersebar beberapa mata dan telinga rahasia Joandra yang terus bekerja. Dan sampai detik ini, mereka memang masih belum mendengar dan melihat kegurigaan apa pun. Semua masih terlihat aman dan tak ada yang harus dicurigakan.Ternyata kedua orang misterius itu masih masih bungkam. Mereka tak terlihat berbicara atau bahkan saling menyapa sama sekali. Bahkan terlihat lebih jelas jika mereka itu seperti tak mengenal satu sama lainnya.Dan teruntuk kasus yang sangat serius itu Joandra tidak ingin menuntaskannya secara main-main. Joandra menginginkan semua yang terlibat saat itu harus ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal, dan malam ini akan menjadi malam penentu ketika sudah seminggu ini Siska tidak memunculkan dirinya di dalam kampus lagi atas cuti yang diajukannya. Claudia pun
Read more

Pertama Kali Menjilat

Suara gemuruh tepuk tangan yang mengalahkan suara takbiran di malam hari raya idul fitri itu membuat dentum di dalam dada kedua insan yang sedang saling mendekap itu juga saling berlomba dan berguncang dengan hebatnya.Claudia membelalakkan matanya menyaksikan itu semua, sama seperti apa yang terjadi dengan Siska di sana. Padahal kisah kasih sebentar saja pun tak pernah terjalin antara Siska dengan Joandra, dan rasa sakit itu timbul karena rasa cinta yang sejak awal hanya bertepuk sebelah tangan.Daffa terkekeh melihat keseriusan dan keberanian Joandra malam ini. Seumur hidupnya, baru kali ini Daffa melihat sahabatnya itu begitu tulus dan mengangungkan cinta yang katanya hanya sebuah fatamorgana.‘Bisa juga Lu Jo?! Kejebak cinta juga Lu akhirnya,’ Daffa membatin sambil terus terkekeh senang melihat keseriusan sahabatnya kali ini.Di ujung sana, Benny menyipitkan sebelah matanya. Dia tak suka melihat kedekatan Jessica dengan Joandra. Entah kenapa, tiba-tiba hatinya begitu sakit menyaks
Read more

Membuat Emosi!

Selesai makan malam, Joandra mengajak Jessica berjalan keluar ke arah taman depan di dekat kolam renang yang terlihat begitu indah dengan air mancur yang terus menghias seiring lampu-lampu temaram di sana yang sengaja dipasang untuk memperindah suasana luar.Joandra dan Jessica terlihat saling mengobrol santai sambil berjalan perlahan ke arah kolam renang, sebelum sebuah suara mengejutkan mereka.“Hai Jessica?”    Suara yang sangat dikenal oleh telinga Joandra itu langsung membuat kepala Joandra ikut menoleh.Benar sekali. Itu adalah suara saudara tirinya, Kenrick.‘Kenapa pula dia ada di sini? Pasti dia terus mengikuti perkembangan dan info dari para Direksi yang lainnya. Kenapa manusia satu ini suka sekali mengganggu ketentraman hidupku?!’ batin Joandra merasa hatinya langsung bergemuruh.“Eh, Mister Kenrick? Ada di sini juga, kebetulan sekali?”Jessica yang belum mengetahui a
Read more

Terlambat

Diam. Joandra hanya diam memperhatikan sambil terus berbicara dengan sahabatnya. Ketika Jessica sudah melangkah pergi mengikuti Claudia dan Siska yang mengajaknya ke arah meja yang ada di dekat kolam sana, Joandra juga hanya membiarkan saja sambil terus memperhatikan dalam diamnya. Lagian, tak mungkin kedua wanita itu berani melakukan sesuatu pada Jessica di depan umum seperti ini.“Apa yang sudah kamu berikan sama Joandra hingga dia begitu baik denganmu, Jessica? Memberikan kamu sebuah Butik ... dan cincin berlian ini, aku pikir lumayan mahal juga kan?” ujar Claudia memulai. Rasa geramnya membuatnya tidak tahan jika tidak mengeluarkan unek-uneknya sekarang juga.“Nggak ada. Kan Jessica sudah bilang saat itu, Jessica hanya membantunya saja.”“Membantu apa? Membantu memuaskan hasratnya?” tanya Claudia dengan nada yang terdengar sedang mengejek dan melontarkan fitnahannya.“M-maksud Kakak apa? Jessica t
Read more

Nyawa Duplikat

Terlambat. Iptu Arman dengan Leonal sudah berada tepat di belakang mereka berdua saat ini, karena Ricko ternyata juga sudah menceburkan dirinya ke dalam kolam untuk membantu tuan presdirnya.“Kalian berdua mau lari ke mana?!”        Terdengar suara Iptu Mario berseru kencang. Bersamaan dengan itu, Iptu Mario bersama Leonal langsung mencekal kedua tangan Claudia dan juga Siska dengan cepat.Iptu Mario langsung memborgol tangan Claudia dan lalu memborgol tangan Siska yang juga sudah tidak bisa berkutik sama sekali.Semua para tamu terlihat langsung berlari keluar ketika melihat kasak-kusuk yang sudah terjadi di depan sana, termasuk Madam Donna, Benny, dan tuan Andi juga. Dan begitu mereka keluar ke depan sana, mata Madam Donna langsung membelalak ketika melihat tangan putri kesayangannya telah diborgol sedemikian rupa.“Ini ada apa?”   “Apa yang terjadi?!&rd
Read more
PREV
1
...
89101112
...
33
DMCA.com Protection Status