Jessica yang sejak tadi kesal setengah mati, seolah sengaja mengungkapkan itu semua. Dia juga tidak ingin ibunya dan kakaknya terus saja menjelekkan Joandra dan seolah pria itu sedang memanfaatkannya, padahal sesungguhnya dalam hal ini dia lah yang paling beruntung.“Benarkah? Bagaimana bisa, itu bukan jaminan namanya.”Tuan Andi berkata sambil mengembangkan senyumnya. Sejak tadi dia pikir putri bungsunya itu sudah dijadikan budak oleh Joandra, dan itu membuatnya merasa begitu panik dan ketakutan luar biasa. Tapi, setelah mendengar penjelasan Jessica barusan, rasa bimbang itu berubah menjadi senang.“Ya iya sih, Jessica juga merasa seperti itu sebenarnya,” jawab Jessica ikut terkekeh, karena dia sudah berhasil mencairkan suasana. Setidaknya ayahnya tidak akan salah paham terhadap Joandra yang sudah begitu baik memperlakukannya, bahkan sudah rela mengorbankan nyawanya demi dirinya. Hanya saja dia tak bisa mengungkapkan hal itu saat ini.“Di mana kartu yang Joandra berikan padamu?!”Cla
Baca selengkapnya