**Siang yang begitu terik saat Marvel dengan kesal menutup pintu mobilnya. Ia melangkah masuk ke dalam kafe, kemudian menengok ke kanan dan ke kiri. Mencari keberadaan orang yang membuat janji dengannya sebelum ini.Di sana. Di sudut ruangan, pria itu melangkah mendekati sosok Salsa Kamila, yang ternyata menampakkan wajah yang sama mendungnya dengan Marvel sendiri. Dua orang ini sama-sama sedang tidak baik-baik saja, agaknya.“Kenapa mengajak bertemu? Apa yang mau kamu bahas?” Marvel bertanya tanpa basa-basi, bahkan sebelum ia sempat mengambil tempat duduk.Di seberang meja, Salsa menatap dengan alis bertaut, tidak terima. “Kenapa sikapmu begitu? Kalau ada yang boleh nggak enak hati, hanya aku orangnya ya, Marvel! Memangnya aku sudah merugikan kamu dalam hal apa, ha?”Diam saja, Marvel kemudian menarik kursi dan menghempaskan pantatnya di sana. Menatap lekat kepada Salsa Kamila yang masih mengerutkan alis karena jengkel.“Marvel dengar, kesepakatan kita batal. Hutangmu tetap lima bel
Baca selengkapnya