"Kamu kenapa, sih? Dari tadi kuperhatikan sibuk melamun sendiri dan mengabaikanku. Apa permainanku semalam kurang memuaskan?""Arvin ...." Zoya memanggil pelan, memberi isyarat pada suaminya untuk diam. Mereka baru saja mengantarkan Elvio ke sekolah dan sedang dalam perjalanan menuju tempat Zoya bekerja.Selama sarapan tadi, baik Zoya mau pun Aileen, tidak ada yang berbicara. Zoya membiarkan meja makan hanya riuh oleh obrolan Arvin dan Elvio, meski sesekali melirik pada Aileen yang sering melihat ke arah Arvin dan Elvio dengan tatapan sendu. Zoya tidak tahu bagaimana harus mengatakan pada Arvin tentang cerita yang Aileen lontarkan, selama dia tidak punya bukti pasti jika wanita itu benar-benar mengatakannya. "Lalu, kamu kenapa? Masih sakit soal semalam? Padahal kita sudah melakukannya kemarin, kupikir akan lebih mudah melakukannya lagi. Aku minta maaf jika sudah memaksamu, Love, tapi jangan memasang wajah merengut begitu. Lain kali akan kusiapkan dengan lebih baik!""Arvin," panggil
Read more