Home / Urban / Hasrat sang PEBINOR / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Hasrat sang PEBINOR: Chapter 91 - Chapter 100

125 Chapters

Dikeroyok

Antonio terbelalak. "Maksud kamu apa? Kamu lupa sama perjanjian kita? Ingat, ya ... perjanjian tetaplah perjanjian!" tegasnya.Jhulie pun diam, dia merasa berdebat pun percuma ....****Keesokan hari, seperti biasa Rochman berangkat ke kantornya. Hari itu dia akan mengecek dana perusahaan yang masuk.Dalam perjalanan, Rochman dicegah sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh seorang pria. Rochman pun menghentikan mobilnya lalu membuka kaca jendela mobil."Ada apa, Mas?" Rochman bertanya kepada pria tersebut sambil melongokkan kepalanya."Mas, maaf mengganggu sebentar. Numpang tanya, bengkel yang dekat sini mana, ya? Ini saya mau tambah angin, sepertinya ban motor saya kurang angin," tutur pengendara sepeda motor."Oh kalau gitu mari ikuti mobil saya," kata Rochman.Kemudian Rochman kembali mengendarai mobilnya. Jalan menuju bengkel di sekitar tempat itu melewati jalan yang sepi.Ketika berada di sebuah jalan yang cukup sepi, tiga pemuda pengendara sepeda motor menghadang mobil Rochman.
Read more

Siapa Pelakunya?

"Hem si Bos tidur lagi, sepertinya Bos benar-benar merasakan sakit yang luar biasa," gumam Lexa lirih. Wanita itu menatap Rochman dengan penuh iba.Tak lama seorang perawat masuk ke dalam ruangan. Dia mengantarkan makanan untuk Rochman."Permisi, Mbak, ini saya bawakan sarapan untuk pasien. Tolong dimakan supaya cepat pulih," kata perawat itu sambil meletakkan makanan di meja dekat kasur."Oh iya, Sus, terimakasih," kata Lexa tersenyum ramah.Setelah perawat keluar, selang beberapa menit Rochman membuka mata. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling."Bos sudah bangun?" tanya Lexa kemudian meraih mangkuk berisi bubur dan menyuapi Rochman perlahan.Rochman pun memakan bubur itu perlahan. Beberapa saat kemudian, Lexa meletakkan mangkuk berisi bubur yang hanya tinggal separuh di atas meja, karena Rochman tak menghabiskannya."Sekarang anda istirahat saja biar cepet pulih, dan bisa cepat pulang," ujar Lexa."Saya ingin pulang sekarang," mohon Rochman."Kata dokter, besok baru boleh pula
Read more

Ternyata Pelakunya ....

Keesokan hari, Lexa mengantar Rochman ke rumah sakit. Sesampainya mereka mendaftar dan menunggu. Beberapa lama kemudian, seorang dokter masuk dan mengajak Rochman untuk melakukan visum. Setelah semua selesai, dokter mengatakan kalau hasil visum akan keluar dua minggu lagi. Setelah mengucapkan terimakasih, Rochman meminta Lexa mengantarnya ke bengkel tempat mobilnya diservis. Dia akan mengambil mobil yang kemarin diservis dan hari itu sudah siap pakai.Keesokan hari, mata Rochman mengerjap ketika cahaya matahari pagi mengintip di balik jendela kamar. Pria itu beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kini sakit yang dirasakan mulai berkurang. Selesai membersihkan diri, Rochman masuk ke dalam kamarnya.Dalam sekejap Rochman sudah rapi dengan kemeja hitam arang andalannya. Dia memandang dirinya melalui pantulan cermin. Kemudian pandangannya dia lemparkan ke sembarang arah, hatinya mencelos. Entah kenapa perasaannya tak menentu.Setelah siap, Rochm
Read more

Di Luar Dugaan

"Baiklah," pasrah Lolita."Kalau bisa aku mau secepatnya, kita tunangan enam bulan saja terus kita nikah, jangan lama-lama. Aku takut kamu keburu diambil orang," ledek Rochman.Lolita tersipu, "ih, Mas ini bisa saja." Gadis itu menurunkan pandangannya.Perlahan Rochman mengangkat dagu Lolita dan kini wajah mereka menjadi sejajar. Rochman menatap lekat bibir mungil Lolita yang menggoda. Rochman ingin sekali mengecupnya, namun dia sadar dia sedang berada di rumah Lolita, khawatir para tetangga akan mengetahui perbuatannya."Minggu depan kita tunangan," ucap Rochman jelas dan pasti.Lolita terkesiap, "em, i-iya, Mas."Tak lama, Rochman mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak kecil berwarna merah hati. Rochman membuka kotak itu, dia mengeluarkan cincin berlian dengan mutiara di tengahnya. Kemudian memakaikan di jari tengah Lolita."Debaran ini dan juga hati ini sepenuhnya terisi oleh kamu, Li. Hari ini aku akan melamarmu," ujar Rochman dengan penuh keyakinan.Lolita terngan
Read more

Mencari Hiburan

Dan Rochman pun memblokir nomor Sidney. Dia pun kembali melanjutkan istirahatnya.******Kediaman Rumah AntonioMalam hari tiba, terlihat Antonio berjalan hilir mudik di depan kamarnya. Saat itu Jhulie sudah tertidur pulas di dalam kamar. "Ah kenapa aku jadi pusing begini?" ucapnya lirih sambil meremas surainya."Mungkin sebotol minuman bisa membuatku berpikir," ucapnya lagi kemudian segera keluar mengendarai mobilnya.Beberapa lama kemudian Antonio tiba di sebuah diskotik. Setelah memarkirkan mobil, dia masuk ke dalam dan langsung memesan minuman kepada pelayan. Kini di hadapan pria itu sudah tersedia satu botol minuman bersama satu gelas sloki.Perlahan Antonio menuang minuman ke dalam sloki dan meneguknya. Hal itu dia lakukan hingga habis. Dalam sekejap saja tubuh pria itu sudah dikuasai alkohol.Antonio keluar dari diskotik dan kembali mengendarai mobilnya. Dalam perjalanan, dia melewati sebuah tempat bertuliskan Rumah Bordir. Antonio pun menghentikan mobilnya dan menatap ke arah t
Read more

Terungkapnya Sebuah Status

Selesai bermain, Antonio segera ke manar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu dia berpakaian dan duduk di atas ranjang. Dan kini Melati pun telah selesai membersihkan diri dan berpakaian.Diam-diam Antonio kembali menatap Melati, 'sepertinya aku akan sering-sering ke tempat ini,' batinnya."Apa saya boleh minta nomer telpon kamu?" tanya Antonio kepada Melati.Melati menoleh ke arah Antonio. "Boleh," jawabnya singkat. Dan mereka pun saling bertukar nomor.Kemudian Melati mengambil uang dua juta yang terletak di bibir kasur. "Tuan, apa ini buat saya?" tanyanya seraya menatap Antonio."Ya, memang buat siapa lagi? Atau masih kurang?" sahut Antonio sambil membetulkan kerah bajunya."Justru ini terlalu banyak," kata Melati."Memangnya, berapa bayaran kamu setiap melayani tamu?" tanya Antonio."Jujur saya baru pertama kerja di sini, dan andalah tamu pertama yang saya layani. Tapi kata mami kita dapat tiga ratus ribu setiap melayani tamu," papar Melati."Mami? Maksud kamu perempuan tadi
Read more

Bersikukuh

Kini hanya Rochman dan Lolita berdua di tempat itu ..."Mas, aku minta maaf, bukannya aku tidak mau terus terang tentang statusku, tapi ....""Sssttt ... sudah tidak perlu diteruskan, aku tidak masalah kok. Lagian sekarang aku sudah tahu kan tentang statusku." Rochman menyela ucapan Lolita."Jadi, Mas tetap mau terima aku, dengan status jandaku ini?" tanya Lolita."Kenapa tidak? Aku sendiri juga duda, tidak masalah kan janda ketemu duda," kelakar Rochman membuat Lolita tersipu.Sore hari, Ibu Lolita pulang berjualan bersama Abi, dan Rochman masih berada di rumah Lolita. Ibu Lolita masuk dan berjalan ke belakang. Tak lama dia kembali lagi membawa nampan berisi segelas teh hangat. Dia meletakkannya di atas meja di hadapan Rochman."Duh repot-repot, Bu." Rochman merasa canggung hati seketika."Tidak apa-apa, hanya air kok," ucap Ibu Lolita seraya duduk di samping Lolita."Apa kamu benar-benar serius dengan anak saya?" tanya Ibu Lolita kepada Rochman."Tentu saja saya serius, Bu. Tapi sep
Read more

Acara Tunangan

"Sudah dong, kan Loli cerita ke mama. Mama pikir dia juga sudah cerita ke kamu," ujar Ibunda Rochman dijawab dengan gelengan kepala Rochman."Ya sudah tidak apa-apa, mungkin dia malu atau bisa jadi nunggu waktu yang tepat," kata Ibunda Rochman lagi."Ya, mungkin juga begitu, Ma," lirih Rochman.****Satu minggu kemudian ....Rumah yang sederhana akan menjadi saksi bisu pertunangan seorang pria yang tidak lagi berstatus lajang, dengan seorang gadis yang juga sudah berstatus janda.Wajah sang pria memancarkan kebahagiaan, karena akan bertunangan dengan wanita yang dia cintai. Begitupun dengan wajah sang wanita.Hari itu adalah hari pertunangan Rochman dan Lolita. Mereka sudah mempersiapkan acara itu sebelumnya.Entah mengapa, Rochman mendadak gugup. Pria tampan yang tidak lagi lajang itupun meremas pinggiran jasnya, serta menggigit bibir bagian bawah. Jika acara itu dilakukan antara Rochman dan Lolita saja, mungkin Rochman tidak akan segugup itu. Namun dia akan melakukan acara itu di ha
Read more

Tinggal Satu Rumah

Tak terasa mobil yang dikendarai Rochman telah sampai di depan rumah, dan mereka semua turun kemudian masuk ke rumah. Kini mereka berkumpul di ruang depan. Tak terasa hari sudah petang."Man, besok mama pulang ya, karna mama tidak tenang kalau ninggal rumah lama-lama," kata Ibunda Rochman mengawali pembicaraan.Rochman memasang wajah kecewa, kemudian menatap ibunya dalam-dalam. "Mama kok tega sekali, baru di sini sebentar saja sudah tidak betah," keluhnya."Bukan tidak betah, tapi mama juga tidak mau ganggu kemesraan kamu. Kamu nikmatin saja hari bahagiamu, jangan sibuk bekerja terus. Dan besok kalau kalian nikah, mama pasti ke sini lagi," tutur Ibunda Rochman tenang."Ih, Mama ini, masa main ke sini kalau aku mau nikah saja. Mainlah ke sini setiap minggu atau setiap hari juga boleh, kalau perlu aku akan jemput," kelakar Rochman.Ibunda Rochman tersenyum, "kita sudah punya kehidupan sendiri-sendiri, dan kamu sudah dewasa sekarang, sekian puluh tahun kita hidup bersama, dan sekarang su
Read more

Ngidam

Rochman pun menghampiri Lolita. "Sudah matang mienya?" tanyanya."Sudah, Mas, ayo kita makan," ujar Lolita.Kini mereka berdua duduk berhadapan dan menikmati semangkuk mie instan."Enak," lirih Rochman."Jelas enak ini kan makanan siap saji dan sudah ada bumbunya," sanggah Lolita.Rochman terkekeh, "ya sudah lain kali kamu masak buatku, eh buat kita juga dong.""Iya besok kalau sudah jadi istri kamu," seloroh Lolita.Selesai makan mereka bersiap-siap.****Di tempat lain ....Antonio dan Jhulie tengah sarapan bersama."Hueeekkkk!"Tiba-tiba Antonio merasakan mual pada perutnya, dan seketika tubuhnya pun terasa lemas. Pria itu pun berlari ke toilet, dia memuntahkan cairan bening kemudian kembali lagi ke ruang makan."Kamu kenapa, Mas?" tanya Jhulie mengerutkan keningnya.Antonio hanya menggeleng sambil meringis."Kamu sakit? Muka kamu pucat lho, Mas," lanjut Jhulie."Aku juga tidak tahu nih, kok tiba-tiba mual, badanku juga lemas sekali," keluh Antonio."Fix kamu sakit," tebak Jhulie.
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status