Home / Urban / Hasrat sang PEBINOR / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Hasrat sang PEBINOR: Chapter 101 - Chapter 110

125 Chapters

Ke Kuala Lumpur

Antonio menatap lekat kepada Melati .... "Gimana kalau besok sore kita ketemu lagi di tempat ini. Ada hal penting yang akan saya bicarakan. Sekarang saya sedang ada urusan," dalihnya."Baiklah, Tuan," lirih Melati.Kemudian Antonio mengeluarkan uang satu juta, dan memberikannya kepada Melati, "ini untuk pegangan kamu. Kalau bisa kamu tidak perlu kerja di tempat itu lagi. Nanti tiap minggu saya akan menemui kamu dan memberikan uang untuk kamu."Melati terbelalak melihat uang tersebut, "tapi, Tuan itu terlalu banyak.""Ambillah, saya tahu kamu butuh," paksa Antonio.Melati pun mengambil uang tersebut. "Terimakasih, Tuan.""Hei, tolong jangan panggil saya Tuan, panggil Mas saja biar lebih akrab," ujar Antonio."Baik, Mas," angguk Melati.Kemudian Antonio berpamitan kepada Melati, dan dia pun menyuruh Melati pulang naik taxi online, sedangkan Antonio segera berlalu dari tempat itu.****Di tempat lain, Rochman dan Lolita telah tiba di bandara. Rochman mengajak Lolita untuk turun setelah s
Read more

Genting Highlands

Setelah berpakaian, Lolita keluar dari kamar mandi, kemudian duduk di bibir ranjang sambil menonton acara televisi. Tak ada obrolan di antara mereka berdua. Rochman pun tampak fokus dengan acara televisi.Tak terasa malam pun merayap datang, kedua insan itu sudah berada di dalam kamar. Lolita terlihat gelisah, dia mencoba memejamkan matanya, namun tek juga terlelap.Sementara Rochman sedang memainkan ponselnya. Mereka tidur di dua kasur yang berbeda."Kamu kenapa, sayang? Kok sepertinya gelisah gitu?" tanya Rochman yang sedari tadi memperhatikan tingkah Lolita."Aku tidak bisa tidur, Mas," jawab Lolita lirih masih membolak-balikkan tubuhnya. "Tidak bisa tidur, atau takut?" tanya Rochman dengan wajah tenang."Takut apa, Mas?" Lolita mengerutkan keningnya."Takut aku makan kamu," kelakar Rochman."Hem, kebiasaan kamu, Mas," dehem Lolita. Namun dalam hatinya membenarkan ucapan Rochman. Wanita itu memang khawatir Rochman akan berbuat yang tidak-tidak jika dirinya tertidur pulas.Rochman
Read more

Bertemu Sidney

Sekali lagi Rochman memasang telinga, 'sepertinya suaranya dari arah belakang,' batinnya.Lolita justru tak menggubris seruan Sidney, karena dia mengira suara-suara orang-orang yang berada di taman pada umumnya. Wanita itu sedang asik mengamati orang-orang melayu yang berlalu lalang di tempat itu.Rochman pun menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya pria itu melihat wanita yang sedang berdiri. "Miss Sidney?" lirihnya sambil mengucek matanya seolah tak percaya dengan kehadiran wanita itu yang kini telah berada di sekatnya."Mas Rochman, apa kabar? Sedang apa di sini? Mainnya kok jauh sekali." Sidney menghujani Rochman dengan berbagai pertanyaan.Dan saat itulah Lolita sadar dengan percakapan di sebelahnya. Dia pun menoleh ke belakang. Seketika keningnya berkerut."Siapa dia, Mas?" tanya Lolita kepada Rochman.Rochman menoleh ke arah Lolita, lidahnya seolah kaku tak dapat bicara. Kemudian pria itu beralih menatap Sidney. 'Duh, ini kenapa ada dia di sini sih?' Rochman membatin sambil meng
Read more

Benih Titipan

Di tempat lain ...."Sayang, ayo kita ke dokter sekarang ....!" Pagi itu terdengar suara Antonio yang telah berpenampilan rapi."Iya sebentar, ini aku hampir selesai make-up," sahut Jhulie dari dalam kamar.Setelah siap mereka berdua pun menuju dokter kandungan. Kini mereka berada di dalam sebuah ruangan dengan seorang dokter di hadapannya."Jadi bayi tabung harus melalui proses, dan bisa berhasil bisa juga gagal. Juga ada resikonya semacam komplikasi kesehatan yang bisa terjadi saat menjalani bayi tabung. Jadi bisa hamil ektopik, keguguran, juga hamil kembar. Dan bisa juga sampai kembar lima," papar sang dokter.Jhulie dan Antonio terbelalak, mereka saling berpandangan ....'Wah kalau hamil kembar bisa repot, dan aku tidak ingin punya anak kembar apalagi sampai dobel,' batin Antonio.'Kalau sampai keguguran, aku yang rugi, dulu aku sudah keguguran masa sekarang harus keguguran lagi,' kata suara hati Jhulie."Em, Dok, kalau kami pikirkan dulu gimana?" usul Antonio."Tidak masalah, say
Read more

Kejutan Pahit

Sedangkan di Kuala Lumpur, Sidney sudah tidak sabar lagi ingin pulang ke Indonesia. Kini Sidney menaiki pesawat jurusan Indonesia. Perlahan pesawat tersebut lepas landas. Namun malang tak dapat dihindari, pesawat gagal mengatasi kesalahan mekanis dengan benar hingga akhirnya pesawat pun jatuh ke laut. Tak ada yang selamat di antara para penumpang, semuanya meninggal di tempat, termasuk Sidney!Praaang!Di rumahnya, Rochman yang sedang memegang gelas berisi kopi hitam pun tanpa disengaja menjatuhkan gelasnya hingga pecah. Seketika pria itu merasa heran."Huh? Kok bisa jatuh sendiri, ya? Padahal gelasnya tidak licin," gumamnya.Mendadak terlintas firasat buruk dalam benak Rochman. "Kok perasaanku jadi tidak enak begini ya. Ada apa ini?" lirihnya.Rochman pun bergegas membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai, setelah itu dia membuat kopi yang baru dan berjalan ke ruang tengah untuk menghidupkan televisi. Pria itu duduk sambil menyesap kopinya perlahan.Ketika televisi menyala,
Read more

Penyesalan tak Pernah di Awal

"Tidak ada apa-apa, Ma," dalih Rochman."Jangan bohong, mama tahu kamu sedang ada masalah," kata Ibunda Rochman yang begitu peka terhadap apa yang dirasakan oleh anaknya itu. Anak dan ibu itu pun duduk bersama."Oh iya, bagaimana hubungan kamu sama si Loli? Kapan kalian akan menikah? Sepertinya sudah cukup lama tidak ada kepastian dari hubungan kalian," tanya Ibunda Rochman.Rochman menurunkan pandangannya. Dia pun tidak mampu menutupi kejadian sebenarnya. "Kita tidak akan nikah, Ma," lirihnya.Kedua bola mata Ibunda Rochman membulat seketika, dia menatap wajah anaknya yang tertunduk. Wanita paruh baya itu menahan diri ketika hendak berbicara. Dia seketika paham dengan masalah yang dihadapi oleh anak semata wayangnya itu.Ibunda Rochman merasa, jika lolita bukanlah gadis yang baik untuk Rochman. Insting seorang ibu sangatlah kuat. Namun wanita itu enggan membahas perihal Lolita, dia khawatir Rochman akan berkecil hati."Yang lalu biarlah berlalu, yang sudah sudahlah, jadikan semua seb
Read more

Drama Manis

Di sebuah taman bunga, terlihat Jhulie sedang duduk termenung seorang diri. Masih segar dalam ingatan bagaimana Antonio terang-terangan mengungkapkan sesuatu yang membuat hatinya teriris.Saat itu hati Jhulie seperti disambar petir di malam hari, saat tanpa punya rasa bersalah, Antonio mengutarakan pendapat yang sudah disepakati bersama gadis yang dihamilinya. Berulang kali Jhulie memohon agar membatalkan perjanjian itu.Jhulie memohon kepada Antonio agar dia tidak diceraikan ketika kontrak kawin habis, karena dia sudah teramat sayang pada Antonio. Bagaimana mungkin seorang istri rela bila suaminya memiliki cinta lain dalam hatinya?"Ah, aku benar-benar menyesal. Kenapa juga aku mengkhianati Mas Rochman, dan sudah bagus aku dengan Nio, malah aku juga membuat ulah," lirih Jhulie."Sebenarnya aku tidak masalah tidak punya anak. Tapi kenapa mereka mempermasalahkannya?" ujar Jhulie.Pemeriksaan berulang kali, tak ada satu pun di antara Jhulie dan Antonio yang dinyatakan mandul oleh dokter
Read more

Aksi Bunuh Diri

Malam hari, Antonio baru saja selesai makan malam. Pria pun sudah mengantar Melati pulang, mendadak dia merasa heran karena tidak melihat Jhulie seharian itu."Jhulie kemana, ya, kenapa dari pagi tadi aku tidak melihat dia?" gumamnya sambil berjalan hilir mudik di ruang tengah.Dan Antonio mencoba menelpon Jhulie, namun tak juga ada jawaban. Pria itu pun mendatangi kamar yang biasa dipakai Jhulie dan dirinya, dan mengetuk pintu. Namun hening ...."Jhul, apa kamu di dalam?" lirih Antonio sambil terus mengetuk pintu.Masih juga tidak ada jawaban. Kemudian Antonio mencoba mengetuk pintu kamar itu sekali lagi, hasilnya tetap sama, tetap tak ada tanggapan. Antonio pun mencoba mengintip dari lubang kunci pintu, kedua bola matanya membulat seketika, karena melihat sebuah kaki milik Jhulie."Lho, dia ada di dalam, apa sudah tidur," lirih Antonio.Namun mendadak Antonio merasakan sebuah firasat buruk. "Kok perasaanku tiba-tiba jadi tidak enak gini, ya?" lirihnya.Antonio kembali mengintai ke l
Read more

Bertemu Mantan Calon Mertua

Berita kematian Jhulie dan Antonio telah terdengar di telinga Rochman.'Semoga kalian tenang di alam sana, aku sudah memaafkan kalian semua,' batin Rochman yang saat itu tengah duduk di sebuah taman.Rochman sendiri hanya duduk menatap para pengunjung taman yang berlalu lalang. Seketika netranya menangkap sepasang suami istri yang sedang berjalan bersama menggandeng putra mereka.Jantung Rochman berdetak dengan irama tak beraturan, dia membayangkan kalau mereka adalah dirinya bersama Lolita sedang menuntun seorang anak kecil. Tanpa sadar Rochman tersenyum sendiri, namun kemudian dia tersadar kalau dia sedang berhalusinasi.Rochman kembali merindu ... dia rindu dengan sosok Lolita yang sangat dia cintai."Kalau saja kamu tidak mengkianatiku, Li, pasti aku tidak akan sesepi ini," gumam Rochman dengan suara yang sangat lirih."Es tehnya, Mas. Buat menghilangkan haus." Sebuah suara membuyarkan lamunan Rochman. Membuat pria itu tersadar dari bayangan masa lalunya."Eh iya, Mbak." Rochman s
Read more

Rencana Nakal

Rochman pun akhirnya pulang ke rumah. Dan beberapa saat kemudian, dia telah berpenampilan rapi dan wajahnya terlihat segar. Rochman mengemudikan mobilnya menuju kantor.Sedangkan di tempat lain, Lolita tampak sedang merencanakan sesuatu. Otaknya mulai berpikir. Tiba-tiba, wanita itu tersenyum sendiri, tak peduli orang-orang yang memperhatikannya.Sampai di kantor, Rochman turun dari mobil setelah memarkirkan kendaraan itu. Ketika hendak melangkah masuk, lagi-lagi dia dikejutkan oleh keberadaan Lolita. Ternyata diam-diam Lolita pergi ke kantor Rochman. Namun kali ini wanita itu tampak memasang wajah sedih, tak seperti biasanya.Rochman menatap intens ke arah Lolita. "Ngapain kamu?" tanyanya."Mas, apa di sini ada lowongan pekerjaan?" tanya Lolita penuh harap."Tidak ada, dan kantor ini kebetulan sedang tidak membutuhkan karyawan!" ketus Rochman acuh."Tolonglah, Mas, aku ingin kerja lagi," mohon Lolita."Bukannya kamu sekarang jualan es, ya?" ujar Rochman."Iya, tapi itu cuma sampingan
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status