All Chapters of Kau Duakan Aku, Kubawa Anakmu Pergi : Chapter 51 - Chapter 60

105 Chapters

Bab 51

Aini tercengang mendengar pertanyaan Khalid. Alasan yang beberapa waktu lalu diberi ternyata masih menyisakan tanya dalam kepala Khalid. Kini, setelah sudah seperti ini bagaimana Aini akan mengelak?"Ada hubungan spesial?" tanya Khalid lagi. "Kulihat dari cara kalian berbicara seperti bukan seseorang yang baru kenal. Apa ada sesuatu diantara kalian yang aku tidak ketahui?" Mata itu, tak peduli dirinya sedang berada di atas brankar rumah sakit dan masih sempat menatap Aini dengan pandangan penuh tuntutan.Aini menggigit bibir bawahnya. Sedikit rasa sakit di bibir itu seiring dengan hatinya yang berdebar karena rasa takut."Apa aku harus bertanya pada Zain secara langsung?" ucap Khalid yang bernada ancaman. Pandangan itu masih saja tertancap dalam pada wajah Aini yang sudah berubah pucat.Aini masih terdiam. Pikirannya menimbang kalimat yang pas untuk menjelaskan hubungannya dengan Zain."Ai," panggil Khalid lagi yang seketika membuat arah pandang mata Aini tertuju pada wajah di depan
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 52

Aini mendadak gelisah setelah mengucapkan kalimat permohonan maaf pada Bu Airin. Sebelum telinganya mendengar ucapan yang sedikit menyakitkan, ia lebih dulu waspada agar tidak syok bila Bu Airin berujar yang sedikit menyakiti hatinya.Namun, betapa kaget badan Aini saat tangan Bu Airin malah mendarat pelan di bahunya, lalu berubah menjadi usapan lembut."Tak mengapa. Itu adalah bukti dari dalamnya perasaan Khalid ke kamu," ucap Bu Airin yang seketika membuat Aini menoleh.Dahi Aini mengernyit. Ia tak menyangka jika ibunda Khalid akan berujar demikian padanya."Ibu tidak marah?" tanya Aini tiba-tiba. Pertanyaan yang konyol, yang lantas membuat Bu Airin malah terkekeh."Bukankah kamu ragu untuk menerima anak saya sebagai pendamping hidup kamu?"Aini menatap wajah Bu Airin dan Khalid bergantian. Rasa bersalah mendadak menyergap hatinya yang sejak tadi sudah waspada."Bukan saya ragu akan perasaan Mas Khalid, hanya saja saya takut akan keluarga Mas Khalid tidak bisa menerima kondisi saya
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Bab 53

Aroma kembang mawar yang bertaburan di atas ranjang memenuhi seisi ruangan. Tidak hanya kelopak mawar yang bertaburan, beberapa hiasan dari handuk turut menjadi bagian dari kamar pengantin yang telah disiapkan oleh vendor untuk kedua mempelai.Di atas ranjang di kamar pengantinya, Hisyam sedang terbaring dengan rasa tak sabaran yang membungkus hatinya. Permintaan Zahra yang telah ditunaikan membuatnya mengharapkan imbalan yang telah dijanjikan oleh Zahra.Rindu akan suara bayi dalam rumahnya membuat Hisyam rela mengeluarkan uang yang tak sedikit demi bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Yaitu sebuah pernikahan impian yang digelar di dalam hotel mewah yang berhiaskan hiasan bunga segar nan wangi.Bibir Hisyam terkembang sempurna manakala Zahra muncul dibalik pintu kamar mandi. Pakaian yang membungkus badan Zahra yang langsing itu membuat Hisyam tak kuasa menahan salivanya. Pandangan matanya tak lepas dari badan langsing yang sedang berlenggak-lenggok menuju ranjang tempatnya berbarin
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 54

"Berapa, Bu?" tanya Zain pada penjual nas pecel lele dan ayam. Ia mengambil selembar uang seratus ribuan dari dalam dompetnya untuk diberikan kepada ibu pedagang."Ngga usah, Mas. Ini saja," sergah Aini sambil menepis tangan Zain agar tidak memberikan uangnya pada ibu pedagang."Bawa saja. Mumpung ada aku di sini, biar aku yang bayar. Kamu masih butuh uang itu untuk besok," sela Zain. Ia pun turut mendorong tangan Aini untuk tidak memberikan uangnya pada ibu pedagang."Tapi, Mas, ini bukan buat aku. Ini buat ibunya Mas Khalid." Aini masih mencari alasan untuk membiarkan dirinya saja yang membayar dua bungkus nasi."Buat kamu atau buat siapapun itu terserah yang penting aku ngasih buat kamu." Zain memasang seulas senyuman di wajahnya.Aini pun terpaksa menuruti apa yang diinginkan oleh Zain. Ia kembali memasukkan uangnya ke dalam dompet dan menerima plastik berisi dua bungkus nasi dengan ayam goreng dan lalap serta sambal.Tidak ada menu makanan yang dirasa pas untuk Bu Airin karena ya
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 55

Zain terkekeh mendengar ucapan Khalid yang sepertinya bernada ancaman. Ia memaklumi sikap Khalid karena setelah apa yang terjadi sebelum ini dengan hubungan mereka."Tenang, aku sudah mengetahuinya. Justru aku ke sini karena aku tahu soal ini dan aku harus bicara padamu." Zain mengubah ekspresi wajahnya menjadi serius. Ia duduk di kursi dekat dengan nakas di sisi bed."Bicaralah, aku akan siap mendengarkan." Khalid berujar sambil memasang wajah serius."Aku harap, kamu akan memperlakukan Aini dengan baik, menerima keadaannya dan apa adanya diri Aini. Aku sudah seperti saudara buat Aini karena kami besar di lingkungan yang sama. Dia sudah kuanggap layaknya adikku sendiri dan aku harap kamu tidak menyia-nyiakannya seperti mantan suaminya.""Jangan khawatir. Setelah sekian lama menunggu bagaimana mungkin aku akan menyia-nyiakannya?"Zain menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Matanya tak lepas dari wajah Khalid yang sedang berbicara."Baguslah. Aku tenang sekarang. Sayangnya kehamil
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 56

Aini merenung dalam kamarnya. Ia menimbang-nimbang keputusan yang akan dia ambil. Hingga kepalanya terasa berat.Tak lagi sanggup berpikir, Aini mengambil ponselnya. Ia menghubungi Aisha yang sudah lama tak memberinya kabar."Eeehh kenapa cemberut gitu? Bumil yang siap melahirkan, kenapa?" tanya Aisha saat panggilan videonya baru saja terhubung."Kamu jadi resign?" tanya Aini langsung. "Iya, tapi sama Pak Bos diundur-undur terus. Kayaknya doa secara ngga langsung ngga kasih izin aku resign. Soalnya pernah bilang kalau susah cari gantinya.""Nunggu open recruitmen kali?""Kayaknya gitu. Beda banget sama kamu dulu. Langsung aja berangkat tanpa nunggu. Kayaknya emang harus punya kenalan orang dalam deh!""Ish! Ngga gitu juga kali. Anggap aja belum waktunya," potong Aini."Ya habis, aku sudah nunggu dari sejak bilang ke kamu waktu itu tapi belum juga di kasih. Malah aku ditawari buat pindah store aja. Gila emang dia!""Ya ngga gila, Sha. Itu karena kinerja kamu bagus, makanya dia pertaha
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 57

Zahra sedang menyiapkan beberapa pakaian untuk dibawa pergi liburan ke Bali. Masa cuti keduanya masih ada sisa empat hari lagi. Senyum sumringah tak lepas dari wajahnya yang sudah segar sejak pagi. Pasalnya, sore nanti ia akan terbang menuju tempat yang sudah lama ia impikan."Aku bawa baju berapa helai ya, Mas? Kita akan kemana aja nanti?" tanya Zahra pada Hisyam yang sedang bermain ponsel di ujung ranjang.Di depan Hisyam itu terdapat beberapa tumpukan baju yang sudah dipilih Zahra untuk menjadi bahan pertimbangan baju apa yang akan ia bawa. Banyaknya baju dalam lemari menjadikannya pusing hendak memilih baju yang mana saja."Jangan bawa banyak-banyak lah. Nanti juga kamu di sama belanja lagi. Malah makin banyak bawaannya," jawab Hisyam tanpa menatap wajah Zahra yang kebingungan."Namanya juga perempuan, wajar aja kalau hobi belanja. Makanya, Mas cari penghasilan tambahan biar bisa ajakin aku shopping apa aja. Juga bisa ajak aku jalan-jalan ke kemanapun tempat yang aku suka. Pasti b
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Bab 58

"Mas Hisyam?" ujar Zahra kaget. Ia tak sanggup melanjutkan langkahnya karena Hisyam tak memberikannya akses masuk ke dalam rumah. Pandangan mata Hisyam yang tajam itu menjadikan nyali Zahra menciut dan tak sanggup berkata apapun."Apa yang barusan aku dengar itu? Kontrasepsi? Siapa yang suruh kamu pasang alat kontrasepsi? Lalu apa gunanya aku menikahi kamu kalau kamu tidak bisa memberikan aku keturunan seperti Aini?! Lalu itu teleponan sama siapa? Kamu punya pacar lain selain aku?" cecar Hisyam dengan kilatan amarah yang menutupi wajahnya.Wajah Zahra berubah pucat. Bibirnya mengatup rapat sedang tangannya yang menggenggam ponsel itu sudah mengeluarkan keringat dingin.Bayangan gagalnya honeymoon seketika menari-nari di kepala Zahra. Keinginan dan angannya tengah terancam gagal terjadi.Namun bukan Zahra namanya jika tidak bisa berpikir dengan cepat dan gesit."Jawab pertanyaanku! Kenapa kamu pasang alat kontrasepsi? Apa kamu sudah gila?" bentak Hisyam dengan keras. Urat leher Hisyam
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 59

"Aisha?? pekik Aini kaget. Matanya tak lepas dari wajah sahabatnya yang baru saja turun dari motor. Aisha mengusap perut buncit Aini yang sudah beberapa minggu tidak ia jumpai, hanya sebatas bicara melalui sambungan telepon saja."Hai Sayangnya Aunti," sapa Aisha sambil mengusap perut buncit Aini.Aini memeluk badan Aisha yang tanpa kabar tiba-tiba datang di depannya. "Kangen," ucap Aini sambil memeluk erat badan Aisha yang langsing."Sama. Aku juga kangen," balas Aisha."Lagi ngomongin apa sih? Ngomongin aku ya?" sambung Aisha lagi setelah mengurai pelukan Aini. "Dih, siapa yang ngomongin kamu. Eh tumben tiba-tiba ke sini? Kok semalem ngga bilang kalau mau datang." Aini berujar setelah kembali duduk."Kalau bilang jadi ngga surprise kali, Ai!""Ceileh pake surprise segala, gaya kamu! Tapi beneran loh, aku seneng banget kamu datang. Bisa pas banget ya, kamu datang pas jamnya aku pulang.""Iya tadi aku ke kosan kamu. Tapi mas-mas yang di kamar sebelah kamar kamu bilang kalau kamu be
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab 60

"Seroyal itu loh, Ai," ujar Aisha takjub.Sementara Aini sedang mengamati sekitar. Ia merasa bahwa Khalid sedang berada di sekitarnya sebab baginya tidak mungkin bisa sekebetulan ini."Hei, ngapain sih?" Aisha menepuk lengan Aini yang seperti orang kebingungan seperti mencari sesuatu dengan menoleh ke sekitar."Kok aku merasa Mas Khalid sedang ada di sekitar sini ya? Kok bisa pas banget gitu, waktunya kita bayar dia transfer segini banyak." Aini menunjukkan ponselnya kepada Aisha."Kebetulan juga bisa kali, Ai. Sudahlah, kan kamu ngga minta. Dia yang kasih sendiri jadi jangan ngga enakan gitu. Lumayan kan, kita bisa jajan," ujar Aisha sambil menaik turunkan alisnya."Ya bukan ngga enak, Sha. Misal dia di sini kan kita bisa sekalian jalan bareng, juga milih baju bersama. Biar dia juga merasa memiliki andil akan apa yang dia beri ini.""Dia belum pede kali jalan sama perempuan yang gendut kayak kamu," oceh Aisha sambil terkekeh pelan."Ish! Enak aja!" gerutu Aini. "Gini-gini juga aku pe
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status