All Chapters of Kau Duakan Aku, Kubawa Anakmu Pergi : Chapter 31 - Chapter 40

105 Chapters

Bab 31

Khalid dan Aini berjalan bersisihan sambil melihat rak display yang berisi aneka kebutuhan rumah tangga. Mulai dari hal kecil dalam rumah tangga, semua tersedia di toko yang besar ini. Tangan kekar Khalid itu mendorong troli belanja yang masih kosong sementara Aini merasa ragu hendak mengambil satu barang pun.Perbandingan harga yang mencolok membuat Aini keki. Ia tak berani mengambil satu barang pun hingga melewati dua lorong yang berisi display-an alat makan berbahan melamin."Ngga ada yang cocok?" tanya Khalid sebab troli yang didorongnya belum terisi apapun. Langkah Khalid terhenti, rupanya perempuan di sebelahnya itu merasa tidak nyaman dengan situasi di dalam supermarket ini.Aini yang semula sedang melihat-lihat barang di kanan dan kirinya, segera menoleh dan tersenyum kecil ke arah Khalid. Bibirnya kelu untuk mengungkapkan alasan aslinya. Ia hanya mampu diam dan terus berjalan hingga berhasil melalui dua lorong tanpa satu barang pun yang ia ambil."Ngga usah sungkan, Ai. Ambi
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more

Bab 32

"Mas Zain?" pekik Aini kaget. matanya sedikit membesar karena rasa terkejut."Apa kabar? Sehat?" ujar Zain. Sebuah kesempatan tak sengaja yang membuatnya merasa beruntung malam ini.Aini berusaha menetralkan ekspresinya kemudian tersenyum sedikit. Ia menoleh ke arah lain setelah melihat sosok yang mengagetkannya. Pandangannya tak boleh lama-lama bertemu, Aini belum sanggup."Alhamdulillah baik. Mas sendiri? Bahagia ya pasti, sudah punya pasangan hidup." Aini berujar tanpa menoleh ke aras Zain. Kelopak matanya berulang kali mengerjap untuk menghilangkan mendung yang mulai datang di wajah Aini."Alhamdulillah. Bahagia atau tidak, hidup harus terus berjalan. Meskipun sedang disapa oleh rasa penyesalan." Bibir Zain tersungging miring. Hatinya pun dihinggapi rasa yang menyesakkan dada."Kasihan sekali? Apa kabar gadis yang tiba-tiba Mas tinggalkan setelah memintanya untuk menyebut namamu dalam doanya?" Deg. Aini tak habis pikir, kenapa pertanyaan itu bisa lolos dengan mudahnya dari bibir
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more

Bab 33

Sebuah gerakan tangan dari orang disebelahnya membuat tidur Hisyam terusik. Ia terbangun karena gerakan itu. Mimpi yang telah membuainya perlahan mengusik kesadarannya.Mata Hisyam terbuka. Ia sedang mengumpulkan puing-puing ingatan akan apa yang baru saja dimimpikannya. Dahi Hisyam berlipat-lipat seiring dengan ingatannya akan mimpi itu. "Apa benar Aini hamil? Apa benar itu anakku?" gumam Hisyam saat matanya terbuka. Kejadian dalam mimpi itu terasa nyata dan membuatnya tak lagi bisa membuatnya kembali larut dalam buaian mimpi.Laki-laki yang sedang dalam proses perceraian itu mengubah posisinya menjadi duduk bersandar head board ranjang. Tangannya meraih ponsel yang ada di atas nakas tepat di sebelah ranjang tempatnya tidur.Tangan kekar Hisyam mencari kontak milik Aini, sayangnya ia sudah lama menghapus nomor Aini dari dalam kotak penyimpanan nomor telepon yang ada di ponselnya."Ck! Masak aku yang harus tanya dia duluan?" gumam Hisyam. Pikirannya menimbang-nimbang langkah yang ak
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

Bab 34

Aini terduduk dengan kepala bertumpu di atas lutut. Dua bola indah di wajahnya memejam sambil bibirnya mengatup rapat karena menahan tangis. Apa yang baru saja dialaminya terasa nyata, tetapi ketika matanya terbuka semua hanyalah fatamorgana.Aini tergugu. Benteng pertahanan dalam dirinya tak sekuat baja. Wanita yang kuat diluar tapi lemah di dalam itu membiarkan mendung di wajahnya berubah menjadi hujan deras. Betapa hati yang sedang kacau itu masih saja diberi mimpi yang cukup membuat dadanya kian sesak. Tidak cukup dengan luka, Tuhan masih saja memberi sebuah mimpi yang manis tapi ternyata menyakitkan."Mengapa Allah mengujiku sedemikian hebatnya? Mengapa Ya Allah? Istri mana yang ketika hamil tidak ingin dibelai oleh suaminya, tapi apa daya jika laki-laki yang kucintai tak memperlakukanku seperti yang kuinginkan? Mengapa malah Kau beri mimpi yang sedemikian ini?" Aini meracau dalam tangisnya.Tak mau berlarut dalam tangis, Aini segera berdiri dan mengambil air wudhu.Sepertinya me
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Bab 35

"Hai, Bos," sapa Rama pada Khalid yang sedang berkunjung di store tempatnya bekerja. Senyum sapa yang menjadi kewajiban setiap karyawan pun dilontarkannya kepada rekannya itu."Apa kabar? Sehat?" sapa Khalid. Tangannya terulur ke arah Rama yang sedang berdiri di depan komputer di meja kasir."Alhamdulillah sehat. Tumben nih? Lagi off ya?" jawab Rama setelah menerima uluran tangan Khalid. Selembar nota yang sedang direkap terpaksa ia letakkan untuk menyambut kedatangan Khalid di store ini."Iya, lagi mau ajak Aini jalan-jalan. Dimana dia?" Kepala Khalid celingukan. Ia mencari sosok yang sedang dicarinya diantara deretan rak yang berisi display-an barang-barang."Lagi di dalam gudang. Tadi aku minta tolong dia buat ambil barang, ada barang yang kosong," ujar Rama santai."Gila kamu! Dia lagi hamil kamu suruh angkat-angkat!" sungut Khalid tak terima. "Hamil? Mana tahu aku!" sahut Rama cepat."Ck! Kamu tega!" Khalid mendesis. "Ya mana aku tahu! Dia juga ngga bilang kalau lagi hamil!""B
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Bab 36

Dunia seakan runtuh menimpa Khalid. Perjuangannya baru saja dimulai tapi sudah mendapatkan penolakan yang demikian tegasnya. Ucapan Aini tadi seakan cambuk yang dengan keras menghukum dirinya karena telah memulai usahanya. Bukan cinta yang ia dapatkan melainkan rasa kecewa yang menyesakkan.Khalid mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tak tahu harus bagaimana meluapkan apa yang sedang mengganjal di hatinya saat ini. Setelah sekian lama memendam cinta dan setia dengan perasaannya, kini Khalid bak di lepeh begitu saja. Setelah sekian lama berjuang untuk bisa bersabar dengan perasaannya, kini Khalid bak sedang di permainkan oleh takdir. Begitu sulit menggapai hati yang telah terluka untuk kembali merajut asa bersama-sama. Sementara ia menawarkan cinta dan kebahagiaan, nyatanya perempuan yang membuatnya mabuk kepayang itu tak mampu melihat dengan jelas apa yang ia miliki.Tangan kekar itu berulang kali memukul bundaran stir yang tak tahu apa-apa. Luapan amarah yang ia lampiask
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Bab 37

Khalid bercerita banyak soal pertemuannya dengan Aini. Bagaimana ia jatuh hati pada Aini hingga cinta itu mengakar kuat di dalam relung hatinya sampai saat ini."Sayangnya, kemarin Aini meminta saya untuk pergi dan tak lagi menaruh harap padanya. Saya ngga bisa seperti ini, Bu. Saya cinta, saya ngga bisa jauh dari Aini. Bagaimana mungkin dia bisa meminta saya untuk tak lagi mencintainya? Padahal saya sudah berjanji akan menerima anaknya dengan segenap hati saya dan tidak akan menganggapnya sebagai anak tiri." Khalid berujar dengan serius. Bu Fatimah adalah harapan terakhirnya untuk bisa kembali menaruh harap pada Aini."Aini memang begitu. Dia keras kepala. Sama dengan ketika perkenalan bersama suaminya yang sekarang menceraikannya, Aini susah untuk percaya diri. Apalagi sekarang dia sedang terluka. Sebaiknya Nak Khalid bersabar untuk memberikan waktu pada Aini. Jika biasanya Nak Khalid begitu perhatian, maka untuk sementara Nak Khalid jangan hubungi dia dulu. Biarkan dia sendiri agar
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Bab 38

Melissa tertawa lirih. Bibir yang terbuka itu menampakkan deretan giginya yang putih lagi bersih. Tawa Melissa yang renyah itu sungguh menyita perhatian laki-laki yang sedang duduk di depannya.Untuk sesaat, Khalid terhipnotis oleh wajah ayu yang dulu pernah menjadi pemilik hatinya, kemudian ia tersenyum miring. Wajah itu sungguh berbeda dengan ketika masih menajdi kekasihnya, jika dulu hanya sekedar putih dan bersih maka kini tampak glowing dan bersinar. Jika dulu rambutnya hanya lurus, kini terdapat gelombang di ujungnya.Betapa wajah ayu yang menjadi kebanggaan kaum hawa itu tak menjadikannya spesial ketika yang ada dalam isi kepalanya hanya materi. Di mata Khalid, Melissa sudah cacat."Menyesal? Aku bahkan tidak pernah berpikir demikian. Wajar saja jika seseorang membandingkan apa yang pernah ia miliki dengan apa yang saat ini dimiliki. Aku pun pernah berpikir demikian, tapi kalau menyesal aku tidak merasakannya.""Bagus. Harus seperti itu memang. Penyesalan tidak akan membuahkan
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Bab 39

Seorang bidan baru saja memeriksa kondisi Zahra. Ia harus memastikan keadaan pasiennya sebelum memberikan suntikan kontrasepsi.Alat pengukur tekanan darah baru saja diletakkan di atas nakas, lalu sang bidan menyiapkan satu spet cairan kontrasepsi yang akan dimasukkan ke dalam badan Zahra dan akan bekerja sampai tiga bulan ke depan."Permisi ya, Bu." Bidan perempuan itu meminta izin sebelum menyuntikkan cairan berisi hormon tersebut.Rasa nyeri bak digigit semut terasa saat bidan itu menekan ujung spet yang berisi cairan tersebut. Matanya memejam untuk menikmati sensasi nyeri yang sedang menyapanya demi sebuah tujuan."Sudah, silahkan bangun kembali." Bidan itu bersuara setelah berhasil melakukan tugasnya.Zahra yang baru saja diperiksa segera turun dari bed. Ia kembali ke tempat duduknya semula untuk kembali berbincang sebelum menyelesaikan administrasinya."Silahkan kembali tiga bulan lagi ya, Bu? Ada kartu yang harus ibu bawa untuk melakukan suntikan rutin setiap tiga bulan sekali.
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Bab 40

"Sekali lagi maaf, Mas," ujar Khalid sungkan pada Angga.Ya, lelaki yang hampir menabrak Zahra adalah Khalid. Mereka menikmati makan siang di kafe yang sama."Santai, Bro. Yang mau kamu tabrak sudah lari." Angga menjawab dengan kekehan ringan. Ekor matanya mendapati pemilik tubuh langsing itu sedang bersiap hendak menancap gas motornya untuk menghindarinya."Kalau gitu saya permisi, saya juga buru-buru," balas Khalid seraya mengangguk untuk berpamitan.Angga mengangguk membalas sapaan Khalid. Ia mengikuti gerak badan tegap itu berlalu menuju mobilnya. Sebuah mobil yang tak asing dalam pikirannya.Sejenak, Angga menatap mobil itu dengan serius, kemudian matanya mendapati plat nomor yang dulu sempat ia hafalkan saat menjalankan misi dari Zahra.Ya, mobil itu yang harus ia ikuti kemanapun perginya hingga sebuah kesempatan ia dapatkan. Sebuah hotel yang menjadi tujuan Khalid bersama Aini saat memeriksakan kondisi Aini ke sebuah klinik."Bagaimana bisa ketemu di sini?" gumam Angga. Ia kemb
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status