"Secepat itu Mas Hisyam mengajukan cerai," ucap Aini lirih. Ia merasa masih belum bisa percaya dengan ini semua. "Sabar, Nak," balas ibu kos dengan tatapan iba. Ia tak berani banyak bicara karena Aini jarang keluar kamar jika bukan urusan bekerja. "Makasih, Bu.""Buat dia menyesal, Ai. Jangan lemah." Aisha menimpali. "Kadang aku marah dengan Mas Hisyam, kadang pula aku masih tak percaya, bahkan sempat terbersit ingin memperbaiki pernikahan yang sudah porak-poranda ini. Tapi dengan datangnya surat ini, aku harus membuang jauh-jauh harapan itu. Mas Hisyam secepat itu melupakan semua yang sudah kita lewati bersama." Aini berujar dengan suara bergetar."Perempuan itu emang racun. Dia licik, Ai!!" desis Aisha."Ibu tidak paham dengan ucapan kalian, tapi sepemahaman Ibu, pernikahan itu jika dicampuri oleh orang ketiga maka tidak akan bisa bertahan lama. Apalagi jika salah satu dari pasangan itu memberi ruang. Sekuat apapun satu pihak untuk mempertahankan, akan kalah dengan kehadiran oran
Terakhir Diperbarui : 2023-07-16 Baca selengkapnya