Amira mengembuskan napas satu kali. Benar-benar sungguh menguras emosi ketika berhadapan dengan Ramon. Entahlah, Amira juga bingung. Terkadang suasana hati laki-laki itu sangat sulit di tebak. Kemarin dia bersikap baik, dan hari ini justru sebaliknya. Apa sebenarnya mau Ramon? Amira pun menurut untuk tidak banyak bicara. Dia menyeduh air panas ke dalam cup, lalu berniat beranjak dari sana. “Apa yang Kevin katakan padamu?” Suara Ramon pun berakhir menjeda langkah Amira. Gadis itu kembali menengok, sedikit memutar badan. “Apa sesuatu seperti itu juga harus kukatakan padamu, Pak?” balas Amira, sebenarnya merasa jengah. “Pergilah!” usirnya kemudian, setelah sempat diam beberapa detik.Amira mendengus, miris. “Pak, sebenarnya seperti apa dirimu ini? Kenapa kau sangat sulit untuk di tebak? Kau sama sekali tidak sama seperti penuturan Dired waktu itu. Kau tidak seperti ini dalam ceritanya!”Dada Ramon terenyuh, ketika mendengar nama Dired. Matanya yang tadi sudah fokus pada makanan di d
Last Updated : 2023-07-12 Read more