Beranda / Urban / Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua / Bab 31. Ancaman untuk Ramon

Share

Bab 31. Ancaman untuk Ramon

Penulis: C_heline
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-10 00:25:24

Ramon memilih kembali ke Intext untuk memeriksa sebenarnya ada apa dengan perusahaannya. Kakinya kembali menginjak ubin keramik gedung mewah itu dan langsung saja memasang wajah arogan yang kerap dipampangkan pada semua orang.

“Kumpulkan semua orang!” titahnya pada beberapa orang yang berjejer berjalan di sisinya.

“Baik, Pak.”

Ramon tak menjeda langkahnya sama sekali. Dia melengos cepat menuju ruang pertemuan untuk memastikan siapa dalang di balik semua ini.

Hanya butuh hitungan menit saja, titahnya yang tadi sudah langsung di turuti. Semua orang sudah berkumpul, termasuk CEO juga para rekan-rekan yang lainnya.

“Ada yang bisa menjelaskan padaku, ada apa sebenarnya?” Mulai Ramon, sambil duduk di kursi kebanggaannya.

Di sisi paling sudut di meja panjang dengan jumlah orang sepuluh orang.

Salah satu orang berdiri dari kursi, dengan wajah yang sekuat tenaga untuk tetap tenang. Dia tahu dan mengerti, bagaimana nanti tanggapan Ramon ketika mendengar berita kurang mengenakkan ini. Sebisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 32. Farah Tahu Segalanya

    “Apa aku bisa berharap darimu, Amira?” Kevin masih terlihat memendam harapan pada gadis di depannya untuk di jadikan sebagai kekasih bayangan. Dengan ragu Amira menjawab, “Maaf, Kevin, tapi aku tidak bisa. Sebenarnya aku sudah terikat dengan seseorang. Mana bisa aku mengingkari janji sementara dia akan menepati janji.”Desahan napas Kevin pun mengudara, menguapkan kekecewaan. Pria itu menunduk pelan, sembari berpikir siapa lagi yang akan dia ajak untuk melakukan hal ini untuknya. “Bahkan hanya untuk satu kali ini? Apa kau tidak akan bisa melakukannya?”Amira masih menolak. Gadis itu sebenarnya ingin membantu Kevin, hanya saja dia masih memiliki janji dengan Ramon yang harus di tepati. Dia harus mencari tahu dulu bagaimana bisa kakaknya pergi begitu saja. Dan jika semua urusan itu sudah selesai, mungkin barulah Amira bisa berpindah haluan atau lepas dari Ramon. “Apa janjimu itu masih menyangkut Pak Ramon?” ungkap Kevin. Meski ragu mengatakan itu, namun tetap saja dia mengutarakannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 33. Atap yang Sama

    “Hari ini sudah cukup. Kau bisa pulang kalau kau lelah. Lanjutkan saja besok.” Ramon sengaja tak menatap reaksi Amira. Meski dia tidak melihatnya, namun dia bisa menebak kalau pahatan wajah perempuan itu pasti sedang bingung.Benar saja. Amira mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Ramon barusan. Sejak kapan Ramon bisa bertutur dengan nada rendah seperti ini? Pikirnya.“Ini masih jam kerja, Pak. Akan kuselesaikan sampai akhir.”“Jangan selalu ingin terlihat bisa melakukan segalanya. Harusnya kau paham sejak awal sampai di mana batas kemampuanmu,” ungkap Ramon. Kepalanya mendongak menatap Amira yang juga menatapnya. “Pulanglah. Tinggalkan itu semua. Ini adalah perusahaanku, dan aku yang paling tahu apa yang harusnya di lakukan dan tidak. Kalau aku membutuhkanmu nanti, akan kupanggil kau. Aku juga tidak akan mau rugi dengan memberimu fasilitas tanpa feedback yang pantas,” lanjutnya, membuat Amira diam seribu bahasa. Baru saja akan ikut luluh karena kata-katanya yang sempat bernad

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 34. Putusnya Hubungan

    Amira mengembuskan napas satu kali. Benar-benar sungguh menguras emosi ketika berhadapan dengan Ramon. Entahlah, Amira juga bingung. Terkadang suasana hati laki-laki itu sangat sulit di tebak. Kemarin dia bersikap baik, dan hari ini justru sebaliknya. Apa sebenarnya mau Ramon? Amira pun menurut untuk tidak banyak bicara. Dia menyeduh air panas ke dalam cup, lalu berniat beranjak dari sana. “Apa yang Kevin katakan padamu?” Suara Ramon pun berakhir menjeda langkah Amira. Gadis itu kembali menengok, sedikit memutar badan. “Apa sesuatu seperti itu juga harus kukatakan padamu, Pak?” balas Amira, sebenarnya merasa jengah. “Pergilah!” usirnya kemudian, setelah sempat diam beberapa detik.Amira mendengus, miris. “Pak, sebenarnya seperti apa dirimu ini? Kenapa kau sangat sulit untuk di tebak? Kau sama sekali tidak sama seperti penuturan Dired waktu itu. Kau tidak seperti ini dalam ceritanya!”Dada Ramon terenyuh, ketika mendengar nama Dired. Matanya yang tadi sudah fokus pada makanan di d

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 35. Pertemuan Farah dan Kevin

    Tiga bulan hubungan Amira dan Dired berlangsung, Dired menceritakan tentang Ramon, ayahnya. Dalam kisah Dired, ayahnya salah orang yang paling baik. Berjiwa pemimpin. Juga berhati lembut. Diredm juga tak lupa menyematkan keagungan nama sang ayah dalam kisahnya dan tentang sang ayah yang amat sangat menyayanginya. “Apa aku juga boleh memanggilnya ayah?” “Tentu saja. Bukannya kau akan menjadi anaknya juga?” Dired adalah laki-laki yang ditemui Amira di bar tempatnya bekerja. Laki-laki itu menjadi pelanggan setia hingga akrab dengannya. Hubungan mereka semakin dekat, sejak Dired sempat mabuk berat lalu di tolong dengan hati tulus Amira.Awalnya, Dired hanya ingin bermain-main. Dia sebenarnya sangat jarang menaruh perasaan pada seorang wanita. Sama seperti Ramon yang sudah trauma pada seorang perempuan, begitu juga dengan Dired yang enggan berhubungan dengan lawan jenis.Namun, saat main-main itu berubah menjadi ketulusan saat itu juga hubungan itu terancam oleh orang yang juga menyayan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 36. Kembali Pada Farah

    Amira melirik cepat wajah Kevin. Kenapa harus menjelaskan sedetail itu? Harusnya Kevin bercerita tentang basicnya saja. Amira pikir itu terlalu berlebihan. “Farah, bisa kita bicara berdua saja? Ada yang ingin kubahas. Tentang Sagha.”Farah melunturkan senyumnya. Menatap Amira yang memang terlihat serius, membuat Farah penasaran. Tentang Sagha? Kenapa tiba-tiba Amira membahas kakaknya yang sudah tiada itu?Kevin paham. Meski sebenarnya tidak ingin menjauh, namun dia tetap memaksa. Tidak etis rasanya tetap tinggal. Semua orang berhak punya privasi. “Nanti kita mengobrol lagi. Tunggu saja di mana pun yang kau mau. Hanya sebentar. Oke?” kata Farah saat Kevin akan menjauh.“Baiklah.” Kevin mengulas senyum. Sebelum benar-benar menjauh matanya sempat melirik Amira. Gadis itu tak menatapnya. Hanya antusias ingin berbicara dengan Farah. Setelah keduanya duduk lagi, Amira mulai membuka suara. Namun sebelum itu, dia pastikan dulu kalau Kevin benar-benar tidak akan mendengarkan mereka. Sebena

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 37. Membersihkan Kuman Perusahaan

    Ramon tersadar sebab dering ponsel yang terus-menerus tak henti. Lelapnya usai. Matanya terbuka sambil mengerang geram. Matanya yang tajam melirik benda persegi yang bertengger di atas nakas. Tangan kekar itu segara meraih dengan gusar, lalu menjawab panggilan yang entah dari siapa.“Pak, klien kita hampir tidak ada. Kemarin mereka semua memutuskan kontrak. Pemasukan merosot kembali, Pak. Kita hampir jatuh.” Mendengar semua itu lagi-lagi mengundang kegeraman dalam dada Ramon. Sejak kapan semuanya ini terjadi? Siapa yang mencoba bermain-main dengannya? Selain Dired yang amat sangat dia cintai, harta dan kekayaannya tidak kalah sama halnya dengan Dired. Posisinya yang masih berbaring, sontak saja bangun sambil menghempaskan ponsel ke sembarang arah. Suara gaduh itu sempat mengusik. Ramon menyugar rambutnya begitu kasar. Tangannya beralih mengusap wajah. Dia frustrasi. Banyak sekali yang hendak membuka jati dirinya yang seorang pria bengis. Ya, Ramon tidak ingat mulai kapan dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 38. Sagha Pelaku

    Setelah sepakat kembali bekerja bersama Farah, Amira kini kembali menetap di bar tempatnya dulu. Kamar yang dulu sempat dia tinggali kini kembali dipijaki. Saat pasang bola mata itu kembali lagi bertemu ruang dingin ini, ingatan kembali membawanya pada sang kakak. Tanpa sadar, air mata itu lolos. Wajahnya di jejaki embun yang luruh. Entah kenapa, sakit hatinya kembali terasa. Apalagi saat mengingat lagi, kalau kini dia sendirian. Benar-benar sendirian.“Apa yang kau pikirkan?”Suara itu mmebuat Amira tesadar. Badannya berbalik ke arah sumbe suara. Itu Farah. Perempuan itu datang dengan tangan yang penuh dengan selimut besar. Mata Amira kembali terangkat dari benda itu ke wajah farah.“Ada apa?” tanya Amira balik.Farah mendekat. Dai meletakkan selimut di atas ranjang. Amira hanya bisa melihat tanpa bertanya. Apa yang dilakukan Farah terkadang sangat kontras dengan yang dipikirkan Amira. Lebih baik untuk tidak menganggap apa pun yang dilakukan Farah, dari pada Amira harus menahan sakit

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 39. kevin Menyukai Amira

    Farah melirik kedatangan Amira dari ujung lorong sana. Sudah dapat dipastikan Farah kalau bocah itu sedang dalam fase yang buruk. Melihat wajah murungnya saja, Farah sudah bisa menebak kalau Amira sedang ... hancur.Bak sedang di dalam ruangan yang penuh dengan bunga yang indah, farah merasa bahagia telah berkesempatan membalas Amira. Dengan begini, maka Amira akan lebih mudah dikendalikan. Amira yang malang ... andai saja dulu dia tidak sempat mengkhianati Farah, mungkin saat ini Farah masih menaruh simpati padanya. Tapi sayang, semuanya sudah terlanjur membiru. Farah menunjukkan taringnya yang sejak dulu memang ada."Kau sudah bangun? Aku pikir masih butuh waktu lama," tegur farah saat Amira melintasinya tanpa menolah.Amira hanya diam seribu bahasa. Wajahnya yang berantakan, sungguh sangat mewakili hati Amira kalau dia tidak ingin berdebat dengan siapa pun dan berbicara dengan siapa pun. Biarkan saja dia sendiri dulu. Mungkin akan lebih tenang untuknya.Tapi mana mungkin Farah memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18

Bab terbaru

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 101. Ending ~ Season 2

    Setelah kepergian Selena yang memberikan luka yang begitu dalam pada Amira, gadis itu pun dipaksa harus kuat menghadapi kenyataan. Pesan yang diberikan oleh Selena bukanlah pesan yang biasa. Pesan yang dikirim lewat surel tepat itu, menyatakan kalau dirinyalah yang harus terus memegang kendali Metta. Baru Amira sadari, bahwa ayah yang saat ini dia panggil sebagai ‘Ayah’ ternyata bukanlah ayah kandungnya. Mark menikahi Selena setelah Selena bercerai mati dengan suaminya dan telah mengandung Amira usia tiga bulan. Hal itulah yang membuat Amira yakin tidak akan merelakan perusahaan yang dibangun sepenuhnya oleh ibunya juga dengan bantuan mantan kekasihnya yang sudah tiada. Sesuai perjanjian kemarin, Mark memerintahkan Amira untuk mengadakan rapat. Pertemuan yang akan mengumumkan lagi pengalihan saham dari Amira pada Kevin. Amira menyetujui untuk melakukan pertemuan, namun tidak ada yang tahu kalau Amira tidak akan pernah memberikan apa yang Mark dan Kevin harapkan. Amira sempat me

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 100. Rama Punya Perasaan Lain

    “Amira tidak akan datang lagi, Pak. Anda hanya akan membuang-buang waktu berharga Anda untuk yang tidak pasti. Berhentilah menyakiti dirimu hanya karena seorang wanita. Terlalu berlebihan rasanya kekecewaan yang kau hadapi ini hanya untuk perempuan asing sepertinya,” kata Rama membujuk Ramon. Berulang kali Rama mencoba membantu Ramon bangun dari duduknya, namun tetap saja bosnya itu tidak berkutik.Ramon tetap enggan untuk memperbaiki posisinya yang duduk selonjoran tak tentu arah. Penampilan yang semula rapi dan menawan, kini berantakan penuh luka. Terlihat jelas bagaimana Ramon memendam rasa sakit yang dalam sebab kenyataan yang menimpanya. “Dia sudah berjanji tetap akan datang padaku. Lantas di mana dia sekarang? Kenapa aku tidak bisa menemuinya untuk meminta janjinya?” ucap Ramon lirih. Matanya mulai sendu menatap harap pada Rama. Sementara itu, Rama hanya bisa menahan sesak dalam dadanya seolah ikut merasakan kekecewaan yang dirasakan Ramon. “Sudahlah, Pak. Ayo bangun. Se

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 99. Kepergian Selena

    Amira gagal mengejar Rama untuk kembali membahas hal yang belum sepenuhnya paham. Panggilan dari pihak Rumah sakit membuatnya memilih untuk menunda kembali hati yang telah kalut. Kakinya menjauh berjalan berlawan arah dengan keberadaan Ramon. Selena dikabarkan mengalami masa kritis. Penyakit yang sudah dia derita sejak dulu ternyata sudah menggerogoti. Tidak ada lagi kesempatan untuk pengobatan sebab waktu yang singkat juga racun yang menempel sudah terlalu banyak.Amira tiba dengan napas yang terengh engah. Matanya membulat ketika medapati wajah sang ayah juga Kevin yang sudah memucat. Belum lagi keadaan kedua lakilaki itu yang berantakan dengan mata sembab. Apa yang Amira pikirkan? Kenapa dia justru ikiut merasakan hal yang sama bahkan sebelum dia tahu apa yang terjadi.“Ayah, bagaimana keadaan Mama? Dia baik baik saja, bukan?” tanya Amira lirih.Mark dan Kevin menatap secara bersamaan. Berbeda dengan Kevin yang masih menatap Amira dengan tatapan sendu seolah ingin melepaskan kesed

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 98. Berakhir

    Amira menggeleng beberapa kali, mencoba meyakinkan kalau semuanya ini tidaklah benar. Hitungan detik setelah kepergian Rama, Amira segera bangun dari duduknya dan menatap lamat pada pahatan wajah Kevin yang kali ini enggan untuk menatapnya. “Kau berbohong padaku, Kevin. Kau curang!” tegasnya, bergetar. “Amira, hentikan! Nada suaramu tidak pantas menyebut Kevin seperti itu. Kau itu calon istrinya. Bersikap sebagaimana layaknya!” tegur Mark justru geram. Tatapan tajam penuh kekecewaan pada dua bola mata Amira berpindah pada sang ayah. Matanya memanas dan tak tahan untuk tak menjatuhkan air mata. Dadanya terus saja bergetar, menahan debar-debar emosi yang hendak meluap. “Sejak kemarin, ah tidak, sejak dulu aku sangat menginginkan seorang ayah ada didekatku. Kupikir akan sangat menyenangkan jika itu terjadi. Tapi hari ini, semua ekspektasiku itu hancur begitu saja. Semua hal yang inginku bagi dengan ayah, tidak sesuai apa yang seharusnya. Ayahku tidaklah menginginkanku. Dia hanya pedul

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 97. Keputusan Yang Sulit

    Mark benar-benar dibuat kacau atas kejadian yang baru-baru ini terjadi. Dari masalah tentang Namina yang kembali hadir, juga tentang Kevin yang tahu bahwa dia hanyalah anak angkat, dan tidak lupa juga masalahnya dengan sang istri yang sempat tidak sependapat, hingga dilarikannya Selena ke Rumah sakit sebab riwayat penyakit yang dirinya tidak pernah ketahui. Semua hal itu sungguh memberikan efek samping yang besar pada kepalanya. Dan pagi ini, kala dirinya akan berangkat menemui sang istri, salah satu CEO Metta datang dan mengatakan apa yang terjadi kemarin. Mendengar kabar kematian Dired sempat membuatnya tercengang, namun lebih terkejut lagi kala dia mendapati ada pihak ketiga yang tahu tentang saham di perusahaannya yang sepenuhnya memang bukan miliknya. Arghhhh! Mark berteriak frustrasi. Dia menghempaskan apa pun yang tampak di depan mata, hanya demi memenangkan segala amarah yang melanda. “Kenapa semuanya terasa memuakkan? Siapa yang sebenarnya ingin menjatuhkanku?” gumamn

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 96. Serangan Rama

    Ramon mendengar tentang keadaan buruk yang menimpa pimpinan Metta sekaligus ibu kandung Amira. Sempat berpikir untuk tidak mengikuti hatinya untuk berkunjung, namun tetap saja kepala dan hati saling bertentangan hingga dia memutuskan untuk datang sekadar memberi rasa empati. Sayangnya, niat hati ingin membangun sebuah hubungan yang baik, justru luka dalam hatinya bertambah. Tidak ada lagi luka yang lebih menyakitkan dari pada melihat sang kekasih hati sedang bercumbu dengan laki-laki lain. Amira tidak menyadari kedatangan Ramon sama sekali. Yang ada dalam benak Amira hanyalah bagaimana cara mengakhiri semua ini dan kembali pada Ramon. Dalam kecupan yang dilayangkan dan sempat dibalas olehnya tersemat penyesalan juga rasa benci untuk diri sendiri. Amira semakin mengutuk dirinya karena sudah berpaling dari Ramon. Amira harap ini adalah yang terakhir dan tidak akan ada yang kedua dan seterusnya. Dan harapannya yang terakhir hanyalah bisa kembali bersama Ramon dalam keadaan yang baik-ba

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 95. Ciuman Kevin dan Amira

    “Menikahlah dengan Kevin. Mama tidak bisa membiarkanmu menikahi orang yang tidak Mama kenali, Namina. Mama yang membesarkan Kevin, dan Mama tahu seberapa pantas dia untukmu. Ini sudah menjadi ketentuan takdir. Mama membesarkan selemah laki-laki yang hebat untukmu untuk membalas kelalaian dulu. Mama bisa menjamin, kalau Kevinlah yang paling baik untukmu bukan orang lain!” Tangan serta kaki Amira bergetar hebat kala mendapatkan pernyataan dari sang ibu. Selena yang masih berbaring di atas brankar Rumah sakit, menjadi alasan untuk Amira tidak langsung menolak atau membantah. Dia takut kalau ibunya itu akan semakin sakit jika mendengar keputusan darinya. “Kenapa Mama justru mengkhawatirkan hal lain alih-alih diri sendiri? Lebih baik fokus saja untuk penyembuhan. Dan apa ini? Kenapa tidak ada yang tahu kalau Mama punya riwayat jantung? Apa yang salah dari sebuah kejujuran, Ma?” balas Amira sambil memegang tangan Selena. “Mama bisa mengatasi semua ini. Lagi pula, percuma juga untuk be

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 94. Kebenaran Amira

    “Kita tidak bisa diam saja, Pak. Kita harus membuat keputusan tadi malam harus pada tempat yang seharusnya. Kevin itu tidak ada hak apa pun terhadap Metta! Mau bagaimana pun juga, yang paling berhak atas Metta saat ini adalah Amira!” Sudah berulang kali Rama mengutarakan kegeramannya terhadap keputusan yang dia dengar malam itu. Rama mendesak Ramon untuk segera ambil tindakan yang memang sepantasnya untuk dilakukan. Dan apa lagi tentang hal yang dikatakan oleh Mark tentang pernikahan itu, semakin membuat darah Rama rasanya mendidih setiap detiknya. Dibalik keresahan sang sekretaris si paling setia, ada Ramon yang masih bingung harus berbuat apa. Di atas kursi meja kerjanya juga tentunya di hadapan Rama, Ramon hanya sibuk menunggu ponsel pintarnya menyala. Dia berharap ada kabar dari Amira, agar dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk sang kekasih juga untuk kebenaran yang harus terungkap. “Pak!” panggil Rama kala ucapannya sejak tadi tak bersahut. Ramon mengangkat wajah den

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 93. Permintaan Pernikahan

    “Apa-apaan ini, Mark? Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya tentang ini?” Mata Selena membulat lebar menatap suaminya. “Apa yang harus kukatakan padamu? Kau bahkan sudah tidak peduli lagi tentang Kevin, Selena. Kau hanya fokus pada Amira sekarang sampai kau benar-benar hilang ingatan tentang Kevin!” Suara Mark tidak kalah menggelegar. Selena menahan napas sejenak, merasa tidak habis pikir dengan jawaban suaminya. Suara lantang Mark juga sempat membuat Selena terlonjak kaget, karena kali pertama dia mendengar suaminya itu berteriak. “Jadi apa maumu sekarang? Kau benar-benar memberikan Metta pada Kevin dan bukan Namina? Apa kau gila, Mark?” ucap Selena dengan nada yang sedikit rendah. “Ya. Itu keputusan yang harusnya yang paling tepat, Selena. Kevinlah yang pantas mengambil alih Metta. Dibalik permasalahan apa pun, Kevin memang jauh lebih unggul dari Amira. Dia akan membangun lebih baik Metta kedepannya. Jangan lupa, kau yang membesarkan Kevin dan kau yang paling paham tentangny

DMCA.com Protection Status