"Astaga, Mas!" Delia langsung ikutan jongkok, dia tampak kaget sekali melihat Mas Reyza yang sudah tersungkur. "Haduh, lihat kan, dia jadi masalah lagi di sini. Sudah lah, lebih baik kamu bawa di ke rumah sakit dan jangan kembali lagi ke sini." Bang Fino sudah tampak kesal sekali, bahkan dia tidak peduli dengan Mas Reyza yang sudah tersungkur. Delia tampak kebingungan sendiri. Aku mengangkat bahu, terserah saja deh. Sejujur nya aku juga bingung. Ada rasa yang ikut bergetar di hatiku, tetapi egoku juga selalu bilang tidak. Aku mengembuskan napas pelan. "Ma, bantuin Papa, Ma." Putri juga ikutan membujukku. Haduh, bukan nya tidak mau membantu, tetapi Mas Reyza sudah tidak pantas lagi untuk dibantu. Aku menggelengkan kepala, keputusanku sudah bulat. Apa pun yang terjadi dengan Mas Reyza, aku tidak peduli sama sekali. "Tolong. Tolongin Mas Reyza." Delia menatapku dengan penuh permohonan, juga pada Bang Fino yang langsung memalingkan wajah nya. Bang Fino sudah tampak kesal sekali. "E
Read more