Setelah kepulangan sang Mama, Anne, dan juga Kenzie, Naresh langsung menggandeng tangan istrinya ke dalam rumah. Lelaki itu menampilkan raut yang tidak bersahabat, ia seolah mengacuhkan Clara yang masih sakit."Kamu yang nyuruh Mama siapin bulan madu buat kita?""Enggak, Mas. Mama malah nggak ngomong apa-apa sama aku.""Jangan bohong, Clara!""Apa, sih, Mas?! Orang aku nggak bilang apa-apa, kok. Kamu kenapa, sih? Kalau nggak mau, ya, tinggal di tolak saja, malah nyalahin aku."Naresh mengetatkan rahangnya."Pokoknya kamu bilang sama Mama buat batalin rencananya. Bulan madu nggak akan berguna buat kita, Cla.""Kamu saja yang bilang, aku pusing. Aku masih mual, kamu malah marah-marah." Clara langsung membalik badan dan hendak menuju tangga.Jelas saja Naresh merasa geram. Istrinya itu mulai berani melawan, padahal dulunya Clara selalu takut padanya. Ataukah ini gara-gara sikapnya yang mulai lembut? Oh, lelaki itu benar-benar menyesali kelembutannya beberapa hari lalu."CLARA! Aku belum
Read more