"Tapi kami juga masih baru menikah, kami baru saja mau membicarakan soal bulan madu dan tidak tergesa-gesa memiliki anak. Bukankah begitu, Aziya?"Aziya terkesiap, menatap Galih dan juga ibu mertuanya bergantian. Jangankan berbulan madu, berbincang soal pribadi pun jarang mereka lakukan.Sering kali percakapan mereka hanyalah percakapan yang canggung antara atasan dan bawahannya, tidak lebih.Tapi bersandiwara mungkin tidak ada salahnya."Uhm, iya Bu, kamu baru mau berencana bukan madu. Soal anak masih belum dipikirkan...""Apa kubilang, Bu. Kami masih mau santai, tidak diganggu dengan urusan anak. Kalau Guntur mau menikah dan memiliki anak terlebih dahulu, ya sudah biar saja dia menikah.""Jangan begitu, Galih. Ibu akan sabar menunggu, akan tetapi akan lebih baik kalau Aziya banyak beristirahat, terlebih dia pernah mengalami cedera."Galih hanya mengangguk lalu ia berkata pada Aziya."Kalau begitu, kita akan mempercepat untuk cuti bulan madu. Bagaimana kalau besok?""Besok?" katanya
Read more